My Authors
Read all threads
Nanti malam, aku bakal ceritain pengalamanku saat hamil. Gangguan apa yg aku alami saat hamil. Dan dimana Lasmi saat aku sedang mengandung anakku si Cecem hehe. Gimana gimana? ✨
Tunggu cerita aq saat aq masi di perut mami ya onti ontii❤️
Setelah berbuka ya teman-teman aku akan berkisah hehe😙
Aku sedang ngabuburit gambar Pertemuanku dengan Lasmi pertama kalinya✨
Dua Tahun lalu aku dinyatakan positif hamil oleh dokter! Senang sekaligus haru. Lasmi datang dan happy banget dia! Setelah usia kandunganku menginjak 2 bulan, Aku memilih pindah rumah dan berpisah dengan keluarga. Aku lebih nyaman tinggal berdua dengan suami saja.
Setelah aku pindah rumah, konsekuensi tinggal hanya berdua, aku harus sendirian di rumah bila suamiku berangkat kerja. Menginjak kandunganku 3 bulan. Tiba tiba Lasmi pamit secara mendadak
'Neng, Aku pamit ya. Setelah jabang bayi lahir dan berusia 6 bulan aku akan kembali lagi. Bukan aku pergi selamanya. Aku akan tetap melihat kamu dari jauh' ucap Lasmi. Aku mengerti pilihan Lasmi pergi karna suatu alasan
Hari hari ku biasa mengobrol dengan Lasmi. Namun kali ini, terasa sangat sepi. Aku tetap berusaha untuk terbiasa dirumah ini sendirian. Aku mulai sering melihat wujud pocong di tangga depan, ia terlihat gusar dan seperti ingin mendekatiku.
ia terlihat gusar dan seperti ingin mendekat. Aku berusaha untuk pura pura tidak melihatnya bila ia menampakan wujudnya. Sampai dimana suatu malam, Aku sedang bersiap siap untuk mandi, biasanya aku mandi tidak semalam ini ini, tp kali ini aku baru saja pulang dari rumah teman.
Aku memasuki kamar mandi, kemudian menggantung handuk di gantungan pintu belakang. Saat hendak menutup pintu, Sesaat aku melihat dari sudut ekor mata, ada sosok laki2 mirip sekali dengan suami ku.
Aku mengurungkan niat untuk mandi, dan berniat untuk menyapa suamiku. 'Dak, uda pulang?' sapaku saat itu. (Btw panggilan kami satu sama lain ialah; Badak) 😂
Perlahan, aku mendekati sosok laki laki tersebut. Ia tidak menjawab sama sekali sapaanku saat itu. Kulangkahkan kakiku berjalan ke arahnya. Semakin mendekat, punggungku terasa semakin berat. Aku mulai memerhatikan sosok laki laki itu dengan jelas
Ia memakai tas, seragam, dan jaket yang sama percis dengan suamiku pakai pada hari itu. 'Dak? Kok diem aja sih?' namun ia tetap tidak menjawab pertanyaanku. Aku mulai bertanya tanya dalam hati. Mata kami saling bertatapan, ia menatapku dengan tatapan yang sangat kosong
Aku merasa seperti ia bukanlah suamiku. Lagi lagi, punggungku terasa sangat berat. Menandakan seperti ada yang lain. Hatiku mengatakan, ia bukanlah suamiku.
Aku memerhatikan wajahnya dengan seksama.
Ia memiliki mata yang cukup sipit, dengan tatapan yang amat kosong, memiliki pipi yang bulat dan memiliki bibir yang minimalis. Percis suamiku. Tapi, ada satu yang tidak ada. Ia tidak memiliki cuping.
(Cuping, garis yang terletak di antara hidung dan bibir)
Aku terdiam mematung. Kakiku berusaha untuk mundur perlahan-lahan dari sosok laki laki tersebut. Aku mengelus perutku yang mulai kram. Bibirku membisu seakan tertahan sesuatu. Perlahan, Nafasku mulai memburu seakan sedang berlari kiloan meter.
Sosok laki laki tersebut berjalan perlahan lahan ke arahku. Aku berusaha memejamkan mata. Perlahan dalam hati aku menyebut 'Lailahaillallah muhammadarasulullah' terus menerus. Aku berusaha untuk mengeluarkan suara yang keluar dari bibirku. Sulit. Bibirku terasa ada yg menahan
Dalam hati aku terus berdoa. Entah, ada sebuah pertolongan yg tidak bs aku jelaskan. Aku berteriak sekencang mungkin. 'Audzubillahhiminasyaitanirodzim!' ucapku dengan lantang.
Sosok laki laki tersebut berubah menjadi sosok hitam, berbulu, memiliki taring panjang, bibir yang mengeluarkan air liur dan mata bulat besar berwarna merah. Ia menatapku penuh kemarahan. Namun dengan tiba tiba, sosok itu hilang begitu saja.
Kakiku terasa sangat lemas. Aku berpegangan dengan tembok rumah. Karna tidak sanggup menopang tubuhku sendiri. 'Tok, Tok, Tok' tiba tiba ada suara ketukan pintu. Aku pun tersadar, bila pintu didepan memang aku kunci. Aku berjalan perlahan lahan untuk membuka pintu
Nafasku masih memburu, perlahan mulai memulih. Aku membuka pintu perlahan lahan. Aku bingung, tida ada orang. Siapa yang mengetuk? Aku berfikir apa mahluk tadi yang menjahiliku lagi? YaAllah... Ucapku.
Aku bergegas menghubungi suamiku, namun tidak ada jawaban. 'Tok..Tok..Tok' ada sebuah ketukan di pintu. Jujur aku kesal dan mau marah! Aku gak boleh secemen ini! Dalam hati. Aku buka pintu seraya ingin memaki. Namun yang kulihat, bukan sosok mahluk hitam berbulu tadi
Yang biasa disebut oleh orang orang 'Genderuwo' kali ini aku melihat sosok pocong berdiri dihadapanku, dengan senyum sumringah. Jujur aku masih tertawa ingat ini wkwkwk!! Aku lampiaskan kekesalanku kepada pocong yang berada dihadapanku
'Ngapain sih lo ganggu aja! Pergi sana!' pocong tersebut tetap terdiam terpaku. Ia hanya berdiri menatapku. Tiba2 suamiku datang. 'Dak? Kenapa didepan pintu? Ini udah malam' ucap suamiku bingung
Aku dan suamiku masuk ke dalam rumah. Aku mulai menceritakan pengalamanku tadi kepadanya. Tentu, Suamiku kaget. Karna ini pertama kali ia mendengar cerita horor secara langsung. 'Apa mau pindah rumah?' tanya suamiku. 'udah lah gapapa, gue kaget aja. Ditambah gue kan lg hamil
Jadi ya lemah dak' jawabku saat itu. 'padahal, baru sebulan ya pindah kesini. Udah ada yg aneh aneh aja. Mau kita ngungsi dulu kerumah mama?' tanya suamiku lagi. Aku menggelengkan kepala. 'gausah. Gapapa kok' ucapku saat itu
Bentar ya onti onti, mami cecem mau mandi dulu! Nanti lanjoet lagi ya❤️
Salam kiss dari ceceum❤️🤟
Yuk kita mulai #Aracerita lagiiii! Hehehe🤟
Saat itu jujur ada rasa takut kalau lagi sendirian lagiii. Ditambah dulu lihat sosok pocong itu aku makin sedikit parno, karna aku sedang hamil. Khawatir kalau ada apa-apa gitu tp ga ada yg nolongin. Rumahku sepii bgt, tetangga juga ga ada yg pd dirumah :')
Aku mencoba untuk menjadi kuat walau sebenarnya aku saat itu merasa sangat lemah. Lemah mulai dari fisik maupun mental huhu😭
Kalau suamiku kerja, aku berusaha untuk mempersibuk diri. Aku benar2 sendirian dirumah, usia kandunganku semakin hari semakin besar. Semakin juga aku mulai merasa cepat capek kalau habis ber-aktivitas :')
Aku masih ingat betuuul malam itu. Kejadian demi kejadian baru pun datang. Aku sedang tidur, tiba2 aku merasa seperti ada tangan yang sedang mencengkram dahiku. Perlahan-lahan aku membuka mata. Tiba2 ada sebuah tangan yang hitam legam
Dengan jari jari yang sangat panjang. Berkuku hitam dan jarinya bersisik. Jari itu sedang mencengkram dahiku. Aku terkejut melihat ada sebuah tangan yang berada di atas dahi dan menutupi sedikitnya penglihatanku, karna jari jarinya yg panjang.
