patrick ethnic ☆ Profile picture
Jun 14, 2020 298 tweets >60 min read Read on X
-A THREAD-

GETIH MUKTI

Petualangan tiga pemuda ini berlanjut, segala kengerian diatas sana ternyata belum berakhir.

#GetihMukti @balakarsa

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor

#bacahoror #CeritaHororTwitter Image
Rogo kuat agunge jagad, kulo nyuwun pangestu dateng GUSTI PENGERAN.

Mugi ciloko lan soro adoh kalih kulo.

Puja lan Puji KANJENG GUSTI ALLAH KANG MAHA AGUNG.
BISMILLAH.
Deru suara mesin jeep dari pak santoso membelah jalanan menuju rumah kami...

Rumah dimana kami merasakan kedamaian yang selama ini selalu kami...
Ahh...

Cuma aku mungkin yang merasa mengacuhkan segala kedamaian dari yang mereka, dari orang tuaku dan orang tua kedua sahabatku...
Sinar matahari siang tak mampu mengeringkan air mataku...

Kala dimana ketiga anak manusia yang lolos dari ganasnya hutan semeru...
Asap sebats tembakau pun tak pernah hilang dari ingatanku, asap yang menghiasi bibir pak santoso yang selalu berdzikir seraya mengemudikan jeep miliknya..
"Koen kabeh ojok wedi rek, ono Gusti Allah moho agung sing nyelametno awakmu tekan kene iki"

(Kamu semua jangan takut, ada Gusti Allah maha agung yang menyelamatkan kalian sampai disini)

Ucap bijak beliau sambil terus tersenyum dengan dzikirnya.
Jalur lurus nan halus alas jatian senduro tak kuasa menyejukkan hati ini, hati yang terlalu kecil untuk mengatakan berani...

Hatiku..

Hati purnomo yang tak habis pikir dengan segala apa yang telah dia lakukan...
Disampingku Hendro tetap dengan lamunannya, entah apa yang dia pikirkan...

Atau...

Memang tak ada sedikitpun isi dari lamunannya.
Maafkan aku kawan...

Maafkan aku yang telah membawa dirimu pada segala hal yang tak pernah aku bayangkan...
Didepanku seorang suno dengan badan tertunduk lesu tetap mengucurkan air matanya...

Memang...

Suno tak pernah sedikitpun menyalahkanku, namun rasa bersalah ini terlalu dan terlalu besar...
Tanpa hal gilaku aku tak akan membawa petaka ini pada teman dan sahabat karibku ini...

Namun...
Lanjut?
Namun...

Karena merekalah aku dan kami saling menguatkan akan segala haling dan rintang disana, diatas Mahameru nan agung itu..
Di atas, diatas kaki Mahameru nan indah itu..

Diatas, diatas desa swarga loka itu..

Matur sembah suwun kawanku..
Hanya lamunan tanpa suara yang kami haturkan dilembayung nalar seorang anak manusia..

Sari kemuning pun telah kami lalui hingga membelah jalanan karang anom nan menjulang panjang..
Sein kanan pun dinyalakan agar kami menemukan jalur menuju..

Menuju rumah dan desa kami bertiga..
Hingga dadapan pun kami lalui..
Sesekali pengemudi kami pak santoso melempar senyum pada para petani yang tengah bersantai dan beristirahat di pematang sawah pinggiran jalan..
Jalan turunan disamping makam itu lambat namun pasti menjauh dari kami..

Sampai...
Kami pun memasuki alas jokarto dengan umbulan atau sendang keramatnya..
"Awak dewe mandeg neg kene disek yow rek, adus mberseni awakmu kabeh disek neg kene, bersuci sucine jiwo"

(kita berhenti disini dulu ya, mandi membersihkan badan kalian semua disini, bersuci sucinya jiwa)

ucap pak santoso
Memang tak ada sesuatu yang menempel atau mengikuti kami waktu itu..

Namun..

Namun kami kehilangan sukma salah satu teman kami, dan hanya iya yang bisa aku dan suno ucapkan tanpa satu ucap dari hendro temanku..
"Enggih (iya) pak" jawabku dan suno

Diparkirnya jeep itu dengan separuh roda diatas ubin pembatas kali umbulan...
"Wes sak iki ayo nang sumber belik njero alas, sopo wero oleh tombo loro" (sudah sekarang ayo ke sumber mata air di dalam hutan, siapa tahu dapat obatnya) ajak pak santoso pada kami

Kami pun mengikuti beliau mengitari umbulan jokarto dengan segala aura werid nan mistinya itu..
Memang waktu masih siang, namun tanda kehadiran kami seakan mendapat penolakan dari penghuni umbulan alas jokarto..

Bagaimana tidak...
Baru selangkah kami menapakkan kaki, para kalong atau kelelawar yang ada ditengah alas sudah terbang berhamburan memayungi angkasa..

Tak ada kata lain seperti halnya mendung disiang hari waktu itu...
Tetap, aku tetap melangkah dibarengi suno dan masih dengan menggandeng tangan hendro yang tetap dengan lamunannya..

Hembusan angin tak ubahnya deru ombak yang menghempaskan jiwa.. besar dan semakin kencang membuai ribuan barongan bambu di sepanjang mata kami melihat..
Indah..

Namun tetap mencekam disiang yang tanpa awan namun serasa padam akan sinar surya..
"Wes ojo wedi opo maneh gusar, niate awak dewe iki ngumbah rogo lan sukmo,, ndungo yo rek"

(Sudah jangan takut apalagi gusar, niatnya kita ini mencuci raga dan jiwa,, berdoa ya)

Ajak pak santoso pada kami...
Perjalanan yang tak terlalu lama menuju tengah alas jokarto itu seakan menggetarkan dada kami...

Setapak demi setapak kami lakukan hanya untuk mencapai alas jokarto dan menemukan sumber dari umbulannya...
Kicau prenjak tak lagi kami dengar, deru cenggeret tak lagi menghiasi alam, bahkan decitan kalong sang kelelawar raksasa tak kami dengar walau berjumlah puluhan bahkan ratusan itu...
Sunyiiii...

Hanya kesunyian mengawal kami dengan degup jantung laksana tapak pancal kuda pacuan...

Apakah seseru ini bagi kami yang hanya akan mandi dan bersuci di sumber umbulan alas jokarto ini...
Hanya batinku yang tak pernah mampu menjawab dengan segala kata walaupun tak tersusun dengan indah..

Tatapan nanar seorang pemuda desa seperti diriku bahkan tak luput menyaksikan ribuan ular yang tiba-tiba menunjukkan wujudnya..

Namun aneh..
Seakan memberi jalan pada kami, setiap ular itu satu pertatu menggeliat menjauhi setapak tanah jalan itu..

Koloni ular seakan mempersilahkan diri ini menyambut dinginnya air umbulan...

Tak terkira berapa jumlahnya, mereka seakan seperti membuka setapak jalan kepada kami...
-I-

Mungkin jika Panji Petualang ada disini, dia akan bingung mau menangkap yang mana karena saking banyaknya, entah ular jenis apa tapi semua ular ini mempunyai bisa yang mematikan...

Entah itu king kobra dan sejenisnya yang sempat terlihat memayungkan kepalanya...

Lanjut...
"Assalamualaikum salamun salam, bopo biyung mbah nyai mbah yai.. anakmu jabang bayine Santoso kalian tigang lare jaler ingkang asmo jabang bayine purnomo, suno, kalian hendro nyuwun pamit adus mberseni rogo lan sukmo."
"Bismillah krono Gusti Allah Ingkang Agung"

Ucap mantra pak santoso.

Dan..
Seketika itu juga air sumber terlihat didepan kami...

"Wis saiki aduso.. mberseni awakmu kabeh, ojo lali ndungo rek"

(sudah sekarang mandilah.. bersihkan badanmu semua, jangan lupa berdoa)

Ucap beliau lagi...
Kenapa pak santoso begitu paham dengan apa yang kami jalankan ini, apakah beliau memang petugas hutan lindung Bromo Tengger atau apa?

Lagi-lagi aku tak sanggup mengungkapkannya dalam liukkan kata walaupun tak tersusun dengan rata akan segala rasa...
Kami tanggalkan baju ini, dengan doa kami mencuci segala lumpur atau apalah itu yang menempel disekujur tubuh kami...
Kulihat pak santoso membakar jerami di samping sumber mata air, jerami yang dia ambil ketika kami memarkir mobil jeepnya di samping pematang sawah yang telah dipanen itu..
Seketika Api melalap dengan cepat segenggam jerami itu...

