My Authors
Read all threads
Baru sekitar 2017 an lah aku tau kalo sesuatu yang lagi aku jalani itu ada sebutannya:

🥪 Sandwich Generation 🥪

Posisi di antara menanggung orang tua sekaligus menghidupi & merencanakan masa depan anak
Pas single, menanggung orang tua masih sanggup dijalani. Begitu ada anak, mulai pontang-panting.

How can i handle this?
Gimana merencanakan yang terbaik untuk anak, tetap bisa bahagiain ortu, bahagiain diri dan wujudin keinginan serta mimpi2ku...

tapi tetep waras??
Sempet lah ada di titik kesel dan menyalahkan :
"dulu kenapa sih ga nabung?"
"dulu kenapa sih ga investasi?"
"kenapa ga begini dan begitu?"
Waktu itu kan cita cita utama "bahagiain orang tua" ya >> pasti ini juga ada di benak temen2 juga

tapi aku saat itu ga benar2 paham konsep "bahagiain" tuh yang kaya gimana.

"Dimana aku" diantara misi "bahagiain ortu"?

Harus membalas kebaikan ortu itu dengan seperti apa?
Aku menjalaninya sebagai bentuk "keharusan"... aku semakin menancap di sudut pandang aku adalah "korban" dari mereka.

ga sehat banget :(( aku sangat super duper sensitif sama uang. Ga cuma jadi sensitif ke ortu, tapi juga ke suami. Pembahasan finansial bikin aku spanneng
Hubungan aku ga sehat. Ortu ngadepin aku kaya rentenir dibanding anak. Takut kl ada pembicaraan ttg uang.

Aku merasa di pendulum kadang ky:
"Ya bersyukurlah Ne, bisa kasih ortu" tapi sedetik kemudian bsa
"Gila capek bgt kapan aku nikmatin buat diri sendiri?"

2 titik ekstrim
hingga aku sampai di titik balik, aku ga mau membangun hubungan dengan ortu yang seperti ini. Aku ingin hubungan yang lebih sehat tentang orang tua dan juga tentang uang.
Panjang ceritanya sebenernya. Hamdalah aku bisa keluar dari sudut pandang "menjadi korban".

Sekarang aku bisa bilang "i'm a proud sandwich generation". Semalam aku diajak IG Live @annisast, bincang2 selama 1 jam ttg ini. Semoga bantu kasih pandangan

instagram.com/tv/CB5mcPkpop_…
Ngomongin uang, ngomongin orang tua, memang beratt :') sensitif sekali. Pas Live sempet mbrebes mili sendiri
Aku repost2 dari pertanyaan di IG aku @rahneputri ya.

"Gimana perasaan kak Rahne kalo ortu baca post tadi? takut ga?"
Q: ada ga sih yang disalahin karena ga sukses2 menurut ortu jadi ga bs ngasih kebutuhan Ortu?

A:
Q: Gimana prosesnya Kak Rahne bisa merasa cukup dan menerima kondisi seperti itu?

A:
Q: Gimana cara kasih tau ortu kalo dana yang sekarang ngepas banget buat keluarga baru

A:
Q: How to stop sandwich generation circle? kan kaya turun temurun..

A:
Q: Apakah Sandwich Generation punya pilihan?

A: Pilihan tuh pasti ada, tapi kadang2 ga suka aja sama resiko dari pilihan itu.
The truth is ...

dan ini juga sudut pandang yang membantu aku menjadi lebih baik dalam menjalani peran as a Sandwich Generation
Banyak yang belum sadar. Mungkin saat ini ada yang ortu masih produktif dan bekerja. Baru muncul kalo nanti pensiun dll

Tapi bs banget ditanyain, rencana ortu stlh pensiun gimana? mau apa? kt harus lbh sering membuka ruang komunikasi secara sehat dgn klg

Sandwich Generation versi aku mungkin "lebih light" dibanding temen2 yang lain. Aku masih seputar membiayai kebutuhan hidup, bukan yang harus menanggung hutang usaha.

Ini tentu lebih berat. Semangat buat temen2 di fase ini ya. Semoga sehat mental, sehat jasmani, sehat finansial
Generasi Sandwich biasanya sgt selfless, it’s a good thing sometime, tp hati2 krn bisa self lost.