Pandangan mataku menatap langitlangit kamar, walau sedikitnya pandanganku tertutup oleh jari jari itu.Tiba tiba, muncul sesosok neneknenek yang memiliki wajah yang hancur dan penuh darah, seperti luka yang penuh daging menganga& ia memiliki Mata yang berwarna hitam legam.
Ia beridiri tepat diatas kepalaku. Posisinya, aku sedang tidur terlentang. Jari jarinya tetap mencengkram dahiku. Perlahan lahan wajahnya yang penuh luka menganga itu mendekati wajahku. Jarak wajah kami hampir saja sejengkal.
Aku benar benar tidak bisa menggerakan tangan, maupun mengeluarkan suara sedikitpun. Ingin rasanya aku membangunkan suamiku, namun aku tidak memiliki daya yang kuat untuk menggerakan tubuhku kali ini.
Yang aku bisa lakukan hanya melihat kesekeliling saja. Hanya bola mataku yang dapat bekerja. Sisanya, tubuhku kaku membeku. Lalu, Aku melihat ke arah tembok. Ada sebuah tulisan 'Kamu Harus Menari' tulisan tersebut berwarna merah darah. Aku berusaha mencoba menggerakan tubuhku,
Dan berusaha juga mencoba untuk menggerakan jari jari tangan, agar bisa menyentuh lengan suamiku yang tidur disampingku. Tiba-tiba suamiku menoleh ke Arahku dengan mata terpejam. Sesaat, ia mulai membuka matanya perlahan-lahan.
Saat matanya yang sipit terbuka, aku terkejud. Matanya tidak memiliki bola mata. Jantungku kembali memompa lebih keras, dikarna kan rasa terkejudku saat itu. 'hmmmmmmm' aku hanya bisa mengeluarkan suara tertahan. Tiba-tiba semua gelap.
Aku seperti sedang tidur kembali. Tiba2 kepalaku terasa seperti ada yang mencengkram, aku melihat kembali sosok nenek2 itu lagi, aku melihat lagi tulisan di tembok itu lagi 'Kamu harus menari'. Dan tiba tiba semua gelap.
Semua ber-ulang ulang bagaikan aku mimpi didalam mimpi.
Aku melihat lagi sosok nenek nenek dengan luka menganga, Lagi lagi aku melihat tulisan penuh darah yang ada di tembok. Dan kembali lagi, aku melihat suamiku dengan mata yang tidak memiliki bola mata.
Aku mengulang- ngulang rentetan peristiwa itu. Aku ingin sekali berdoa, mengucap nama Tuhanku, atau sekedar meminta pertolongan kepada siapapun yang bisa menolongku saat itu. Aku mengingat bahwa Aku memiliki tuhan, yaitu Allah swt.
Aku berusaha untuk mengucap sebuah doa, dan tiba tiba saja, semua memori masa kecilku dengan kakeku memutar di memori kepalaku. Sosok nenek nenek tersebut kembali mencengkram kepalaku lagi.
Tiba tiba wajahnya mendekat tepat diatas dahiku. Mulutnya terbuka menganga lebar, bibirnya membentuk seperti orang yang sedang mengatakan 'O'
Ia seakan2 seperti ingin menyedot ubun ubunku. Aku teringat cerita mama saat aku masih kecil.
Dimana dulu, kakeku pernah menyewakan sebuah kontrakan di tahun 80an. Kontrakan kakeku tepat di pinggir kebon. Kontrakan sederhana yang airnya harus menimba di sebuah sumur. Ada seorang pasutri yang menyewa. Suaminya supir truck pengangkut batu. Yang pulangnya malam sekali
Ketika ia hendak buang air kecil, ia pergi ke sumur sendirian. Suaminya hanya menemaninya dari depan rumah. Tiba2 ada sosok kuntilanak yang mendekati istrinya, tiba2 kuntilanak tersebut berdiri diatas istrinya dan menyedot ubun ubun si istri hingga istrinya meninggal ditempat
Sang supir menangis dan berteriak minta tolong kpd kakeku. Mamaku pernah cerita soal itu. Dan kali ini, aku sedang mengalami hal itu. Serentetan memori kecilku mulai memutar dikepala.
Dulu, aku pernah cerita soal ini diinstagram. Teman teman lamaku tahu betul aku suka cerita pengalaman ku disana🤣 sampai pd nyaranin pakai gunting / bangle gitu. Terlepas dari ini adalah sebuah Adat katanya. Aku tetap percaya kpd yg maha kuasa semua Hal🙏
Teman teman, sampai disini dulu ya mami cecem berkisah. Besok lanjoet lagi! Karna mami cecem mau istirahat. Dan beso mami cecem kudu bikin sarapan untuk sahur buat wawa @falenzaman juga hehe❤️❤️
Mau di lanjut lagiiii? Habis berbuka ya teman2 aku akan Up lagi🤟✨
Btw kalian lg ngabuburit ngapain aja niiii?
Kalau aku ngabuburitnya sedang masak untuk berbuka nanti✨
Halo teman teman, kita mulai #Aracerita lagi yuk! 🤟✨
Aku mengingat betul peristiwa yang terjadi oleh istri sang supir yang di sedot ubun ubunnya oleh kuntilanak. Istri sang supir tengah hamil muda. Mamaku bercerita bahwa dulu ada kuntilanak yang menyedot ubun ubun ibu hamil saat aku kecil dulu.
Aku masih tidak percaya apa yang aku alami saat ini. Cerita yang mama ceritakan dulu padaku, kini sedang terjadi pd diriku sendiri. Pandangan mataku mulai buram. Mengerjap ngerjap menuju gelap.
Sesekali aku bisa menyebut 'Allahuakbar, Allah maha besar' samar samar aku melihat bayangan seorang kakek tua memakai sebuah peci berwarna putih. Aku sangat kenal dengan sosok tersebut
Iya, sosok itu adalah kakekku. Entah dari mana ia berasal. Tiba tiba saja muncul. Dan secara tiba tiba juga, sosok nenek nenek seperti kuntilanak itu pun menghilang begitu saja. Seketika, semua pandanganku menjadi sangat gelap gulita.
Aku mulai merasa seperti tidur lagi. Saat aku membuka mata, aku melihat suamiku sedang panik menggoyang-goyangkan tubuhku 'Dak yaAllah dak, sadar dak' ucap suamiku dengan nada yang parau. Perlahan-lahan aku mulai mendapatkan kesadaranku kembali. Sedikit demi sedikit
'gue takut banget! Lo kenapa dak?' tanya suamiku dengan lantang. Aku masih mengumpulkan kesadaranku hingga benar benar pulih. 'gue takut banget dak, gue liat lu kaya orang kejang kejang. Bola mata lo naik keatas, dan mata lo hampir putih semua Dak...
Udah gitu, bibir lo nganga gitu. Gue takut banget. Gue lg tidur, gue denger suara kaya aaaaaaa kecil tapi suaranya. Pas gue nengok lo udah kaya gitu. Lo kenapa dak?' tanya suamiku dengan penuh kepanikan.
'gue mimpi buruk Dak. Dimimpi gue, kepala gue kaya di cengkram trs ada kuntilanak tua yang duduk diatas kepala gue, Dia mau nyedot gue dari atas kepala gue. Ditambah, ada tulisan 'Kamu Harus Menari.'
aku mulai menceritakan serentetan pristiwa yang ku Alami pada suamiku malam itu
Aku mencoba mengusap perutku yang semakin membesar. Aku memejamkan mata seraya merasakan gerakan jabang bayi yang sedang aku kandung kala itu. Perutku terasa sangat kram, seakan akan aku habis melakukan aktivitas yang berat
Malam itu, aku mengalami mimpi di dalam mimpi, sosok kuntilanak tua yang ingin menyedot ubun ubunku, sosok suami ku yang tidak memiliki bola mata. Itu semua ku alami ber-ulang ulang. Lagi dan Lagi. Tetapi, suamiku melihatku bukan seperti orang yang sedang tidur.