Dan...

#GetihMukti #harumahameru
-REHAT-

Saya Lanjutkan nanti malam...
Diberikannya arang yang lebih mirip abu itu pada kami..

"Iki gawe’en ngosok awakmu kabeh, iki awu merang gunane persis koyok sabun rek, mbiyen wong kuno nek sabunan gawe awu merang iki"-
-(ini buat gosok badanmu semua, ini abu merang kegunaannya mirip seperti sabun, dulu orang jaman dahulu memakai sabun abu merang ini)

Ucap dan jelas pak santoso pada kami...
Kubalurkan abu itu ke seluruh tubuh, dan benar sekali..

Dari abu itu tercipta buih-buih entah seperti sabun, ku gosokkan ke seluruh rambutku dan terasa bersih dan membersihkan...
"Alhamdulilah rasane enteng pak, seger pisan nang awakku"

(Alhamdulillah rasanya enteng pak, segar sekali di badan)

Celoteh suno yang mulai berkicau...

#GetihMukti #harumahameru
Ciblungan demi ciblungan..

Gosokan demi gosokan..

Dan...

#GetihMukti #harumahameru
Segar terasa.. bagaikan terlepas dari belenggu rantai yang selama ini mengekang kami...

Air.. dari sumber mata air ini memang penting tapi, bukan hanya itu yang kami rasa..

Kesegaran demi kesegaran memang kami butuhkan, namun keselamatan kamilah yang paling aku impikan..
Sehabis mandi suci, kamipun bergegas meninggalkan sumber mata air umbulan alas jokarto itu..

Namun..

Sebelumnya kami meminta ijin untuk berterima kasih kepada semua hal ghaib yang melindunginya, walaupun..
Walaupun aku tau bahawa semua ciptaan itu dari Gusti Allah maha agung..

Matur sembah suwun
Andaikan aku tak melewatinya sendiri aku tak akan percaya sedikitpun..
Tiba saatnya kami berempat menyaksikan kedatangan entah siapa beliau...

Seorang perempuan dengan segala jarik lurik dan mahkotanya muncul dari arah sumber mata air...
Takut..

Pasti takut melihat hal yang tak terduga seperti itu..

Disamping kanan dan kirinya ada dua pengawal seperti buto dengan wajah babi celeng dan yang lainnya dengan wajah kerbau..

Disampingnya berdiri tegak buto sebagai pengawal dari perempuan tersebut...
Sambil berkata,

"balekno opo sing koe jupuk nek nduwur cah lanang.. kui dudu duwenane menungso"

(kembalikan apa yang kamu ambil dari atas pemuda.. itu bukan milik manusia)
Aku terperanjat dengan apa yang beliau ucapkan walau kalimatnya meneduhkan..

Memang senyuman yang beliau lemparkan kepada kami namun aura kengerian menusuk sampai ke tulangku..
"Sepuntene sing kathah.. kulo mbeto nopo?.. kulo mboten mbeto nopo-nopo sangking semeru ibu"

(Mohon maaf sekali.. saya membawa apa?.. saya tidak membawa apa-apa dari semeru ibu)

Diriku berucap dengan memanggilnya ibu..
Seakan mengerti kegusaranku, pak santoso mengelus punggunggku seraya mengucap,

"wes tho le, koen kudu mbalikno opo sing mbok jupuk teko nduwur winginane, ojok sampek koen gowo molo nang konco, dulur karo awakmu dewe"-
-(sudahlah nak, kamu harus mengembalikan apa yang kamu ambil diatas kemarin itu, jangan sampai kamu membawa masalah untuk temanmu, saudaramu dan kamu sendiri)

Ucap pak santoso padaku dengan nada lirih bak memohon sesuatu..
Terdiam...

Hanya diamku yang sangat tak pantas kulakukan pada detik itu..

Apa dan apa???

Semua pertanyaan yang aku tak dapat jawab walaupun dengan seribu kalimat..
"Nopo ibu sing kudu kulo mbalikno? kulo sak estu mboten semerep"

(Apa ibu yang harus saya kembalikan? Saya jujur tidak mengerti)

Jawab tanyaku tak mampu akan nalar ini..
Dikeluarkannya sesuatu dari dalam gendongannya yang terbuat dari jarik..

Dan..
Itu lontar, yaa itu lontar dipikiran dan mata penglihatanku..

Dibacanya isi lontar itu tanpa aku mengerti apa makna dan maksud yang terkandung didalamnya..

Hanya kidung dari berbagai sumber penghidupan yang aku mengerti akan sedikit tata bahasanya..

Serta...
"Kowe kudu ngelakoni opo sing dadi tanggung jawab mu cah lanang"

(Kamu harus melakukan apa yang menjadi tanggung jawabmu pemuda)

Ucap ibu penjaga umbulan seraya menghilang bagaikan..
Ahh...

Hanya ocehanku yang tak kuduga akan makna..
Suara prenjak sawah seketika memekakkan telinga..

Bahkan mendungpun hilang berganti sinar surya yang masing menghiasi siang..

Semua serasa melakukan mimpi di siang hari tanpa ada kata-kata yang entah itu apa...
"Pak, kulo mboten ngertos artine wau pak, nopo sing kudu kulo balikno teng nduwur alas semeru niku?"

(Pak, saya tidak tahu artinya tadi pak, apa yang harus saya kembalikan ke atas hutan semeru itu?)

Tanyaku pada pak santoso...
Tak kulihat sedikitpun tenang di wajah beliau, hanya gusar dan takut yang menghiasi aura wajah seorang petugas senior yang selama dua hari ini kukenal dengan wajah bijaksananya..

Apa yang membuat pak santoso sampai mengucurkan keringatnya di samping telinganya..
Harus aku lalui apapun itu sebagai rasa penasaran ku serta tanggung jawab ku sebagai teman maupun lelaki diantara temanku ini..

Suno sudah pucat pasi dengan apa yang dilihatnya barusan...
Hanya orang bodoh saja yang selalu mengatakan...

AHHH...

"TAK MUNGKIN!!??”
Dua tanda kata dari semua itu yang ku torehkan dalam tulisan tanpa pangkalnya itu akan mengawali ku dengan petualangan yang aku sendiri tak mampu membayangkan..

#GetihMukti #harumahameru
-REHAT-

mau ngopi sama sebats dulu...
Dunyo mukso podo koyo dunyo nyoto, nanging biso bedo amargo kawulaning jagat mundak roso ananging kersane dewi durgo..

Lali lalio menungso, nanging ojo pati-pati lali hang moho kuoso, yoiku Gusti Panguasaning Jagad..

Jagad dewo, jagad bethoro kolo, jagad menungso...
Pangapunten (maaf) saya tidak kuat. Saya lanjutkan besok...

Matursuwun...

Sugeng rahayu 🙏
Bismillah.

Setan ora doyan demit ora ndulit.
Ditarik tangan ini beserta kedua temanku oleh pak suryono, beliau seakan mengajak kami secepatnya meninggalkan tempat itu..

Namun..
Namun tetap diri ini dan otak ini tak mampu mengerti apa yang akan terjadi, walaupun sudah diberikan sesuatu ucapan dari ibu penjaga sumber umbulan alas jokarto yang penuh dengan keistimewaan akan ke ghaibannya..
Entah..

Entah apa yang harus aku ucapkan dalam tuang lukis kata yang harus mengandung makna..

Sebatas gambar pajangan ucap penuh harap...
Duhh Gusti Allah..

"Kulo kepingin mboten wonten ciloko dateng kulo kalian tiyang-tiyang sing wonten cedek kulo Gusti"

(saya ingin tidak ada yang celaka untuk saya dan orang terdekat saya tuhan)

Ucapku sebelum meninggalkan sumber itu..

#getihmukti
Jeep merk land crusher milik pak santoso secepat kilat diputar baliknya dan dipacunya sejauh dan secepat mungkin dari area umbulan alas jokarto...
Dan nafas beratpun kudengar dengan jelas bahwa petugas senior ini memang benar-benar takut dengan apa yang telah didengarkanya dari ibu penjaga sumber..

