, 144 tweets, 19 min read
My Authors
Read all threads
“Papah bilang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata merupakan sebuah bakat yang harus digunakan sebijak mungkin. Maka dari itu aku memberanikan diri untuk mendalami hal-hal spiritual.”

Perjalanan Keysha mendalami hal-hal diluar nalar.

A Thread
Video di atas menunjukan salah satu cara Keysha berinteraksi melalui medium darah dan lendir dari makhluk tak kasat mata.
Menurut Keysha “sebagian” tugas bagi yang memiliki bakat ini adalah penyeimbang dunia manusia dan dunia ghaib agar tidak ada gesekan negatif yang menimbulkan kesalahpahaman.
Seseorang yang memiliki bakat ini dapat menjadi mediasi untuk menyelesaikan masalah –
- antar dimensi manusia dan dimensi ghaib. Salah satu contohnya, menyempurnakan roh-roh yang tidak tenang, menghalangi jin yang ingin berbuat jahat ke manusia dan begitupun sebaliknya, termasuk menjadi jembatan "penghubung".
Dalam mendalami hal-hal spiritual ini Keysha didampingi oleh sahabat non fisiknya yang telah lama menamani Keysha, Ia bernama Fajria. Disini kami akan menceritakan kisah nyata yang dialami Keysha ketika ia membiasakan diri untuk melihat hal-hal yang tak kasat mata.
Cerita ini merupakan kisah nyata yang Keysha alami sendiri pada tahun 2013 ketika ia masih berumur 15 tahun.
Pada malam itu Keysha berencana menginap di rumah sahabatnya Linda di daerah pusat kota Bandung. Rumah Linda tidak jauh dari rumah Keysha hanya berjarak beberapa gang saja, jadi berangkat siang atau malam pun tak menjadi masalah bagi Keysha.
Menurut Keysha rumah Linda termasuk rumah yang cukup besar jika hanya dihuni oleh keluarga kecil saja. Sangking besarnya, lantai atas rumah tersebut sudah lama tidak ditempati semenjak kepergian mendiang kakeknya.
Rumah Linda memiliki arsitektur yang unik. Tema bangunan khas zaman Belanda masih dipertahankan sampai sekarang. Terlebih lagi rumahnya menggunakan teknik downslope membuat orang-orang kebingungan untuk menyebutkan tingkat rumahnya.
Sesampainnya di rumah sahabatnya, Keysha menelepon Linda untuk membukakan pintu.
“Lin, udah di depan nih”
“Tunggu sebentar lagi kagok” (tunggu sebentar, lagi tanggung)
Tak lama kemudian Linda pun datang dan langsung mengajak Keysha masuk ke rumahnya. Tidak seperti biasa Linda membawa Keysha masuk melewati pintu depan. Biasanya Linda tuh masuk lewat pintu samping yang langsung ke bawah gitu --
-- dimana keluarga Linda emang tinggal dilantai bawah. Tapi lantai atas kayak rumah pada umumnya, masih terdapat perabotan seperti TV, Sofa, bahkan masih ada kasur di dalam kamarnya.
Secara tiba-tiba Linda mengajak Keysha memasuki kamar dan menuntunnya untuk duduk di kursi sambil bilang
“Aku sisirin ya?”

Keysha merasa sedikit aneh karena Linda tuh orang yang ga kayak gitu, biasanya ngomong kasar dan blak-blakan, ini malah nawarin buat nyisirin.
“Tumben banget Lin?” tanya Keysha

Namun tak ada jawaban dari Linda, sampai akhirnya Keysha duduk di kursi yang telah disediakan sambil sibuk memainkan ponselnya.
Rambut Keysha mulai disisir dengan perlahan. Suasana menjadi begitu hening, Keysha masih sibuk dengan medsosnya. Sampai tiba-tiba suara dering ponsel memecahkan suasana. Keysha melihat ponselnya kebingungan.
Terlihat panggilan dari Linda di layar ponselnya.

Keysha mendadak bingung. Karena semenjak tadi ia merasa telah bersama dengan Linda. Dengan ragu Keysha memberanikan diri untuk mengangkat telepon tersebut.

“Ai maneh di mana?” (Kamu di mana?) tanya Linda.
Tiba-tiba Keysha mendengar suara perempuan dari arah belakang dengan suara yang berbeda dari sebelumnya.
Suara itu terdengar serak dan sedikit berat. Jelas! itu bukan suara Linda

“Meuni Asih.. Meuni Bageur” (Cantiknya.. Baiknya..) ucap sosok itu, mengayun.
Keysha menjawab panggilan telepon Linda dengan panik.

“Ieu di lantai Luhur! Geus titatadi” (Ini di lantai atas! Udah dari tadi)
“Nanaonan?” (Ngapain?) Jawab Linda penasaran
“Jemput Lin!!”
“Embung ah sieun!” (Engga mau ah takut)

Panggilan pun diakhiri oleh Linda.
Keysha yang merasa kebingungan memberanikan diri untuk melihat sosok yang sedang menyisirkan rambutnya.

