My Authors
Read all threads
Dosa Soekarno, Sang Proklamator yang Mengirimkan Bangsanya Menuju Kematian Sebagai Romusha

a historical thread
Romusha adalah neraka dunia yang diciptakan Jepang guna memuluskan langkahnya menyebarkan logistik di tanah air melalui jalur darat. Dari bermacam macam literasi di buku2 pelajaran, kita hanya tau Romusha adalah bentuk kekejaman penjajah Jepang.
Tapi taukah kamu? Ada orang pribumi dan bahkan cikal bakal presiden Indonesia yang punya andil besar dan bertanggung jawab atas matinya ratusan ribu bahkan kemungkinan jutaan jiwa itu. Iya, orang itu ialah Soekarno.
Lembar hitam Romusha adalah salah satu blunder dan "dosa" besar Soekarno yang masih belum bisa diterima sepenuhnya oleh beberapa kalangan walaupun alasannya sudah dikemukakan

Bagaimana keterlibatan Soeakrno dalam kerja paksa ini?
Tahun 1942 sebagaimana kita tau, Jepang masuk menjajah Indonesia setelah sebelumnya berhasil memukul mundur Belanda dan tampil sebagai "saudara" Bangsa Indonesia.

Indonesia yang awalnya mengira Jepang berada dipihaknya, kemudian turut membantu Jepang melakukan perlawanan--
--kepada Belanda dan bekerja sama melawan musuh berasama itu. Namun siapa sangka, dibalik itu semua Jepang juga memiliki maksud lainnya yang hampir tidak ada bedanya dengan Belanda.
Demi memperluas dan memperkuat wilayah kekuasaannya, serta mempermudah pengiriman aset logistik ke seluruh lokasi strategis di nusantara, Jepang memerintahkan pembangunan jalan dan rel kereta api yang tersebar di daerah2 jajahannya.
Selain di Indonesia, ada juga di beberapa nergara lain, salah satunya Burma.

Namun personil Jepang membutuhkan tenaga para bumi putera (istilah untuk pribumi Indonesia) untuk melancarkan pembangunan jalan dan rel ini.
Maka, dibuatlah kesepakatan antara Jepang dan Indonesia yg diwakili Soekarno dengan Tenno Heika, keduanya membuat perjanjian bahwa Jepang akan mrmbantu kemerdekaan Indonesia dan Soekarno akan memberikan "supplai tenaga" berupa sumber daya manusia yg akan mewujudkan pembangunan.
Supplai tenaga manusia ini kemudian disebut sebagai Romusha, yg jika diartikan sebenarnya berarti "Pahlawan Pekerja"
Mirisnya, disinilah andil seorang calon proklamator bangsa mengantarkan bangsanya sendiri munuju kebinasaan.

