My Authors
Read all threads
Tumbal

Based on True Story

a thread
Apa yang akan kamu rasakan kalau tau bahwa kamu adalah incaran orang lain sebagai tumbal?..

Tapi yang terburuk, bagaimana jika orang itu adalah orang terdekatmu?..
Mwv.mystic present..
Kisah Nyata memilukan seorang target dari praktik..

"Tumbal"

Malam ini, InsyaAllah jam 20.00 wib
Narsum : NN (private)

Assalamualaikum kak, aku berniat untuk share cerita kehidupanku disini, tapi mungkin untuk nama instansi perusahaan harus aku samarkan.. karena aku sebenarnya gakmau orang yg aku kenal tau jalan hidupku ini.
Aku menikah di tahun 2018 lalu. Aku banyak berharap kepada orang yg menjadi suamiku, berharap terlalu tinggi padanya dan berharap tdk akan pernah sirna cinta kami,

Tapi kenyataan yg tejadi justru sangat menyakitkan...
Waktu dengan sangat cepat menunjukkan siapa suami dan keluarganya serta apa yg telah mereka perbuat di belakangku. Entah kenapa aku pun merasa menjadi perempuan yg sangat sial disaat itu..
Aku mengenalnya 8th lalu dan aku tahu dia sempat menaruh hati padaku tp aku tidak suka dengan pria yg lebih muda.

Perlahan lahan aku menghindar sampai akhirnya kami lost contact dan dipertemukan 7th kemudian dan disaat itu dia dengan berani mengajak aku menikah.
1minggu di awal pernikahan, dia mendapat tugas keluar negeri. Maka akupun tinggal sendiri di kontrakan yg jauh dr rumah orangtuaku.

Awalnya aku tdk merasakan apa2, sampai ketika teman dr suamiku ini menghubungi dan meminta izin untuk tinggal di kontrakanku--
--selama mereka tinggal di jkt untuk sementara.

Dari sinilah semua terbongkar, semua terbuka, semua menunjukkan sifat aslinya.
Dengan senang hati, aku menerima mereka dan menampung mereka sementara di kontrakanku. Rupanya kebaikanku adalah awal penderitaanku..

Mereka tinggal selama 1minggu tanpa aku menaruh curiga apa saja yg mereka lakukan di dalam kontrakanku ketika aku pergi bekerja.
Tak terasa setelah 1minggu akhirnya mereka pamit. Dan dari situlah aku mulai merasakan hawa yg luar biasa tidak nyaman di dalam kontrakanku. Aku bukan indigo tp terkadang aku bisa melihat keberadaan mereka..
Aku seringkali merasa ada wanita yg mengikutiku dengan berjalan merangkak ketika aku berada di dapur, dan di dalam kamar mandi aku merasa ada pocong yg tengah mengawasiku..
Tapi aku masih anggap itu angin lalu atau rasa ketakutanku saja..

sampai aku benar2 melihat sesosok perempuan berdiri tepat di depanku ketika aku baru saja berbaring di kasur..
Saat wanita itu muncul, aku mencoba untuk tenang dan mengabaikannya sampai sosok itu pergi. Tapi rupanya belum selesai..

aku sangat sadar bahwa aku benar2 diganggu ketika aku melihat sebuah tangan besar dengan kuku panjang yg hitam pekat meraih tanganku..
Aku benar2 merasa sangat ketakutan dan merasakan sesuatu yg salah. Tapi disaat itu aku tidak memberitahukan kondisiku itu kepada siapaun termasuk keluarga atau bahkan suamiku karena aku takut mereka khawatir.
Aku merasakan sesuatu yg salah karena ketika pertama kali aku menyewa kontrakan tsb, aku yakin secara hawa ruangan benar2 dlm kondisi yg sangat aman bahkan dr kerberadaan makhluk2 itu..

namun justru kini teror yg aku rasakan semenjak teman dari suamiku itu menginap.
Maka aku beranikan diri untuk bercerita kepada pamanku yg dia memang ahli dalam hal tersebut, dia hanya berkata ada yg tdk suka padaku dan berniat menghancurkan rumah tanggaku. Tapi siapa??.. DEG!