Ia melihat ke arah kanan dan mendapati tangan pucat seorang wanita yang begitu keriput sedang menyisiri rambut panjangnya.
Detak jantung Keysha mengencang, dia bingung harus melakukan apa. Keysha mencoba memanggil teman non fisiknya Fajria untuk meminta bantuan, akan tetapi ia tidak menunjukan batang hidungnya sama sekali.
Kala itu pikiran Keysha sudah kemana-mana menebak sosok seperti apa yang sedang menyisiri rambutnya.
Katakutan mulai menguasai dirinya, sampai tiba-tiba sisir yang sedang digunakan sosok tersebut jatuh tepat di sisi kanan kaki Keysha.
Bentar ya gaesss, napas dulu bentar sambil nunggu Keysha dateng. Biar hawanya enakan. 😭😭😭
Ga enak juga nih soalnya cerita lewat telepon.
Lanjut yaaa.

Ketika sisir terjatuh suasana menjadi hening seketika. Keysha panik melihat sisir tersebut, namun badannya tidak dapat bergerak sama sekali.
Sementara itu, sosok perempuan dengan tangan keriput mulai turun mengambil sisir --
-- yang jatuh dekat kaki Keysha. Perasaan takut dan penasaran bercampur tak karuan. Keysha memberanikan diri melirik ke sisi kanannya, namun disaat bersamaan ternyata sosok tersebut ikut melirik ke arah Keysha.
Merekapun bertatapan.
Keysha melihat sosok kuntilanak dengan kulit yang keriput dengan hidung yang besar, matanya berwarna merah dengan urat-urat yang terlihat jelas dalam matanya. Rambutnya gimbal sepanjang pinggang berwarna hitam dan putih seperti uban.
Sosok kuntilanak tersebut berdiri dan tiba-tiba berteriak pada Keysha.
“Naha teu dipangnyokotkeun?!” (Kenapa engga diambilin?)
“Sieun?!!" (Takut)

Pertanyaan itu diulang-ulang dan semakin lama semakin kencang menyentak, kemudian melemparkan sisir tersebut ke muka Keysha.
Yaaa buat apa ya diambilin juga?!?
Jadi kesel sendiri nulis threadnya 😭
Keysha menunduk, darah keluar dari hidung dan telinganya. Iya begitu ketakutan
Hingga Fajria datang dan menarik Keysha keluar dari ruangan.
“Udah yuu, tinggal keluar aja padahal.” katanya santai.

Akhirnya Keysha keluar dan menghampiri Linda lalu menceritakan apa yang terjadi.
Menurut Keysha, Fajria sengaja tidak menampakan dirinya karena ingin membuat Keysha terbiasa melihat dan berinteraksi dengan hal-hal mistis.

Tapi ya engga gitu juga caranya bambankk.
Ternyata gangguan tidak berakhir sampai disitu.

Hal aneh terjadi lagi pada tengah malam. Ketika Keysha tidur di kamar Linda, tiba-tiba dia terbangun di kamar yang berbeda.
Lanjut besok aja yaa. pengen rebahan dulu :)
mumpung #malamjumat nih, kuy ah lanjuttttt....

Di kamar tersebut Keysha telah ditunggu oleh sosok kuntilanak yang mengganggu sebelumnya. Kuntilanak itu telah berdiri menghalalangi pintu kamar sembari bersenandung.
Alunan suaranya membuat Keysha terbangun.
Kuntilanak tersebut berdiri menatap tajam mata Keysha. Rupanya tampak jelas membuat tubuh Keysha gemetar. Kuntilanak itu mengayunkan kedua kakinya secara bergantian kemudian berteriak pada Keysha.

“MANEH SIEUN KA AING?! KUNAON MANEH SIEUN?!”
(Kamu takut sama saya? Knpa takut?)
Kuntilanak itu mengatakan hal yang sama secara berulang.
Keysha dibentak terus menerus hingga membuat hidung, telinga bahkan udelnya pun ikut mengeluarkan darah karena saking ketakutannya.
Kuntilanak tersebut berkata:
“Maneh sieun ka aing? Tong sieun!”
“Tinggali aing!”

(Kamu takut sama saya? Jangan Takut!)
(Lihat saya!)
Dengan cepat sosok kuntilanak tersebut mendekat ke arah Keysha, menatapnya dari jarak yang sangat dekat membuat Keysha menundukan kepala membuatnya tidak ingin melihat sosok tersebut.
Keysha mulai merasa sangat pusing karena cukup mengeluarkan banyak darah dari hidung dan telinga hingga akhirnya Keysha pun pingsan.
Setelah Keysha tersadar dari pingsannya, ia dibawa ke rumah orang tuanya. Karena kejadian itu Keysha pun sakit, badannya demam hingga pada keesokan harinya ia dibawa ke salah satu rumah sakit swasta di daerah Bojong Loa Bandung.
“Disini nih tambah ga karuan”
Kata Keysha sambil ketawa
Lanjut nih?
Okeii kita lanjut yaaa

Di rumah sakit itu, Keysha dirawat disebuah ruangan dengan kapasitas lima orang pasien. Seperti rumah sakit pada umumnya, ruangan tersebut terdapat tirai putih sebagai pembatas antar pasien.
Sebenarnya Keysha merasa tidak nyaman berada di rumah sakit karena ia tidak suka meminum obat-obatan, seringkali obat itu dibuang tanpa sepengetahuan papahnya.

