#romanmelaks #Melaksbercerita
Kisah Cinta Soe Hok Gie dan Mahasiswinya Boru Batak, si “Janda Gunung Ceremai”
Sumber: ropestasitorus dot blogspot dot com
“Boleh saya mengaku, saya senang kok Gie kamu makan sisa makanan saya, meskipun mungkin karena kamu lapar saja.
Selain makan, nonton film dan nonton pagelaran di TIM, Gie juga membawa wanitanya ini dalam petualangan. Meski dekat, ketika itu tak ada status pacaran di antara mereka,
Suatu waktu pada Mei 1969, demi merayakan kaul menjadi sarjana, Gie mengajaknya mendaki gunung Ceremai. Ketika itu, menurut Ker, rambutnya yang panjang itu digulung sendiri oleh Gie supaya ia terlihat seperti laki-laki.
Pulang dari mendaki Gunung, secara mengejutkan Gie tiba-tiba memberi gelar “janda Gunung Ceremai” kepada Ker. Entah apa maksud gelar yang diberikan Gie.
Hari-hari berlanjut. Hubungan Gie dan Ker makin intens dan romantis. Juli tahun yang sama, ketika ia pulang ke Rumbai,
Pernah ia menempelkan kacang di dalam suratnya ketika ia bercerita tentang es kacang yang populer di rumahnya,
Hubungan Ker dan Gie lebih dari teman biasa, meski tak pernah naik ke tahap lebih jauh.
Kartini yg selalu memulai suratnya dengan kata-kata “Hok-Gieku yang manis” mulai menyadari hubungan mereka sulit diteruskan. Salah satu alasannya karena perbedaan budaya&posisinya sebagai anak perempuan tertua dalam sebuah keluarga Batak.
Gie malah sempat mencomblangi Ker dengan sahabatnya sepergerakan zaman Orde Baru, Sjahrir alias Ciil.