Saat itu aku teringat kepada kakak iparku.
Karena sebelum acara pernikahan, aku tidak tahu apa yg terjadi, tiba2 saja dia melabrakku dan mengatakan bahwa semenjak suamiku mengenal aku, dia sering membangkang dari kakaknya dan mengakibatkan mereka bertengkar sampai ibunya menangis.
Aku tidak tahu masalah apa yang terjadi pada suamiku dan keluarganya, bahkan ketika kutanyakan pd suamiku, dia tdk mau membahas masalah itu. Kuanggap masalah itu selesai karena aku meminta maaf pada kakaknya walaupun aku tdk tahu apa kesalahanku.
Dan keanehan makin sering terjadi karena aku sering merasakan sakit di perut pundak dan kepala, anehnya ini selalu terjadi mulai dr bada ashar hingga maghrib..

Karena sering ketakutan dengan kehadiran mereka di kontrakan, membuatku menyegajakan sering pulang telat dr kantor..
Sampai suatu ketika, paman menelponku..

Pamanku tiba2 menelpon dan menyuruhku untuk datang ke rumahnya di bandung. Maka sabtu minggu aku pun pergi kesana, lalu tanpa kuminta, paman membacakanku ayat2 rukyah hingga aku benar2 merasakan sakit luar biasa di sekujur badanku..
sakit yg amat sangat hingga tanpa sadar aku menangis karena merasakan panas dan sakit yg belum pernah kurasakan sebelumnya .
Bibiku pun berada disampingku menemaniku dan menyuruhku untuk beristighfar dan memohon ampun kpd Allah.

Lalu Paman memaksaku untuk meminum air bidara hingga aku pun muntah mengeluarkan isi perutku..
Dan percaya atau tidak.. yg aku keluarkan adalah cairan berwarna hijau dan kepingan2 putih.

Aku tida tahu itu apa, tp setelah aku dirukyah oleh paman aku merasakan tubuhku benar2 sakit. Rupanya banyak yg bersemayam di dlm tubuhku yg untungnya bisa dikeluarkan oleh paman..
Jam 9malam sampai jam 2pagi aku sangat tersiksa entah kenapa aku bisa merasakan semua itu. Semua selesai ketika paman memintaku mandi dengan air bidara. Aku benar2 letih dan tdk memiliki tenaga sedikitpun..
Paman bilang padaku, kalau seandainya aku lemah, ada kemungkinan bahwa aku sudah terbaring di rs begitu saja. Mungkin aku kuat karena Allah masih melindungiku..

Dan yang membuatku terkejut, Paman mengatakan bahwa ini semua akibat perbuatan keluarga suamiku yg tak suka padaku.
Saat itu aku merasa seperti tersambar petir, aku tak menyangka karena selama ini mereka sangat baik padaku dan dgn kakak perempuan dr suamiku pun aku berpikir bahwa tdk ada dendam diantara kami.
Kenapa semua seperti ini??

Aku benar2 tdk tahu harus percaya atau tidak.

Saat itu paman memutuskan untuk memberitahukan orangtuaku atas apa yg terjadi padaku karena menurutnya ini sudah sangat membahayakanku.

Aku tdk tahu harus berkata apa dan harus bagaimana...
Aku tdk tahu harus berkata apa dan harus bagaimana. Aku ingin suamiku ada disaat seperti itu tp aku tidak tahu bagaimana reaksinya jika hal itu diketahui olehnya.

Aku masih diam hingga esoknya ibu mertuaku menelponku.. .
Saat itu aku takut.. teringat akan rasa sakit yg kualami disekujur badanku saat di rukyah. Tp aku memberanikan diri mengangkat telpon itu...

Nadanya terdengar biasa.Ia menanyakan kabarku karena sudah sebulan aku tdk datang kerumah..
Aku mengangkat telpon dari ibu mertuaku itu. Diujung telpon, Nadanya terdengar biasa. Ia menanyakan kabarku karena sudah sebulan aku tdk datang kerumah. Biasanya aku selalu pergi ke rumah mertuaku diawal bulan dan menginap disana seolah itu rumahku sendiri.
Aku menganggap mereka orangtuaku. Aku menganggap kakak2 suamiku adalah keluargaku..