Sampai..
Sampai kami tiba di dusun kami...

Pertama kami menurunkan Hendro didepan rumahnya, pak santoso membopong temanku ini seraya membisikkan sesuatu di telinganya..

Dan anehnya..

#getihmukti @balakarsa
Saya tinggal ngopi dulu...

Sekalian cari steve buat nemenin saya nulis.

Bisa di retweet lagi untuk cerita ini agar pembaca lain bisa mengikuti cerita ini. Mohon maaf jika terlalu lama membuat pembaca menunggu.

#getihmukti @balakarsa
"Nggih pak kulo ngertos, kulo nopo mawon manut, kulo serahno sedoyo teng pur"

(Iya pak saya paham, saya apapun itu nurut, saya serahkan apapun itu pada pur)

Ucap hendro dan tersenyum menatapku..
Dia.. dia bukan hendro temanku dengan kata khasnya, dengan bahasa khalbunya...

Dengan jancok-jancoknya serta kata leeee....

Kepadaku..
Dia temanku namun bukan temanku.
Hanya aku dan suno lah yang mengetahui seperti apa sebenarnya hendro..

Dan hanya aku dan sunolah yang mengetahui kalau dia bukan hendro temanku selama ini...
"Le.. iku sopo le? sing ono nek ragane hendro le?"

(Le.. itu siapa le? Yang ada di tubuhnya hendro le?)

Ucap tanya suno padaku dengan tetap memeteskan air matanya..
Aku tatap mata hendro sambil berkata dalam hati.

"Aku gak tau nggolek gara-gara karo awakmu, tulung saiki koen balikno koncoku, neg sampek koen gak balikno koncoku, tak gawe bubrah negoromu, tak orak-arikno tatanan bongsomu"
"Aku tidak pernah mencari gara-gara dengan dirimu, tolong sekarang kamu kembalikan temanku, kalau sampai kamu tidak mengembalikan temanku, aku buat hancur negaramu, aku obrak-abrik tatanan bangsamu)

Ucapku pada sosok yang ada di dalam diri hendro..
Setelah berpamitan kepada ibu dari hendro, kami melanjutkan lagi perjalan menuju kerumah suno untuk mengantarkannya..
Didepan gerbang rumah suno bertanya kepadaku.

"opo wis mari le acaramu iki ngrusak ngrasik liburan sing koyok taek iki? opo kate mbok tambahi tha sengsarane koncomu iki?"
(apa sudah selesai le acaramu ini merusak liburan yang kaya tai ini? Apa mau kamu tambahi lagi sengsaranya temanmu ini?)

Ucap suno penuh kesal dan kecewa.
Dia.. suno langsung masuk kerumahnya tanpa mengucap terimakasih kepada pak santoso..

Tertunduk lesu diri ini yang telah dengan sembrononya mengajak kedua sahabat karibku kedalam perjalanan penuh duka..
Namun tetap, aku lanang-lanang ing jagad tak boleh menyerah dengan apapun itu walaupun aku sendiri tak tahu apa dan akan terjadi apa serta akan merasakan apa..

Dipacunya lagi mobil jeep pak santoso menuju arah rumahku, sambil...
"Koen kabeh kudu sabar yo, paling ndak koen le pur kudu iso gawe sabar konco-koncomu kabeh, ojok satru karo mungsuan gara-gara iki yo.."
(Kamu semua harus sabar ya, setidaknya kamu nak pur harus membuat sabar teman-temanmu semua, jangan berseteru dan bermusuhan gara-gara ini ya..)

Petuah petugas senior itu padaku
"Enggih pak, tenang mawon.. kulo kalih lare-lare biasa tukaran, paling rong dino sampun mari, malah kulo yakin rong dino malih si suno ngampil sempak kulo damel ngapel..haha"
(Iya pak, tenang saja.. saya sama teman-teman biasa berantem/musuhan, mungkin dua hari sudah membaik/reda, malah saya yakin dua hari lagi si suno meminjam sempak/cd saya untuk apel.. haha)

Ucap jawab guyonku (bercanda) sambil tertawa pada pak santoso..
Memang keadilan tak mungkin serta merta dibuka dalam mudahnya oleh sang kuasa, namun harus dengan tenaga yang terkuras dan juga jelas dengan air mata, serta peluh tetes dari sang pengelana..
"Huhh.. pokoe matur sembah nuwun pak, mangke kulo tak pikire maleh nopo sejatine sing kudu kulo balikno niku, sakniki kulo tasik kurang paham kalian syarat nopo niku"
(Huhh.. pokoknya terimakasih banyak pak, nanti saya pikirkan lagi apa sejatinya yang harus saya kembalikan itu, sekarang saya masih kurang menerti akan syarat apa itu)

Jawabku kepada beliau yang terlihat sudah tak begitu gusar lagi..
Tibalah aku...

Karena bantuan pak santoso lah aku sampai pada gerbang rumahku..

dan..

#getihmukti #harumahameru @balakarsa
"Monggo pak mampir rumiyin, supoyo kenal kalian bapak ibuk"

(Mari pak mampir dulu, supaya kenal dengan bapak ibuk)

Ucapku mencoba manawarkan bertamu kerumah.
Dalam senyum, beliau hanya mengatakan..

"Sing ati-ati yo pur, kudu kuat kudu sabar kudu cedak karo Gusti Allah"

(Hati-hati ya pur, harus kuat sabar harus dekat dengan Gusti Allah)

Ucap pak santoso seraya mengucap salam dan pergi meninggalkanku..
Langkah pastiku memasuki rumah dan menemukan ibuk masih ada di dapur dengan segala kesibukannya..

"Hloo wes mulih le, oleh opo teko bali, opo oleh payah" (Hloo sudah pulang nak, dapat apa dari bali, dapat capek) ucap ibuku sambil tersenyum mengejek namun tetap menenangkan itu..
Ku raih tangan malaikat itu, dan ku cium dalam rengkuh sayang seorang purnomo kepada sang penjaga surganya..

Yaaa...
Hanya dibawah kaki beliau lah, hanya diucap kata malaikat berwujud manusia itulah, dan hanya dalam lantunan doa beliaulah yang mampu membawaku dalam segala duka nestapa menuju indahnya swargaloka dari Gusti Pengeran Ingkang Agung..

Ibu...
Ibu, ibu, dan hanya ibuku..

Tak terasa air mata ini menetes deras di punggung telapak tangan ibukku, hingga..
"Hloo ono opo iki lee, awakmu gak kenek opo-opo kan?"

(Hloo ada apa ini nak, kamu tidak kenapa-kenapa kan?)

Tanya beliau ibuku cemas bercampurkan penasaran..
Memang hanya ibuku saja yang menyaksikan tangisanku semenjak aku dewasa..

Aku sebagai “anak lanangnya” (anak lelakinya) tak pernah meneteskan air mata walau apapun juga..
Namun dipelukannya aku dapat tersedu-sedu dengan baluran air mata..
"Wes.. ono opo iki, aku ngerti awakmu gak iso nangis neg gak ono opo-opo, wes cerito saiki nang ibuk"

(Sudah.. ada apa ini, aku mengerti kamu tidak bisa nangis kalau tidak ada apa-apa, sudah cerita sekarang sama ibuk)

Ucap ibuku lagi dan lagi menenangkan diri ini..
"Aku ngapusi buk, aku gak nang bali buk, aku nang semeru karo arek-arek"

(Aku berbohong buk, aku tidak ke bali buk, aku ke semeru dengan teman-teman)

Ucapku tetap dengan sesenggukan..
Tersenyumlah beliau kepadaku sambil memelintir daun telinga ini..

"Wes diomongi, ojok sampek nggoroi wong tuo, iku podo karo awakmu golek ciloko ning dalane setan"
(Sudah dibilang, jangan sampai membohongi orang tua, itu sama saja dengan kamu mencari celaka di jalan nya setan)

Ucap ibukku tetap dengan jemari tangannya memelintir telinga ini...
Ampun.. hanya ampun dan pinta maaflah yang tersuluk dimulut kecilku

Aku seorang pemuda yang tak banyak tingkah, namun kalau masalah bandel aku nomer satu

Yang mengherankan, ketika bertemu dengan ibuk, aku langsung seperti seorang anak perempuan kecil dengan segala kemanjaanya.
"Ampunilah anakmu ini ibuk kuuu sayaaaang yang cantik rupawan” “wes buk, tambah loroh kabeh awakku neg sampean ciwer ngene" (udah buk, tambah sakit semua badanku kalo kamu (bahasa jawa halus) crewet begini)

Ucapku yang tak menangis malah lebih persis seperti rengekan anak kecil
Disuruh aku membersihkan diri dan mengisi perut oleh ibukku sayang..

