[DISKUSIK : #PapuanLivesMatter MENDENGAR SUARA MEREKA]
Hidup rakyat Indonesia!
Hidup rakyat Papua!
Tujuh aktivis Papua yang melakukan aksi protes tindakan rasisme atas orang Papua dibawa ke Balikpapan untuk diadili.
Mereka dikenakan pasal makar dan hasutan dengan tuntutan pidana mulai dari 10 hingga 17 tahun penjara.
Salah satu dari 7 tapol yang menjadi sorotan publik saat ini adalah Ketua BEM Universitas Cenderawasih, Ferry Kombo, yang ditetapkan sebagai tersangka dengan dakwaan makar terhadap negara.
Dunia saat ini sedang melakukan gerakan protes anti-rasisme bertajuk #BlackLivesMatter. Namun tanpa perlu jauh-jauh ke Amerika Serikat, di Indonesia sendiri pun Papua masih menyimpan berbagai macam masalah, mulai dari hukum, HAM, sampai ke pelaksanaan demokrasi.
Maka, Diskusik ini menghadirkan mimbar akademik untuk berbicara dan menilik permasalahan apa saja yang terjadi di Tanah Papua, dengan harapan dapat membuka kanal demokrasi, dan ikut menyelesaikan permasalahan yang ada di Papua.
BEM Kema Unpad berkolaborasi dengan BEM Telkom University, BEM Universitas Siliwangi, BEM REMA UPI, dan KM ITB dalam penyelenggaraan Diskusik.
Diskusi ini berlangsung pada:
Hari, Tanggal: Sabtu 13 Juni 2020
Waktu: 19.00 - Selesai
Disiarkan langsung melalui kanal YouTube BEM Kema Unpad
Diskusi publik ini terbuka untuk semua dan gratis!
Narahubung : Virdian Aurellio (085692808322)
Kabinet KM ITB 2020/2021
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Di tengah pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang penuh keganjilan dan menimbulkan kontroversi di berbagai kalangan baik secara substansi maupun secara prosedur, banyak sekali permasalahan dari RUU Cipta Kerja ini yang patut dipertanyakan. #BatalkanOmnibusLaw
RUU Cipta Kerja berpotensi mengancam berbagai dimensi kehidupan, mulai dari mundurnya kualitas demokrasi, meningkatnya risiko bencana ekologis di masa mendatang, hingga hak hidup orang banyak yang dipertaruhkan. #batalkanomnibuslaw
Halo teman-teman lembaga yang tentunya adalah #OrangBaik, tentu kalian pernah pastinya bekerjasama denga Yayasan BAGEA kan?
Nah, saat ini di masa pandemi, tidak hanya segelintir program dari yayasan saja yang bisa dilaksanakan, namun Yayasan Bagea terancam masalah lain, yaitu kemungkinan tidak bisa mempertahankan lokasi rumah Yayasan Bagea yang sudah menjadi tempat perlindungan maupun-
-tempat pendidikan untuk anak jalanan, kaum marginal, anak dhuafa hingga keluarganya.
Alhamdulillah telah terkumpul donasi pada tanggal 28 September 2020 untuk menutupi seluruh kekurangan pembayaran kontrakan sebagai tempat anak-anak belajar dan bermain.
[Campus Hall Meeting 1.0] Selamat malam, massa kampus! Gimana kabarnya setelah berjibaku dengan kuliah online selama beberapa minggu terakhir?
Kemeriahan Open Cam Unit yang baru dilaksanakan beberapa hari lalu pasti sangat mengesankan, ya! Ternyata, ITB menaungi berbagai macam Unit yang dapat menjadi wadah yang tepat untuk mengembangkan minat dan bakatmu.
Eh, tunggu, apakah kamu memiliki minat/bakat yang belum diwadahi oleh ragam Unit di ITB?
[BAGAIMANA CARA MEMILIH LOKASI PENGMAS? APA PENTINGNYA SOCIAL MAPPING?]
Pada kelas-kelas sebelumnya, kita telah mempelajari tentang Design Thinking dan penerapannya dalam kegiatan pengmas.
Kali ini, Kelas Kemasyarakatan 3 hadir untuk membahas tentang cara memilih lokasi pengmas dan pentingnya social mapping dalam melakukan pengabdian masyarakat.
🎆KELAS KEMASYARAKATAN #3 🎆
Webinar ini merupakan webinar keempat dari rangkaian Kelas Kemasyarakatan yang terbuka bagi mahasiswa secara umum. Peserta yang mengikuti kelas ini dapat turut berdonasi secara sukarela.
1. Yayasan BAGEA merupakan lembaga yang memberikan pendidikan non-formal, pemberdayaan sosial masyarakat, dan perlindungan anak, khususnya bagi anak jalanan, kaum marjinal dan anak dhuafa beserta keluarganya di daerah Pasir Koja, Bandung. #BantuAnakBagea
2. Namun, lokasi rumah yayasan BAGEA kini terancam karena pada 28 September ini masa kontrak rumah tempat BAGEA beroperasi akan jatuh tempo. Sedangkan, selama pandemi, pendanaan BAGEA dari donasi warga sekitar dan pemerintah TERHENTI. #BantuAnakBagea
[JAGAKARSA EPS. 1: Merintis & Mengembangkan Organisasi di Tengah Pandemi]
Bersama Rangga Irawan
•CEO of People Partners Group
•Human Resource Business Partner of IKEA
•HR Director & IT Project of SAS Hospitality
Organisasi dituntut untuk memiliki sikap adaptif di tengah pandemi seperti saat ini, kegiatan operasional dalam organisasi dan himpunan yang semula berjalan lancar sesuai rencana secara tiba-tiba harus terhambat karena alasan jarak dan kesehatan.
Maka dari itu, diperlukan wawasan dan pengetahuan tentang cara menjaga kinerja dalam organisasi selama pandemi. Bagaimana cara menerapkan sistem organisasi yang beradaptasi dengan situasi dunia?