Aku selalu menanyakan apa kebutuhan ayah dan ibu mertuaku jika mereka butuh sesuatu maka biar aku yg menyediakannya karena mereka sudah tua, dan aku tdk mau mereka pergi sendiri keluar mencari.
Karena sebelumnya suamikulah yg memenuhi kebutuhan mereka maka ketika suamiku tdk ada aku berusaha menggantikannya..
Tapi apa yg tampak di depan mata tdk selalu sesuai dg yg dibelakang...

Karena sudah ditanyakan seperti itu, Hari itu aku memberanikan diri untuk datang ke rumah mertuaku usai pulang bekerja.

Ibu mertuaku bilang, kakak ipar perempuan mau menemuiku karena dia bilang pacarnya
--yg baru saja jalan2 dr luar negeri memberikan aku oleh2 kalung mutiara.

Dengan dada berdegup kencang aku masuk kedalam rumah setelah sebelumnya aku meminta tolong kepada temanku untuk menelponku segera jika aku meminta atau memberi kode.
Aku bercerita kepada temanku masalah yg kuhadap, maka aku berpesan untuk segera menelponku jika aku mengirimkan text WA sebagai tanda sinyal aku dalam bahaya.
Berhubung saat itu bertepatan dgn momen awal ramadhan, aku pun mencoba meminta maaf kpd mereka apapun kesalahanku aku berharap mereka mau memaafkanku dan tdk melakukan hal yg aneh2 seperti itu.

Tetapi semua tidak dpt diduga...
Aku benar2 merasakan bahaya ketika kakak ipar perempuanku menyodorkan sebuah kalung yg ia bilang sebagai hadiah dr pacarnya. Yang diawal katanya kalung mutiara tetapi itu hanya kalung dengan bandul hitam dan tali kalung seperti tali yg dipakaikan kepada hewan peliharaan..
Karena aku memiliki "kekurangan" keturunan dari ayah, maka aku bisa merasakan perasaan yg tidak enak ketika aku memegang kalung yg disodorkan kepadaku itu... Perasaanku ga enak sama sekali..
Saat itu juga aku langsung mengirim WA pada temanku dan berharap dia menelponku dgn berpura2 menyuruhku segera pergi menjemputnya agar aku bisa keluar dr rumah itu. Untunglah, temanku sigap dan dia benar2 menelpon dan kami pun bersandiwara sesuai sebagaimana rencanaku.
Aku secepat mungkin pamit tanpa sempat mencoba kalung itu, tetapi apa mau dikata, ibu mertuaku menahanku dan memintaku untuk membawa kalung tsb..

Aku beralasan karena mau pergi mengantar teman agak jauh, maka biarkan kalung tsb disimpan dulu oleh beliau,
aku beralasan takutnya hilang jika aku bawa bawa.. namun ibu mertua dan kakak iparku terus memaksa dan aku dengan berbagai cara berusaha terus menolak.

Merasa tak berhasil membujukku untuk mengenakan kalung itu, akhirnya ibu mertuaku memaksaku membawa air minum untuk bekal.
Kali ini Aku menerimanya, tapi aku sudah sangat berhati hati dan tidak mau terjadi lagi sesuatu yg aneh di diriku nanti, maka ketika dalam perjalanan pulang aku membuang air itu. Sebelumnya Paman juga sudah berpesan untuk tidak lagi makan dan minum apapun pemberian mereka..
Dalam perjalanan pulang aku sangat sedih dan menangis kenapa mereka begitu jahat padaku.

Kenapa mereka ingin mencelakaiku?? Apa salahku?? aku sdh berusaha sebaik mungkin agar diterima keluarga mereka tapi mereka begitu sangat ingin mencelakaiku...
Maka yakinlah aku bahwa yg dikatakan paman semuanya benar. Sampai aku benar2 ingin suamiku segera pulang menemaniku, aku ingin dia disini ketika aku merasakan kekhawatiran, aku ingin dia setidaknya memberikan aku kekuatan untuk menerima semua ini menerima kenyataan pahit ini.
Aku ingin bertanya kpd keluarga suamiku apa salahku hingga mereka berniat membuatku sakit??.. atau.. apakah mereka memang berniat membunuhku perlahan lahan?
Semua tanda tanya hadir dalam kepalaku, dan aku tidak dapat lagi mengendalikan emosiku..