Pada malam harinya, Keysha sedang ditemani oleh papahnya—
-- akan tetapi papahnya Keysha mendapatkan telepon dari orang rumah untuk segera pulang, katanya ada suatu hal yang sangat penting. Keysha meminta papahnya untuk tetap menemaninya, namun papahnya menyakinkan bahwa tidak akan terjadi hal yang buruk.
Papahnya pun pergi meninggalkan Keysha sendirian. Merasa tidak nyaman sendirian di rumah sakit, Keysha menelepon kakaknya namun tidak ada jawaban. Keysha mencoba menghiraukan ketakutannya dengan mencoba untuk tidur.
Keysha merasa sedikit tenang karena di ruangan tersebut terdapat beberapa pasien lain, akhirnya ia pun tertidur. Tidak lama setelah itu, Keysha mendengar suara tirai terbuka yang membuat Keysha terbangun.
Perlahan sekat antar pasien terbuka, akan tetapi ada yang janggal. Ruangan tiba-tiba menjadi kosong dan tidak terlihat seorang pun. Pintu tiba-tiba terbuka dengan kencang, para perawat datang secara bersamaan membawa empat pasien yang mukanya begitu--
-- rusak seperti habis ada kecalakaan yang begitu besar. Keysha kebingungan melihat semua itu sampai akhirnya ada dokter yang menghampirinya.
Dokter tersebut ditemani beberapa perawat yang membawa alat bedah. Keysha merasa badannya begitu lemas, ia disuntikan sesuatu oleh dokter tersebut hingga badannya tidak bisa bergerak sama sekali.
Perawat itu memberikan sebuah pisau kepada dokter, dengan perlahan pisau itu mengarah dan mulai menyentuh tenggorokan Keysha.

Keysha begitu panik dan ketakutan akan tetapi ia tidak bisa melawan. Ditekannya pisau tersebut hingga menembus kulit–
– kemudian ditarik pisau itu perlahan kebawah membelah dada hingga berhenti di perut. Keysha dapat merasakan sayatan itu seperti nyata dan yang terburuk ia dapat melihat organ dalam tubuhnya sendiri.

Fuceeeekkkkkk muaaal
Setelahnya, Keysha tidak ingat bagaimana kejadian itu berakhir. Satu-satunya yang dia ingat ialah terbangun dalam keadaan pusing dan seluruh badannya terasa sakit. Menurut Papahnya, Keysha sempat kejang-kejang sebelum ia terbangun sampai akhirnya dokter datang menangani.
Anehnya papah menceritakan bahwa orang rumah tidak ada yang meneleponnya, padahal papah sadar betul bahwa ia ditelepon oleh orang rumah dan disuruh pulang.

Bisa jadi ini cara kaum mereka ingin bertemu dengan Keysha.
Keysha merasa kesal kepada Fajria karena tidak membantunya sama sekali yang membuat Keysha tidak ingin melihat Fajria lagi. Keysha merasa bahwa adanya Fajria akan selalu mengundang ketakutan bagi dirinya.

Karena kejadian itu Keysha meminta papah untuk membawanya pulang.
Papah pun pergi untuk mengurus administrasi pembayaran, bersamaan dengan itu Keysha mengusir Fajria yang ternyata hal tersebut malah memperburuk keadaan Keysha.
Sampe disini dulu ya gaisss, Fajria ngajak ketemu Saskara Team nih. Mendadak. 😱😱😱😱😅
Maaf-maaf baru bangun, meeting sama Fajria sampai pagi soalnya😴. Lanjut yuk

Sebenarnya rumah sakit tidak mengizinkan Keysha untuk pulang karena keadaannya masih belum membaik, akan tetapi karena Keysha yang memaksa akhirnya ia diizinkan untuk pulang dan dirawat di rumah.
Namun demam Keysha tidak kunjung menurun. Keysha malah semakin sering mendapat penampakan dan ganguan yang begitu menyeramkan membuat kondisi Keysha semakin memburuk.
Karena merasa khawatir, keesokan harinya orang tua Keysha langsung membawa dirinya kembali ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Keysha memohon pada papahnya untuk jangan pernah meninggalkannya lagi sekalipun saat Keysha tertidur.
Rasa takut akan mimpi yang begitu nyata masih membekas membuat Keysha tidak berani sendirian.
Keysha mencoba untuk tidak tertidur di malam hari, akan tetapi rasa kantuk yang tak tertahankan itu tiba-tiba muncul seperti dihipnotis hingga akhirnya Keysha tertidur. Melihat Keysha yang sudah tertidur pulas, papahnya pergi keluar untuk merokok.
Lagi-lagi Keysha terbangun dalam mimpinya dan masih berada dalam ruangan yang sama dengan tirai tertutup rapat.
Tiba-tiba seorang perawat masuk dengan terburu-buru. Mukanya rusak tak karuan penuh luka yang bernanah. Perawat itu membawa obat sembari berteriak pada Keysha.
“Cepet diminum!”
“Jangan bandel!”
“CEPEET!!!!”

