Bikin Meleleh, Kisah Cinta Sang Mayor yang Tewas di Usia Muda
Daan Mogot dan Hadjari Singgih
Sumber:
1. tirto
2. malangtimes
3. indonews
#romanmelaks #melaksbercerita
Pada tahun 1939, ketika ia berumur 11 tahun, keluarganya pindah dari Manado ke Batavia (sekarang Jakarta) dan
Usia Daan Mogot tak sepanjang usia Jalan Daan Mogot. Jalan ini sudah ada lebih dari 20 tahun, Daan Mogot usianya tak sampai 20 tahun.
Sedari zaman Soeharto, jalan ini cukup ramai. Usia jalan ini lebih panjang ketimbang usia pemuda yang namanya menjadi nama jalan ini.
Ada dua orang Manado terkenal dengan nama Daan Mogot, yakni Daan Mogot yang terlibat dalam Permesta dan satu lagi Daan Mogot yang gugur di Lengkong di awal Revolusi Indonesia.
Ketika Hindia Belanda bertekuk lutut, usia Daan hampir 14 tahun. Itu merupakan usia rata-rata anak sekolah lulus sekolah dasar. Sebagai anak seorang pejabat pemerintah, Daan tentunya bisa bersekolah di sekolah dasar elite macam Europeesche Lagere School.
Daan salah satu pemuda yang terpilih untuk mengikuti latihan Seinen Dojo (pelatihan pemuda) di Tangerang. Latihannya tentu lebih keras dan lebih militer ketimbang di Seinendan (Barisan Pemuda).
Pangkat Daan ketika itu adalah Shodancho setara letnan. Tampaknya dia tergolong paling muda karena baru berusia sekitar 15 tahun ketika jadi perwira PETA.
Di masa pendudukan Jepang, Daan berteman dekat dengan Kemal Idris dan Zulkifli Lubis. Mereka bertiga termasuk mantan Seinen Dojo yang ikut bergabung dalam Tentara Republik setelah proklamasi.
“Banyak benar anarki di sini,” celetuk Alex.
“Memang. Itu yang mesti kita bereskan. Dan untuk itu, senjata harus di tangan kita. Kita orang Manado, jangan berbuat yang bukan-bukan. Awas, hati-hati.
Kepada Alex, Daan juga bercerita ide untuk melatih calon perwira Republik. Akademi Militer darurat yang dinamai Militaire Academie Tangerang itu berdiri pada 18 November 1945.
Ketika mendirikan Militaire Academie Tangerang, pangkat Daan adalah mayor. Begitu juga Kemal Idris. Tempat belajar perwira Republik berada di wilayah tempur Resimen Tangerang. Hingga awal 1946,
Semula keadaan menguntungkan Daan Mogot dan kawan-kawan pada 25 Januari 1946, tepat hari ini 73 tahun lalu, itu.
Daan Mogot, Soebianto, Soetopo beserta 33 taruna jadi korban dalam pertempuran tersebut.
Di bekas lokasi pertempuran Lengkong, berdiri Monumen Lengkong sejak 1993. Berdasarkan perintah Kepala Staf Angkatan Darat, Ryamizard Ryachudu,
Menurut Rosihan Anwar dalam Belahan jiwa: memoar kasih sayang percintaan Rosihan Anwar dan Zuraida Sanawi (2011), Hadjari Singgih punya hubungan istimewa dengan Daan Mogot.
Lengkong, Tangerang Selatan, Banten, tahun 1928. Pertempuran tidak seimbang antara pejuang kemerdekaan Indonesia melawan penjajah Jepang berkecamuk.
Kematian Daan Mogot juga tentunya membawa kepedihan tersendiri bagi kekasihnya.
Namun bagi perempuan cantik bernama Hadjari Singgih, yang memiliki umur yang sama dgn kekasihnya Mayor Daan Mogot, adl sebuah pengorbanan yang sangat berarti bagi negeri ini
Dalam pembicaraan tersebut, Kapten Abe yang memahami kedatangan pasukan Daan Mogot untuk melucuti senjata Jepang meminta waktu.
Belum selesai perundingan, di luar terdengar bunyi tembakan yang disusul oleh rentetan tembakan