Jadi tadi pagi ada webinar dari industri plastik. Gue mau share beberapa narasi yang mereka sampaikan, yang tidak pro public interest dan, apalagi, lingkungan hidup. Semuanya hanya menguntungkan industri.
Sejak pandemi ini kan muncul riset kalau virus punya waktu berbeda2 bertahan pada suatu permukaan. Pada plastik itu bisa berhari-hari, kain beberapa jam, dll.
Industri plastik menyampaikan narasi bahwa apapun yg dapat digunakan ulang itu berbahaya, maka pakai plastik solusinya.
Industri plastik menyampaikan narasi bahwa apapun yg dapat digunakan ulang itu berbahaya, maka pakai plastik solusinya.
Sepakat gak?
Gue sih engga. Kalau mereka mendorong penggunaan yg sekali pakai itu lebih aman, gue jd kepikiran apakah: rumah, mobil, baju, sepatu, peralatan dapur, sofa, dll, yg mereka pakai itu sekali pakai jg ga ya?
Ga adil donk kalo cuma nyalahin tas pakai ulang. Bener ga?
Gue sih engga. Kalau mereka mendorong penggunaan yg sekali pakai itu lebih aman, gue jd kepikiran apakah: rumah, mobil, baju, sepatu, peralatan dapur, sofa, dll, yg mereka pakai itu sekali pakai jg ga ya?
Ga adil donk kalo cuma nyalahin tas pakai ulang. Bener ga?
Lalu, mereka melakukan pergerakan untuk revisi/membatalkan pelarangan plastik. Lagi2 mereka berkaca pada Amerika. Emang kenapa sih dikit2 Amerika, segala-gala ngikutin Amerika. Heran gue. Apa yg terjadi di Amerika jg itu hasil lobby industri, bukan inisiatif langsung pemerintah.
Bapak ibu yang kerja di industri plastik, mbok ya kalau mau menyampaikan sesuatu, baca dulu yang bener. Do your research! Kayak orang ga pada sekolah sampai ke jenjang yang tinggi aja. Pengelolaan sampah di Indonesia itu ada dua: PENGURANGAN dan PENANGANAN.
Lihat deh ini rencana mereka. Ada yang pro publik interest dan lingkungan gak? ENGGA. Semuanya cuma untuk kepentingan industri. Semuanya untuk merusak bumi dan lingkungan dan engga peduli sama keselamatan hajat hidup orang banyak, apalagi lingkungan.
Lalu, baca no. 7. Ga ada ya di Indonesia itu yang keluarin Peraturan Daerah (Perda) ttg pelarangan kantong plastik, yang ada PERKADA (Peraturan Kepala Daerah), bisa Pergub (Peraturan Gubernur) atau Perwali/Perbup (Peraturan Walikota/Bupati). Tingkatin dulu literasi hukumnya pls!
Bullet point pertama, keempat, dan kelima gue sepakat. Namun, bullet point kedua itu KELIRU. Bank sampah mana yang benar2 berhasil menjsd titik pengumpulan sampah dan benar2 diolah. Byk yg struggling kok karena ga dibantu pemerintah, apalagi industri. TPS3R jg ga jalan kelleus.
Lalu, bullet point ketiga. Ga semua bs selesai dg teknologi cuy! Insinerator di Sunter aja mangkrak. Byk tungku2 bakar yg dijudulin insinerator tp bikin polusi udara. Ga ada tes ga ada apa bisa2nya klaim ga berbahaya. Paling bener itu PENGURANGAN dl dan perbaiki PENANGANAN!
Jgn bawa2 pemulung deh kalau kalian selama ini juga melanggar hak asasi mereka:
- tidak dijadikan sektor formal, sehingga kalian tidak bertanggung jawab atas asuransi, kelayakan hidup, dll
- byk sektor pekerjaan u/ mereka yg bs dibuka ketika pelarangan jadi solusi sampah plastik.
- tidak dijadikan sektor formal, sehingga kalian tidak bertanggung jawab atas asuransi, kelayakan hidup, dll
- byk sektor pekerjaan u/ mereka yg bs dibuka ketika pelarangan jadi solusi sampah plastik.
Kampanye #newnormal macam begini banyaj versi dan banyak contohnya. Ada gak #newnormal promosi plastik sekali pakai? Kagak ada cuy! Plastik sekali pakai kalau dibuang di masa pandemi gini judulnya mengumpulkan sumber virus. Mau lo tanggung jawab? 🤪
Unroll @threadreaderapp