Perawat itu berteriak sembari menyodorkan obat tersebut ke arah Keysha. Dengan panik Keysha mencari papahnya dengan menengok ke kanan dan kiri namun ia tidak menemukan papahnya.
Sementara perawat tersebut terus membentak Keysha secara berulang

“CEPEEET!!!”
“DIMINUM DULU!!”

Perawat itu memaksa Keysha hingga menyodorkan obat itu ke mulut Keysha dengan kasar.
Keysha begitu panik, sekeras mungkin Keysha mempertahankan mulutnya tetap mengatup.
Hingga tiba-tiba kepalanya terasa berat, pandangannya mengabur, dan Keysha terbangun dengan kaget.
Keysha terbangun dengan penuh keringat dingin serta
menarik nafas dengan terengah-engah, papahnya kebingungan saat melihat Keysha seperti itu. Keysha menenangkan diri kemudian bertanya pada papahnya.

“Papah ninggalin Key ya?”
Keysha memarahi papahnya yang ternyata sempat meninggalkannya sendirian sehingga ia harus mengalami sesuatu yang buruk. Semenjak kejadian itu, Papahnya tidak pernah meninggalkan Keysha sendirian lagi di ruangan tersebut.
Keesokan malamnya Keysha masih ditemani dengan papahnya, badan Keysha terasa begitu lemas. Dirinya hanya dapat berbaring, sementara papahnya sholawatan berharap tidak ada lagi makhluk ghaib yang mengganggu Keysha.
Lantunan sholawat tersebut membuat Keysha merasa mengantuk. Dalam keadaan setengah sadar, Keysha mendengar suara lantunan papahnya berubah menjadi suara perempuan.
Keysha mencoba membuka matanya dan ia mendapati papahnya menjadi sosok perempuan yang menyeramkan.
Sosok perempuan dengan rambut menjuntai berwajah pucat menyeramkan sedang duduk bersila sambil terus melantunkan sholawat dengan kepala bergoyang pelan ke kiri - kanan.

Sosok perempuan itu menyeringai ketika keysha menoleh ke arahnya.
Keysha terkejut, ia mengusap matanya. Seketika suara perempuan tersebut berubah lagi menjadi suara papahnya, namun masih dalam rupa aslinya yang mengerikan.
Keysha menjadi histeris. Merasa bingung akan kondisi anaknya yang aneh belakangan ini, akhirnya orang tua Keysha memutuskan memanggil seorang ustad ke rumah sakit untuk membantu Keysha.
Merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi rumah sakit, Keysha memaksa papahnya untuk membawanya pulang. Papah pun setuju namun melihat keadaan spiritual Keysha yang tidak stabil, papah meminta Keysha untuk tinggal di rumah Pak Ustad untuk beberapa hari.
Berharap itu adalah sebuah solusi, namun nyatanya Keysha menemukan sesuatu yang lebih menakutkan.

Tempat yang diharapkanya 'Aman' justru membawa Keysha ke fase baru yang lebih mengerikan dalam perjalanan spiritualnya.
Pada awalnya melihat makhluk tak kasat mata merupakan hal yang menakutkan bagi Keysha. Ia juga sempat berpikir bahwa kemampuan ini tidak berguna dan mengganggu segala aktifitasnya. Karena melihat yang tak kasat mata terkadang mengganggu kehidupan bersosial Keysha.
“Jujur aku masih belom tau bakat ini bisa di explore sampai mana. Aku pun lagi belajar mengasah bakat ini agar bisa berguna buat semua orang sampai akhirnya aku bertemu dengan teman-teman yang memiliki visi yang sama dan-

kemudian kami menamai diri sebagai SASKARA” – Keysha
Salam perkenalan dari kami-- SASKARA.
Perjalanan kami baru dimulai dari sini, kami akan terus berpetualang. Semoga makin banyak cerita menarik yang dapat kami bagi ke teman-teman yang suka #bacahorror .

BERSAMBUNG SAMPAI WAKTU YANG TIDAK DITENTUKAN.
Halo, bagi yang sudah baca.
Ada yang mau ditanyakan ke Keysha, atau Saskara?
Untuk balasan pertanyaan disini. Nanti sama keysha langsung ya yang jawab pertanyaan kalian.
Panggil aja Keysha nya biar notif jebol sampe orangnya nongol 😂
Lanjut ? ...
Haii gaisss
Kita bakal lanjut thread besok malem ya!!! Tepatnya di #malamjumat biar seruuuu!! 🔥🔥

*Sebenernya bukan karena biar seru sih tapi karena Keysha perlu izin dulu ke papahnya. Ahahaha 🤭
Malam gaisss...
sudah siap membaca lanjutan cerita Keysha?
yukk ahhhh....

