, 23 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
Dikenal sebagai seorang filsuf kelahiran Aljazair dan penulis absurdisme yang memenangkan hadiah Nobel dalam bidang sastra pada tahun 1957, orang ini juga merupakan teman dekat Sartre dan Simone de Beauvoir. Mari kita membahas filsuf absurd

Albert Camus!

- a thread!
Lahir pada tahun 1913, Camus dikenal sebagai seorang jurnalis, editor, penulis naskah, sutradara, novelis, aktivis, dan filsuf (walaupun ia menolak disebut demikian). Walau ia dengan kuatnya memisahkan diri dari eksistensialisme, tapi Camus menpertanyakaan hal eksistensial besar!
"Hanya ada satu pertanyaan filosofis yang sangat serius, dan itu adalah bunuh diri." Kalimat ini muncul dalam bukunya berjudul The Myth of Sisyphus dan digadang-gadang sebagai pertanyaan eksistensialis abad-20 paling terkenal. Ia menjawab pertanyaan ini dari filosofi absurdnya.
Dalam buku yang sama, ia memberikan gambaran mencolok tentang nasib manusia: Sisyphys terus menerus mendorong batu ke atas gunung hanya untuk melihat batunya turun kembali.
Filsafat Camus juga cukup terkenal di bidang politik, terutama dari bukunya berjudul The Rebel, serta karya editorial korannya, esai politik, drama, dan fiksi yang membuat Camus mendapat reputasi sebagai seorang moralis yang hebat.
Camus mengklaim bahwa moralitas harus membimbing politik. Meskipun ia tak menyangkal bahwa moral itu berubah seiring waktu, beliau menolak doktrin Marxis klasik yang menyatakan bahwa sejarah mendefinisikan moral.
Ia juga terkenal sangat kritis terhadap komunisme otoriter, terutama dalam kasus rezim Soviet (yang dianggapnya otoriter). Camus menegur para pembela Soviet dan "keputusan mereka untuk menyebut kebebasan perbudakan total/total servitude freedom".
Sebagai pendukung sosialisme libertarian, ia mengklaim bahwa Uni Soviet bukanlah sosialis dan Amerika Serikat bukanlah liberal. Kritik pedasnya terhadap Soviet menyebabkan Camus berbenturan dengan temannya yakni Jean-Paul Sartre.
Aktif dalam French Resistance terhadap pendudukan Jerman selama Perang Dunia II, Camus pernah menulis: "Sekarang, satu-satunya nilai moral adalah keberanian, yang berguna untuk menilai siapa saja boneka yang berpura-pura berbicara atas nama rakyat."
Seiring berjalan waktu, Camus akhirnya menemukan jati dirinya sebagai seorang anarko, profesor David Sherman menganggap Camus sebagai anarko-sindikalis dan Graeme Nicholson menganggapnya sebagai anarkis-eksistensialis. Camus tegas menentang beberapa hal.
Eksploitasi, otoritas-properti, Negara, dan sentralisasi, semua ditentangnya. Camus pada masa ini menulis untuk publikasi-publikasi anarkis seperti Le Libertaire, La Révolution prolétarienne, dan Solidaridad Obrera.

Sekarang kita akan masuk ke Filsafat beliau!
Meski Camus sebagian besar terhubung dengan absurdisme, ia secara rutin dikategorikan sebagai eksistensialis, sebuah istilah yang ia tolak pada beberapa kesempatan. Camus mengatakan bahwa asal-usul filosofisnya terletak pada filsafat Yunani kuno, Nietzsche, dan moralis abad ke-17
Sedangkan, eksistensialisme sendiri baru muncul dari filsafat abad ke-19 dan awal abad ke-20 seperti Kierkegaard, Karl Jaspers, dan Heidegger. Ia juga mengatakan bahwa karyanya yang berjudul The Myth of Sisyphus merupakan kritik terhadap berbagai aspek eksistensialisme.
Camus menolak eksistensialisme sebagai filsafat, tetapi kritiknya sebagian besar terfokus pada eksistensialisme Sartre. Ia berpikir bahwa pentingnya sejarah yang dipegang Marx dan Sartre tak sesuai dengan kepercayaannya pada kebebasan manusia.
Camus memfokuskan filsafatnya pada absurditas kehidupan, akhir yang tak terhindarkan (kematian) disoroti dalam tindakannya. Keyakinan bahwa absurd (hidup tanpa makna/ketidakmampuan manusia untuk mengetahui adanya makna) merupakan sesuatu yang harus dipeluk oleh manusia.
Seperti yang ditulis sebelumnya, Camus memandang pertanyaan bunuh diri (yang menjadi pertanyaan filosofis serius itu) muncul secara alami sebagai solusi untuk absurditas kehidupan.
Banyak penulis eksistensialis yang membahas absurd dengan cara masing-masing. Kierkegaard misalnya menjelaskan bahwa absurditas kebenaran agama itu menghalangi kita untuk "reaching" Tuhan secara rasional. Sartre mengakui absurditas pengalaman individu.

Bagaimana dengan Camus?
Absurd, bagi Sartre, adalah apa yang tidak berarti. Dengan demikian, keberadaan manusia itu tidak masuk akal karena kemungkinannya tidak menemukan pembenaran eksternal.
Absurd diciptakan karena manusia, yang ditempatkan pada alam semesta yang tak cerdas, menyadari bahwa nilai-nilai manusia tak didasarkan pada komponen eksternal yang kuat. Absurd ialah hasil dari konfrontasi antara kebutuhan manusia dan keheningan dunia yang tidak masuk akal.
Meskipun absurditas tak dapat dihindari, Camus tak hanyut menuju nihilisme. Tapi, realisasi dari absurditas mengarahkan kita pada pertanyaan: Kenapa seseorang harus terus hidup? Bunuh diri ialah pilihan yang ditolak Camus dg tegas sebagai penolakan nilai2 kemanusiaan & kebebasan.
Ia mengusulkan agar kita menerima bahwa absurditas ialah bagian dari hidup kita dan hidup bersamanya.

Selain Myth of Sisyphus, ia memberikan banyak pemikiran menarik dalam bukunya yang berjudul The Stranger dan The Plague (yang sangat relevan dengan pandemi saat ini).
Sayangnya, Camus tidak hidup dalam umur yang panjang. Ia meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil pada tanggal 4 Januari 1960 di umurnya yang ke-46.

Selanjutnya kita akan membahas buku The Plaque dan hubungannya dengan pandemi saat ini ya! Buku tersebut lagi laris kembali loh!
Sumber:

1. plato.stanford.edu/entries/camus/…
2. Camus by David Sherman
3. en.wikipedia.org/wiki/Albert_Ca…

Konten oleh @NathPribady
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Logos

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!