Memang...
Aku berani bertaruh, tak ada seorangpun yang lebih dan melebihi kasih sayang seorang ibu..

Kalian.. hai kalian..

Hormatilah ibumu, dan semua wanita yang akan menjadi ibu..
Karena bagaimanapun hebatnya kalian, tak akan bisa mencapai surga Gusti Pengeran Maha Agung tanpa restu dari ibu..
Memang seperti hari-hari sebelumnya, aku mandi lalu makan lalu...

Tetap, aku duduk di teras belakang rumahku sambil ku sesap sebads serta kopi hitam buatan ibuku..
Hahaha..

Memang nikmat jadi anak lanang/lelaki dari keluargaku, walau masih sekolah aku diperbolehkan mengulum asap sebats, namun tetap harus diluar ruangan rumah...
Kata bapakku, hanya lelaki pengecutlah yang tak mau merasakan nikmatnya asab sebats, dan hanya lelaki lemahlah yang tak dapat restu menghisap asap sebats karena takut kepada larangan dari wanitanya..
Aku tak malu dibilang Kretekus..

Memang kebiasaan yang tak perlu dicontohkan, namun perlu diterapkan..

Karena hanya sebats lah sesuatu hal yang menenangkan namun tak dilarang oleh agamaku..
Bapakku seorang guru yang sangat disiplin dan otoriter, namun beliau tak melarangku untuk soal sebats, asal bukan dan bukan narkotika ataupun alkohol saja yang aku rasakan. Sebab alkohol dan narkoba akan merusak jiwa dan raga manusia serta merupakan hal yang dilarang oleh agama
Dalam lamunanku, aku didatangi oleh bapak..

"Awakmu ono opo pur, kok mewek koyok wong wedok ae"

(kamu ada apa pur, kok mewek kaya anak perempuan saja) tanya bapak
Sempat aku ingin mengutarakan hal apa yang terjadi kala itu, namun aku tak kuasa mengucapnya..

Dan...
"Aku wes ngerti nek awakmu kalangan ono nduwur alas kono, tapi Alhamdulillah awakmu karo koncomu kabeh iso selamet gak onok kurang opo-opo"
(Aku sudah tahu kalau kamu tersesat di atas sana, tapi Alhamdulillah kamu dan temanmu semua bisa selamat tidak kurang apapun)

Ucap bapak sambil menyesap kopi di teko depanku..
Kaget..

Kaget bercampur takut..

Kenapa beliau tahu apa yang bari saja aku alami dalam petualangan ku di semeru..
Hingga aku berucap..

"yo emang nyasar pak, ate lapo maneh neg gak selain ndungo supoyo selamet" (ya memang tersesat pak, mau bagaimana lagi kalau tidak berdoa supaya selamat)

Jawab sekena dari mulutku..
Dengan tawa khas bapak, beliau memberiku sesuatu nasihat..

"Ojok seneng ngapusi pur, kabeh iku ono sing duweni.. nek awakmu iso terimo karo keadaan saiki, tolong balikno barang sing mbok colong teko alas nduwur kono iku"
(Jangan suka berbohong pur, semua itu ada yang punya.. kalau kamu bisa terima dengan keadaan sekarang, tolong kembalikan barang yang kamu curi dari alas atas sana itu)

Kata bapak sembari meninggalkanku...
Tidak mungkin dan sangat mustahil beliau tahu tentang aku dan semua kelakuanku waktu itu..

Siapa yang memberi tahu kepada beliau tentang semua ini, bahkan hendro dan suno pun tak tahu tentang apa yang telah aku perbuat diatas sana...
Aku hanya menundukkan muka, aku tak mampu menatap bapak..

Bahkan sebats diselipan jemariku serasa berat hingga terjatuh begitu saja..

Kenapa semua tahu akan kebodohan serta kebohonganku..
Kenapa semua bisa tahu?

Kumenangis membayangkan...

cukup jangan nyanyi. Nanti dikira adegan di tv
Ahh...

Biarkanlah semua menguap layaknya embun pagi dipermukaan rerumputan, biarkan semua mengalir layaknya darah disetiap urat nadi pemiliknya..
Pagi..

Pagi nan cerah belum bisa dihidangkan dalam torehan subuh yang menyegarkan..

"Ayo lee, imamono shalate" (Ayo nak, Kamu jadi imam sholat)

Ucap ibuku yang telah mengenakan mukena di ruang ibadah rumah kami.
Disamping beliau sudah berjejer anggun kedua adik perempuanku selurus shof nan indah..

"Hloo.. kok mboten bapak buk sing ngimami, aku makmum ae" (Hloo.. kok tidak bapak yang jadi imam, aku makmum saja) jawabku sambil..
Sambil melangkah setelah air wudhu mensucikanku dalam tata cara ritual dua rakaatku..
Bapakmu kan mulai seminggu wingi penataran le nang ********, lhaa saiki awakmu sing ngimami"

(bapakmu kan mulai seminggu wingi dinas nak di ********, lha sekarang kamu yang jadi imam)

Ucap ibuk menekankan agar aku jadi imam shalat beliau..
Namun..

Tapi...

Kenapa...

Terus siapa yang njagong/jagongan (berbincang) dengan diriku kemarin sore di teras belakang.....?
Hanya gemetarku yang kurasa akan nikmat yang tak pernah kudapat...

Teruss siapa itu yaa Gusti...

#getihmukti #harumahameru @balakarsa
-Lanjut besok sore ya-

Matursuwun.
Deru suara truk toyota bagong memecah kesunyian subuh di desa yang penuh akan cinta..

Truk legendaris itu memang tak pernah telat melewati jalanan depan rumahku hanya sekedar mengantar jojoan es balok..
Yaa es balok salah satu bahan baku es serut gula warna-warni itu, bagaikan hati kami masyarakat desa g***** yang dikala itu masih jarang memiliki lemari kulkas..
Tiup angin pegunungan mulai tak sejuk tergerus oleh mentari yang menghangatkan tubuh ini..

Liburan masih tiga hari lagi, namun..

Namun baru sekarang aku menginginkan capat dan secepatnya masuk dan masuk sekolah...

#getihmukti
Aku keluarkan vespa super, ku sela dan ku..

Yaa..

Aku menginginkan vespa superku membawaku menemui para sahabat yang menemaniku di puncak maha agungmu wahai mahameru...
Selang sekitar beberapa menit, aku di kejutkan oleh kedua temanku yang memang sedang dan pasti akan menuju kerumahku...
" Woii cok, ate nang endi sik isuk ngene? Pastine koen kangen yo nang aku..hahaha"

(Woii cok, mau kemana pagi begini? Pasti kamu kangen ya sama aku..hahaha)

ucap hendro penuh makna
Kulihat raut muka suno masih diam kaku menggoreskan lukisan marah pada diri ini, namun..

Aku dan aku adalah pur yang selalu menenangkan bagaikan air surga, tak ada yang berani marah padaku walaupun aku sangat menjengkelkan..
"Hee.. ayo nang warunge bik can, ngobrol neg kono ae"

(Hee.. ayo le warungnya bik can, ngobrol disana aja)

ucapku menyauti kedua temanku.
Ku arahkan vespa super berwarna hijau tentara itu dengan sedikit kencang, agar aku dan kami cepat dapat membicarakan apa yang kemarin aku rasakan dirumahku..
Sesampai di warung bik can, kami memesan es serut campur roti tawar yang legendaris itu, bagaimana tak legendaris lagi, mulai jaman bapakku seumuranku es itu dengan bik can sang penjualnya masih tetap laris walau jaman telah cepat berlalu..
Manisnya es serut dan segarnya es balok pabrik es labrok memang tak ada duanya, dan tak akan ada lagi karena..