-wawan-
“ Fase baru perjalanan spiritual Keysha di rumah Pak Ustad ”

Sepulang Keysha dari rumah sakit, orang tuanya langsung membawa Keysha ke rumah Pak Ustad.
Kebetulan rumah Pak Ustad berjarak tak jauh dari kota Bandung, kira-kira perjalanan menempuh waktu 2 jam menggunakan mobil.
Rimbunan pemandangan hijau pepohonan serta sejuknya udara menandakan mereka telah tiba di sebuah desa. Sesampainya di rumah Pak Ustad, Keysha dikejutkan dgn sesosok wanita yg sangat cantik menggunakan baju sabrina berwarna peach dengan wajah pucat, menatap tajam ke arah Keysha.--
-- sosok wanita itu terus memperhatikan Keysha dari teras salah satu bangunan. Dari aura yang dipancarkan, Keysha jelas mengetahui bahwa sosok tersebut bukanlah manusia!.
Karena itu, Keysha berusaha untuk tidak menghiraukannya, dan tak lama kemudian sosok itu menghilang seketika.
Rumah Pak Ustad memiliki halaman yg cukup luas & berdiri beberapa bangunan yg terdiri dari rumah utama dan 2 pondok yg difungsikan sbg ruang praktik. Keysha memasuki rumah utama berornamen kayu yg cukup besar dgn 4 kamar tidur.

Keysha memasuki salah satu kamar yg sudah disiapkan
Pada hari itu orang tua Keysha menjelaskan kepada Pak Ustad mengenai kondisi anaknya yang semakin memburuk. Keysha juga menceritakan kepada Pak Ustad mengenai berbagai kejadian aneh sewaktu kecil. Keysha juga bercerita bahwa ia memiliki sahabat non fisik yang bernama Fajria.
Karena ada kepentingan mendadak, ibu dan kakak Keysha pulang lebih awal, Keysha hanya ditemani oleh ayahnya selama dia berada di rumah Pak Ustad. Dgn ditemani oleh sang ayah Keysha pun beristirahat. Tak ada kejadian apapun ketika hari pertama Keysha berada di rumah Pak Ustad.
Sampai keesokan harinya Pak Ustad menyarankan kepada Ayah Keysha untuk memberi ruang kepada anaknya agar ia terbiasa sendiri, karena setiap kejadian yang Keysha alami terjadi ketika Keysha sedang sendirian.
Ketika hari menjelang sore, Keysha disuruh oleh Pak Ustad untuk sholat ashar namun tidak boleh ikut berjamaah. Ia diminta untuk sholat sendiri didalam kamarnya. Saat Keysha sedang memakai mukena, tiba-tiba ada sosok wanita berambut panjang dengan dress putih menghampirinya.
Sosok wanita tersebut membawa sejadah dan mukena yang kemudian menggelar sejadahnya disamping Keysha, hal tersebut membuatnya terkejut dan kebingungan. Keysha mencoba untuk biasa saja dalam menyikapi hal tersebut, karena sosok wanita itu tidak terlihat begitu menyeramkan, --
-- Keysha berpikir bahwa sosok ini adalah sosok yang baik, karena sosok tersebut ikut beribadah. Walaupun dengan perasaan yang tidak nyaman, Keysha tetap melanjutkan solatnya. Ternyata Sosok tersebut juga mengikuti setiap gerakan sholat yang dilakukan oleh Keysha.
Setelah Keysha selesai dengan sholatnya, sosok wanita itu kemudian membereskan sejadahnya lalu menghilang begitu saja.
Keysha merasa sedikit tenang karena tidak ada sesuatu yang menyeramkan seperti yang dialaminya kemarin.
Kejadian serupa dialami kembali oleh Keysha, ketika ia akan melaksanakan sholat Isya ternyata sosok wanita tersebut kembali menghampirinya dan langsung mengelar sejadah. Namun ada yang berbeda, sosok tersebut malah mengelar sajadahnya berhadapan dengan Keysha.
Keysha terkejut dan membuatnya mundur beberapa langkah dari tempat sholatnya. Lalu sosok itu memakai mukena dihadapan Keysha. Awalnya wajah sosok tsb terlihat sangat cantik, tapi tiba-tiba wajahnya berubah menjadi pucat pasi dan timbul urat-urat berwarna biru memar di wajahnya.
Maaf banget nih gaiss, karena #TwitterDown gapapa ya Thread dilanjut besok? 😭😭😭
Mari dilanjut ...

Sosok tersebut menatap tajam lurus pada Keysha.
Tetapi Keysha memutuskan untuk tetap melanjutkan solat, ia mencoba mengendalikan rasa takutnya sendiri. Keysha merasa bahwa dia sedang akan melakukan sesuatu yg baik dan ini hanyalah godaan yang mengganggunya, --
-- terlebih ia teringat dengan kedua orang tuanya yang sudah bersusah payah mengusahakan kesembuhannya. Keysha mengumpulkan sisa-sisa keberaniannya untuk tetap melaksanakan sholat, sedangkan sosok tersebut masih tak bergeming berdiri dihadapannya.
Ketika Keysha mengucapkan takbir, sosok tersebut sontak mengikuti ucapan dan gerakan Keysha,

"Allahuakbar" suara sosok itu terdengar berdesis kuat.