Melainkan seperti orang yang kejang kejang. Dengan bola mata yang naik keatas, dan bibir menganga lebar. Layaknya film the exorcist. Kulangkahkan kakiku untuk membuka lemari yang berisi foto aku dan kakek, saat aku sedang merayakan ulang tahun ke 5.
'YaAllah, terimakasih atas perlindunganmu. Aji, muti kangen.' seraya aku mandang foto kecilku bersama kakek yang diambil 20 tahun yang lalu. Potret yang diambil dengan angle Aku sedang duduk di pangkuannya ketika ia sedang Wirid.
(Di keluarga aku di panggil sbg Muti. Dan aku memanggil kakek dengan sebutan Aji) subuh pun datang, kami mulai melaksanakan shalat subuh seperti biasa.
Kejadian ini dua tahun yang lalu, di tahun 2018. Aku sering share pengalamanku instagram.
Maaf dulu penulisanku sangat berantakan 🤣
(Btw dulu aku masi panggilan sm suami aku kamu, skrg maa gue elu) haaha🤣
Lasmi, saat itu pamit. Ia mengatakan bahwa ia harus pamit untuk sementara. Aku mengerti, aku juga gak bisa menahan ia untuk tetep disisi aku. Jujur, saat itu pun aku kangen banget, dia biasanya ada. Tiba tiba tanpa Lasmi, seperti aku gak punya teman untuk bercerita :')
aku pun sempat sharing dengan teman ayahku yang memang 'bisa'. Ia mengatakan bahwa memang aku memiliki badan yang 'Wangi' dimana ibu hamil disenangi oleh mahluk Astral. Dan ditambah. Aku bisa melihat 'mereka'. Mereka sangat menyenangi orang orang yang bisa melihatnya.
Sebulan dua bulan pun berlalu. Sore-sore setelah aku shalat ashar. Aku tertidur di atas sajadah, tiba tiba ringtone handphoneku menyala menandakan ada pesan yang masuk. Dan aku pun terbangun dari tidurku di sore itu.
Saat aku melihat ke arah jendela. Aku melihat sosok hitam, tinggi, berbulu, memiliki taring dan ia mengeluarkan Liur. Sosok itu sedang menatapku sorot mata penuh kemarahan. Ia berdiri didepan jendela kamarku yang tirainya terbuka.
Aku berteriak 'Allahuakbar! Pergi kamu!' ucapku dengan lantang. Entah aku mendapat kekuatan dari mana, aku bisa setegar itu. Sosok itu tetap berdiri didepan jendela, kemudian muncul sosok pocong disamping genderuwo tersebut.
Pocong itu seakan akan menyuruh genderuwo untuk pergi. Karna ia seperti menggelengkan kepalanya. Entah maksudnya apa. Yg aku tangkap saat itu ia seperti menyuruh pergi. Seketika aku melantunkan doa didalam hati. Dan tiba2 sosok genderuwo&sosok pocong itu pun hilang begitu saja
Masiii mau dilanjut gak niii?
Biar rame yu sebut
#Araberkisah ✨✨
Ini potret aku saat sedang mengandung Cecem, saat usia cecem di kandungan kiranya 4 bulan-an.
Aku sedang main ke kota Bogor, bertemu teman teman jaman aku smk bogor hihi✨🤟
#Araberkisah
Setelah sosok genderuwo dan pocong tersebut pergi, aku bersiap siap untuk membuat hidangan makan malam. Saat aku sedang memotong2 sayuran. Tiba tiba sosok kuntilanak tua itu pun muncul kembali di hadapanku.....
Ia berdiri tepat di hadapanku. Kali ini, aku merasa menjadi kuat. Aku memberanikan diri untuk menghadapinya. 'Mau apa kamu?' tanyaku dengan nada yang cukup tinggi. Ia hanya menatapku dengan tatapan yang kosong.
Jari jarinya yang bersisik hitam itu bergerak, dan menunjuk ke arah perutku. Ia tidak mengeluarkan suara. Hanya jarinya saja yang memberikan sebuah 'Aba-Aba'.
'jgn ganggu saya! Saya gak ganggu kamu. Ini anak saya,bkn anak kamu!' seraya aku menutupi perutku dengan telapak tangan.
Ia tetap bergeming diam. 'Pergi! Jangan disini lagi' ucapku kepadanya.
kulantunkan sebuah doa dalam hati. Sosok nenek nenek itu pun pergi setelah aku berdoa. Aku mengehela nafas lega. Namun, dalam hati kecilku aku ketakutan setengah mati. Karna aku merasa sangat lemah.
Dan juga, tidak ada orang selain Aku sendiri di rumah ini. Aku berjalan kedepan rumah untuk membuang sampah. Aku melihat sesosok pocong yang sedang terduduk lesu di sebuah tangga. Kepalanya yang memiliki kuncup itu sedang menggesek-gesek gagang tangga menggunakan kuncupnya.
Aku melewati tangga tempat pocong itu singgah. Tiba-tiba pocong itu melihat ke Arahku. Kemudian ia menghampiriku dengan wajah sumringah. (Sesumringah2nya. Tetep aja dia poci!) 😭😭
'mba, lu bisa liat gua kaaan?' aku tetap bergeming seakan tidak mendengarkan perkataannya. 'Mba, lu pasti bisa liat gua! Ngaku lu mba' aku yang sedang membawa trash bag berisikan sampah pun ingin sekali tertawa terbahak-bahak karna ulah pocong aneh ini.
Aku tetap diam, dan menaruh trash bag isi sampah ke pembuangan sampah sekitar rumahku. Namun, pocong tersebut masih tetap mengikutiku. Setelah aku memasuki rumah. Pocong tersebut hanya berdiri didepan pintu. Mungkin ia tidak berani masuk / memang ia tidak ingin masuk kerumahku.
WKWKWK NGAKAK BGT! Aku lagi nge tweet ini. Si Aryo tiba2 muncul didepan pintu terus bilang 'Tai lu Raaa!' dia tau kalau dia lg dibahas disini trs kebiasaan gesek gesek pake kuncupnya di up dia bete wkwkwk🤣
Okee kembali ke levtoppp. Malam pun datang. Ringtone handphone ku menyala kembali. Suamiku mengabarkan bahwa ia harus pulang telat. Aku ingin mengungsi sebentar kerumah mama, namun sayangnya hujan turun dengan lebatnya. Sehingga aku harus mengurungkan niat ku untuk mengungsi...
Woii yang bilang Aryo lucu, jangan lupakan bahwa wajah Aryo tetaplaaa pocong pada umumnya, seperti iniiii😭😭

Kebayangkan, ketika ia senyum sumringah seperti apa wujudnya...
😭
Waktu pas gambar Aryo dia anteng banget walau tangannya di bedong. Dia diem aja, pas aku mo gambar bagian wajahnya tiba2 dia senyum dong😭 pocong tau gaya, gak paham sm Aryo😭 uda gitu dia tiduran nyamping gitu lg di lantai depan rumahku, bak model model hot di pantai 😭😭😭
Ini pas proses aku membuat Realis Aryo saat ia masih menjadi manusia.
Ribetttt bener kaya anak perawan asliii 'gini ra, gitu ra. Pake kaca mata bentuknya gini... Gantengin gue dikit dong gambarnya yakali' wkwkwkwk 🤣
Naa ini potret Aryo saat ia masih menjadi manusia🤟
Teman teman, malam ini sampai sini dulu ya mami cecem berkisah! Karna cecem mau bobo sama mamiii❤️❤️❤️
Met bobo onti2 dan uncle2. Beso mami cecem berkisah lagi ya❤️
Salam ketek acem dari cecem❤️🤟
Halooo! Maaf aku ketiduraaan😂😂😂 *kucek kucek mata* yuk lanjut lagiii ! ✨
Suamiku mengabarkan bahwa ia harus pulang telat malam itu. Sementara aku terjebak sendirian dirumah dan hujan. Aku ingin pulang kerumah mama, namun keadaan memaksaku untuk tetap tinggal dirumah.
