74 TAHUN lalu mendiang ayahnya sdh menulis : hanya dg kebijakan industrialisasi yg fokus eksport yg akan bisa bawa RI maju.
Pak Prabowo tak perlu hire ahli ekonomi. Dia cukup baca kembali karya2 ayahnya di thn 1950an yg amat visioner. Dan lalu praktekkan dg konsisten.
Pada tahun 1950-an, Soemitro Djojohadikusumo, seorang ekonom terkemuka Indonesia, telah menekankan pentingnya pengembangan industri yang berfokus pada ekspor untuk mendukung perekonomian Indonesia.
74 tahun lalu lho. Beliau sdh bilang spt itu.
Sebagai Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan pada era awal kemerdekaan, ia mendorong industrialisasi sebagai bagian dari strategi utama untuk memperkuat ekonomi Indonesia.
Sayangnya usulan kebijakan tsb kurang diterima Presiden Soekarno saat itu. Dianggap terlalu liberal.
Tampaknya cukup bnyk bapak2 usia 60an yg terjebak dlm halusinasi spt ini :)
Bicaranya ngalor ngidul gak jelas dan agak delusional.
Frustasi dg keuangan yg terbatas kadang bikin orang melamun terlampau jauh. Lamunannya lama lama diberlakukan sbg realita.
Biasanya bapak tua yg delusi kayak gini adalah : gagal dalam kehidupan keuangannya tapi denial. Jadi ngaku2 punya kenalan para jendral.
Atau menyesal dg jalan hidupnya. Tapi denial. Lalu ngarang2 cerita yg aneh dan faramorgana.
Bnyk orang nyesel dg jalan hidupnya saat usia 60an. Frustasi dan lalu hanya bisa melamun. Kenapa dulu nggak kayak gini dan gitu. Kenapa pas muda kok saya gak lakuin ini dan itu.
Dipotong 3% buat beli rumah.
2,5% dari pegawai.
0,5% dari kantor.
Kalau gaji Rp 5 juta, dapatnya Rp 150 ribu per bulan. Setahun Rp 1,8 juta.
Kapan yak bisa kebeli rumahnya. Wkwkwk.
Kalau buat nambah nambah DP misalnya Rp 18 juta, ya tetap butuh waktu 10 tahun juga. Lama.
Tapi ya namanya usaha. Kecil keci lama lama kan jadi banyak.
😀😀🤝🤝🤝🇲🇨🇲🇨🇲🇨🇲🇨
Kebijakan ini mulai berlaku paling lambat thn 2027.
Jadi nantinya setiap perusahaan wajib potong 2,5% upah buat Tapera.
Perusahaan wajib sumbang 0,5%. Kalau pegawainya ada 10.000 orang yg lumayan juga bebannya bagi perusahaan. Ini yg bikin pengusaha jadi malas bikin pabrik.