Sayyidina Umar bin Khattab ra mengutus tentara untuk memerangi romawi. Di antara mereka ada seorang pemuda dari kalangan sahabat bernama Abdullah bin Hudzafah.
Peperangan itu berlangsung lama sampai membuat kaisar romawi kagum kepada kaum muslimin.
Mereka mendatangkan Abdullah bin Hudzafah sambil menyeretnya dengan kaki tangan yang dirantai. Alhasil setelah terjadi perbincangan, kaisar romawi kagum dengan kecerdasannya.
Abdullah menjawab, “Tidak.”
Kaisar romawi berkata, “Masuklah agama Nasrani! Nanti saya serahkan separuh kerajaan ini.”
Abdullah menjawab, “Tidak.”
Kaisar romawi berkata,
Abdullah bin Hudzaifah berkata, “Tidak! Sumpah, jika kamu menyerahkan kerajaanmu dengan kerajaan nenek moyangmu, serta kerajaan luar dan dalam Arab sekalian,
Kaisar romawi murka dan berkata, “Kalau begitu, saya bunuh kamu!”
Abdullah berkata, “Bunuh saja aku”
Maka kaisar menyuruh supaya ia diseret dan digantung pada sebuah kayu, sembari dikelilingi para pemanah.
Ketika kaisar melihatnya tetap bersikeras, maka ia menyuruh untuk membiarkan Abdullah dipenjara tanpa makan dan minum sampai ia nyaris mati karena kehausan dan kelaparan.
Ketika kaisar sudah kehabisan cara, ia menyuruh untuk dibawakan
Tawanan tersebut menjerit dan mati dengan tulang yang mengapung terombang ambing di atas minyak dan disaksikan
Kemarahan kaisar semakin memuncak dan menyuruh supaya Abdullah dilempar ke dalam periuk. Ketika mereka menyeretnya dan ia merasakan panasnya minyak itu,
Abdullah menjawab, “Tidak.”
Kaisar bertanya, “Kalau begitu, apa yang membuat kamu menangis?”
Abdullah menjawab, “Demi Allah, saya menangis karena saya hanya diberi satu nyawa
Kaisar romawi itu menyerah, dan berkata, “Cium kepala saya, saya akan membebaskan kamu"
Kaisar menjawab, “Iya.”
Maka Abdullah mencium kepala kaisar romawi kemudian ia dan semua tawanan dibebaskan (300 org).
Sydna Abdullah memimpin mrk menghadap kepada sayyidina Umar ra dan mengisahkan kejadian tsb.
Maka Sayyidina Umar ra berdiri dan mengecup kepala Abdullah bin Hudzafah ra.