My Authors
Read all threads
"The mind is a metaphor of the world of objects". Kalimat ini keluar dari seorang sosiolog dan filsuf terkenal asal Perancis yang hidup pada abad 20 dan 21. Ia terkenal dengan konsep habitus, hari ini mari kita membahas pemikiran

Pierre Bourdieu!

- a thread!
Pierre Bourdieu ialah pemikir Prancis yang hendak memahami struktur sosial, perubahan & perkembangan masyarakat. Baginya, analisis sosial selalu bertujuan untuk membongkar struktur-struktur dominasi ekonomi & simbolik dari masyarakat, yang selalu menutupi
ketidakadilan dalamnya.
Karena itulah ia mengembangkan beberapa konsep yang
diperolehnya dari analisis data sosiologis dan pemikiran-pemikiran filsafat yang dipelajari. Bourdieu memikirkan tentang upaya mengatasi masalah dikotomi individu masyarakat, agen-struktur sosial, dan kebebasan-determinisme.
Hal ini yang kemudian disebutnya sebagai kontruksi strukturalis. Setidaknya terdapat 3 konsep penting dari Bourdieu.

1. Habitus
2. Modal
3. Arena
1. Habitus

Bourdieu merumuskan konsep habitus sebagai analisis sosiologis dan filsafat atas perilaku manusia. Habitus diartikan sebagai nilai-nilai sosial yang dihayati oleh manusia, dan tercipta melalui proses sosialisasi nilai-nilai yang berlangsung lama (1/2)
(2/2) sehingga mengendap menjadi cara berpikir & pola perilaku yang menetap di dalam diri manusia tersebut. Habitus seseorang begitu kuat, sampai mempengaruhi tubuh fisiknya. Habitus yang sudah begitu kuat tertanam serta mengendap menjadi perilaku fisik disebutnya sebagai Hexis.
2. Modal

Modal merupakan sesuatu yang memungkinkan kita untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan di dalam hidup. Ada banyak jenis modal, seperti modal intelektual (pendidikan), modal ekonomi (uang), dan modal budaya (latar belakang dan jaringan).
Modal bisa diperoleh, jika orang memiliki habitus yang tepat dalam hidupnya. Modal bukanlah sesuatu yang mati, melainkan hidup dan bisa diubah.
3. Arena

Arena adalah ruang khusus yang ada di dalam masyarakat. Terdapat beragam arena, seperti arena pendidikan, arena bisnis, arena seniman, dan arena politik. Jika orang ingin berhasil di suatu arena, maka ia perlu untuk mempunyai habitus dan modal yang tepat.
Dengan demikian, konsep habitus, kapital, dan arena terkait amat erat. Untuk bisa berhasil dalam salah satu arena dalam hidup, orang perlu mempunyai habitus dan kapital yang tepat untuk arena itu.
Jika seseorang tidak memiliki habitus dan kapital yang tepat untuk satu arena, maka ia, kemungkinan besar, akan gagal dalam arena yang telah ia pilih tersebut.
Bourdieu juga banyak berbicara tentang pendidikan. Baginya, pendidikan adalah suatu proses penciptaan ulang dominasi sosial yang telah ada sebelumnya. Pendidikan menutup pintu bagi orang-orang yang tidak memiliki habitus maupun kapital sebagai seorang pembelajar.
Dan orang-orang yang ditolak ini pada umumnya ialah masyarakat dari kelas ekonomi bawah yang memang tidak memiliki habitus maupun kapital untuk belajar secara akademik. Dengan demikian, pendidikan, pada hakekatnya, bersifat diskriminatif.
Secara tidak langsung, pendidikan menindas orang-orang yang memang sejak awal sudah “kalah”, baik secara ekonomi, maupun secara habitus belajar. Secara mekanis, nyaris otomatis, pendidikan melestarikan kesenjangan sosial antara si kaya & si miskin, antara si “pintar” & si “bodoh”
"Pintar" yang dimaksud ialah mereka yang memiliki habitus dan kapital intelektual, sedangkan "bodoh" ialah mereka yang tidak memiliki habitus maupun kapital intelektual.
Pendidikan, dengan demikian, menutupi sekaligus melestarikan ketidakadilan serta kesenjangan sosial yang telah berlangsung lama di masyarakat. Argumen ini diperoleh Bourdieu dari analisis terhadap data-data mahasiswa yang memasuki fakultas-fakultas tenar di Prancis.
Jika anda berasal dari keluarga yang cukup kaya, dan memiliki habitus membaca, menulis, serta berdiskusi sejak kecil, maka kemungkinan besar (tidak mutlak), Anda akan belajar di fakultas-fakultas tenar di perguruan tinggi-perguruan tinggi ternama di negara Anda.
Tentang pendidikan moral, Bourdieu berpendapat, bahwa yang terpenting bukanlah apa yang ternyatakan (eksplisit) dalam ajaran maupun aturan moral, melainkan apa yang tak ternyatakan (implisit), yang hanya dapat dilihat dalam perilaku sehari-hari.
Singkat kata, baginya, dalam konteks pendidikan moral, yang terpenting adalah teladan, bukan perintah moral yang keluar dari mulut. Maka, sarana pengajaran moral yang paling baik bukanlah ajaran moralitas agama yang penuh dengan pengharusan & larangan, melainkan melalui sastra.
Dalam karya sastra, orang secara bebas memilih, tokoh apa yang menjadi favoritnya. Tokoh tersebut pasti memiliki kualitas kepribadian yang khas, sehingga orang
menyukainya. Ada kebebasan di dalam memilih teladan.
Sementara, dalam ajaran-ajaran agama, yang banyak terdengar adalah keharusan dan larangan. Di dalam pola semacam itu, tidak ada kebebasan, yang ada adalah paksaan, atau dominasi. Karenanya, di mana terdapat dominasi, selalu ada perlawanan.
Alasan ini yang menyebabkan Bourdieu berpendapat bahwa ajaran agama tidak bisa menjadi alat yang efektif untuk melakukan pendidikan moral.
Terdapat beberapa konsep menarik lain dari Bourdeiu seperti konsep pembedaan (distinction), status bahasa, dominasi simbolik, serta perubahan sosial dan kebebasan. Kita akan membahasnya di lain waktu ya!
Sumber:

1. Sociology in Question (Bourdieu)
2. Arena Produksi Kultural (Bourdieu)
3. Pierre Bourdieu on Social Class and Symbolic Violence (E. B. Weinenger)
4. ssc.wisc.edu/~wright/Found-…
5. Membongkar Rezim Kepastian (Haryatmoko)

Konten oleh @lisaelfenaa
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Power and Knowledge

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!