, 25 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
A thread

Biografi

~ Bilal bin Rabbah ~
{Bag 2}

Bilal tinggal di Madinah dengan tenang dan jauh dari jangkauan orang-orang Quraisy yang kerap menyiksanya. Kini, ia mencurahkan segenap perhatiannya untuk menyertai Nabi sekaligus kekasihnya, Muhammad ﷺ.
Bilal selalu mengikuti Rasullah ﷺ ke mana pun beliau pergi.

Selalu bersamanya saat shalat maupun ketika pergi untuk berjihad. Kebersamaannya dengan Rasulullah ﷺ ibarat bayangan yang tidak pernah lepas dari pemiliknya.
Ketika Rasulullah ﷺ  selesai membangun Masjid Nabawi di Madinah dan menetapkan azan, maka Bilal ditunjuk sebagai orang pertama yang mengumandangkan azan (muazin) dalam sejarah Islam.
Biasanya, setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah ﷺ seraya berseru ;

“Hayya ‘alashsholaati, hayya ‘alalfalaahi…”

Lalu, ketika Rasulullah ﷺ keluar dari rumah dan Bilal melihat beliau, Bilal segera melantunkan iqamat.
Suatu ketika, Najasyi, Raja Habasyah, menghadiahkan tiga tombak pendek yang termasuk barang2 paling istimewa miliknya kepada Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ mengambil satu tombak, sementara sisanya diberikan kepada Ali bin Abu Thalib dan Umar ibnul Khaththab,
tapi tidak lama kemudian, beliau memberikan tombak itu kepada Bilal. Sejak saat itu, selama Nabi hidup, Bilal selalu membawa tombak pendek itu ke mana2. Ia membawanya dlm kesempatan dua shalat ‘id, dan shalat istisqa’, dan menancapkannya di hadapan beliau saat melakukan shalat.
Bilal menyertai Nabi ﷺ dalam Perang Badar. Ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah memenuhi janji-Nya dan menolong tentara-Nya. Ia juga melihat langsung tewasnya para pembesar Quraisy yang pernah menyiksanya dengan hebat.
Ia melihat Abu Jahal dan Umayyah bin Khalaf tersungkur berkalang tanah ditembus pedang kaum muslimin dan darahnya mengalir deras karena tusukan tombak orang-orang yang mereka siksa dahulu.
Ketika Rasulullah ﷺ menaklukkan kota Mekah, beliau berjalan di depan pasukan hijaunya bersama ’sang pengumandang panggilan langit’, Bilal bin Rabah. Saat masuk ke Ka’bah, beliau hanya ditemani oleh tiga orang, yaitu Utsman bin Thalhah, pembawa kunci Ka’bah,
Usamah bin Zaid, yang dikenal sebagai kekasih Rasulullah ﷺ  dan putra dari kekasihnya, dan Bilal bin Rabah, Muazin Rasulullah ﷺ.
Shalat Zhuhur tiba. Ribuan orang berkumpul di sekitar Rasulullah ﷺ, termasuk orang-orang Quraisy yang baru masuk Islam saat itu, baik dengan suka hati maupun terpaksa. Semuanya menyaksikan pemandangan yang agung itu.
Pada saat-saat yang sangat bersejarah itu, Rasulullah ﷺ memanggil Bilal bin Rabah agar naik ke atap Ka’bah untuk mengumandangkan kalimat tauhid dari sana. Bilal melaksanakan perintah Rasul ﷺ dengan senang hati, lalu mengumandangkan azan dengan suaranya yang bersih dan jelas.
Ribuan pasang mata memandang ke arahnya dan ribuan lidah mengikuti kalimat azan yang dikumandangkannya. Tetapi di sisi lain, orang-orang yang tidak beriman dengan sepenuh hatinya, tak kuasa memendam hasad di dalam dada. Mereka merasa kedengkian telah merobek-robek hati mereka.
Saat azan yang dikumandangkan Bilal sampai pada kalimat ;

“Asyhadu anna muhammadan rasuulullaahi (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah)”.

Juwairiyah binti Abu Jahal bergumam ;

“Sungguh, Allah telah mengangkat kedudukanmu.
Kami akan shalat, tapi demi Allah, kami tdk menyukai orang yg telah membunuh orang2 yg kami sayangi.”

Maksudnya, adalah ayahnya yg tewas dlm Perang Badar.

Khalid bin Usaid berkata ;

“Aku bersyukur kepada Allah yg tlh memuliakan ayahku dgn tdk menyaksikan peristiwa hari ini.”
Kebetulan ayahnya meninggal sehari sebelum Rasulullah  ﷺ masuk ke kota Mekah..

Sementara al-Harits bin Hisyam berkata ;

“Sungguh malang nasibku, mengapa aku tidak mati saja sebelum melihat Bilal naik ke atas Ka’bah.”
AI-Hakam bin Abu al-’Ash berkata ;

“Demi Allah, ini musibah yang sangat besar. Seorang budak bani Jum'ah bersuara di atas bangunan ini (Ka’bah).”

Sementara Abu Sufyan berkata ;

“Aku tidak mengatakan apa pun krn, walau hanya satu kalimat, pasti akan sampai kepada Muhammad.”
Bilal menjadi muazin tetap selama Rasulullah ﷺ hidup. Selama itu pula, Rasulullah ﷺ sangat menyukai suara yang saat disiksa dengan siksaan yang begitu berat di masa lalu, ia melantunkan kata ;

“Ahad…, Ahad… (Allah Maha Esa).”
Sesaat setelah Rasulullah  ﷺ mengembuskan napas terakhir, waktu shalat tiba. Bilal berdiri untuk mengumandangkan azan, sementara jasad Rasulullah ﷺ masih terbungkus kain kafan dan belum dikebumikan.
Saat Bilal sampai pada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rasuulullaahi”, tiba-tiba suaranya terhenti. Ia tidak sanggup mengangkat suaranya lagi. Kaum muslimin yg hadir di sana tak kuasa menahan tangis, maka meledaklah suara isak tangis yg membuat suasana semakin mengharu biru.
Sejak kepergian Rasulullah ﷺ , Bilal hanya sanggup mengumandangkan azan selama tiga hari. Setiap sampai kepada kalimat, “Asyhadu anna muhammadan rasuulullaahi”, ia langsung menangis tersedu-sedu.
Begitu pula kaum muslimin yg mendengarnya, larut dalam tangisan pilu. Karena itu, Bilal memohon kepada Abu Bakar, yg menggantikan posisi Rasulullah  ﷺ sebagai pemimpin, agar diperkenankan tidak mengumandangkan azan lagi, karena tidak sanggup melakukannya.
Selain itu, Bilal juga meminta izin kepadanya untuk keluar dari kota Madinah dengan alasan berjihad di jalan Allah dan ikut berperang ke wilayah Syam.

Awalnya, ash-Shiddiq merasa ragu untuk mengabulkan permohonan Bilal sekaligus mengizinkannya keluar dari kota Madinah,
namun Bilal mendesaknya seraya berkata ;

“Jika dulu engkau membeliku untuk kepentingan dirimu sendiri, maka engkau berhak menahanku, tapi jika engkau telah memerdekakanku karena Allah, maka biarkanlah aku bebas menuju kepada-Nya.”

~ BERSAMBUNG ~
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Ibnu

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!