Bu Risma sampaikan ke Menkes dan Ka BNPB, Surabaya sempat alami terlambat penanganan karena keterbatasan alat tes.
"Tinggal telp saja saya atau Pak Doni, nanti kita kirim bantuan," kata Menkes Terawan.
[A Thread]
Hari ini, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB berkunjung ke Balai Kota bertemu dengan Bu Risma.
Pertemuan ini merupakan bentuk dukungan dari Pemerintah Pusat dalam penanganan kasus Covid19, khususnya di Surabaya.
Dalam pertemuan tersebut, Bu Risma bercerita mengenai berbagai macam cara pencegahan dan upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya.
Mulai dari berikan permakanan, vitamin hingga tracing yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
"Selama 3 bulan ini, pasien positif di Surabaya merupakan orang yang sudah masuk dalam list pemantauan sebelumnya," kata Bu Risma.
Bu Risma juga jelaskan, pasien positif di Surabaya merupakan pasien yang berganti status dari ODR/OTG/ODP/PDP.
Namun, karena keterbatasan alat tes, Pemkot Surabaya tidak bisa segera mengetahui status warganya.
Sehingga, meskipun isolasi mandiri di rumah, penularan tetap terjadi di dalam rumah antar anggota keluarga.
Untuk itu, bantuan alat tes dan mobil PCR yang datang untuk Kota Surabaya, tentu menjadi sangat dinantikan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bu Risma kepada Menkes dan Kepala BNPB.
"Di bulan Januari, saya sudah meminta Kadinkes Surabaya untuk persiapkan alat tersebut. Namun tidak ada," kata Bu Risma.
Mengenai hal tersebut, Menkes Terawan menjelaskan, bahwa alat tes Covid19 menjadi barang "rebutan" bagi seluruh dunia.
"Jika masih kurang, akan kami kirim kembali," kata Menkes Terawan.
Menurut Menkes Terawan, Surabaya menjadi prioritas karena menjadi terbesar kedua setelah jakarta.
Karena hal tersebut, Surabaya menjadi perhatian.
"Luar biasa, etos dan semangat Bu Risma di tengah keterbatasan," kata Menkes Terawan.
Kepala BNPB Doni Monardo dalam acara yang sama, menekankan mengenai bagaimana Covid 19 ini membuat tidak aman jika tidak mengikuti protokol.
Untuk itu, harapannya, masyarakat bisa patuhi protokol yang ada.
Kepala BNPB juga sampaikan apresiasi atas kinerja Pemkot Surabaya dalam melakukan tracing pasien positif.
Selain itu, dia juga berharap agar masyarakat yang memiliki riwayat diabetes dan hipertensi agar berhati - hati, karena merupakan penyakit penyerta paling tinggi.
Jadi, yuk semua saling jaga dan patuhi protokol kesehatan yang sudah dibuat ya!
"Silahkan menyampaikan pendapat unjuk rasa, tapi jangan rusak Surabaya dan jangan rusak anak - anak surabaya" -Tri Rismaharini-
Pagi ini, Bu Risma bersama Forkopimda Deklarasi Jogo Suroboyo Damai di Balai Kota Surabaya
[A THREAD]
Dalam kesempatan ini, Bu Risma juga mengajak semua warga Surabaya untuk menjaga kampung masing - masing.
Termasuk, menjaga anak - anak Surabaya agar tidak ikut kegiatan yang mereka belum mengerti.
"Terima kasih warga surabaya berkat kampung tangguh, kita bisa hadapi pandemi. Kita pertahankan kondisi ini agar pandemi bisa selesai" -Tri Rismaharini-
Harapannya, ekonomi bisa tumbuh dan lapangan pekerjaan bisa muncul. Ketika lapangan kerja dibuka luas, kota ini menjadi aman.
Bertemu dengan Bu Risma, pelajar yang terlibat unjuk rasa beberapa waktu lalu menangis di depan orang tuanya.
Kenapa ya?
[A THREAD]
Hari ini, Bu Risma bertemu dengan 58 pelajar yang terlibat unjuk rasa beberapa waktu lalu. Tidak hanya pelajarnya saja, orang tua dan guru juga diajak bertemu.
Para pelajar ini merupakan pelajar yang terdata di Dispendik Surabaya.
"Kalian kadang tidak menyadari, Tuhan tidak berikan mobil mewah tapi kalian diberikan kesehatan. Betapa sedihnya saya, ketika harus pakai kursi roda selama setahun. Kalian harus bersyukur dengan yang kamu punya" -Tri Rismaharini-
Seusai bermain peran di pagelaran Parade Seni Budaya malam tadi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin patroli terkait pelaksanaan protokol kesehatan
Patroli kali ini berlokasi di Taman Bungkul dan terdapat 300an warga yang sedang berada di sana.
Jajaran Satpol PP, Linmas, dan Kepolisian melakukan blokade saat rapid massal berlangsung
Bahkan Bu Risma juga melakukan himbauan kepada anak-anak muda yang sedang berada di Taman Bungkul tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan
“Kudu iling ojok lali gawe masker, cuci tangan ambek jogo jarak lho yooo” - Tri Rismaharini
Ini adalah sepenggal kalimat yang disampaikan Bu Risma hari ini dalam pagelaran Parade Seni Budayq “Banyolan Kartolo : GER-GER AN YES, GEGERAN NO”
Dalam rangkaian tampilan malam hari ini spesial banget! Karena Bu Risma tampil sebagai pemain bersama Kartolo CS
FYI, Bu Risma luwes (re: santai) banget bermain satu panggung bersama dengan Kartolo CS. Di cerita ini Bu Risma berperan sebagai Bu RT
Dalam cerita kali ini Bu Risma berpesan agar warga bisa tetap melaksanakan protokol kesehatan, tetap menjaga lingkungan dan menjaga Surabaya tetap guyub serta rukun
Jadi, siapa yang tadi malam mingguan bareng Bu Risma hari ini?
"Empat bulan lagi, saya selesai jadi Wali Kota. Saya ingin meninggalkan suatu mimpi kepada anak - anak, mereka berhak berhasil dan sukses. Itulah yang saya mimpikan" -Tri Rismaharini-
[A THREAD]
Pagi tadi, Bu Risma mengajak diskusi seluruh warga Surabaya dalam launching Program KP KAS 2020.
Dalam kesempatan itu, Bu Risma menyampaikan banyak hal.
"Kecerdasan anak tidak hanya dinilai dari kecerdasan intelektual. Itu sebabnya Surabaya bangun banyak lapangan agar anak - anak Surabaya bisa raih mimpinya" -Tri Rismaharini-
#JumatBarokah Selamat memasuki awal akhir pekan, Rek!
Well, kali ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan pemantauan di beberapa lokasi untuk persiapan menghadapi musim penghujan
Saat di lapangan, ternyata masih banyak daun kering yang jatuh di dalam saluran maupun pelaluan air.
Sehingga ke depan saat melakukan perantingan dipastikan daun-daun ini dibersihkan sehingga tidak menyumbat saluran
Ketika saluran ini tersumbat, maka air tidak dapat mengalir dengan baik ke dalam saluran dan mengakibatkan terjadinya genangan air di sekitar lokasi tsb