Yaa..
Karena sekarang sudah tergantikan dengan es cream dengan berjuta branded yang aku pun sampai lupa merk apa dan rasa apa..
" Cok.. aku mau wes cerito nang suno, dadi aku iki rasane koyok duwe sewiwi neg tanganku, ehh maksudku tanganku iki dadi sewiwi"

(Cok.. aku tadi sudah cerita ke suno, jadi aki ini rasanya kaya punya sayap di tanganku, ehh maksudku tanganku iki dadi suwiwi"
-ucap hendro dengan semangat menceritakan apa yang selama ini dirasakannya..

"Koyok lagune didi kempot ae koen iki neg omong hahaha..."

(Seperti lagunya didi kempot aja kamu ini kalau bicara hahaha...)

Ucap candaku pada hendro..

Namun...

Hendro belum selesai berkata.

Dan...
"Sampek aku dikongkon mulih nang mbah ratu, soale panggonku dudu neg kono, tapi neg kene"

(Sampai aku disuruh pulang oleh mbah ratu, soalnya tempatku bukan disana, tapi disini)

ucap hendro menyambung bagaikan rel kereta
Aku hanya diam menjadi pendengar setianya, tanpa bertanya ataupun menanya apa itu dan kapan itu..

Suno pun sama percis dengan apa yang aku lakukan, diam dan jadi penyimak sejati..

#getihmukti
"Lhaa aku yow keweden cok, mosok aku kate dipakakno nang nogo sing njogo ranu kuning.."

(Lhaa aku ya ketakutan cok, masa aku mau di kasih makan untuk naga yang jaga ranu kuning..)
"Lha awakmu kabeh malah ilang gak mbarengi aku, kan konco jancok neg ngono iku"

(Lha kalian semua malah hilang tidak bareng sama aku, kan konco jancok kalau begitu)

ucap hendro panjang dan tak akan dimengerti oleh siapapun
Aku dan suno pun tak mengerti apa yang hendro ceritakan, dan tak guna aku lukiskan dalam setiap bait kehidupanku..
"Wes talah, sing penting saiki wes podo kumpul karo selamet kabeh, saiki koen tak takoni terus jawaben sing jujur, sopo jenengmu?"
(Sudahlah, yang penting sekarang sudah kumpul dan selamat semua, sekarang kalian aku tanya terus jawab jujur, siapa namamu?)

Tanya suno pada hendro
Memang suatu pertanyaan yang tak masuk akal, namun memang benar hanya ini pertanyaan waras yang harus diberikan guna mengetahui dan memahami kewarasan seseorang..
"Hahaha... Koen kabeh ngerti sopo aku, koen kabeh ora usa kuwatir, koncomu tetep tak jogo"

(Hahaha... kalian semua tau siapa aku, kalian semua tidak usah khawatir, temanmu tetap ku jaga)

ucap hendro...
Seketika itu juga kami menjauhkan posisi duduk kami..

Kami tahu dia bukan hendro teman kami, dan hanya wadahnya saja yang memang Hendro teman kami, namun jiwanya....

#getihmukti @balakarsa
-rehat-

Ngopi dulu.
"Jancok!!! aku gak ikhlas neg koen gawe koncoku koyo ngene, saiki tulung balikno opo sing koen nggo perang tanding karo aku karo pur"
(Jancok!!! Aku tidak ikhlas kalau kamu buat temanku seperti ini, sekarang tolong kembalikan apa yang kamu pakai perang tanding dengan aku dan pur)

ucap suno yang sangat marah waktu itu.
Hanya tawa yang menggelegak dari mulut sesosok makhluk yang bersemayam ditubuh hendro..

Aku mengingat satu hal yang tiba-tiba terlintas dipikiran dan hatiku..

Mbah buyut pernah memberi wejangan, dikala kita terpuruk dan tersakiti hanya ada kata-kata itu..
Ngalah ngalih ngamuk

Aku sudah mengalah, kami sudah ngalih atau pergi meninggalkan segala urusan disana..

Tapi seakan-akan kami tetap dihantui rasa itu, rasa duka dan lara..
"Saiki wayae ngamuk, siapno rogo jiwomu, ayo perang tanding saiki, digawe geger kabeh sopo ae sing gawe awak dewe ngene le"
(Sekarang saatnya ngamuk, siapkan raga dan jiwamu, ayo perang tanding sekarang, dibuat kacau semua siapa saja yang buat kita begini)

Ucap dan ajakku pada suno

Dan..

Suno pun menyanggupinya
Lanjut?
Masih pagi...

Suno langsung menarik tangan si hemdro dengam paksa untuk menaiki vespanya..

Dan..
Seperti yang sudah-sudah, si hendro hanya tersenyum dengan cengengesan yang sangat membuat jengkel siapa saja yang melihatnya..
Akupun langsung mengselah si super dan memacunya menuju rumah, guna secepatnya mempersiapkan semua kebutuhan kami dalam perjalan kami akan jawab yang selama ini penuh tanya di relung pikiran kami..

#getihmukti
"Assalamualaikum, buk dino iki aku karo koncoku kate nang umahe yai darwan yaa, paling nginep buk barang rong mbengi"

(Assalamualaikum, buk hari ini aku mau ke rumahnya yai darwan yaa, palingemginap 2 malam)

Ijinku pada beliau manusia setengah dewaku..
Huhh.. memang susah jadi anak lelaki setengah dewasa seperti diriku, ibuku menatapku dengan penuh curiga..
Tatapan ibuk bagaikan mata tajam elang yang siap menerkam mangsanya...

#getihmukti
"Koen iki sakjane ate opo tho leee, jektas teko wes kate budal maneh, mbok pikir umah iki terminal opo????"

(Kamu ini sebenarnya kenapa sih nak, baru juga datang sudah mau pergi lagi, kamu pikir rumah ini terminal apa????)
"Ate njalok sangu pisan iki mestine, awakmu gak popo tha?? Opo awakmu kesurupan? opo gendeng tha???"

(Mau minta uang jajan ini pasti, kamu tidak apa-apa kan?? Apa kamu kesurupan? Apa kamu gila ya???)
"Ojo-ojo koen kate mabuk-mabukan yow neg umahe koncomu"

(Jangan-jangan kamu mau mabuk-mabukan ya di rumahnya temanmu)

ucap ibuku dengan ciri khas ibu pada anak lelakinya..
Sempat aku ingin melontarkan ucapan yang semestinya beliau ketahui akan keadaan diriku dan teman-temanku, namun...
Tak elok bagiku sebagai calon kepala rumah tangga jikalau aku selalu mengatakan keluh kesahku tanpa aku harus mencari solusinya sendiri tanpa campur tangan keluarga atau ibukku..

#getihmukti
" Mboteeeen ibukku sayanggggg, aku iki kepingin belajar berkebun nang yai darwan, kan lumayan buk. Iso ono penghasilan gawe tuku buku sekolah engko neg wes masuk"
(Tidakkk ibuku sayangggg, aku ini ingin belajar berkebun sama yai darwan, kan lumayan bu. Bisa ada penghasilan untuk beli buku sekolah nanti kalau sudah masuk)

Ucapku.
"Kan liburanku sik kari telung dino bukk... aku bosen neg ono umah terus gak onok kegiatan, mosok ate njaluk duwit teros nang panjenengan"
(Kan liburanku tinggal tiga hari lagi buuu... aku bosan di rumah terus tidak ada kegiatan, masa mau minta uanh terus sama kamu 'kamu bhs halus jawa untuk orang yang lebih tua' )

Jawabku tak kalah panjang dan lebarnya dari pertanyaan beliau..
Memang dikala seorang pemuda mempunyai permasalahan, tak elok bila dia hanya merengek dan merengek-rengek..

Pemuda haruslah bagai seekor banteng, tak ada satupun yang mampu menghalanginya, seruduk dan seruduk semua masalahmu wahai pemuda..
Hingga..

Hingga kau menemukan solusi sebagai penghancur halangan didepanmu itu..
Bahkan hingga...

Hingga dunia akan menyaksikan kegagahan dan kehebatanmu yang kelak akan kau torehkan dalam catatan lembar kisah kerangguhanmu, serta dapat kau ceritakan kepada anak cucumu kelak..
Janganlah kau menjadi pemuda yang lembek bagaikan lumpur, yang hanya dapat diinjak oleh kaki kerbau, serta selalu menerima tumpahan kotoran dari kerbau yang telah menginjakmu..
Pemuda..

