Ibarat adegan film, sebagian orang ingin "si jahat" menderita pada akhirnya akibat perbuatannya.
Meski kami ingin juga menimpakan derita pada "si jahat", menerima maaf dan pernyataan koreksi lebih menjadi pilihan rasional yang akhirnya diputuskan.
Kami memahami jika sahabat ada yang kecewa atau tidak puas atas keputusan RS Wiyung, RS Siloam Surabaya atau #PERSI yang tidak meneruskan pada upaya hukum atas unggahan sdr @BalqisRrzq .
Kami menganggap cukup upaya permintaan maaf dan pelurusan informasi melalui media sosial.
Kami mohon maaf jika mengecewakan atau anti klimaks.
Ada pilihan-pilihan yang harus diputuskan. Kami sudah bicara dengan pihak Rumah Sakit, terakhir sore tadi.
Ada tugas dan pekerjaan lain melayani pasien yg menjadi lebih penting dan prioritas.
Jika boleh menyampaikan apa adanya, kondisi dan situasi operasional perumahsakitan saat ini tidak mudah. Disisi lain upaya hukum membutuhkan waktu, energi dan sumber daya.
Kami ingin mengalokasikan seluruh sumber daya itu pada hal yg lebih urgen dan penting.
Informasi palsu, hoaks dan menyesatkan itu memang merugikan Rumah Sakit, #PERSI, publik dan kita semua.
Ingin rasanya menuntaskan "emosi sosial" ini pada puncaknya.
Namun dengan segala keterbatasannya, kami memilih berdamai dan mencukupkan sampai disini, disertai hikmah.
Kami ucapkan terima kasih dengan dukungan dan kerjasamanya yg luar biasa dari warganet.
Terima kasih pula atas doa dan harapannya bagi tenaga kesehatan & petugas rumah sakit dlm melayani pasien #COVID19 & non Covid-19.
Tanggapan PERSI atas Penganiayaan dan Pengeroyokan Dokter IGD RSUD Blambangan.
Berdasarkan hasil klarifikasi dan penjelasan manajemen RSUD Blambangan pada Rabu (29 Juli 2020) atas pemberitaan ini Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menyampaikan tanggapan sbb:
#PERSI mengecam tindakan kekerasan penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oknum anggota LSM yang terjadi di area pelayanan IGD dan kepada dokter yang sedang bertugas memberikan pelayanan kepada pasien.