hingga akhirnya aku bercerita pada suamiku ttg apa yg terjadi padaku, tp aku mengatakan bahwa hal itu dialami oleh temanku. Aku ingin tahu apa pendapatnya jika hal itu terjadi padanya.
Aku jg tidak bisa memberitahukan yg sebenarnya, aku takut menyakiti hatinya jika ia tahu bahwa keluarganya sendiri lah yg berniat menghancurkan rumah tangga kami.
Saat itu paman menyarankanku untuk membersihkan semua bagian kontrakan yg aku tempati. Cari disetiap sudut apapun yg mencurigakan. Akupun melakukannya ditemani orangtua dan adikku. Tahukah apa yg kami temukan?? Bungkusan kain kafan kecil2 berada diatap tempat kamarku..
Ruang dapur memiliki ventilasi atap yg bisa dimasuki oleh satu orang dg memanjat tembok. Adikku melihatnya dan berniat mengambilnya tp dilarang oleh paman karena siapapun yg memegang barang tsb akan menjadi korban selanjutnya bahkan sulit untuk disembuhkan... Kami terdiam.
Maka paman sendiri yg menginformasikan bahwa dialah yg akan mengambil barang tsb ketika di tengah2 ramadhan. Ia yakin jika dalam bulan ramadhan ini kekuatan syaitan melemah.
Setelah semua kain kafan yg berada di atap kamarku diambil, paman membawanya ke bandung lalu ditaruh di lapangan terbuka, dan kelilingi dgn air bidara dan dibakar. Saat itu keanehan terjadi..
kami semua mendengar suara tawa kuntilanak dari arah yg tidak kami ketahui dan dalam hitungan detik semua lampu dirumah paman sampai bbrp kontrakan di dekat lapangan tadi langsung padam total!
Kami pastikan itu bukan lampu yg dimatikan sengaja tiap rumah karena mati bersamaan dengan datangnya suara tawa yg kami dengar.

Aku , om dan bibi semua sangat ketakutan. Tp saat itulah seluruh rasa sakit dibadanku hilang bersamaan dengan dibakarnya kain kafan itu.
Aku bertanya pd paman siapa yg menaruh barang2 tsb di dalam kontrakanku??

Paman hanya menjawab.."siapa yg sebelumnya menginap di kontrakanmu dalam sepekan terakhir maka dialah pelakunya!"
Tahu siapa yg menginap di kontrakaanku kan? Iya.. tidak ada yg lain selain teman teman dr suamiku beserta istri dan anaknya yg meminta untuk tinggal di kontrakanku selama di Jakarta.. Ya merekalah pelakunya.
Tapi aku diam.. aku tdk melakukan tindakan apa2 terhadap mereka.. aku jg tdk tahu apakah mereka bekerjasama dengan keluarga suamiku atau tidak, mengingat bahwa teman suamiku ini memang sdh dianggap keluarga oleh mereka. Tapi aku sudah tidak tahan lagi untuk menutupi semuanya..
Maka akupun bercerita kepada suamiku, masih dengan seakan2 ini adalah kejadian yg menimpa orang lain. Namun suamiku entah mengapa dia amat yakin bahwa hal itu yg terjadi padaku, bukan pada temanku sebagaimana yg aku sampaikan.
Kami bercerita melalui telpon dan itupun ketika dia ada waktu senggang diantara pekerjaannya, ia selalu sempatkan berkomunikasi denganku..
Ia telah mengetahui apa yg aku coba tutupi dan dia berkata dgn nada yg sangat yakin bahwa ini semua perbuatan kakak perempuannya. Aku terdiam, aku sangat ingin mengiyakan kalimat itu. aku sangat ingin meminta perlindungannya..
...Tapi kemudian aku tahu apa yg aku lakukan dan aku harapkan darinya adalah sebuah kesalahan..