Bagaikan lantunan nyanyian penyayi legendaris kita, yaitu darah muda adalah darah yang berapi-api, jangan kau membalikkan fakta bahwa darahmu berair-air bagaikan tangisan air mata bayi...
"Wes kabeh persiapan wes tak lengkapi, kari sitok buk sing durung..."

(Sudah semua persiapan terlengkapi, tinggal satu bu yang belum...)

Ucapku pada ibuk
Seperti seorang malaikat tanpa sayap, ibukku yang cantik telah mengerti akan semua keinginanku tanpa aku mengutarakan kepada beliau..
Ibukku adalah manusia tersakti dari semua manusia, beliau adalah wanita tersakti dari semua wanita, dan ibukku adalah anugerah bagiku serta penjagaku yang senantiasa mengerti akan kebutuhanku..
"Nyooo iki gawe tuku bensin, koen iku jare gak kepinging njaluk duwit nang ibuk, tapi tetep ae sik njaluk sangu gawe bensin..huhhhh"
(Nihhh ini untuk beli bensin, kamu itu katanya tidak mau minta uang ke ibu, tapi tetap saja minta uang jajan untuk bensin.. huhhhh)

Ucap beliau sambil mengotas kepalaku dengan kotasan sedikit keras namun sayang..
"Aduh ibukkkk... Loroh (sakit) hloo buk, tapi terimakasih ibukku yang cantik..hehehe"

Ucapku sambil menggosok kepala sehabis dikotas/dijitak oleh beliau..
Vespa siap...

Bensin siapp...

Oli siappp...

Bahkan tas ransel coklat kebanggaan beserta isinya sudah siapppp...

Budalll..

Berangkat..
Layaknya bocah angon...

Dan semangat pejuang wong ngarit...

Ora ndue duit yo kudu mobat-mabit...

Ganteng ora patokan...

Sugih ora jaminan...

Sek penting pinter golek sandang pangan...

Budal nang semeru gawe perhitungan...

#GetihMukti #harumahameru
Kuteguk es serutku secepat mungkin, begitu juga si suno sang pemuda ganteng yang gak menunjukkan kegantengannya itu..
Demit tetep demit, menungso ojo kalah marang demit..

Kabeh isine jagad ono sing nduweni lan ono sing nguasani..

Perang babat gulu, sopo sing suci bakal menang kalawan angkoro murko olo...
Siang itu juga aku meminta ijin sama ibu agar bisa menginap di rumah kerabat yang ada di negeri atas awan ********..

Aku ingin mengetauhi apa dan maksud yang selama ini aku pertanyakan...

Mbah darwan..

#GetihMukti #harumahameru
Yaa.. mungkin mbah darwan bisa menjawab semua unek-unek yang aku tak tahu jawabannya..
Kami antar hendro yang dimasuki sesosok entah apa itu namanya ke rumahnya..

Dan...
Aku beserta suno melaksanakan perjalan kedua kami..

Perjalanan yang...

Sangat lucu dan sangat seru bila kelak kutulis dalam setiap untaian kata-kata...
Bait demi bait tak sesuci kitab Tuhan, namun aku yakin dalam setiap tulisanku akan terurai benang yang selama ini kupertanyakan, bahkan setiap orang yang pernah merasakan hal ini akan senang bila mendapatkan jawaban..
Geger bumiku,
Geger bumimu,
Anak turune minak koncar nagih,
Nagih getih,
Getih dayang ******...

#GetihMukti #harumahameru
-rehat-
Siap lanjut lagi?

Ayo banjiri time line dengan #harumahameru dan #getihmukti
Bismillah...

Sejatine urip bebrayan lan tulung-tinulung.

Ojo dadi manungso gathel seng ora wangun lan angel.

Sejatine urip yo mung sedelo terus sedo.

Mulo dene adohono duso lan tumindak olo.

Ono titi wancine kabeh kudu di takokke.

PUJA LAN PUJI GUSTI KANG MAHA AGUNG.
Demit ora ndulit setan ora doyan kajaba awake dewe ngiman lan becik marang dawuhe Gusti Pengeran.
Dan...

Selalu.. selalu.. dan selalu para orang tua selalu mengijinkan anaknya bila aku si purnomo yang mengajaknya...
"Yowes.. ati-ati neg dalan, ojok ngebut neg numpak pit montor"

(Yasudah.. hati-hati di jalan, jangan ngebut kalau naik sepeda motor)

Ucap ibu suno mebuatku lega
Kupacu si Hulk melewati jalan pedesaan nan asri meninggalkan kediamaan suno sang pejantan rupawan, yaa setidaknya itu kata para cewek-cewek disekolah.. hahahaha
Karena bagaimanapun, aku seorang purnomo lebih karismatik dimata segelintir cewek yang menaruh hati padaku..hahaha
Pamer dan pamer kegantengan adalah salah satu kegemaran kami kala itu, karena hanya itu yang seharusnya kami pamerkan, sebab diusia itu hanya kegantenganlah yang kami miliki..
Bilamana ada seorang pemuda yang pamer akan motornya, mobilnya, atau uangnya..

Ketahuilah bahwa pemuda itu hanya memamerkan kekayaan dari orang tuanya..
Dan pemuda yang sering memamerkan kekayaan keluarganya adalah pemuda dengan simbol-simbol binatang dijidat kepalanya..
Aku.. aku bukan pemuda seperti itu, aku pemuda yang hanya bisa pamer akan kegantengan saja, karena hanya itu yang aku punya saat itu..
Purnomo tersenyum dalam lamunan hayalan tingkat tinggi nya ketika menaiki vespa hijau bagaikan si Hulk itu ketika menjemput si suno sahabat dengan segala kehebohan serta kelebihannya...

#harumahameru #getihmukti
Flash back ke rumah suno..

Tampaknya ada yang ketinggalan...
Tak terlalu lama..

"Assalamualaikum.. suno, suno, suno, suno" ucap sapa anak pada jamanku..

Seorang ibu keluar menghampiriku dengan wajah yang sedikit penuh tanya..
"Waalaikumsalam.. goleki suno tha sampean pur? Jare kate nang umahe yaimu yow, neg endi umahe pur sakjane?"

(Waalaikumsalam.. cari suno ya pur? Katanya kerumahnya yaimu ya, dimana rumahnya pur sebenarnya?)

Ucap tanya ibu dari suno..
Memang bagi semua orang tua teman-temanku lebih percaya bila menanyakan pada diriku daripada kepada anaknya sendiri..
Pernah satu waktu, aku mendengarkan bahwa aku dijuluki si jujur oleh semua orang tua dari para sahabatku..

Mungkin kalau diriku hidup dijaman nabi Muhammad, aku bisa jadi diberi nama purnomo as Siddiq.. hahahaha
Pamer lagi.. dan pamer.

Memang apa lagi yang harus dihidangkan didunia ini kalau bukan kejujuran..

Sebab kejujuran merupakan jalan menuju segala kesuksesan..
Tanpa jujur, kau akan terbiasa dengan guratan-guratan silet dan pedang yang selamanya akan mengiris dan menggoreskan luka demi luka ditubuhmu..
Wahai pemuda..
Jujurlah dan jujurlah walau gunung emas menantimu agar kau berbalik suguhkan kebohongan di mulut serta jiwamu..

Sebab kejujuran lebih berharga dari ribuan gunung emas yang berjajar-jajar itu...
"Enggih bulik.. kulo ajenge teng ngriyani yai darwan, ajenge belajar berkebun, kalian kulo kepingin nimbo ilmu kaweruh ingkang Gusti Allah Moho Agung"
(Iya tante.. saya mau ke rumahnya yai darwan, mau belajar berkebun, sama mau menimba ilmu bahasa suci Allah yang maha agung)

Ucapku meyakinkan ibu dari suno

#harumahameru #getihmukti
Argosari...

Aku akan ketanahmu..
Aku akan menikmati negeri atas awanmu..
Argosari ******* ********..
Kupacu hulk ku dan kudapati suno dipinggir jalan seperti seorang yang bingung tak tau arah tujuan...

"Hey cok ayo!!!" Ajakku pada suno dan masih memelintir gas vespa ku... hulk ku...

Trengg!!!! Trengg!!!! Teng!!! Tengg!!!

Suara khas motor yang katanya kenalpot kaleng rombeng..
Trangg!!! Dan Trengg!!!!