Petir menggelegar dan hujan lebat mengguyur kota depok malam itu. Hatiku mengatakan bahwa seperti akan terjadi sesuatu. Seperti ada ribuan batu krikil yang mengganjal perasaanku saat itu. Namun, aku tetap berusaha untuk tetap bersikap semua akan baik baik saja
'Tok..Tok..Tok' ada sebuah ketukan di depan pintu. Aku tahu, pasti ini bukan tetangga / siapapun yang akan berkunjung kerumahku malam itu. Melainkan yang berkunjung adalah 'Mereka'.
Aku tetap berusaha untuk menghiraukannya, Namun suara.... 'Tok..Tok..Tok' suara ketukan tersebut semakin nyaring dan ritme nya semakin sering didengar di telinga. 'Dep' suara listrik berbunyi, dan semua gelap.
Gelap. Semua gelap. Pandangan mataku kabur. Aku tidak dapat melihat apa-apa. Aku berusaha mencari handphoneku untuk mendapatkan sinar 'Senter' tiba tiba, suara atap rumahku bergemuruh 'Dug..Dug..Dug'
Seperti ada kaki monster / kaki yang besar sedang menginjak nginjak atap rumahku. Tanganku sibuk mencari cari handphoneku yang entah kemana. Akhirnya! Aku mendapatkan handphone ku yang terselip diantara bantal.
Aku mulai menyalakan senter. Saat aku menyoroti bagian pintu, aku melihat sesosok hitam, tinggi besar dan berbulu. YaAllah, apalagi kali ini. Ia menatapku dan bibirnya mengeluarkan liur yang seakan akan akan jatuh menetes ke lantai.
Aku terdiam kaku melihat sosok itu sedang berdiri di hadapanku lagi. 'Tok..Tok..Tok' ada suara ketukan lagi di depan pintu. Aku heran, sosok ini berdiri di hadapanku, namun ada suara ketukan di depan pintu. Sosok apalagi kali ini?
Sosok ini berjalan perlahan-lahan mendekatiku. Bau. Bau busuk mulai merasuki indra penciumanku. Sosok itu tersenyum, memperlihatkan taringnya yang lebar. Aku ketakutan setengah mati, hingga tanganku gemetaran sambil memegang handphoneku.
'Tok..Tok..Tok..' suara ketukan di pintu semakin menggema di telingaku. Setelah bau busuk menyerang, kali ini muncul bau pandan yang mendominasi bau ruangan kamarku.
Aku ingin membuka pintu, dan lari sekencangkencangnya keluar dari rumah ini.
Aku menyebut nama Tuhanku didalam hati. 'YaAllah tolong aku. Allahuakbar allahuakbar Allahuakbar' kulantunkan beberapa surah di dalam hati. Sosok itu seakan akan marah ketika aku berdoa.
Aku tahu, ia mulai lemah. Aku tetap berdoa membaca surah Ayat Qursi terus menerus. Hingga sosok itu hilang. 'Allahuakbar allah maha besar' aku sebut nama tuhanku berkali-kali. Mengucap syukur tiada henti.
Jujur aku takut banget mengingat ini😭 rasanya seperti kembali lagi ke momen ituuuuu. Karna hujan besar gardu pln mati :'( ditambah aku lagi hamil dan ga ada yg nemenin 😭
'Tok Tok Tok' suara itu masih tetap muncul. Aku memberanikan diri untuk membuka pintu. Saat aku membuka pintu, aku melihat sosok pocong berdiri menatapku. Pocong itu hanya mengatakan 'Hati-Hati mbak' kemudian ia melengos pergi.
Setelah momen itu aku lewati. Aku tahu, pocong itu memang jail, namun ia seperti memperingatkan. Tidak ada maksud jahat kepadaku. Aku menatapnya dari depan pintu, kemudian ia duduk didepan tangga.
Ia, tangga didepan rumahku adalah spot favorit pocong itu. Jujur, aku sangat takut dengan sosok pocong. Karna ia memiliki wajah yang cukup 'ngeri' dan sangat jahil. Namun, case kali ini pocong ini sangat berbeda. Ia terlihat seperti 'nyantai banget'
Aku tidak memberanikan diri untuk dekat dekat dengannya. Karna aku takut, takut karna bisa saja ia memang ada maksd terselubung karna aku sedang hamil. Aku lebih baik aware di awal, pikirku kala itu
Tiba-tiba, ada suara motor didepan rumah, ternyata ada temanku yang datang. Aku menghela nafas lega. Ia berniat berkunjung untuk memberikan beberapa jajanan yang aku suka. Aku bersyukur karna aku merasa tidak sendirian lagi
Keesokan harinya, aku menceritakan kejadian janggal ini kpd sepupu dan mamaku. Mamaku dan sepupuku pun menggelar pengajian kecil-kecilan agar aku tidak selalu diganggu terus menerus
Saat pengajian berlangsung, hujan kembali mengguyur kota depok. Aku mengajak sahabatku @loeychogiwaa95 untuk ikut pengajian malam itu. Ia bersedia untuk menghadiri pengajian yang aku gelar saat itu. Saat kami mulai mengaji, tiba-tiba 'BRAK!!' pintu rumahku terbuka secara tiba2
Aki masi inget bgt ini 🤣 temanku Atin @loeychogiwaa95 ketakutan di pojokan 😂 'Ra, gue takut anjunggg serem bgt.' satu ruangan penuh bau pandan. Sang ustadzah tetap mengiringi pengajian. Pintu rumahku dan jendelanya terbuka dan tertutup sendiri 'BRAK BRAK BRAK'
*aku maksudnya WKWKWK aku ngetik sambil nyambel soalnya🤣
'JANGAN TAKUT! ADA ALLAH, JANGAN LEMAH!' LAILAHAILLAULAHWAHDAHULA SYARIKALA' ucap sang ustadz pada malam itu. Aku masih ingeet banget ni memori di kepala ku memutar semua momen saat itu.
Aku dan Atin @loeychogiwaa95 berusaha untuk fokus mengaji dan menghiraukan sambaran sambaran dan gangguan dari genderuwo yang datang kepada kami malam itu. Ia marah karna kami melakukan pengajian. Karna yang aku tahu dari pemilik warung dekat rumahku
Daerah rumahku dulu bekas kuburan. Dan memang dominasi pemilik rumah di daerah rumahku jarang ada orang. Karna tetangga sekelilingku sibuk bekerja.
Bentar ya, lg bikin pecel lele😂 pd minta bikinin lg orang rumah huhu:')
Kami tetap meneruskan mengaji, walau sebenarnya ada rasa ketakutan di dalam hati kami masing-masing. Kami merasa seperti kami sedang 'kuat kuatan kekuatan' dengan genderuwo itu😭
Keadaan yang awalnya sangat mencekam, perlahan-lahan mulai mereda. Pintu dan jendela rumahku perlahan berhenti 'menggebrak-gebrak', aku dan atin menghela nafas lega. 'Alhamdulilah Raa, gue takut banget sumpah' ucap atin saat itu
Atin pun pulang kerumahnya setelah pengajian selesai. Malamnya, saat aku tidur, gangguan pun mulai terjadi lagii.
Saat aku tertidur pulas. Tiba2 aku merasa seperti ada yang menyentuh kaki-ku. Saat aku terbangun, suamiku sedang tertidur lelap. Aku melihat sosok kakek tua memakai peci putih lagi. Aku melihat sosok kakeku sedang berdiri. Ia seakan mengatakan aku untuk bangun untuk berdoa/ibadah
Aku menatap sosok kakeku yang berdiri di hadapanku. Aku mengerti, kulangkahkan kakiku untuk mengambil wudhu. Saat aku kembali kekamar. Aku melihat sosok genderuwo itu lagi didepan jendelaa kamarku. (Diantara tirai jendela kamarku ada celah untuk melihat keluar)
Ia menatapku penuh dengan tatapan nanar. Sorot matanya yang merah seakan ingin membunuhku kala itu. Aku merasa kuat saat itu, entah mengaapa. Aku sengaja tidak membangunkan suamiku, karna esok pagi ia harus bekerja. Takut-takut ia tidak fokus bila ia harus begadang.