Ketika aku meminta ia untuk bertindak tegas kepada kakaknya, maka apa yg aku harapkan adalah hal menyakitkan.
Saat ia bilang bahwa ia akan kembali ke indonesia dan berjanji padaku untuk menyelesaikan masalah kami, aku sempat sangat berharap suamiku memiliki ketegasan..

namun, sepulangnya dr luar negri ia tidak langsung menemuiku.. melainkan Ia pulang lebih dahulu kerumah orangtuanya.
Baru keesokan harinya ia menemuiku dan beralasan bahwa ia tdk bisa pergi menemuiku dgn alibi bahwaia tidak punya uang rupiah...

Apakah ini alasan yg masuk akal? Tentu tidak make sense sama sekali. Tapi aku berusaha untuk percaya padanya, Dan ia tidak membahas itu.
Satu minggu kami tinggal bersama dan kami pun mulai sering bertengkar sampai tiba2 ia bilang bahwa dugaanku salah.. kakak perempuannya serta temannya itu tidak melakukan apa apa kepadaku..
Kenapa? Justru suamiku, yang kuharapkan akan membela dan melindungiku justru kini melawanku dan membela kakaknya??? Bahkan ia terus menekanku dengan mengatakan bahwa kalung yg awalnya ingin diberikan padaku pun kalung mutiara asli, bukan kalung "untuk keperluan lain"
Apa dia pikir aku bodoh? Orang awam pun tahu untuk berpikiran seperti apa ketika melihat bentuk kalungnya yang bukan diperuntukan untuk riasan itu. Siapa juga yang mau memakai kalung rias yang bahkan tidak ada sisi cantiknya sama sekali seperti ini??
Lalu Ia meminta aku bercerita awal mulanya kenapa sampai aku bisa bisanya curiga kepada keluarganya.

Maka aku ceritakan semua, sedetail detailnya sampai ketika ia tahu bahwa paman merukiyah aku, seketika itu juga ia mulai marah besar.
Ia bilang bahwa ia tdk ridha aku dirukiyah oleh siapapun termasuk pamanku sendiri dan meminta aku untuk meminta maaf kepada seluruh keluarganya termasuk temannya..

Jika aku menolak, maka ia mengancam bahwa ia tidak mau mempertahankan hubungan rumah tangga kami ini!
Aku betul2 tdk habis berpikir kenapa suamiku yg aku harapkan akan melindungi aku malah berkata seperti itu dan ia lebih memilih untuk membela temannya drpd istrinya??

Aku benar2 tdk bisa melakukan yg ia minta.. dan apa aku salah untuk diruqiyah? aku benar2 takut..
Kami saling bersikeras. Ia memaksaku meminta maaf, dan aku menolak karena aku tau akulah disini yang menjadi korban.

Hingga akhirnya ia benar benar meninggalkan aku, ia mentalak aku lalu dari sanalah teror yg sebenarnya dimulai...
Setelah aku dijatuhi talak, mamaku memintaku untuk kembali kerumah dan tinggal bersamanya ia khawatir terjadi sesuatu lg padaku dan benar saja apa yang dikhawatirkan mama terjadi padaku..
Setiap malam aku merasakan atap kamarku diinjak oleh makhluk besar seolah ia berjalan diatap rumahku.

Setiap kali aku pulang bekerja, selalu ada sesosok perempuan yg ikut denganku. Bahkan berhari hari ia menempel di belakangku dan tdk mau pergi..
Pernah suatu hari aku pulang kerja dgn menggunakan jasa ojek online. Entah driverku dia indigo atau memang memiliki kekurangan, dia mengatakan padaku bahwa ada yg mengikuti kami sejak pertama aku menaiki motor. Makhluknya juga gak cuma 1.. ada perempuan, genderuwo dan anak anak
Disaat keadaan semakin tidak kondusif seperti itu, aku memutuskan kembali ke rumah paman. Disaat itulah ia membuka semua yg terjadi padaku bahwa sejak awal, suamiku mendapatkan aku dgn cara yg tidak baik.. ia menggunakan jasa dukun untuk membuatku jatuh cinta padanya
Dukun itu kemungkinan ia kenal dari temannya yg jahat itu, yg menginap di kontrakanku. Medianya kemungkinan berasal dari fotoku.