Suara itu layaknya kaleng namun bukan kaleng-kaleng...

Suara kedua motor kami memenuhi desa kami...

Syahdu...

Dan bermelodi...

#GetihMukti #harumahameru
Rehat bentar.

Mau buang hajat di semak-semak sambil sebats dulu...

Ramaikan dulu #GetihMukti #harumahameru
Semangatku membara kala sang fajar tak terasa memanas lagi, hari yang tak pernah kami persiapkan telah datang dengan kehausan akan segala jawab untuk seorang dua orang dan tiga orang anak manusia..
Deru mesin vespaku melolong bagaikan serigala memecah kesunyian jalanan..

Deras pancuran bahan bakarnya tak ubahnya seperti deras aliran darah kami kala itu, suno dengan kerbau birunya mengiringi si Hulk milikku membelah alas demi alas akan aspal yang menghitam..
Memang si Hulk vespa super hijauku tak semuda dan sekuat kerbau biru vespa seri PX kepunyaan suno, namun napas tuanya bagaikan tak ada habisnya meraung-raung menuju puncak diatas sana, dimana negeri atas awan tersebut berada..
"Sik le, ojok banter-banter hloo, busi pit montorku wes rodok bosok iki"

(Bentar le, jangan ngebut-ngebut hloo, busi sepeda motorku sudah sedikit busuk ini)

Teriak suno sembari menjajariku diatas motornya
Memang tak ada sedikitpun yang menandingi solidaritas kami, bahkan solidaritas dari para pecinta mesin kanan, dan para motor dengan sejuta makelarnya itu..
Mungkin hanya keherananku sekarang, para scooterist agak sedikit bangsat di jaman sekarang, tak bisakah kalian seperti dulu, seperti diriku yang ada diera dua puluhan tahun lalu, atau seperti mereka para seniorku..
Wahai pecinta mesin kanan, janganlah kau mengagungkan tungganganmu serta melambungkan nilai akan jualnya, karena bagaimanapun solidaritas adalah nomer satu bagiku, dan..
Bagaimana kalian ingin memadati jalanan dengan mesin kananmu, bila kau melambungkan nilai akan jualnya, hingga para pemuda dan anak sekolahan tak mampu membelinya..
Seperti yang telah aku utarakan, motor dengan sejuta makelar.. dan hanya kebusukan demi kebusukan yang sekarang kalian suguhkan diindahnya pesona vespa dengan mesin kanannya..

#harumahameru #GetihMukti
Selang beberapa waktu, kebo biru telah kehabisan nafasnya..

Menandakan bahwa busi tuanya sudah hilang pengapian atau kalian bisa mengatakan bahwa seni mogok dari seonggok besi vespa PX milik suno..
"Hlaa dikandani ojok banter kok malah tetep ae koen iki le, negogok ngene iki yokpo wes.."

(Hlaa dibilangin jangan ngebut kok malah tetap aja kamu ini le, kalau mogok begini terus gimana..)

Gerutu kesal suno pada diriku
Hanya senyuman yang aku lemparkan pada sahabatku ini, tanpa harus mempermasalahkan mulut cemberutnya yang bagaikan baruh bebek panggang itu..
"Hahaha... kalem ae, neg aku gak koyok awakmu no, aku mesti gowo busi, busi... dan busi, wes talah gak usah ngamok hloo"
(Hahaha... tenang saja, kalau aku tidak seperti kamu no, aku pasti bawa busi, busi... dan busi, sudahlah tidak usah ngamuk hloo)

candaku padanya yang selama ini selalu tegang karena keadaan yang memang sangat menegangkan

#harumahameru #GetihMukti
Ku coba membuat situasi sesantai mungkin guna mendinginkan hati sahabatku itu..

Tepong/pantat kanan dari si besi mesin kanan suno aku coba membukanya agar busi yang sekuat halilintar itu bisa kuganti dengan yang baru..
"Jancok!!! Iki vespa ket jaman kapan ora mbok bukak no, sampek ono anune"

(Jancok!!! Ini vespa jaman kapan tidak kamu buka no, sampai ada anune)
Teriakku sambil meloncat kebelakang

Bagaimana diri ini tak terkejut sampai merasakan pentalan kaki sambil menjauji mesin dari vespa suno..

Dan...

#GetihMukti #harumahameru
Di mesin sudah kulihat ular hitam yang melingkar diatas karburator dengan spase 20:20 itu bagaikan singgasananya..
Kucoba meraih ranting kering di pinggiran jalan dan menyingkirkan ular tersebut dengan sigap agar ular tak sampai menggigit bibir ini..
Hahaha.. bibir dan bibir ini yang selalu menceritakan akan perjalananku yang tak kunjung usai dan selesai...

#GetihMukti #harumahameru
Sedikit tegang namun aku harus tetap selalu dan tetap berusaha mencairkan suasana yang tak ada kata kondusif didalamnya..
Memang saat yang tak pernah aku persiapkan sedikitpun mentalku ini bila bertemu dan mendapatkan salah satu ciptaan tuhan itu..
Ular memang hewan yang aku takuti sejak dahulu, sebab mbah kakung pernah bercerita bahwa sebagian ular adalah perwujudan dari bangsa jin..
Bangsa yang bisa menyerupai apapun dimuka bumi ini selain raja manusia, raja dari para manusia terbaik dimuka bumi ini.
Raja yang tak pernah memamerkan kekayaannya, raja yang tak pernah sedikitpun mempunyai rasa dendam, serta raja manusia yang memiliki jiwa kebijaksanaan yang luar biasa..
Yaa..

Memang bangsa jin tak akan mampu menyerupai sang nabi Muhammad junjunganku daan rasulku serta rasul kalian para manusia diakhir zaman..
Aku terkejut namun tetap aku tak akan membunuhnya, aku akan selalu berusaha berdpungam dengan siapa dan apa saja ciptaan dari Gusti Pengeran Ingkang Agung Allah Subhanahu Wata'ala..
"Tulung jupukno pang kayu iku no, tak buak sing adoh cekne gak mbahayakno awak dewe"

(Tolong ambilkan ranting kayu itu no, aku buang yang jauh biar tidak membahayakan kita)

Pintaku pada suno yang mulai dirambati rasa takut..
Ku gayuh ular hitam itu dan membawanya ke semak disamping kanan jalan, seraya aku ucapkan salam sapa'an nan lembut menurutku..
Salam sapa'an lebut itu agar aku lebih bisa mengontrol emosiku itu..
"Salamun salam, tulung sampean ojok ngganggu aku karo koncoku maneh ya, tulung"

(Salamun salam, tolong kamu jangan ganggu aku dan temanku lagi ya, tolong)

Ucapku pada ular itu seraya meletakkannya di semak yang agak jauh dari jalanan..
Seperti mengerti akan ucapku, ular hitam itupun merayap meninggalkan dan menjauh dariku..
Kucoba lagi membetulkan si kebo punya suno dengan menggantikan busi usangnya, motor vespa itu kucoba sela dan..

Treng teng teng teng..

Asap putihnya menyeruang bagaikan aura kebahagian, dan..
Aku melihat senyum dari wajah suno yang memang sangat khas dari pemuda ganteng itu..
"Ayo le ndang cepet, selak udan engko neg kesoren"

(Ayo le bergegas cepat, keburu hujan nanti kalau kesorean)

Ucap suno yang sudah menunjukan wajah cerah bagaikan nicolas saputra saat tersenyum..
Kami lanjutkan perjalanan itu dengan kumbang besi kami berdua..

Yaa.. kami menaiki kumbang bukan kuda..
Yaa.. kami menamai mereka kumbang jalanan, yang merupakan kumpulan dari hulk si hijau milikku, kebo biru milik suno, dan sebenarnya ada satu lagi, celeng ireng kepunyaan hendro..
Dalam perjalanan ke negeri diatas awan itu aku menghayal dan mengingat ketika kami bertiga konvoi dijalanan kota pisang kami..

Alangkah bahagia kala itu, aku diatas super hijauku, suno diatas PX birunya, dan si hendro menunggangi exel warna hitamnya..
Kami bagai tiga pemuda pejuang yang memperjuangkan akan cinta...