Menurut catatan sejarah dan pengakuan Soeakrno sendiri, Soekarno-lah yang membujuk, merayu, dan mengiming2i rakyat Indonesia untuk mau menjadi Romusha.
Demi mendapatkan banyak atensi dan perhatian, Bahkan Soekarno berpose dengan topi dan cangkul di Bogor dgn seragam pekerja seakan2 memberikan kesan "menjadi romusha itu enak dan mudah".
Tujuan foto tersebut adalah demi mengejar ketertarikan para pemuda bangsa untuk mau ikut bergabung secara bangga sebagai " Pahlawan pekerja"
Orang orang yang sangat mencintai Soekarno dan mengira kebijakannya ini baik, lantas dengan sukarela bergabung dalam Romusha. Beberapa lagi yg menaruh curiga dan menolak, harus dipekerjakan secara paksa dengan ditangkap atau dipaksa ikut bergabung.
Tidak ada data pasti berapa jumlah bumi putera yang bergabung ke barisan Romusha ini, beberapa literatur menyebutkan jumlahnya mencapai jutaan orang mengingat banyaknya titik pembangunan saat itu.
Soekarno sempat "bergabung" dan melihat lokasi pekerjaan yang akan dilakukan oleh para Romusha di Bayah. Mengangkat beberapa karung dan ikut bekerja dengan nomor 970. Soekarno bersama para pengagumnya mulai bekerja,
namun setelah "bantuan simbolis" Itu selesai, Soekarno pulang sedangkan Romusha yang asli tidak. Mereka melanjutkan pekerjaan yang mengerikan itu..
Jepang membagi para pekerja ini dan mengirimkannya ke beberapa titik pembangunaan jalan dan kereta api guna melancarkan pengiriman logistik mereka di Nusantara.
5 orang mahasiswa kedokteran yang juga aktivis saat itu sudah mencoba mencegah bung Karno saat fotonya yang berpose mendukung Romusha tersebar, ia bahkan sudah mengetahui bahwa akan ada orang2 bangsanya yang akan dikirimkan ke negara2 lain,
tapi saat itu bung Karno didesak 2 pilihan. Merdeka dengan tangan sendiri dengan mengalahkan Jepang secara berhadapan langsung, atau bergabung dengan Jepang dan mengikuti program mereka sambil menunggu celah Jepang jatuh dan Indonesia akan merdeka.
Soekarno merasa pilihan pertama sangat beresiko dan iapun memilih opsi kedua.. namun ada juga beberapa yg berpendapat Soekarno terbuai dengan janji kekaisaran Jepang bahwa ia akan dipromosikan sebagai Presiden Indonesia sehingga ia mau saja "menjual" Bangsanya.
Akhirnya pergilah para simpatisan soekarno, para bumi putera yang dengan sukarela atau terpaksa bergabung di Romusha. Di awal, mereka sudah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dengan "dikirimkan" dengan gerbong2 dan kendaraan besar secara berdesak2an.
Di lokasi, mereka diminta untuk mengerjakan pekerjaan yang sangat berat. Membuka jalan, membangun jembatan, terowongan dan rel kereta secara paksa. Tanpa istirahat, lokasi yg berada di tengah hutan dengan serangga dan hewan liar serta makanan yg tidak memadai.
Salah satu daerah yg menjadi saksi bisu kejahahatan ini adalah Logas. Sebuah jalur kereta api yg menghubungkan Sumatera Barat dan Riau. Jepang memerintahkan para Romusha bekerja disini yang dahulunya hanyalah hutan belantara.
Serangga, hewan buas, penyakit dan kelaparan menghinggapi para pekerja. Mereka yang mencoba lari bahkan akhirnya mati oleh harimau atau binatang buas lainnya yg ada di hutan tersebut.
Para pekerja terus melanjutkan pekerjaan itu tanpa ada bayaran atau sekedar makanan yang layak. Tubuh mereka mulai mengering, menyisakan tulang berbungkus kulit, satu persatu dari para pekerja roboh, ada yg tidak sadarkan diri, ada yang memang menemui ajalnya.
Namun tindakan untuk keduanya sama. Disingkirkan dari lokasi projek agar "tidak mengganggu", bahkan beberapa orang yang dirasa "tenaganya sudah tidak diperlukan lagi" akibat lemas, sakit atau bahkan terserang malaria akhirnya dikubur hidup hidup atau dipenggal,---
--ketimbang dirawat atau diberikan pengobatan.. Jika disuruh mati atau terus bekerja, tentu mereka akan memilih untuk mati saja ketimbang merasakan siksaan dunia yang amat berat tersebut.

Sementara rakyat yang ia kirim menderita secara fisik, kemana Putra Sang Fajar?
Soekarno saat itu masih bisa bernafas lega dan makan enak di kediamannya. Aksi protes dilayangkan oleh banyak pihak salah satunya surat kabar yang mendokumentasikan kengerian yg didapatkan oleh para Romusha.
Bahkan dengan tegas dan mengecam, salah satu surat kabar itu menuliskan "Insinyur Soekarno! Bagaimana rasa di hati tuan melihat buah (hasil) pekerjaan tuan ini??". Yang menggambarkan bagaimana kekesalan dan kemarahan rakyat melihat pemimpinnya merelakan rakyatnya--
--jatuh ke tangan penyiksaan Jepang yang akan mengeruk kekayaan bangsa ini.

Kabar lebih memilukan datang dari pekerja yang dikirimkan ke Burma, hampir 99% bumi putera dan tahanan Belanda yang dikirmkan kesana tewas..
Mereka mati kelaparan, mati kelelahan, mati akibat dipenggal dan mati akibat penyakit .. Tidak ada diantara mereka yg pulang secara utuh dan sehat.. Burma menjadi makam mereka..

Bung karno memiliki andil besar dalam hal ini dan terus ditekan oleh banyak pihak.
Sementara korban terus berjatuhan setiap harinya secara mengenaskan.. Belasan hingga puluhan romusha perharinya tewas di lokasi pekerjaan.. Tidak ada yg bisa membantu, tidak ada juga yang bisa melawan saat itu.
Mereka hanya diperintahkan menyingkirkan teman mereka yg tumbang, lalu kembali bekerja sebelum nantinya mereka juga akan tumbang dan disingkirkan oleh temannya yang lain..
Melalui biografi Soekarno yang berjudul "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat" yang ditulis oleh Cindy Adams melalui hasil wawancaranya dengan sang proklamator itu, bung Karno mengakui dosa dosaanya terhadap Romusha.. Sebagaimana yang tertulis disana, Soekarno berkata :
“Sesungguhnya akulah (Soekarno) yang mengirim mereka kerja paksa. Ya, akulah orangnya. Aku menyuruh mereka berlayar menuju kematian. Ya, ya, ya, ya akulah orangnya. Aku membuat pernyataan untuk menyokong pengerahan romusha. Aku bergambar dekat Bogor dengan topi di kepala dan---
---cangkul di tangan untuk menunjukkan betapa mudah dan enaknya menjadi seorang romusha. Dengan para wartawan, juru potret, Gunseikan(Kepala Pemerintahan Militer) dan para pembesar pemerintahan aku membuat perjalanan ke Banten untuk menyaksikan tulang-tulang-kerangka-hidup yang--
--menimbulkan belas, membudak di garis-belakang, itu jauh di dalam tambang batubara dan tambang mas. Mengerikan. Ini membikin hati di dalam seperti diremuk-remuk.”
Pada salah satu kesempatan Soekarno pernah ditanya mengapa ia sampai hati mengorbankan rakyat yg mencintainya untuk Jepang,