Perlu belajar bahwa mengutamakan diri sendiri itu gpp. Hidup ga semuanya hubungan transaksional. Ex: dulu bantu maka besok HARUS bantu. Bijaknya, dilihat kembali ke kondisi terkini
Yang diperlukan/ bisa teman-teman latih atau coba :

1) Mencoba jujur: baik pada diri sendiri, pasangan dan orang tua.

2) Berempati : dimulai dengan ke diri sendiri/ keluarga inti terlebih dahulu, lalu orang tua atau keluarga lainnya
3) Berjumpa dengan konflik tuh gapapa. Mari duduk sama konflik, negotiate + komunikasikan keinginan dan

4) Belajar untuk tidak berkorban dan juga tidak meminta orang lain untuk berkorban. Ketemu di tengah-tengah. (learn to say no)
5) Berkeputusan tanpa rasa takut tidak divalidasi. Ini erat dengan merasa percaya bahwa kita dicintai tanpa syarat, baik dengan diri sendiri, pasangan dan ortu.
Semoga kita bisa membangun dan menghargai batasan hidup kita sendiri, orang tua dan orang lain. Dan kita bisa terus count our blessings with gratitude.
Jangan jadi lilin, lilin = menjadi cahaya bagi orang lain tapi ngebakar diri sendiri.

Jadilah lampu! dan aku percaya setiap orang itu bisa menjadi penerang bagi yang lain (ortu, saudara, teman, negara bahkan) tapi seperti halnya lampu, butuh nyolok ke listrik untuk nyala.
Dan dalam hal ini listrik >> pada diri kita, manusia adalah kita perlu terkoneksi dengan 2 hal :

1) Tuhan (atau sesuatu yang kamu percaya lebih besar daripada kamu) dan

2) diri sendiri. Kamu perlu kembali pada diri, peduli ama diri, sayang ama diri
Aku ada sedikit perumpamaan, kalo di pesawat, inget ga pramugari suka bilang kalo masker oksigen tiba-tiba turun saat turbulence? pakai ke diri sendiri dulu, baru pakaikan ke anak atau orang lain.

Utamakan diri sendiri dulu = bantu diri sendiri dulu, baru bantu orang lain.
Ini bukannya berarti durhaka atau engga, ya. Kalo menganggap ini thread ajakan untuk durhaka massal 😂 then you missing the point. Aku skrg di fase yang proud being a Sandwich Generation

Ini ttg hidup, dimana kita yang memegang kendali & merancang hidup yang kita inginkan 🙏🏻
Hal positif dari menjadi Sandwich Generation?

Sekarang sih saya bisa bilang bahwa ya dengan kondisi orang tua saya seperti itu, membentuk saya seperti yang sekarang: bekerja keras, tangguh, ga mudah menyerah, bertanggung jawab.
Dan value-value itu sangat berpengaruh ke aspek kehidupan saya lainnya terlebih dalam pekerjaan, dan ya alhamdulillah bikin saya skrg dapat pekerjaan yang baik dan sesuai misi hidup saya. Saya juga bisa merencanakan masa depan saya & anak juga lebih baik.
Kasarnya, toh dengan kondisi ortu saya dengan keputusan hidup dulu yang menurut saya ga efektif…. saya survived sekarang, dan menjadi diri saya sekarang ini.

Dan dari situ, rasa bersyukur muncul dengan indah. Bukan yg dipaksa bersyukur gitu. Dan aku makin sayang sama ortu aku
Dan positif lainnya ya saya jadi lebih berkesadaran dan mindful serta ingin memutus rantai sandwich generation ini. Supaya berhenti di aku. Ada aminnn?
Jadi lebih banyak belajar ini itu, jadi set goals2 yang lebih tinggi dan bikin saya lebih bersemangat sama hidup dan bisa menghitung lebih banyak lagi yang bisa disyukuri.
Ini adalah aku, beserta kedua orang tuaku yang aku banggakan dan hormati, yang membawaku menjadi saat ini. Berkat doa & usaha2 mereka sepanjang usia. 🙏🏻
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with rahneputri.com

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!