Keysha menundukan kepala, tubuhnya gemetar lemas. ayat-ayat doa dirapalnya dgn cepat. Rasa takut bercampur panik menyerang Keysha.
Dengan gemetar Keysha melanjutkan sholatnya. Keysha memejamkan mata, napasnya terdengar tersengal. Tiba waktu yg paling mengerikan bagi Keysha.

Perlahan Keysha bangun dari sujud, ia merasakan sesuatu berada tepat di hadapan wajahnya. Terasa sangat dekat, seperti tanpa jarak.
Keysha mempertahankan matanya tetap tertutup. ia bangun dari posisi sujud, melanjutkan sholat.

"Allahuakbar"
suara itu masih mengikuti Keysha mengucap takbir. Kali ini sangat dekat. Tubuhnya terasa lemas.
Keysha menjadi tidak fokus, ia memberanikan diri membuka kedua matanya--
-- dan benar saja! Sosok wanita berwajah pucat dgn urat-urat menimbul jelas, serta lingkar hitam pekat di matanya berdiri tegak tepat di depan wajah Keysha.

Sontak Keysha berteriak ketakutan, tubuhnya terhempas jatuh ke belakang. Sekuat tenaga ia segera berlari ke tempat tidur.
Kebayang kan gaisss, ngeri :(
Kita yang nulisnya aja deg deg serr cuyy ngebayanginya. Gimana Keysha yang ngalamin langsung 😭😭😭

Kalem bentar, terus lanjut ...
Ketakutan, Keysha langsung menutupi dirinya dengan selimut dan menarik bantal untuk membenamkan kepalanya. Namun dari sela-sela ia melihat sosok tersebut tetap melanjutkan sholatnya tetapi masih dengan posisi menghadap berlawanan dengan arah kiblat.
Rasa panik masih menguasi diri Keysha. Tetapi dalam hati ia menggerutu merasa bakatnya ini sangat mengganggunya. Bahkan saat menunaikan ibadah pun Keysha tidak mampu mengontrol dirinya sendiri.
Ia sangat menyesali dan mengutuk dirinya sendiri atas kemampuan yang dimilikinya.
Setelah menyelesaikan sholatnya , sosok tersebut pergi begitu saja entah dengan cara apa. Setelah itu, Keysha tidak mengulang sholatnya karena masih merasa syok.

PS : Key bilang, kalau makhluk tersebut sampai sekarang masih suka datang ketika ia melaksanakan sholat sendirian.
Setelah semua keadaan baik-baik saja, Keysha menceritakan kepada Ayahnya mengenai sosok wanita yang mengikuti ketika sholat. Namun Ayahnya hanya menjawab :

“Udah Nak jalanin aja, Tuhan tidak akan memberikan cobaan melampaui kemampuan umatnya.”
Nyebelin banget kan Ayah aku malah ngasih quotes :(

-Keysha-
Hari ketiga di rumah Pak Ustad adalah jadwal untuk Keysha Ruqyah. Malam ini, Keysha dimandikan oleh ayahnya menggunakan air kembang tujuh rupa yang sebelumnya sudah disiapkan oleh Pak Ustad.
Pada saat proses Keysha dimandikan. Tiba-tiba muncul di hadapannya sosok Fajria mengenakan dress panjang bermotif mawar yang membuatnya terlihat sangat cantik dan anggun. Namun Fajria hanya memperhatikan Keysha tanpa mengucapkan barang sepatah kata pun.
Mengetahui kemampuannya akan segera dihilangkan, Keysha merasa sedih. Karena itu artinya Keysha akan meninggalkan Fajria.
Walaupun terkadang fajria menyebalkan dan membuat Keysha tertekan, namun Fajria adalah sosok yg selalu ada saat Keysha sedih, mengeluh, dan butuh teman cerita
Keysha bergumam dalam hati mengatakan kepada Fajria :

“Maafin Aku, bukan berarti aku gak peduli sama kamu. Tapi aku gak mampu, mungkin kamu salah memilih aku bukan aku orang yang tepat dan mungkin kamu bakalan nemuin orang yang mampu ngedapin ini semua”
Fajria hanya menjawab :
“Baiklah”

Keysha sedih, karna selama ini Fajria lah yg selalu menemaninya dalam keadaan sulit dan bangkit dari keterpurukan. Air mata Keysha menetes bersamaan dengan guyuran air kembang.
menyadari anaknya menangis, papahnya bertanya:

“Kamu liat Fajria?”
Lalu Pak Ustad datang dengan membawa air yang sudah didoakan lalu menyipratkan ke sekitar ruangan. Melihatnya, Fajria hanya tersenyum kepada Keysha sambil tertawa ringan kemudian pergi begitu saja.
Setelah Keysha selesai dimandikan, Keysha meminum segelas air yang diberikan oleh Pak Ustad. Seketika dirinya merasa sangat pusing dan kepalanya terasa sakit hingga akhirnya keluar darah dari kedua lubang hidung Keysha.
Namun setelah itu Keysha malah menjadi sangat peka dan semakin sensitif terhadap hal-hal yg berbau mistis. Apalagi ketika Keysha melihat cermin atau sesuatu yang dapat mewujudkan refleksi, ia selalu melihat sesuatu dibelakangnya semacam ada kehidupan lain --
-- atau pun melihat sosok lain yang muncul dan mengejutkannya. Bahkan terkadang ketika Keysha sedang melihat cermin, wajahnya tiba-tiba berubah menjadi menyeramkan dan membuat Keysha semakin takut.
Keysha terus berjuang melawan rasa takutnya sendiri. Hingga malamnya, setelah selesai melaksanakan Sholat Isya. Tiba-tiba ada yang mengetuk kencang kamar keysha dengan tempo ketukan cepat.

