Kesehatan jadi fokus utama pemerintah dalam menangani Covid-19. Buktinya, @KemenkeuRI sudah siapkan anggaran kesehatan untuk para tenaga kesehatan, sang garda depan.
Saat ini, proses pencairannya pun dipercepat. @KemenkesRI punya terobosan baru, loh!
Seperti apa? Simak, ya 😉👇
Pencairan anggaran kesehatan penanganan Covid-19 memang terkendala keterlambatan klaim, terutama insentif tenaga kesehatan dan klaim biaya perawatan.
Solusinya, @KemenkesRI mengeluarkan aturan baru yang meringkas alur pencairannya lewat Kepmenkes No. HK.01.07/MENKES/392/2020.
Apa yang baru dari Kepmenkes ini?
1⃣Proses verifikasi dokumen pengajuan insentif tidak seluruhnya ke @KemenkesRI, tapi ada yang dikelola di tingkat provinsi dan kabupaten/kota serta langsung diajukan ke Kementerian Keuangan (BKPAD/DKPAD) di daerah.
Jadi, alurnya lebih ringkas.
2⃣Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes) dan institusi penerima insentif & santunan kematian, tidak hanya milik pemerintah pusat dan daerah saja, Temankeu.
Artinya, RS swasta yang menangani Covid-19 juga boleh melakukan klaim.
3⃣Pendanaan insentif dan santunan kematian bagi tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 bersumber dari #UangKita (APBN) dan APBD melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tambahan.
Dengan begini, pendanaannya terjamin.
Mau tahu seperti apa perbandingan kecepatan pencairannya antara mekanisme lama dengan mekanisme yang baru ini?
🔸Dengan mekanisme lama, penyaluran untuk tenaga medis daerah per 30 Juni 2020 sudah sebesar Rp58,3 M
🔸Dengan mekanisme baru, per 7 Juli 2020 sudah tersalur Rp1,3 T
Pastinya, pemerintah tidak akan cepat puas dengan terobosan percepatan ini.
Monitoring evaluasi mingguan dan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kecepatan pencairan anggaran kesehatan bakal terus dijalankan.
Insentif dan santunan ini mungkin belum sebanding dengan kerja keras para tenaga kesehatan kita selama 4 bulan ini. Namun, inilah bentuk apresiasi dari pemerintah.
Doa Minkeu dan Temankeu di seluruh Indonesia menyertai kalian, sang garda depan. ❤️
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pidato Presiden RI Pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-Undang Tentang APBN Tahun Anggaran 2025 Beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR
#PidatoRAPBN2025 NusantaraBaru
1. Kita patut bersyukur. Sbg bangsa yg tangguh Indonesia mampu menghadapi tantangan sgt berat 10 thn terakhir. Mulai dr Pandemi Covid19, gejolak geopolitik global,perang dagang& berbagai ancaman krisis,serta perubahan iklim yg menimbulkn byk bencana #PidatoRAPBN2025 NusantaraBaru
2. Alhamdulillah.. walau diterpa banyak tantangan & ketidakpastian. Kondisi politik & ekonomi kita tetap stabil. Bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan. #PidatoRAPBN2025 NusantaraBaru
@jokowi 1.Alhamdulillah, Indonesia mendptkn apresiasi sbg slh satu negara yg berhasil mengatasi pandemi & memulihkn ekonomi dgn cepat. Pemulihn ekonomi dlm tren yg terus menguat, tumbuh 5,01% Triwulan I, dan menguat signifikan menjd 5,44% Triwulan II 2022 #RAPBN2023#PulihLebihCepat
@jokowi 2.Sektor2 strategis spt manufaktur & perdagangan tumbuh ekspansif didukung konsumsi masyarakat yg mulai pulih, serta solidnya kinerja ekspor. Neraca perdagangan mengalami surplus 27 bulan berturut2. #RAPBN2023#BangkitLebihKuat
PIDATO PRESIDEN RI PADA SIDANG TAHUNAN MPR RI DAN SIDANG BERSAMA DPR RI DAN DPD RI DALAM RANGKA HUT KE-77 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022
1. Tantangan yang kita hadapi sangat berat. Semua negara, di seluruh dunia, sedang menghadapi ujian. Krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya pulih. Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. #PidatoPresiden2022#bangkitlebihkuat
2. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi. 107 negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut. #PidatoPresiden2022#bangkitlebihkuat