Aku melanjutkan mengaji sampai rasanya mataku mulai lelah dan sangat mengantuk. Namun aku mencoba untuk tetap fokus untuk mengaji. Sosok genderuwo yang berdiri didepan jendela kamarku pun perlahan-lahan mulai hilang begitu saja
Aku teringat, kata ibu haji yang memiliki warung didekat rumah 'sebelumnya rumahku dulu adalah kuburan yang jasad org terdahulu di usir secara paksa'
Aku tidak heran mengapa aku selalu diganggu oleh 'Mereka'
Setelah sosok genderuwo itu hilang, aku bergegas untuk tidur. Saat aku mulai terlelap, aku mulai merasakan seperti ada yang mengelus-ngelus rambutku. Saat aku terbangun aku melihat sosok kuntilanak tua itu berada diatas kepalaku lagi
Namun kali ini, ia hanya mengelus-ngelus kepalaku dengan jarinya yang hitam bersisik. Aku bangun dan berteriak 'Allahuakbar'. Kemudian sosok itu pergi. Jantungku berdegup sangat kencang karna sosok itu secara tiba tiba berada diatas kepalaku lagi.
Mataku mulai terasa sayup, bila mataku bs berteriak, ia ingin memaksaku untuk tidur. Aku bergegas membuka lemari, mengambil Alquran yang habis kubaca tadi. Aku menaruh Alquran tersebut diatas kepala. Alhamdulilah, sampai pagi aku terjaga
Cerita ini aku up di instagramku saat dua tahun yang lalu. Saat aku dan sahabatku atin diganggu genderuwo saat mengaji, dan saat aku curhat sm dia bahwa aku diganggu lagi 😭
Ini mau lanjut lagi atau besoooo? 🤟🤟🤟
Okk lanjut sebentar ya muehehe😁
Dengan kejadian bertubi-tubi di awal kehamilanku maupun di pertengahan saat aku hamil, aku menjadi terbiasa dan menjadi lebih kuat. Aku jadi lebih cuek 😂 jam 3 malem aku bm ke warkop ya aku jalan sendirian ke warkop didepan 😂 sampe mamang2 nya kebinngungan
'naha olangan neng? Sieun abi teh neng ningalina' 😂
Besok aku akan cerita lagi ya! Sebenarnya ada sebuah alasan dari genderuwo itu mengapa 'ia' selalu menganggu aku dan si cecem saat cecem ada di kandunganku😭
Ini bonus poto saat cecem masi di perut aku muehehe🤣
Yang mau lanjut yuk hesteg
#Araberkisah 🤟🤟✨✨
Setelah aku menggelar pengajian, gangguan sedikit demi sedikit mulai mereda. Aku pun mulai terbiasa untuk sendiri. Bahkan, jam 3 pagi aku ke warkop karna ngidam endomi si mamang 😂
Saat aku sedang asik berjalan kaki menelusuri jalan arah warkop, pandangan mataku tertuju oleh sebuah toko yang cukup besar dan terkenal didaerah rumahku. Sesaat, aku melihat genderuwo dari kaca atas toko tersebut
'Deg' jantungku kembali berdebar dengan kencangnya. Aku takut sosok itu mendatangiku lagi. Aku ingin lari namun kandunganku sudah besar. Ingin meminta tolong pun, jalanan sudah sangat sepi
Sosok genderuwo itu hanya melihatku dari jauh saja. Aku berjalan pelan-pelan namun pandanganku tetap ke arah toko tersebut. Tiba-tiba, ada sosok genderuwo lainnya yang berada didalam toko itu. Aku tertegun sesaat. 'kok banyak banget ya?'
Dan anehnya, sosok genderuwo itu tidak mendekatiku sama sekali. Aku membelokan langkah kakiku untuk kembali kerumah. Kadang kalau mau jajan ke warkop malem malem aing lebih takut sm orang begal ketimbang jurig sih😭
Aku kembali pulang kerumah. Sesampainya, aku membangunkan suamiku, 'Dak! Masa genderuwo yg waktu itu ada di toko ****' ucapku penuh heran. Namun suamiku si badak bercula itu menghiraukan ucapanku 'gue ngantuk dak. Besok kerja' ucapnya dengan nada seperti orang mengantuk
Ia sepertinya tidak terlalu 'ngeh' dengan apa yang aku ucapkan, karna ia terlalu mengantuk. Karna aku melihat sosok genderuwo itu lagi, aku jd tidak bisa untuk tidur tenang. Takut-takut, ia kembali lagi berkunjung kerumahku.
Sesaat, aku melihat ke arah jendela, lagi dan lagi. Namun, kali ini tidak ada gangguan apapun sampai pagi. Saat subuh menjelang, aku membuka pintu untuk menjemur pakaian. Aku melihat lagi sosok pocong yg sedang duduk membelakangiku.
Aku menghiraukan pocong itu dan fokus untuk menjemur baju. Namun tiba-tiba, pocong itu melihat ke arahku dan ia berkata 'Bosen gua mba' aku hanya menatap datar ke arah pocong itu. Poconh itu kemudian menggesek gesekan kuncupnya ke gagang tangga (lagi)
'Mba, lu ga bosen apa? Gua bosen banget. Gini gini aja idup mba' aku mengernyitkan dahiku. 'ini pocong aneh banget si!' dalam hatiku memaki. 'lu bilang gua aneh kan mba?' tiba-tiba si pocong aneh itu menyeletuk apa yang sedang aku fikirkan.
'ngaku luuuuu' ucapnya lagi. Pocong itu memaksaku untuk mengaku. Wajahnya yang hitam gosong itu sedang menatapku penuh heraan
Aku tetap menghiraukan pocong yang sedang 'ngoceh-ngoceh' itu😂 kemudian aku masuk kedalam rumahku.
Hari itu, tidak ada gangguan lagi.
Keesokan malamnya, tepat pukul 3 pagi aku terbangun dari tidurku yang hendak ingin mengambil minum di belakang. Aku melihat di jam dinding jam tepat menunjukan pukul 03:00. Saat aku ingin mencoba untuk bangun dari tempat tidur tiba2
Aku merasa seperti ada yang menarik tubuhku secara tiba-tiba. Aku merasa seperti ada di dimensi lain. Semua gelap gulita. Tiba-tiba ada suara 'Assalamualaikum'
(Aku gemeteran banget ngetik ini. Dan kembali mengingat ini) 😭😭
Bentar ya onti onti, cecem mau mamam lagi nih🤣 mami mau bikinin makanan cecem dulu yang di steam. sebelum cecem mamam cecem numpang ngupil dulu ya😙
Maap ya lamaaa😭😭😭 td cecem ngajak maiiin :( :( mau lanjut lagiiiii?
Aku merasa sedang didimensi lain saat itu. Pandanganku gelap. Aku melihat sekeliling, nihil. Aku tidak dapat melihat apapun dalam kegelapan ini. Ada apa ini? Beberapa detik lalu aku sedang melihat ke arah jam dinding rumahku
Namun, saat ini aku tidak tahu aku saat ini berada dimana. 'Assalamualaikum' suara yang terasa besar dan menggema di telinga. Tanganku gemetaran. Aku takut. Aku ada dimana? Aku tidak dapat melihat apapun saat ini...
Seperti ada cahaya yang menyoroti tempatku berada. Aku seperti sedang ada di persimpangan jalan yang entah ada dimana. Aku kebingungan, entah harus jalan ke sisi mana... Ke arah kemana aku harus melangkah..
Sorot cahaya itu seperti menuntunku untuk melangkah.. aku mengikuti sorot cahaya itu, perlahan lahan.
