MASIH KURANG SEMANGAT?
Carilah sejuta alasan ...
Ketika ada satu alasan yang membuat kamu berpikir, “Duh, kayaknya susah deh masuk kampus ini.”
Penuhi kepala kamu dengan sejuta alasan lain KENAPA kamu HARUS masuk situ, dan enggak ada tawar-menawar lagi, alias harga mati.
Carilah sejuta alasan ...
Ketika ada satu alasan yang membuat kamu berpikir, “Duh, kayaknya susah deh masuk kampus ini.”
Penuhi kepala kamu dengan sejuta alasan lain KENAPA kamu HARUS masuk situ, dan enggak ada tawar-menawar lagi, alias harga mati.
Iya, masuk universitas itu susah, enggak ada yang bilang gampang kok …
Kami semua yang pernah melewati fase yang tengah kalian rasakan ini, enggak ada yang menyangkal bahwa masuk kuliah itu sulit …
TAPI bukan berarti mustahil.
Kami semua yang pernah melewati fase yang tengah kalian rasakan ini, enggak ada yang menyangkal bahwa masuk kuliah itu sulit …
TAPI bukan berarti mustahil.
Cari motivasi, apa pun itu. Cuma kamu yang tahu apa yang bisa memotivasi dirimu sendiri.
Apa yang buat saya termotivasi dulu masuk UI?
Saya cuma pilih UI, dan POKOKNYA harus UI. Enggak mau yang lain dan enggak bisa yang lain …
Saya cuma pilih UI, dan POKOKNYA harus UI. Enggak mau yang lain dan enggak bisa yang lain …
Kenapa? Karena saya cuma bertiga di rumah … ayah saya meninggal saat saya semester II kelas XI SMA. Adik saya, perempuan, waktu itu masih SMP.
Satu-satunya tujuan yang (saya pikir) masuk akal buat saya adalah ke UI.
Saya enggak mungkin kuliah di luar kota, meninggalkan ibu dan adik saya sendirian. Saya pasti harus di sini, enggak bisa di luar kota.
Saya enggak mungkin kuliah di luar kota, meninggalkan ibu dan adik saya sendirian. Saya pasti harus di sini, enggak bisa di luar kota.
Kedua, dulu tiap Lebaran, ketika kami sekeluarga mengunjungi rumah sepupu saya di Depok, ayah saya (yang menyetir mobil) selalu bilang:
“Ini kampus Abang nanti ya (saya dipanggil “Abang” di rumah),” kata beliau sambil menunjuk kampus UI sebelum ke arah persimpangan Margonda.
“Ini kampus Abang nanti ya (saya dipanggil “Abang” di rumah),” kata beliau sambil menunjuk kampus UI sebelum ke arah persimpangan Margonda.
Begitu terus tiap tahun. “Nanti masuk sini ya, Nak!” itu pesan Ayah saya.
Saya dulu ya … belum ngerti apa-apa … tapi ketika beliau udah ngga ada, saya tahu bahwa cita-cita saya itu ya … cita-cita ayah saya juga. Ayah saya mau anaknya kuliah di sana, jadi saya harus mengusahakan itu.
Itu juga jadi motivasi saya (sampai titik ini, sejujurnya saya mulai sedih hehehe). Oke, lanjut …
Pernah enggak saya males? Ya pernah … pernah capek enggak? Jangan ditanya … pernah putus asa enggak? Pastinya ...
Guys, percayalah … dari belasan TO yang saya ikuti di bimbel, nilai saya BARU dinyatakan “lulus” di jurusan yang saya mau, itu pada DUA try out terakhir sebelum ujian.
Bayangkan … DUA try out terakhir. Apa enggak deg-degan? Ya deg-degan, ibu saya apa lagi … hehehe. …
Bayangkan … DUA try out terakhir. Apa enggak deg-degan? Ya deg-degan, ibu saya apa lagi … hehehe. …
Tapi saya harus terus yakin, terus semangat, dan percaya: “APA SIH SUSAHNYA?”
Serius, tanyakan sama diri sendiri, “apa susahnya? Apa masalahnya sampe enggak bisa-bisa? Pasti ada sebabnya, pasti ada yang ‘terlewatkan’, pasti ada sesuatu …” 🤔
Serius, tanyakan sama diri sendiri, “apa susahnya? Apa masalahnya sampe enggak bisa-bisa? Pasti ada sebabnya, pasti ada yang ‘terlewatkan’, pasti ada sesuatu …” 🤔
Kamu udah belajar hampir setahun lamanya, mempersiapkan ini tiap haru, kenapa masih ada yang enggak bisa? Salahnya di mana?
Cari tahu sendiri … karena cuma diri ini yang bisa menjawabnya. Jujurlah kepada diri sendiri.
Cari tahu sendiri … karena cuma diri ini yang bisa menjawabnya. Jujurlah kepada diri sendiri.
Percayalah, kalau kamu udah belajar maksimal, kamu yakin pada dirimu sendiri … pasti bisa.