"Tokkk...tokkk...tokkk...tokkkk!!!-"
Keysha membuka pintu. Ternyata itu adalah sosok wanita yang menampakan diri saat keysha pertama kali tiba di rumah Pak Ustad. Wanita itu langsung menutup pintu dan menguncinya sendiri. Kemudian tanpa dipersilahkan, ia sudah lebih dulu duduk di salah satu kursi dekat dengan kasur.
Kali ini Keysha tidak merasa takut karena sosok wanitu itu mendatanginya tidak dalam wujud menyeramkan, melainkan bisa dibilang mirip seperti manusia pada umumnya.

Namun yang aneh ialah, wanita itu mengutarakan maksudnya dengan tergesa-gesa meminta tolong pada Keysha--
-- Keysha menghampiri wanita itu, ia memilih untuk duduk di atas kasur di posisi dekat dengan sosok wanita tersebut.

"Tolong aku...Tolong Aku...Tolong Aku."
Wanita itu terus mengucapkan hal yg sama secara berulang dengan tergesa, dan tampak keringat yg membasahi sekujur tubuhnya
Keysha mulai sedikit ketakutan dan ia merasa bingung dengan apa yang harus ia lakukan dalam situasi seperti ini.
Wanita yang berada di hadapannya meminta bantuan jelas bukan lah manusia!
Keysha memberanikan diri untuk bertanya pada sosok wanita tersebut.

"aku harus bantu apa?"
Wanita tersebut seketika menangis dan berkata,
“Aku kesakitan dan sangat sakit”

Keysha hanya terdiam, sosok itu terus menangis dengan begitu pilu, hingga beberapa saat kemudian ekspresinya berubah geram seperti marah, ia menatap tajam kemudian menggertak Keysha,

"TOLONG AKU!"
Yang terjadi kemudian begitu mengejutkan Keysha.

Seketika tangan wanita tersebut terlepas dari tubuhnya dan mengucurkan darah yg sangat banyak.

"Tolong Aku" Wanita itu merintih.
lalu disusul oleh kedua kaki, paha, dan kepala wanita tersebut yang terpisah-pisah dari badannya.
Sontak Keysha histeris ketakutan, badannya terasa lemas dan mual. Ia mundur perlahan dari posisi duduknya. Sedangkan potongan-potongan tubuh wanita itu tergeletak di lantai dan terus mengeluarkan darah dengan bagian kepalanya masih mengatakan hal yang sama,

"Tolong aku."
Keysha terus mundur hingga mentok di ujung kasur. Napasnya terengah-engah ketakutan. Keysha tak tahu apa yang harus ia perbuat, bahkan untuk berteriak saja ia seperti tertahan.
Wanita itu menatap tajam Keysha, dan disaat yang bersamaan pandangan Keysha menjadi gelap.
Untuk bagian selanjutnya kita perlu diskusi dulu nih sama Keysha dan Papanya mengenai bagaian mana saja yang boleh diceritakan dan tidak.
Takut salah-salah nanti malah gue yang disamperin 😭😭

Tunggu yaak , sabar...
Seketika Keysha terbangun di sebuah ruang kamar yg tampak asing baginya. Di sana terlihat sosok wanita tadi sedang bertengkar dgn seorang pria yg berujung pada kemarahan sang pria, hingga pria tersebut naik pitam lalu membekap mulut wanita itu hingga ia sesak kesulitan bernapas.
Tidak hanya itu, Pria tersebut mengambil bantal lalu membenamkan wajah wanita tersebut hingga ia benar-benar tidak bisa bernapas, kemudian tak sadarkan diri.

Keysha terkejut, ia menutup mulutnya sendiri dengan kedua telapak tangannya agar tak bersuara--
Tampak kebingungan, Pria itu meraih ponsel di sakunya kemudian ia langsung menghubungi seseorang.

Suasana menjadi senyap seketika tanpa suara. Sekeras apapun Keysha mencoba mensiagakan telinganya, ia masih tak mampu mendengar isi percakapan telepon pria tersebut.
Yang terjadi berikutnya sangat membuat Keysha tercengang miris, suatu peristiwa yg mengiris sisi kemanusiaannya kini sedang terjadi di hadapan Keysha.

Tak banyak yg bisa kami ceritakan, tetapi yg jelas pria tersebut seperti kerasukan, kemudian membunuh wanita itu secara sadis.
Setelah selesai dengan aksinya. Pria tersebut memegang kalung yang seperti jimat, lalu ia tampak merapalkan mantra, kemudian kembali mengenakan kalung tersebut.