Ada sinar berwarna putih. Aku berfikir, apakah aku mati? Apakah aku sudah berada di alam lain?
Namun, yang kulihat saat ini ada seorang kakek tua yang memakai peci putih sedang tersenyum kepadaku. Ia sedang berdiri dengan seorang anak laki-laki. Kakek tua itu mengatakan 'Muti, nanti si jabang bayi yang lahir adalah anak laki-laki'
'Aji yang akan menurunkan semua ke si jabang bayi. Muti jangan takut, kalau si jabang bayi akan sedikit berbeda. Muti, ada batu coklat yang dipegang oleh Falen. Ambil batu itu, untuk muti simpan..'
'bila Falen mau, ambil yang berwarna kuning / biru. Yang ada di mama. Muti, kedepannya akan ada banyak batu krikil yang datang. Muti harus kuat' tiba-tiba, aku terbangun. Pandangan mataku melihat langit-langit kamar dan lagi lagi suamiku teriak-teriak dengan nada panik
'Dak!! Dak! Lo kenapaa?! Kok ga bangun bangun dak!!' ucap suamiku dengan nada yang sangat panik. Jam menunjukan pukul 12:00. Aku tertegun, aku tadi kemana?
Keesokan paginya, aku berusaha menghubungi kakaku, untuk menanyakan keberadaan batu tersebut. Apa maksud dari kakek ku untuk mengatakan hal itu?
Saat itu aku ngetik dengan penuh tanda tanya....
Ternyata benar. Kakaku menyimpan sebuah batu berwarna coklat. Kemudian kami bertemu dan kakaku menyerahkan batu tersebut. Tanda tanya masih menyelimuti fikiranku, apa artinya semua ini? Ada apa dengan batu ini..😭
Teman teman, maaf :') semalam ketiduraaanbareng cecem 😭😭
Yuk mau lanjut lagiii yaa? ✨✨
Setelah batu itu di serahkan kepadaku, keesokannya, aku pergi ke rumah sakit untuk melakukan rutin USG. Kemudian dokter obgyn ku mengatakan bahwa anak yang aku kandung laki-laki. Aku dan suamiku tertegun sesaat.
'benar, apa yang diucapkan oleh kakekku saat malam itu. Bahwa 'si jabang bayi yang akan lahir berjenis kelamin laki-laki'
Batu yang telah di serahkan kepadaku, aku simpan di sebuah laci. Suamiku yang 'kepo' ingin melihat seperti apa batu tersebut. Lalu ia mencoba untuk menyentuh batu itu. 'kok panas ya dak?' ia menggenggam batu tersebut.
Dengan polosnya, ia seperti menimang-nimang batu tersebut, kemudian menaruh kembali batu itu ke dalam laci. Malamnya, suamiku demam tinggi. Entah mengapa. Sebelumnya, ia merasa sangat sehat. Kemudian suamiku meminta maaf telah menyentuh batu itu.
Setelah ia meminta maaf, perlahan-lahan demamnya pun turun. Aku semakin terheran-heran, ada apa dengan batu ini?
Malam menunjukan pukul 01:00 pagi, didepan rumahku terdengar seperti ada yang 'mundar-mandir' didepan pintu. 'kresek kresek' seperti ada kaki yang menggesekan ke sebuah plastik. Aku terbangun dan ingin melaksanakan shalat malam.
Aku bangun dengan perlahan-lahan, mengingat usia kandunganku mulai semakin tua. Perutku sudah semakin membesar. Kulangkahkan kakiku perlahan lahan menuju jendela depan. Maksud hati ingin melihat 'siapa' yang ada didepan rumahku.
Seperti ini 'penampakan batu' itu. Aku pusarakan dalam sebuah cincin, dan aku pakai di jari telunjukku.

(Jangan fokus ke tubuhku yang sudah menjadi babon ya) :')
Saat kubuka tirai jendela, sosok genderuwo itu kembali lagi. Aku kaget bukan kepalang, mau apa lagi genderuwo itu datang? Perlahan-lahan, ku langkahkan lagi kakiku untuk menjauh pergi. Namun, sosok genderuwo itu tetap memerhatikanku dari depan jendela.
Ia tetap memerhatikanku dengan liurnya yang semakin menetes-netes, taringnya yang panjang, dan sorot matanya yang merah seakan melihatku seperti 'santapan yang lezat' aku ingin berteriak memanggil suamiku.
Namun, lagi lagi. Kali ini aku tidak memiliki daya 'lebih' untuk itu. Sosok genderuwo itu tiba2 berdiri di hadapanku. Perlahan-lahan aku berjalan mundur, namun. Sosok genderuwo itu pun, perlahan-lahan jalan mengikutiku.
Dadaku terasa sangat sesak. Seperti tidak bisa bernafas normal. Bulir bulir keringat pun mulai bermunculan. Aku mengelus perutku yang semakin lama semakin kram hebat.
Aku seperti terpojokan, karna langkahku terhalang oleh sebuah tembok. Aku ingin merapalkan sebuah doa, namun lagi lagi aku tubuhku terasa membeku. Tiba-tiba sosok genderuwo itu terlihat seperti menunduk. Aku heran, mengapa ia menunduk secara tiba-tiba?
Sosok genderuwo itu tidak berani menatapku seperti tadi, yang seakan akan ingin membunuhku saat itu juga. Aku terheran-heran di buatnya. Kenapa ia seperti ini? Tiba tiba, ada suara bergema di telingaku 'Assalamualaikum' suara itu seperti tidak asing, seperti pernah ku dengar.
Dengan cepat, ku putar memori yang ada dikepalaku. Dimana suara ini pernah ku dengar? Sebelum memori itu muncul, aku merasa seperti tanganku terasa dingin bagaikan sedang menggenggam sebuah bongkahan es batu.
Bulu kuduku perlahan lahan mulai bangun. Nafasku mulai memburu. Aku seperti merasa takut disisi lain ada sebuah perasaan sangat tenang. Dari belakangku seperti ada sebuah bayangan hitam. Kemudian, Aku menoleh ke arah belakang tubuhku.
Aku melihat sesosok bayangan hitam yang sangat tinggi melebihi tubuhku sendiri. Benar, hanya sebuah bayangan hitam. Bibirku secara refleks terbuka dengan sendirinya. Mataku terbelalak juga dengan sendirinya. Aku sangat terkejud dengan kehadian sosok ini. Siapa dia?
Sosok bayangan hitam itu muncul, dan secara tiba tiba juga, sosok genderuwo ini seperti hilang nyalinya bak anak kecil yang sedang dimarahi oleh ibunya. Aku tidak tahu dan tidak dapat mengerti, siapa sosok ini? Mengapa ia memiliki 'power' yang cukup kuat?
Sehingga gwnderuwo yang berada di hadapanku ciut nyalinya. Ku putar kembali memori dalam ingatan kepalaku, sosok ini terasa sangat tidak asing. Ah, ingatanku mulai memutar masa-masa kecilku dulu.
Ah, ingatanku mulai memutar masa-masa kecilku dulu. Saat aku dalam pelukan kakek, kenangan saat aku makan sate dibagi dua dengan kakekku, jalan jalan sore ke daerah cawang hanya untuk sekedar makan nasi padang kesukaanya
Kenangan betapa 'seru' nya kakeku setiap menjelang magrib mengajaku ke restoran AW hanya untuk makan malam. Tiba2 ingatanku tertuju, saat aku pernah melihat sosok ini, di dalam kamar kakekku. Saat kakeku melaksanakan shalat malam dan wirid. Sosok ini selalu ada dibelakang kakek
Saat aku kecil, aku hanya menganggap itu adalah bayangan biasa. Yang tidak memiliki arti apa-apa. Namun, saat aku kecil didaerah tempatku tinggal terkenal bahwa kakeku memiliki 'macan' katanya. Aku yg masih kecil hanya bergidik tertawa, macan?