Tanjakan mulai kami rasakan, raungan demi raungan para kumbang jalanan telah meronta ronta akan kekuatan yang mereka keluarkan..
Vespa kami menjerit serta mengepulkan asap akan asa yang selama ini kami inginkan...

Sampai..

Kami melewati plang suatu desa dengan panoramanya nan indah dan menawan..

Desa Argosari, kec. *******, ********.

#GetihMukti #harumahameru
"sitik engkas noh, paling telung tanjakan maneh teko nang umahe yai darwan"

(Dikit lagi no, paling tiga tanjakan lagi sampai di rumahnya yai darwan)

Teriakku pada suno sambil memelintir gas si hulk vespa super hijau itu...
Kepulan demi kepulan asap beraroma gurih itu membumbung keangkasa dari knalpot kedua kumbang kami..

Dan...
Aku terkejut bukan main sesampai didepan rumah yai darwan..

Diatas amben atau papan dari bambu teras rumah yai kulihat senyuman khas dari seorang pemuda..
Kulihat juga tunggangannya distandar di samping pohon jambu samping rumah yai..
"Jancokkkk!!!!"

Kata itu terucap bersamaan antara aku dan suno sambil membelalakkan mata kami..

Benar...

Benar saja...

Dan...

#GetihMukti #harumahameru
Bagaimana tak terkejut..
Si hendro dengan santainya duduk sambil menghisab sebats dan cengengesan menyambut kedatangan kami..
Dari samping rumah yai berjalan dan mendekati kami..

"Koen ini rek, gak salam malah misah misoh koyok wong gak tau sekolah ae"

(Kalian ini, tidak salam malah bicara kotor seperti orang tidak pernah sekolah saja)

Ucap beliau sambil membetulkan kancing baju kemejanya
Aku atau lebih tepatnya kami masih tak percaya dengan yang kami lihat..

Bagaimana si hendro sampai kesini, padahal rumah yai hanya aku saja yang tau, bahkan suno pun tak tahu kediaman yai kala itu..
Bagaimana si hendro sudah disini, dia tak pernah aku ajak kemari, dia juga tak pernah menyalip kami tadi di perjalanan..

Siapakan dia, apakah dia masih hendro si teman aneh kami itu...

#GetihMukti #harumahameru
"Hahaha.. wes tha gak usa mikir jero - jero le, aku iki hendro sing njancuki, koncomu iku, aku duduk demit le..haha"

(Hahaha.. sudahlah tidak usah berpikir keras le, aku ini hendro yang menjancukkan, temanmu ini, aku bukan demit le..haha)

Ucap hendro
Lantas siapa yang kami ajak minum di warung tadi, siapa yang di boneng oleh suno pagi itu..

Hanya lamunan dan pemikiran yang selalu tak kunjung kudapatkan jawabnya...

#GetihMukti #harumahameru
"Merene kabeh ngger, ayo mangan disek, yok opo gak luwe tha awakmu?"

(Kesini semua nak, ayo makan dulu, apa tidak lapar kalian?)

Ucap yai darwan pada kami
Kami menuju dalam dapur sebelah belakang rumah, dan kami sudah disediakan makanan yang sudah tertata disamping kandang sapi milik yai..
"Wes ayo mangan disek le, koen pisan mangano no, engko mari mangan tak ceritani kabeh"

(Sudah ayo makan dulu le, kamu sekalian makan no, nanti selesai makan aku ceritakan semua)

Ucap hendro sambil menyendok nasi dari bakul anyaman bambu itu..
Kami melahap suapan demi suapan nasi bercpur jagung itu, kami seakan kurang bernafsu memakan santapan itu, bukannya tak lapar tapi lebih pada rasa penasaran akan cerita yang nanti akan diutarakan oleh hendro..
Memang hanya ikan tongkol dengan oseng marisa yang kami makan, namun itu semua bagaikan batu es ketika kami telan..
Sesudah mengisi perut, kami menuju teras depan,dan..

Dan..

Dan suno sangat antusias ingin mendengarkan apa yang akan dituturkan oleh hendro dan yai darwan..
Apakah yang akan diceritakan hendro dan yai darwan kepada purnomo dan suno?

Saya takkan terburu-buru.

Sampai ketemu di malam jum'at...

Matursuwun..

Sugeng Rahayu...

#GetihMukti #harumahameru
Ngapunten saya putus dulu.

Kepala saya mau pecah rasanya...

Sampai ketemu di malam jum'at.

Matursuwun...

Matursuwunn...

Rahayu.... 🙏🙏🙏

#GetihMukti #harumahameru

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with patrick ethnic ☆

patrick ethnic ☆ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @balakarsa

Oct 5, 2024
GENJER –GENJER

"sebuah cerita tentang warisan yang mengerikan"

#bacahoror #bacahorror Image
Saya punya sekelumit cerita di sekitar saya, sebuah cerita yang membuat saya merinding ketika masih duduk dibangku menengah pertama. Yang paling saya ingat adalah ketika hendak pulang dari kegiatan ektrakulikuler pramuka tepat jam 06.00 wib, menjelang mau maghrib.
Saya melihat teman sekelas saya duduk sambil nulis di black board. Sebuah kata “genjer-genjer” tidak hanya itu.
Read 54 tweets
Nov 9, 2023
A. Thread

-LARE BAJANG DESO GANDARWO-

"ini secuil kisah saya tentang desa genderuwo"

#bacahorror #bacahoror Image
Malam yang dingin di desa wanamaja, seorang anak laki-laki nampak terduduk lesu dibawah pohon randu. Ia menangis tersedu-sedu karena baru saja ia mendapatkan beberapa pukulan dari bapaknya.
Anak itu benar-benar nampak sedih dan berpikir apakah orang tua dan keluarganya menyayanginya. Ataukah ia hanya sebatas anak pungut yang dirawat kelurganya. Begitu banyak pikiran aneh berterbangan di benak kepala anak usia 7 tahun itu.
Read 28 tweets
Nov 4, 2023
A. Thread

Pesugihan Tanpa Tumbal

"mereka yang ingin kaya tanpa menumbalkan apapaun selalu datang ke rumah ini"

@bacahorror @IDN_Horor @ceritaht
#bacahorror #bacahoror #ceritahorror Image
Dimanapun manusia berada ia akan selalu mencari cara instan dalam memperolah kekayaan.

manusia tidak pernah dilahairkan jahat, namun sifat jahat selalu mengikuti kemanapun manusia berada.
kali ini ijinkan saya bercerita tentang pengalaman narsumber saya yang bernama eko, dimana eko pernah melakukan sebuah ritual pesugihan dengan cara yang sangat mudah. tapi kini semua yang ia lakukan membuatnya dalam kata putus asa.
Read 57 tweets
Oct 16, 2023
-KELUARGA TANPA RUPA-

(Diambil dari kisahnyata dari DM)

#bacahorror #bacahoror

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor Image
Assalamualaikum, kali ini ijinkan saya untuk bercerita tentang sekelumit kisah dari DM yang sudah dibagikan kepada saya.

DM yang membuat saya bertanya-tanya akan sebuah pengalaman hidup yang sama sekali tak mampu dinalar karena kengeriannya.
Ini adalah pengalaman hidup seseorang bernama Aryo yang sampai saat ini masih menjadi misteri yang tak pernah bisa terpecahkan.

Selamat membaca 🙏
Read 60 tweets
Oct 3, 2023
KAWANKU SI PEMUJA POHON BELIMBING

-INDEKS-
(SEMUA KISAHNYA ADA DI SINI)

"Ini adalah cerita yang tak nalar yang pernah saya alami, sebelum membaca ceritanya tertawalah dulu sebelum terlambat" Image
Sebelum membaca semua cerita ini, alanglah baiknya baca doa dulu njih. Matur Nuwun
Read 9 tweets
Sep 16, 2023
-URBAN LEGEND & SEJARAH-

Dari julukan bus tercepat menjadi bus pencabut nyawa. Siapa sangka bus ini pernah berjaya pada masanya. Image
Bus Sugeng Rahayu kembali terlibat kecelakaan maut.

Kali ini salah satu armada bus tersebut bertabrakan dengan Eka Cepat di kawasan Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, pada Kamis Subuh, 31 Agustus 2023.
Laporan sementara, 15 korban dilaporkan luka-luka, tiga orang tewas. Dua di antaranya kedua supir bus Sugeng Rahayu dan Eka.
Read 23 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(