Jawaban Bung Karno, “Dalam setiap perang ada korban. Tugas dari seorang Panglima adalah untuk memenangkan perang,
sekalipun akan mengalami kekalahan dalam beberapa pertempuran di jalan. Andaikata saya terpaksa mengorbankan ribuan jiwa demi menyelamatkan jutaan orang, saya akan lakukan. Kita berada dalam suatu perjuangan untuk hidup.."
Dalam dialog yang lebih lunak, Bung Karno juga menjelaskan, langkah “kooperatif” dengan Jepang adalah untuk menjaga kepercayaan Jepang kepadanya sebagai pemimpin. Dan Sukarno tahu betul, saat itu sudah sangat dekat dengan pintu gerbang kemerdekaan.
Terlebih setelah ia dan Hatta diterima Kaisar Tenno Heika, dan mendapat sinyal tentang dukungan Kaisar Jepang terhadap kemerdekaan Indonesia.
Akan tetapi, bagaimanapun penjelasan Bung Karno mengenai alasannya tersebut, tetap banyak menuai kritik, hujatan, cacian, hinaan, dan berbagai tudingan negatif mengenai romusha.. Soekarno harus tetap menegakkan kepalanya ditengah gempuran orang2 yg mengecap ia sebagai --
--pengkhianat bangsa yang menjual rakyatnya sendiri..

Lokasi lokasi pekerjaan Romusha menjadi kuburan masal para pekerjanya. Tidak ada data pasti berapa jumlah korban yang tewas dalam peristiwa Romusha ini. Beberapa mengatakan 300.000 nyawa namun ada juga yg mengatakan jutaan.
orang, yg terdiri dari bumi putera dan tahanan Belanda. Beberapa lokasi bahkan dikatakan "ada kerangka manusia tiap sekian meter".

Namun benar kata Soekarno, harus ada pilihan dan pengorbanan untuk mencapai suatu kemenangan. 1945, memanfaatkan serangan sekutu terhadap Jepang--
--dengan bom di Nagasaki dan Hiroshima, para founding father Indonesia berhasil memanfaatkan celah kejatuhan Jepang ini untuk bersegera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
.Soekarno tampil sebagai proklamator kemerdekaan yang kemudian juga diangkat menjadi Presiden pertama.
Berat, dan sangat pelik. Memang tidak mudah untuk menjadi pemimpin yang dicintai rakyat secara utuh. Dan ingatlah jangan berlebihan thdp manusia. Presiden kita adalah manusia biasa, Mereka memiliki hal yang patut dipuji, dan memiliki pula hal yang patut dikritik dan koreksi.
Maka pujilah mereka sewajarnya dan koreksilah mereka dgn bijaksana. Soekarno menjadi bukti bagaimana seseorang bisa mengalami naik turunnya kepercayaan dan arah angin politik. Ia sempat jatuh, naik, lalu jatuh lagi hingga akhirnya dicap sebagai tahanan politikoleh era penerusnya.
Kisah Soekarno ini mungkin tidak akan mwvers temukan di buku2 pelajaran sekolah, bukan karena menutupi sejarah tapi lebih ke arah memberikan pondasi kecintaan pada para pendahulu bangsa. Kita tidak diajarkan perseteruan Hatta dan M.Yamin,
kita tidak diceritakan perseteruan Agus Salim dan Soekarno, kita tidak diceritakan bahwa Soeharto mempecundangi Soekarno dengan memutar balikkan supersemar jadi alasan pemindahan kekuasaan, kita juga tidak diceritakan adanya intervensi dibidang ekonomi dari USA
dalam keruntuhan Orde Lama. Kita diajarkan bahwa kita adalah sebuah bangsa utuh, bangsa yang didirikan atas kerja sama dan pemikiran2 yg bersatu demi tujuan yang sama, menjadikan tanah air tumpah darah ini merdeka..

Tamat.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with mwv.mystic

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!