Dan kamu berdoa …
Semua akan baik-baik saja.
Betul, bagaimanapun, kita harus siap dengan segala kemungkinan, tapi percayalah … keajaiban itu ada …
Betul, bagaimanapun, kita harus siap dengan segala kemungkinan, tapi percayalah … keajaiban itu ada …
Kalau dipikir-pikir, rasanya butuh keajaiban luar biasa untuk bisa mendapatkan satu kursi di antara sekian puluh kuota yang disediakan, sementara peminatnya bisa ratusan, bahkan ribuan.
Namun, BUKAN seperti itu semesta bekerja.
Keajaiban itu enggak melihat hitung-hitungan yang logis. Kalau saya sekarang mau memikirkan ulang, sungguh saya enggak tahu gimana caranya saya bisa lulus ujian dulu.
Keajaiban itu enggak melihat hitung-hitungan yang logis. Kalau saya sekarang mau memikirkan ulang, sungguh saya enggak tahu gimana caranya saya bisa lulus ujian dulu.
Susah? Jangan ditanya. Semua orang yang keluar ruang ujian, enggak ada yang “bener” mukanya, kusut semua.
Tapi ya udah … sampai saat itu, saya percaya bahwa saya udah melakukan yang terbaik yang saya bisa (sambil langsung mempersiapkan diri untuk “kemungkinan terburuk” kalau ternyata saya ditakdirkan harus melanjutkan perjuangan dalam ujian tulis berikutnya).
Yang jelas, sebelum waktu “penentuan” (alias UTBK) tiba, enggak boleh putus asa.
Tadi saya bilang supaya kamu tulis begini:
10 Agustus 2020, SAYA SUDAH DITERIMA DI (jurusan apa, nama kampus)
10 Agustus 2020, SAYA SUDAH DITERIMA DI (jurusan apa, nama kampus)
Masih kurang?
Tulis
Saat saya MAGER/MAU REBAHAN AJA/MAU SANTAI-SANTAI, ribuan anak lainnya yang MAU MASUK JURUSAN (isi sendiri) di (isi sendiri nama kampusnya), lagi belajar mati-matian.
Tulis
Saat saya MAGER/MAU REBAHAN AJA/MAU SANTAI-SANTAI, ribuan anak lainnya yang MAU MASUK JURUSAN (isi sendiri) di (isi sendiri nama kampusnya), lagi belajar mati-matian.
Inget, mimpi kamu ENGGAK LEBIH REMEH daripada mimpi teman-teman yang lain.
Terus, kenapa kamu ENGGAK mau memperjuangkan mimpimu sendiri?
Terus, kenapa kamu ENGGAK mau memperjuangkan mimpimu sendiri?
Kalau bukan kita yang berjuang untuk diri ini, siapa lagi? Kalau diri ini terlena dengan "nikmat rebahan" yang semu ... apalah arti mimpimu itu?
Semangat, guys! Pasti bisa dan HARUS bisa!
Semangat, guys! Pasti bisa dan HARUS bisa!
Sekali lagi ...
Ketika ada satu alasan yang membuat kamu berpikir, “Duh, kayaknya susah deh masuk kampus ini.”
Penuhi kepala kamu dengan sejuta alasan lain kenapa kamu HARUS masuk situ, dan enggak ada tawar-menawar lagi, alias harga mati.
Ketika ada satu alasan yang membuat kamu berpikir, “Duh, kayaknya susah deh masuk kampus ini.”
Penuhi kepala kamu dengan sejuta alasan lain kenapa kamu HARUS masuk situ, dan enggak ada tawar-menawar lagi, alias harga mati.
Tiga bulan lagi ...
Kamu pasti bisa bertahan, dan lebih dari itu ... kamu pasti bisa melalui ini semua dengan baik.
Kamu pasti bisa bertahan, dan lebih dari itu ... kamu pasti bisa melalui ini semua dengan baik.
Oh, sedikit curcol ...
Mungkin satu-satunya yang lumayan sedih itu, buat saya, karena ... ayah saya enggak sempat lihat anaknya pakai jaket kuning yang mungkin ... sebelumnya telah beliau bayang-bayangkan. Rasanya waktu itu lumayan nyesek pastinya.
Mungkin satu-satunya yang lumayan sedih itu, buat saya, karena ... ayah saya enggak sempat lihat anaknya pakai jaket kuning yang mungkin ... sebelumnya telah beliau bayang-bayangkan. Rasanya waktu itu lumayan nyesek pastinya.
Tapi pastinya saya percaya beliau tahu apa yang terjadi, dan beliau pasti bangga.
Jadi, kalian pun harus berjuang, minimal untuk diri kalian sendiri, dan ... orang-orang yang percaya pada kalian, termasuk orang tua kalian. 😊
Jadi, kalian pun harus berjuang, minimal untuk diri kalian sendiri, dan ... orang-orang yang percaya pada kalian, termasuk orang tua kalian. 😊
