Sudah dua puluh tahun Abu Yusuf melakukan tawaf disekitar Ka’bah bersamanya
Tak seperti Abu Yusuf yg berpuasa trus menerus (dawam) sahabatnya ini sehari puasa sehari berbuka
Bersama Abu Yusuf, Beliau Rahimahullah masuk kota Thurthus dan
menetap di sana untuk beberapa lama.
Beliau Rahimahullah wafat tanpa seorang pun yang tahu kecuali Abu Yusuf
Abu Yusuf sampai tak bisa masuk lokasi reruntuhan bangunan itu.
Para pelayat menyebut-nyebut almarhum sebagai orang yang zuhud dan
termasuk dari kekasih Allah (waliyyullah).
Kata Abu Yusuf.
Pada kain itu tercantum tulisan berwarna hijau:
هذا جزاء من آثر رضا الله على رضا نفسه وأحب لقاءنا فأحببنا لقاءه
orang yang rindu menemui-Ku dan karenanya Aku pun rindu menemuinya.”
Di dunia mimpi inilah Abu Yusuf menyaksikan sahabatnya yg ahli puasa tersebut
menunggang kuda hijau serta berpakaian hijau dengan sebuah bendera di tangannya
Di belakang pemuda ini, ada dua orang tua diikuti
di belakangnya lagi satu orang tua dan satu pemuda.
“Siapa mereka?” Tanya Abu Yusuf
Dua orang tua itu adalah Abu Bakar ra dan Umar ra sementara orang tua dan pemuda itu adalah Utsman ra dan Ali ra
Dan akulah pemegang bendera di depan mereka,”
jelas almarhum sahabatnya dalam mimpi itu.
“Mereka ingin menziarahiku.”
Abu Yusuf pun kagum,
“Bagaimana kau bisa mendapatkan kemuliaan semacam ini?”
“Sebab aku memprioritaskan ridha Allah swt dibanding ridha diriku sendiri dan aku berpuasa pada 10 hari Dzulhijjah,” jawab sahabatnya.
termaktub dalam beberapa hadits
Misalnya hadits riwayat Ibnu ‘Abbas yg ada di dalam Sunan At-Tirmidzi yang mengatakan,
“Tiada ada hari lain yang disukai Allah untuk beribadah seperti sepuluh hari ini (Dzulhijjah)”
adalah hari terlarang untuk berpuasa.
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