Suamiku mengambil fotoku dr facebook dan menggunakannya untuk mengikatku agar aku tdk menikah dgn orang lain selain dirinya.Istilahnya gantung waris.
Dan itu benar, aku mengalami gantung waris karena berkali kali jika aku menjalin hubungan dgn seorang pria maka tidak akan bertahan lama. Selalu seperti itu sampai aku bertemu dgn suamiku yg sekarang..
Paman berkata, bahwa ia mengetahuinya sejak awal tetapi ia memilih membiarkan karena ia yakin bahwa apa yg kita tanam maka itu yg akan kita tuai. Jika suamiku nanti memang meceraikan aku maka ilmu gantung waris tsb akan kembali kpd dirinya sendiri atas kehendak Allah.
Aku tidak tahu apakah apa yg dilakukan oleh teman dan keluarganya kepadaku dilakukan atas seizinnya atau tidak, yakni agar aku menurut kepadanya seperti seorang pembantu atau hanya pemanfaatan keberadaanku..
Diisini suamiku sudah meninggalkan aku sendirian dgn alasan ibunya sakit dan minta untuk ditemani.

lalu suatu hari ia mengirim text via wa meminta aku untuk memberikan seluruh uang gaji yg selama ini ia kirim kepadaku, tentu saja dgn jelas aku menolak.
Walaupun sebenarnya gaji yg selama ini ia berikan selalu aku tabung dan tdk pernah aku pakai tanpa seizinnya bahkan ketika ia dinas keluar negri pun segala kebutuhan pribadiku menggunakan gajiku sendiri.
Tapi aku merasa ia sudah sangat keterlaluan, sehingga aku mengelak dan mengatakan jika uang yg ia berikan habis untuk aku gunakan berobat selama aku sakit, ia kemudian marah dan mentalak aku melalui wa..
Maka benarlah, bahwa jangan kita menilai orang dr shalat dan puasanya saja tp nilai orang dr tanggung jawabnya. Suamiku bisa dibilang org yg selalu taat shalatnya, dan selalu rajin ke masjid tp ternyata ia bisa berlaku sedemikian padaku.
Ketika aku meminta ia untuk mengembalikanku dengan baik2 kpd orangtuak, ia bahlan tidak mau dan lgsg pergi begitu saja setelah sebelumnya memblokir nomorku.
Cobaan pun datang kembali ketika aku sadar bahwa aku sudah tidak menstruasi 1bln ini, dan ketika aku periksakan ke dokter...aku dinyatakan positif hamil. Disaat itu aku benar2 kalut. aku juga sempat bertengkar dgn mama..
dia sempat menyalahkan aku karena salah memilih pasangan hidup yg sebetulnya sejak awal mamaku kurang suka dengan suamiku.
Aku sempat pergi dari rumah karena depresi. aku duduk diam di dalam stasiun pikiranku galau, aku hamil dan suamiku meninggalkanku, ditambah mama kandungku sendiri marah padaku..
aku sempat memberitahu salah satu kakak laki2 suamiku atas kondisiku yg sedang hamil, tp balasannya justru menghardik aku balik dan mereka sama sekali tidak percaya padaku. Aku pergi ke stasiun kereta dan duduk diam disana hingga jam 11malam tanpa tau apa yang akan kulakukan
Sempat aku berpikiran hal negatif, aku merasa benar2 sendirian dan semua orang menjauhiku dan terpikirkan bahwa mungkin lebih baik aku mati. Aku ingin meloncat saja ketika kereta datang, mungkin saja rasanya tidak akan sakit dan aku bisa tenang setelahnya..
Tapi kemudian aku tersadar bahwa mati bukanlah jalan keluarnya..

bagaimana dengan anak ini? yg bahkan dia baru hidup 1bln di dalam rahimku..
Ketika itu temanku menelepon dan menanyakan keberadaanku, rupanya pamanku yg memang mengenal salah satu teman dekatku menghubunginya untuk meminta bantuan mencari aku yg tdk kunjung pulang. Saat itu aku putuskan untuk menerima takdirku yg seperti ini dan kembali kerumah..
Tak lama surat pengadilan agama datang dgn keterangan suamiku meminta cerai dg alasan2 yg sama sekali tdk pernah aku lakukan. Aku pun datang ke pengadilan tp sejak awal pengadilan hingga akhir ia tdk pernah datang sama sekali. Maka sidang pun dibatalkan.
Rupanya suamiku ingin menggantung status perkawinan kami.

