My Authors
Read all threads
Syaidah Nafishah cucu Imam Hasan asb, cucu Nabi Muhamad SAW.

Syaidah Nafishah lahir di Madinah 145 H, s’sudah 134 Rasulullah wafat. Beliau termasuk Thabiin.
Syaidah Nafishah lahir dari ayah ibunya sholeh/sholehah dan berada dalam lingkungan yang mengajarkan ilmu dan ketaatan pada Allah. Syaidah Nafishah belajar dari para ulama Madinah, seperti makan minum.
Setiap hari saat Nafishah masih kecil dibawa ke makam Rasulullah. “Ya Rasulullah inilah Nafishah saya ridho padanya, apakah engkau Ridho padanya?”
S’telah beberapa saat ayahnya melakukan hal itu. Beberapa hari kemudian ayahnya bermimpi jumpa RASULULLAH saw,
dan berkata, “Saya ridha pada Nafishah karena keridhaan engkau. Dan Allah ridha pada Nafisah.”
Syaidah Nafishah tumbuh dlm keadaan ilmu, taat, amal ibadah, bukan hanya pelajar, menjadi ustadzah berbagai ilmu, ngajar pd kaum perempuan dan laki-laki, ia ahli ibadah, siang puasa, mlm ibadah, khatam Quran 30 juz stiap hari, mrk menjadi hamba-hamba yg pandai dan diridhi Allah.
Mereka paham dunia s’mentara, menjadikan waktu s’bagai kendaraan untuk mencari keridhaan Allah. Beliau menikah dengan sepupunya yaitu cucu Imam Husain as, yaitu Ishaq. Syaidah Nafishah berhaji 30 kali dengan jalan jaki.
Suatu hari Syaidah Nafishah bermimpi Nabi Ibrahim as dan berkata, “Nafishah aku mau dikunjungi engkau. Beliau bilang sama suaminya, dan tak ada kendaraan memadai, berjalan dari Madinah ke Palistina.
Dalam mimpinya, Nabi Ibrahim berkata, “Wahai Nafishah kamu terlalu berlebihan dalam ibadah.”
Pulang dari Palestina, Syaidah Nafishah berziarah ke Syaidah Zainab, neneknya di Mesir. Ketika datang ada gubernur yang memberi tempat pada Syaidah Nafishah s’lama di Mesir.
Di rumah tersebut ada tetangga Yahudi yang mempunyai anak perempuan lumpuh. Suatu hari mereka akan pergi ke suatu tempat. “Boleh tidak anak saya ini dititip ke Syaidah Nafishah?” Beliau pun mempersilakan anak tersebut tinggal bersamanya selama orangtuanya pergi.
Saat Syaidah Nafishah wudhu anak itu kecipratan air wudhu, ternyata anak tersebut bisa berdiri berjalan dan lari seolah tidak terjadi apa-apa. S’telah beberapa hari, begitu orangtunya datang anak itu membukakan pintu. Orangatuanya kaget, melihat karamahmya itu, mereka masuk Islam
Maka orang-orang pun datang bawa yang sakit, bermasalah, dlsb. Sampai rumahnya penuh dengan orang dan s’gala hajatnya.

Beliau jadi khawatir karena begitu terkenal, didatangi, dan dimuliakan. Beliau khawatir ibadahnya tergangu dan akhirnya memilih keluar dari Mesir.
Orang-orang di Mesir, mereka tidak mau kehilangan Syaidah Nafishah. Mereka merasa paling cinta pada
Ahlul Baith, maka mereka datangi Gubernur dan meminta agar Syaidah Nafishah jangan pergi dari Mesir.
Maka mereka membuat aturan, agar ada jadwal kunjungan, sehingga tidak mengganggu Syaidah Nafishah. Beliau tinggal di Mesir sampai wafat.
Apa yang menarik dari beliau adalh dgn ilmu dan ibadahnya, beliau sangat tegas dalam memberdirikan kebenaran.
Di Mesir ada gubernur yg dzalim. Orang-orang minta Syaidah Nafishah agar menegur Ahmad bin Thalut.
Beliau menyerahkan surat yg isinya sangat tegas. “Kamu diberi kepercayaan tapi sangat dzhalim. Kamu diberi pengaturan urusan rezeki malah menghalalkan harta bukan milikmu tersebut.
Padahal kamu tahu panah neraka slalu tertuju pada orang yg korupsi. Panah orang yg kau dzhalimi akan tertuju padamu. Kalau caramu seperti itu yg hidup hanya yg menzhlimi. Lalu surat itu ditutup oleh firman Allah, “Kau boleh melakukan apapun yg kau mau…dan Allah akan membalas...”
Surat itu ditulis dgn hati yg mengenal Allah dan bersambung pd Allah. S’hingga surat itu menjadi penyebab tobat Ahmad bin Thalut, dan menjadi pemimpin yg adil.

Waktu Syaidah Nafishah meninggal, suaminya ingin memakamkannya di Madinah berkumpul dgn ayah ibunya, kerabatnya.
Orang-orang Mesir menangis dan meminta dan membujuk suaminya. “Apa saja yang kamu mau kami kabulkan, mau dibangunkan apa kami siapkan, yang penting biarkan Syaidah Nafishah dikuburkan bersama kami di sini.”
Namun suaminya tetap akan membawa Syaidah Nafishah ke Baqi’ bersama ayah dan kakeknya. Malam hari Ishaq suaminya bermimpi jumpa Rasulullah dan berkata. “Biarkan SYAIDAH NAFISHAH di Mesir karena Syaidah Nafishah akan jadi sebab turunnya berkah di Mesir.”
ini s’mua hasil ketika ada s’seorang yang terdidik oleh sesuatu yang mengagungkan apa yang Allah agungkan dan merendahkan apa yang Allah rendahkan.
Coba lihat betapa ketika seorang sholehah terdidik; bisa dua negeri mendapat keberkahan.

اللهم صلِّ وسلِّم على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الأمي وعلى آله وصحبه وسلِّم تسليما🌿🌹🌿🌱🌷🍃💐
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Bakr Smith

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!