Hingga saat ini, kasus pembunuhan terhadap wanita itu tak kunjung mendapatkan titik terang--
Semua bukti lenyap tanpa jejak, bahkan sidik jari pun tak terdeteksi. Segala upaya penyelidikan selalu menemui jalan buntu. Hingga kemudian kasus tersebut seolah terlupakan begitu saja.

Keysha membisu tak percaya, air matanya menetes tanpa sadar. Kemudian pandangannya mengabur--
Keysha tersentak sadar, ia sudah kembali ke kamarnya di rumah Pak Ustad. Sosok wanita di hadapannya kini sudah kembali seperti sebelumnya. Tak ada lagi darah, seluruh anggota tubuhnya sudah menyatu utuh.
Namun wanita itu terus merintih memohon pada Keysha untuk membantunya.
Keysha merasa bingung, dan mulai ketakutan jika wanita itu kembali ke wujud menyeramkannya. Akhirnya Keysha menyanggupi akan membantu wanita tersebut dgn harapan wanita itu segera pergi menghilang dari hadapannya.

Tetapi wanita itu malah memberikan sorot mata tajam tanda amarah.
Wanita itu seperti tidak percaya bahwa Keysha akan benar-benar membantunya. Ia melangkah mendekati Keysha, sorot matanya memancarkan amarah dan dendam, kemudian wanita itu memegang erat tangan Keysha hingga dirinya merasakan sakit.

Wanita itu terus berkata "Tolong Aku!"
Tak kuat, Keysha bertanya kepada sosok tersebut:

"Siapa Pria itu?" Ucap Keysha terbata sambil menahan sakit di tangannya.

Lalu kemudian wanita itu menjawab dengan geram disamping telinga Keysha,

"DIA ADALAH ANAK PAK USTAD!"

Suaranya sangat memekikan telinga.
Sangat terkejut dengan ungkapan sosok tersebut, Keysha hanya terdiam paku. Keysha bertanya tentang alasan Pria tersebut tega melakukan hal keji kepadanya.

Ternyata pria tersebut melakukannya atas dasar cemburu dan tidak terima karena wanita itu mau dijodohkan oleh lelaki lain
Setelah bercerita, sosok wanita itu seketika menghilang begitu saja. Meninggalkan Keysha yang masih tersentang mematung. Peluh dingin menetes deras di wajahnya. Napasnya terengah-engah, Tubuh Keysha merasa lemas, kemudian roboh terkapar di kasur dengan tatapan kosong.
Keysha merasa iba dan tertekan. Ia mengetahui suatu fakta ironis namun Keysha tak bisa melakukan apapun. Apalagi sekarang ia sudah seorang diri, tak ada Fajria lagi disampingnya.
Setelah energinya terkuras habis. Malam itu, Keysha terlelap dengan cepat.
Keesokan harinya Keysha kembali di rukiyah oleh Pak Ustad, anak pak ustad turut hadir kala itu. Melihat wajah pria itu Keysha langsung teringat atas perlakuan kejinya. Rasa dongkol dan kesal yang membuncah membuat Keysha kehilangan kepercayaan terhadap Keluarga Pak Ustad.
Sesaat setelah prosesi rukiyah rampung, Keysha langsung meminta pulang kepada ayahnya hari itu juga. Penolakan terjadi dari kubu Pak Ustad dengan Anaknya, mereka meminta Keysha untuk menetap satu hari lagi karena menengok kondisinya yang masih belum pulih seutuhnya.
Keysha bersikukuh dengan keinginannya bahwa ia ingin segera pulang, Keysha meyakinkan Ayahnya bahwa dirinya sudah dalam keadaan baik-baik saja. Hal tersebut dilakukan agar Ayahnya mengizinkan Keysha untuk pulang. Walaupun sebenarnya tidak ada yang berubah dalam diri Keysha.
Ayahnya pun mengizinkan Keysha untuk pulang ke rumah,
ia menghawatirkan kondisi anaknya jika dipaksakan untuk menetap malah akan menambah buruk kondisi Keysha, ditambah kini Keysha justru malah kehilangan Fajria.

Akhirnya Keysha dan ayahnya berkemas dan kembali ke Bandung.
Selama di perjalanan Keysha merenungkan segala hal yang telah terjadi. Sampai saat ini Keysha belum menindaklanjuti apa yang dibicarakan sosok wanita itu karena ia merasa tak memiliki hak mencampuri urusan tersebut, terlebih sang ustad merupakan kenalan dekat keluarganya--
-- Dan juga Keysha tidak tahu dengan pasti apakah yang dibicarakan sosok wanita itu benar adanya. Mengingat Jin juga memiliki sifat manipulasi dan Keysha tidak memiliki bukti kongkret lain atas itu.

Keysha tak ingin mengambil resiko atas hal yg belum terbukti benar.
Lebih penting dari itu, kepergian Fajria sangat mengganggu pikiran dan batinnya.
Tak ada yang tahu kondisi diri dan spiritual Keysha yg sebenarnya saat ini kecuali Fajria.
Keysha mulai merasa gusar dan khawatir, dirinya berpikir bahwa;

"Aku harus mencari Fajria"
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with SASKARA

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!