Sementara aku pun berfokus terlebih dulu pada kehamilanku ini, sangat sulit rasanya hamil sendirian dg keadaan tanpa suami.. ditambah dengan teror yang tak kunjung usai seperti ini..
kontrol kandungan pun aku lakukan rutin setiap bulan sendirian tanpa ada yg mendampingiku, sakit, mual, susah semua kulalui sendiri. aku harus kuat karena ini demi anakku.
Ketika hamilpun, keluarga mereka masih tidak berhenti menggangguku..

Suatu ketika saat kehamilanku di usia 8bln, aku terbangun jam 12malam pas, lalu aku melihat ke arah pintu kamarku yg memang tdk pernah aku tutup berhadapan dg ruang tamu yg lampunya dalam keadaan mati..
Disana, aku melihat satu sosok besar hitam dgn mata merah menyala dan taring yg panjang di kedua mulutnya berdiri di ruang tamu.

Ia semakin lama semakin mendekat ke arahku.. Aku bacakan ayat kursi alfatihah dan muawidzatain.
Aku mencoba berkomunikasi padanya dalam hati sambil bertatapan mata dengannya.

Aku minta ia untuk pergi, dan ia hanya menggeram, lalu kuminta ia pergi untuk kedua kalinya dan geramannya makin kencang hingga aku pun merasa takut karena aku sedang mengandung.
aku bacakan ayat kursi mencoba membaca dg tenang dan kuminta kembali agar ia pergi..

awalnya ia tdk mau pergi karena jika ia kembali, ia akan dihukum oleh dukun yg mengirimnya. lalu aku minta ia pergi ke tempat lain.. Dan ia pun pergi tapi aku tdk tahu kemana ia perginya
Masa masa kehamilanku sudah memasuki masa 9 bulan. Perutku terasa kian berat dan segala yang kulakukan sudah susah. Sesekali aku menangis karena harus menanggung ini sendirian.. Anakku tidak mendapatkan kasih sayang ayahnya ketika di dalam perut ibunya..
Singkat cerita anakku pun lahir.

Setelah kondisiku stabil, aku putuskan untuk menggugat cerai suamiku karena sudah 1th ia tidak memberikan nafkah kepada ku. Demi kebaikan anak ini, mungkin kelak aku nyatakan bahwa ayahnya sdh meninggal ketika ia bertanya dimana ayahnya.
Aku tidak akan mempertemukan mereka berdua walaupun ia adalah ayah kandung anakku. biarlah jika aku berdosa, walaupun aku tau suamiku mencari cari keberadaaku dan anakku pasca mengetahui anaknya telah lahir.
Dia coba menghubungi nomor bibiku dan meminta aku untuk tidak menghalang halanginya untuk bertemu dengan anaknya.

Tp semua terlambat, aku tdk akan kembali padanya, aku tdk mau hidup dgn rasa terancam. bisa saja keluarganya nanti juga akan mencelakai anakku sbgaimana yg kualami.
Hal yang menjadi kekhawatiranku terbukti ketika anakku berusia 1bulan, kebetulan paman datang ke rumah orangtuaku dan melihat anakku yg menangis terus terusan,

seketika itu ia mengurut pelan anakku dengan membacakan doa rukyah salah satunya adalah ayat di surah as saffat.
Seketika itu juga, tiba tiba muncul rambut rambut hitam dr kulit anakku, selain itu ada juga pasir hitam dan duri duri halus bambu yg biasa kita temukan di pohin bambu yg kalau kita pegang rasanya gatal.. itu semua muncul dari tubuh bayi kecilku..
Hatiku sangat sedih.. Seorang anak 1bulan yg tdk mengerti apa2 dan masih suci ini kenapa jadi sasaran mereka??? Tidak cukupkah mereka menghancurkan hidupku dan kini merembet ke anakku satu satunya?!!!
Paman mencoba membesarkan hatiku, ia bilang anak kecil tdk akan bisa dijadikan korban tumbal karena ia memiliki 4malaikat pelindung. Namun tetap saja aku menangis, apa salah anakku?? ia bahkan tdk tahu apa2 mengenai apa yg terjadi.. Dan kenapa suamiku bisa setega itu?
walaupun mungkin, yg ia lakukan itu hanya agar anakku rewel dan sehingga aku mengemis padanya untuk kembali padaku, tp ini sangat keterlaluan hingga mengorbankan anaknya sendiri.

