My Authors
Read all threads
Surat Cinta Kiai Sahal Mahfudh untuk Adiknya di Banyuwangi

KH. Sahal Mahfudh, Rais Aam PBNU masa khidmat 1999-2009, ternyata memiliki seorang adik yang tinggal di Banyuwangi. Bukan adik kandung. Namun, adik sepupu. 

(sebuah utas)
Adiknya tersebut bernama KH. Imam Moehtadi Thohir yang tinggal di Dusun Langring, Desa Jambesari, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi.
Sebenarnya, secara usia Kiai Moehtadi lebih tua dua tahun. Ia lahir pada 13 Maret 1935 sebagaimana tercantum di ijazah PGA beliau.
Ada pula yang menyebut beliau lahir 1923 sebagaimana tertulis di batu nisannya ini ....
Sedangkan Kiai Sahal sendiri lahir pada 17 Desember 1937. Akan tetapi, secara nasab lebih tua Kiai Sahal.

Kiai Sahal dan Kiai Moehtadi merupakan keturunan dari Kiai Ahmad Mutamakkin dari Kajen, Pati. Keduanya bertemu nasab pada KH. Abdullah.
Nama terakhir ini memiliki garis keturunan langsung kepada Kiai Mutamakkin. Kiai Abdullah memiliki sejumlah anak, dua diantaranya adalah adik kakak bernama KH. Abdus Salam dan KH. Nawawi.
KH. Abdus Salam memiliki anak di antaranya KH. Mahfudh Salam. Dari sinilah kemudian lahir Kiai Sahal Mahfudh. Sedangkan Kiai Nawawi yang merupakan adik dari Kiai Abdus Salam juga punya sejumlah keturunan.
Satu di antaranya adalah KH. Thohir Nawawi. Kelak Kiai Thohir ini memiliki putra bernama KH. Imam Moehtadi Thohir.

Foto: KH. Thohir Nawawi
Meski sebatas saudara sepupu, usia keduanya yang relatif seumuran membuat hubungan kakak beradik ini begitu erat. Masa kecil mereka dihabiskan bersama di Pesantren Kulon Banon yang dirintis oleh Kiai Nawawi.

Foto: Madrasah Matholiul Falah Pati dekade 60-an
Keduanya juga sama-sama mendapat bimbingan dari KH. Abdullah Salam.

Foto: Kiai Sahal bersama KH. Abdullah Salam
Pada perkembangan selanjutnya, keduanya memiliki jalur perjuangan yang berbeda. Kiai Sahal memilih berkecimpung dalam dunia keilmuan, sedangkan Kiai Moehtadi memilih untuk berkelana mensyiarkan Islam di tengah masyarakat awam.
Jika Kiai Sahal melanglang ke berbagai pesantren, mulai dari Pesantren Bendo, Pare, Kediri di bawah asuhan Kiai Muhajir, di Pesantren Sarang di bawah asuhan Kiai Zubair hingga ke Mekkah di bawah bimbingan Syekh Yasin al-Fadani.
Maka, Kiai Moehtadi memilih berpetualang. Mendirikan madrasah, masjid atau sekadar musala. Mulai dari Demak, Cerme (Gresik) hingga ke Banyuwangi.
Pada awal dekade 60-an, Kiai Moehtadi datang ke Banyuwangi. Ia menuju ke sekitar Pasar Sritanjung, Banyuwangi. Di sana ia bertempat tinggal di musala yang berada di Kelurahan Kepatihan. Yang terletak di sisi selatan pasar.
Setelah beberapa waktu di Kepatihan, ia diminta untuk membantu mengajar di Desa Pesucen. Namun, rencana tersebut gagal karena sudah ada gurunya di sana. Akhirnya, atas inisiatif seseorang, Moehtadi muda itu diboyong ke Dusun Langring.
Di daerah yang cukup terpencil ini, ia merintis Madrasah Ibtidaiyah. Ia memberinya nama Matholiul Falah, sama persis dengan pesantren kakeknya di Kajen.
Dengan bekal ilmu keguruan dari Pendidikan Guru Agama (PGA) yang ia miliki, MI Matholiul Falah tersebut berkembang pesat. Madrasah tersebut diminati banyak murid. Tak hanya dari Langring saja, namun juga desa-desa lain di sekitarnya.
Setelah tinggal beberapa tahun di Langring, Kiai Moehtadi jatuh hati pada salah satu anak didiknya yang bernama Siti Mihnati. Gadis asal Langring tersebut kemudian disuntingnya pada 22 April 1965.
Pada momentum pernikahan ini, Kiai Sahal tak bisa hadir. Ia begitu sedih karena tak dapat turut menyaksikan hari bahagia adiknya tersebut. Sebagai penggantinya, Kiai Sahal mengirimkan sebuah surat yang begitu lirih.
Surat yang diketik dalam selembar folio itu, masih tersimpan hingga saat ini di Pesantren Al-Mutamakkin, Langring - peninggalan Kiai Moehtadi. Anaknya yang nomor dua - Gus Ainul Yaqin - yang merawatnya.
Bagaimanakah pesan tertulis dalam surat tersebut?

Bisa dibaca di @alif__id

cc @ulil @hhsahal

alif.id/Z8o5
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Komunitas Pegon

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!