Pernah suatu masa, pagi pagi warga di hebohkan dengan cerita bahwa 'Pak haji natsir punya macan!' aku yang masih ber-umur 6 tahun hanya bisa garuk garuk kepala. 'Muti, kata mang Ahu, ada yang mau maling rumah kakek kamu semalam. Terus org itu lihat macan di depan rumah kakek kamu
Saat org itu mau kabur, tiba2 rumah kakekmu berubah jadi taman bunga! Si malingnya muter2 aja sampe pagi di temuin warga. Terus malingnya bilang kalau rumah pak haji ada macan sama jd taman bunga!' aku mendapat kabar pagi itu dari tetangga2 yang bergunjing soal kakeku pagi itu.
Aku yang masih terlalu kecil untuk memahami itu semua, hanya bisa menggaruk garuk kepalaku lagi. Aku tidak dapat 'memahami' apa yang orang-orang katakan. Setelah pulang sekolah, aku sampaikan berita ini kepada kakeku. Ia hanya tertawa kecil.
'udah, muti makan siang ya, bobo siang. Nanti sore ikut Aji ke ke cawang ya, sama sarah.' (sarah adalah sepupuku) hanya itu jawaban yang aku dapat dari kakek. Dan bagiku, mungkin orang orang hanya ingin bergunjing tentang kakek saja! Pikirku kala itu.
Memori dikepalaku memutar lagi masa-masa itu. Ah, aku mengerti sekarang, bayangan yang kulihat dulu, gunjingan orang2 bahwa kakek memiliki 'pusaka' yang bisa berubah menjadi hal apapun. Saat ini, 'pusaka' ini sedang bersamaku.
Aku memejamkan mata. Tidak percaya apa yang aku lihat saat ini. Sosok tinggi hitam itu berdiri di sampingku dan mengatakan 'Assalamualaikum' aku yang masih mencerna ini semua hanya bisa menatap sosok itu dengan tatapan kosong.
Suara itu terdengar sangat besar, berwibawa dan terasa menakutkan bagiku. 'Imas Mutiara******' ia menyebut namaku dengan lantang. 'kamu adalah keturunan Natsir Affandi. Kamu dan jabang bayi yang akan menurunkan ini' kalian bisa bayangkan? Bagaimana menjadi 'Aku' saat itu?
Aku tidak dapat mengerti. Aku-pun tidak tahu harus berbuat apa. Hanya bisa terpaku dengan mulut yang terbuka begitu saja. Aku masih belum bisa memercayai apa yang aku alami saat ini.
Sosok tinggi hitam itu terlihat seperti 'mengayuhkan bagian tubuhnya' ke udara. Tiba tiba sosok genderuwo itu seperti terlempar ke pojokan ruangan. To be honest, aku sangat ketakutan saat itu. Perutku terasa sangat keras dan kram hebat. Mungkin karna jiwaku seperti tergoncang
Dan jantungku berdegup terlalu cepat. Bagaikan aku sedang menaiki rolerkoster 😭😭😭 sosok genderuwo itu berkata dengan bahasa yang aku masih dapat mengerti 'Saya hanya suruhan. Saya minta maaf. Memang saya menunggu jabang bayi itu hingga berusia 7 bulan menuju8 bulan'
'Saat itu tiba. Jabang bayi itu akan saya bawa dan serahkan kepada (ia menyebutkan nama seseorang' Aku saat itu hanya tertegun kaku. Kaki, tangan, tubuhku semua terasa mati rasa.
Yang hanya aku bisa lakukan; hanyalah tertegun melihat rentetan pristiwa yang terjadi didepan mata kepalaku sendiri.
Kalau saja ada yang memotret wajahku saat itu, kalian akan terbahak bahak melihat ekspresi wajahku yang terlihat 'cengo pisan!' 😭😭😭
Sosok genderuwo tiba tiba hilang begitu saja, bak di telan bumi. Sosok tinggi hitam yang berada disampingku berkata 'seterusnya, saya akan bersama kamu' tiba-tiba ia menghilang begitu saja. Entah, perasaanku seperti terkhoyak.
Jantungku berdebar dengan sangat kencang. Nafasku memburu seperti sedang dikejar 'setan' aku berjalan menuju kasur, ingin segera merebahkan diri. Dan ingin segera tidur. Berharap ini semua hanyalah mimpi belaka.
Aku memikirkan kemungkinan kemungkinan yang ada. Apakah ini 'Alasan' Lasmi pergi? Apa karna ada sosok 'pusaka kakeku?' malam itu, aku habiskan hanya untuk berfikir 'keras' mencari jawaban atas kepergian Lasmi saat itu :')
Keesokan harinya, aku mencoba menanyakan prihal genderuwo kpd teman ayahku yg memang 'bisa' beliau org banten. Aku tdk banyak bercerita kpd teman ayahku, tp teman ayahku langsung menjawab 'hal yg sama' dgn pengalamanku malam itu.
Hal yg sama: bahwa genderuwo itu memang suruhan dan menguncari jabang bayi yang sedang aku kandung kala itu.
Maap lama, habis scroll chat lama dgn teman ayahku. Karna kejadiannya tahun laluuu 😭

Btw, sampai disini dulu ya malam iniii muehehe. Soalnya aku teh mau nyiungin sayur buat sahur nantiiii.❤️❤️
Ini adalah sosok kakeku tersayang. Yang sampai sekarang masih tetap menyayangi dan melindungiku ❤️ Hj. Raden Muhamad Natsir Affandi, Alfatihah🙏
Maap typo😭😭 maksdnya H. Raden Muhamad Natsir Affandi😂
Nemu foto pas ceceum masi 6 bulan di kandungan. Uda mulai rusuh dia nendang-nendang mulu. Berasa lagi main bola liga spanyol dia di dalem 😭😂
Mau lanjut lagi tidaaaaa? Ini part terakhir thread ini✨
Setelah kejadian malam itu, hawa rumahku terasa sangat 'adem'. Entah mengapa. Terasa sejuk dan tidak mencekam seperti sebelumnya. Kemudian, Malam pun tiba. Biasanya, aku sangat 'was-was' dan penuh kekhawatiran
Karna, bisa saja 'mereka' datang berkunjung lagi, namun kali ini aku merasa ketentraman menyelimuti batinku.
Saat aku sedang tidur dengan pulas-pulasnya, aku merasa kakiku seperti disentuh dengan tiba-tiba. Suamikupun bangun juga dari tidurnya.
'ngapain sih dak noel2 kaki gue?' ucapnya dengan kesal. 'hah? gue gak noel noel lo! Malah gue kira elo yg jailin gue' ucapku dengan nada yang tinggi. Maklum, ibu hamil selalu emosian dan sangat tidak stabil moodnya.
Saat aku menoleh ke arah pintu, ada sosok bayangan hitam itu lagi, dengan suara nya yang besar dan berwibawa, siapapun yang mendengarnya merasa menjadi sangat 'kecil'.
'Assalamualaikum' ucapnya kala itu.
Aku pun menjawab melalui batinku 'Walaikumsalam. Ada apa?' ia mengatakan bahwa aku harus ibadah malam. Aku mengangguk tanda setuju. Tiba-tiba kran air ku terbuka dengan sendirinya. 'Dak, kok kran air nya nyala sih dak?' tanya suamiku yang kebingungan
'gapapa, udah yuk kita shalat malem.' ucapku saat itu. Kami pun melaksanakan shalat malam bersama. Kemudian suamiku melanjutkan tidurnya kembali, karna ia tidak bs begadang, dikarnakan besok harus bekerja. Karna pekerjaan suamiku 'Teller' disebuah bank.
Takut-takut bila ia mengantuk, ia tidak konsentrasi menghitung uang nasabah. Aku melanjutkan kembali kegiatanku dengan mengaji. Tiba tiba sosok itu datang lagi dan berdiri di hadapanku.
Dengan suaranya yang besar dan berwibawa, menurutku pribadi, suara itu terasa sangat menakutkan bagiku. Ia mengatakan ''Kamu pulang hanya membawa amal dan ibadah. Sesegeralah kamu untuk ber-amal dan beribadah. Selagi kamu masih hidup'
Aku merasa menjadi manusia yang sangat kecil, merasa seperti berapa banyak 'waktu' yang telah aku lewati tanpa ibadah.