Mungkin perceraian memang jalan satu2nya agar kami lepas dr belenggu yg mereka buat..
Selama kehamilan hingga kini, Aku masih melihat berbagai macam makhluk dr perempuan sampai jin yg mereka kirimkan kerumahku. Ditambah lagi sekarang kakiku sekarang pincang secara mendadak tanpa jatuh atau apapun karena ulah mereka..
paman bilang, mereka menabur sesuatu di dekat kantorku, jadi ketika aku melewatinya, maka sihir yg diberikan oleh dukunnya akan langsung menimpaku. Rasanya kakiku sangat sakit seperti diikat kuat dgn tambang. Aku bahkan pernah merasakan ditarik oleh sesuatu saat aku tidur..
Jujur aku lelah.. aku takut.. aku hanya ingin semua ini berakhir dan aku tidak lagi memiliki urusan dengan suamiku ataupun keluarganya lagi..

Pamanku juga sempat menggambarkan sosok yang mereka kirim, berwujud burung api dengan tinggi melebihi atap rumahku..
Sosok itu dikirimkan ke rumahku ketika aku memberitahu keluarganya bahwa anakku telah lahir.. dan tak berapa lama, muncul keganjilan pada Anakku.. ia selalu menangis jika aku bawa ke dalam kamarku..
Beberapa waktu lalu, ketika aku bergantian menjaga anakku dgn mama, dr depan rumah mama mendengar tawa kuntilanak yang cukup nyaring dan melengking.

Setelah suara itu, anakku terus menerus menangis dan tidak tidur sama sekali selama 2hari hingga jatuh sakit..
Merasa rumahku tak lagi aman, maka aku berinisiatif menitipkan anakkuke rumah kerabat jauh ku dan aku merahasiakannya dari suamiku. Aku tidak ingin lelaki itu mengetahui dimana anakku tinggal...
hal lain yang membuat aku semakin sedih adalah anakku tdk pernah mau jika aku gendong, paman bilang selalu ada makhluk yg mengikuti di belakangku. Maka anakku pun tdk mengkonsumsi asi sama sekali karena jika aku yg menggendong ia lgsg menangis keras.
Bisa bayangkan bagaimana sakitnya hati seorang ibu yang tidak bisa menyusui anak kandungnya sendiri dan bahkan sang anak "menolak" bersentuhan kulit dengan ibu yang telah mengandungnya?..

Rasa sakit dan sedih itulah yang aku rasakan..
Mungkin ada yg bertanya, kenapa keluarganya sebegitu berniat mencelakaiku? Kemungkinan besar adalah karena harta. Suamiku adalah anak bungsu namun juga menjadi tulang punggung keluarga. Kakak2nya belum ada yang menikah, namun keluarganya sering hidup dengan mewah..
Kehadiranku bagai ancaman bagi keluarganya bahwa aku akan mengambil "sumber kemewahan" mereka..

Mereka mengincarku. Mengincar anakku. Segala hal yg intinya membuatku pisah atau meninggal, sehingga harta suamiku bisa mereka nikmati tanpa campur tangan orang luar, aku.
Dan beginilah keadaanku sekarang, mengasuh seorang buah hati yang bahkan tidak diakui oleh ayah kandungnya sendiri..

namun biarlah aku bertahan. Aku yakin akan ada saatnya pertolongan Allah itu datang.. yang kubutuhkan adalah bersabar dan menjalani apa yang ada..
Demikian ceritaku, semoga dapat diambil pelajarannya. Mohon doanya juga untuk keselamatanku dan anakku. Karena aku tidak tau hal keji apa lagi yang akan keluarga mereka lakukan padaku dan anakku ini kelak selama perceraian kaki belum terlaksana..

Tamat
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with mwv.mystic

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!