Thread by @maman1965

Bila Allah memudahkanmu melaksanakan ibadah puasa, jangan memandang mereka yang tidak bepuasa dengan tatapan merendahkan dan menghinakan.

Ketika Allah memudahkanmu mengerjakan shalat malam, jangan memandang rendah orang-orang yang tidur.

Apabila Allah mudahkan pintu rezekimu, jangan menatap orang-orang yang berutang dan kurang rezekinya dengan tatapan yg mengejek dan mencela. Bukankah semua itu semata titipanNya yg kelak harus dipertanggungjawabkan

Jika Allah memudahkanmu meraih ilmu, jangan sombong dan bangga karenanya. Sebab semata Dia-lah yang memberimu pemahaman dan pengetahuan itu.

Ketika Allah memudahkanmu memahami ajaran agama, jangan remehkan orang lain yang belum faham agama dengan pandangan hina

Jika Allah memudahkanmu membuka pintu untuk berjihad, jangan memandang orang-orang yang tidak berjihad dengan pandangan merecehkan dan meremehkan

Bisa jadi orang-orang yang tidak mengerjakan qiyamul lail, puasa (sunnah), tidak berjihad itu lebih dekat kepada Allah dibanding dirimu

Sungguh, engkau terlelap ketiduran dan pagi harinya menyesal, lebih baik bagimu tinimbang qiyamul lail semalaman namun paginya engkau merasa takjub seraya bangga dengan amal2mu. Sebab tak layak merasakan itu, karena sesungguhnya kita tidak tahu amal mana yang Allah akan terima?

Ya Allah, hindari hati ini dari ujub.
Aamiin.

Wallahu a'lam bish-shawabi.

Terimakasih sahabat, telah kau ingatkan aku terus-menerus tentang hal ini, tentang hal-hal yang selalu saja kulanggar.

Teringat guruku, Ustadz Malik di kampung halamanku di Lette, Makassar, yang jika Ramadhan tiba selalu mengulang-ulang pitutur Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyah rahimahullah.

Al Fatihah.