Aku tertunduk malu seraya menarik nafasku. Lalu, Ia mengatakan kembali 'Jabang bayi ini yang dipilih untuk 'menurunkan' dari Natsir Affandi. Sebelum ia diberi nafas oleh Allah SWT, memang ia sudah di kunci oleh seseorang'
Aku tercengang. Tanganku mulai gemetar karna ketakutan. 'Dikunci?' tanyaku dengan penuh heran. 'Ada seseorang yang memuja dan memelihara, untuk mendapatkan kekayaan. Pemiliknya (pemilik genderuwo) mengetahui bahwa jabang bayi ini yang 'dipilih' untuk menurunkan.
'Pemiliknya meminta dengan bayaran jabang bayi yang telah dipilih ini;

bayaran atas pesugihan yang telah dijanjikan.'
'Jabang bayi telah di kunci oleh pemiliknya, pemiliknya menunggu sampai waktunya tiba maka dari itu, ia mulai menganggu. Kamu tidak perlu takut, ada Allah SWT. Kamu akan tahu siapa, karna sebentar lagi usahanya akan jatuh. Banyaklah beribadah niscaya kamu akan selalu dilindungi'
Pagi pun mulai tiba, sosok itu pun pergi. Aku hanya bisa tertunduk kaku, aku masih mencoba untuk mencerna tentang semua ini.
Sebulan-dua bulan pun berlalu. Aku sedang berjalan melewati toko yang pernah aku lihat ada genderuwo di dalam toko tersebut. Ada sebuah banner bertuliskan 'DIJUAL', di atap toko tersebut. Aku terdiam sesaat. 'apakah ini yang disebut oleh sosok itu?'pertanyaan yg ada di fikiranku
Kulangkahkan kakiku untuk pulang kerumah. Aku bergidik takut. YaAllah, lindungilah aku ya Allah. Ucapku dalam hati.
Keesokan harinya, saat aku selesai melaksanakan shalat malam seperti biasa. Tiba-tiba sosok itu datang lagi dihadapanku 'Assalamualaikum' ucapnya. Aku pun membalas ucapannya. 'Walaikumsalam' aku mengobrol sebentar dengannya seputar keluargaku.
Sesaat, sebelum ia pamit untuk pergi
Ia mengatakan bahwa 'Jabang bayi akan segera lahir, lakukan yang terbaik. Kamu pasti kuat' Aku sempat tidak percaya. Namun aku tetap berfikiran untuk positif thinking, takut-takut aku berfikiran negatif yang membuat aku menjadi stress.
Kegiatan rutin ku untuk cek USG si cecem-pun ku lakukan setiap bulan. Dokter mengatakan bahwa aku harus oprasi caesar secepatnya. Karna kondisi bayi didalam perutku tidak bisa dilakukan secara normal. Selain karna keadaan, aku mengalami tensi darah tinggi.
Aku mengeryitkan dahiku sesaat, aku sangat takut dengan proses oprasi. Aku ingin tetap 'keukeuh' menunggu si jabang bayi untuk proses normal&menunggu waktunya ia Lahir. Namun, aku kembali mengingat bahwa sosok itu mengatakan 'jabang bayi akan segera lahir. Lakukan yang terbaik'
Dan dokter obgynku yg bernama dokter Rizal-pun mengatakan bahwa bisa dikatakan kondisiku 'urgent' bila tetap menunggu ia lahir dan dengan proses normal. Aku sempat berpindah dokter dan pindah rumah sakit. 'siapa tahu, aku bisa tetap proses normal'
Ternyata, dirumah sakit lainnya pun, dengan dokter Ridho mengatakan bahwa aku harus lahir dengan proses caesar. Saat itu, aku pulang kerumah, menelpon suamiku, dan keluarga. Bahwa aku harus melahirkan.
Aku kembali lagi kerumah sakit untuk menyusun jadwal oprasi. Saat hari itu tiba, aku harus menginap semalam, karna oprasi dilakukan pada pagi hari. Suster mengantarku keruang oprasi, sebelumnya, aku disuntik obat antibiotik.
Reaksi dari obat itu aku mengalami mual dan rasanya dingin sekujur tubuhku. Sesampainya di ruang oprasi suamiku harus menunggu diruang tunggu, aku sempat 'dadah-dadah' dulu sebelum oprasi berlangsung
Lanjut lagi kaaaah? ✨✨✨
Lalu, aku ganti baju dengan baju khusus untuk oprasi. Kemudian suster mengantarku keruangan oprasi. Jantungku berdegup cepat. Aku merasa ketakutan. Dokterpun mulai membius belakang punggungku
Aku mulai merasakan 'mati rasa'. Dokter obgynku mulai bersiap-siap untuk melakukan oprasi mengangkat cecem untuk melihat dunia. Tidak, aku terlalu gugup dan takut
Fikiranku melayang-layang entah kemana. Aku merasa seperti kalut entah mengapa. Jantungku berdegup dengan keras. Nafasku perlahan mulai memburu.
Entah apa yang aku fikirkan saat itu, namun yang aku rasakan aku mengalami ketakutan yang amat hebat.
Pandangan mataku mulai tertuju dengan sebuah sosok merah.
'Deg'.
Aku melihat sosok Lasmi. Ia sedang berdiri di kaca pintu ruangan oprasi
Lasmi datang! Mungkin untuk sekedar menjenguk kabarku. Bola mataku memutar arah ke arah Lasmi berada. Ia tersenyum melihatku yang sedang berjuang melawan ketakutanku sendiri. Ia menggerakan tangannya ke udara.
Yang seakan ia sedang 'dadah dadah' kehadapanku. Dengan wajah tersenyum, seakan akan sedang menyemangatiku untuk hari ini.
Aku kangen! Ucapku kepadanya. Lasmi tersenyum. 'jangan cengeng atuhlah neng' aku tersenyum kecil. Tidak lama, dokter memberi tahuku bahwa oprasi sudah selesai. Dan anakku diserahkan kepadaku untuk proses bonding ibu dan anak.
Setelahnya, aku dibawa suster untuk keruangan observasi. Lasmi duduk disebelahku. Ia mengelus rambutku dan berkata 'selamat ya neng. Meuni kasep pisan si cecep teh' aku tersenyum kepadanya
'hatur nuhun Lasmi!' ucapku kepadanya. 'iya, neng. Maaf kalau Lasmi sempat pergi. Sejujurnya Lasmi disuruh oleh kakek kamu dan sosok di belakangnya. Bukan cuma satu neng.' 'Karna Lasmi bangsa kuntilanak yang haus darah dan bayi. Memang lazimnya bangsa kuntilanak seperti itu.
Mungkin kakek kamu khawatir Neng. Bisa dikatakan pegangan kakek kamu teh Loba pisan. Lasmi takut neng. Tapi Lasmi senang. Neng dan si cecep selamat. Lasmi gak bisa lama lama neng, nanti Lasmi di omelin lagi dekat dekat neng..'
'Lasmi bilang kalau lasmi gak deketin neng. Nanti bayi berumur 6 bulan Lasmi datang lagi, kan sudah tidak merah. Dan juga, Lasmi tidak bs deket banget kaya dulu sama Neng. Lasmi sudah di paranin neng..'
'Lasmi takut neng, serdadu kakek kamu meuni loba dan kuat kuat. Lasmi tahu memang lasmi bangsa kuntilanak. Tp Lasmi sayang sama Neng. Neng sehat ya. Nanti kita ketemu lagi..' ucap Lasmi kala itu.
Lasmi pun perlahan terbang menembus tembok.
Itulah, pertemuan Lasmi dan aku lagi. Setelah ia pergi dengan alasan yang tidak aku ketahui. Sekarang, Aku mengetahui apa 'Alasan' kepergian lasmi.
Sampai disini Thread pengalaman saat aku mengandung cecem hingga aku melahirkan.

Semoga, bagi yang sedang hamil, jauh lebih 'aware' ya. Perbanyak ibadah agar selalu dilindungi oleh Allah. Karna, 'katanya' ibu hamil disenangi oleh kaum 'Mereka'. 🙏
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Arafah Natsir Affandi

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!