Di kota kecil itu, disudut pasar itu nampak wanita tua sedang meratapi nasibnya. Tak ada dagangannya yang laku terjual.
Sedih, karena juga dibubarkan petugas karena sudah jam malam.
Wanita itu tertunduk lesu sambil melihat dagangannya yang masih banyak. Ia melihat banyak tuna wisma yang kelaparan. Ia pun memberikan dagangannya kepada para tuna wisma itu untuk dimakan.
"Den mau iku opo?!" (Den tadi itu apa?!) Tanyaku pada deno. Sontak saja ku ucapkan pertanyaan itu, karena benar saja wujud itu begitu mengerikan terlihat di bekas tulisan yang wujud itu buat dengan kata "DARSINAH"
Deno hanya diam, kulihat wajah lusuh ketakutan diraut wajahnya.
"Baji**** ngomongo, ojo koyo pas wingi mung mbisu wae jan***!" (Baji**** bicaralah, jangan seperti waktu kemarin cuma membisu saja jan***!) Spontan kata umpatku karena ketidakwarasan yang terjadi lagi pada deno.
Sambil melihat siska tapi bukan siskae namun siska nama pacar deno yang terbujur lagi di rumah sakit, jelas kemarin sudah dibersihkan oleh beberapa kyai yang kami temui kemarin.