2) Jonathan berasal dr Siantar Sumut. Dia bekerja di pabrik pengawetan daging di Kampung Selamat, Penang. Selama bekerja di pabrik ini dia rajin. Berkelakuan baik. Dibuktikan dia sempat pulang ke Siantar. Pd tahun 2018 kembali ke Malaysia dan diterima kembali kerja di pabrik ini.
3) KEJADIANNYA: pd 19 Desember 2018 Jonathan meminta gaji kpd majikannya bernama Sia Seok Nee. Krn dia ingin pulang kampung ke Siantar utk merayakan Natal dan Tahun Baru. Sekaligus mengadakan babtisan anaknya yg baru lahir di kampung. Kemudian dia meminta upah ke majikannya itu..
4) Jonathan meminta upahnya dibayar penuh untuk masa kerja 1 tahun. Bukannya dibayar penuh sesuai perjanjian diawal masuk kerja dulu, dia malah dihina dan dicaci maki. Dan majikannya melemparkan cq mencampakkan sejumlah uang yg nilainya jauh dr yg diperjanjikan ke muka Jonathan..
5) Jonathan tidak bisa membendung emosinya. Tersulut amarah. Karna kesal Jonathan spontan mengambil "parang daging" yg tidak jauh dari mereka. Dan terjadilah kejadian pembunuhan terhadap Sia Seok Nee majikannya..
6) Dr kronologis diatas rasanya Jonathan tidak pantas menerima hukuman mati ini! Jika majikannya tidak berlaku demikian pastilah peristiwa itu tidak akan terjadi. Ada latar situasi yg melatarbelakanginya. "Ini memang bukan alasan pemaaf. Tapi bisa jd alasan meringankan hukuman".
7) Alasannya tersulut emosi yg sebabkan terjadinya pembunuhan tidak lepas dari sikap majikannya yg tidak memberikan gajinya satu tahun kerja. Ditambah ucapan menuduh macam² serta tindakan kasar majikannya kpd Jonathan. Belum lagi melemparkan sebagian uang upah ke wajah Jonathan..
8) Saya sudah baca kasus Jonathan. "The case was framed under Section 302 of the Malaysian Penal Code which carries a mandatory death sentence upon conviction". Kasus itu dibingkai berdasarkan Bagian 302 KUHP Malaysia yg DIJATUHI HUKUMAN MATI, wajib setelah dijatuhkan hukuman..
9) Secara hukum (apalagi) jika tdk diberikan Lawyer terbaik, sulit rasanya Jonathan selamat dr hukuman mati ini. Apalagi dikaitkan dgn jiwa nasionalisme hakim yg memeriksa perkara ini di Malaysia. Satu²nya jalan agar tidak dihukum mati tinggal "diplomasi" dr pemerintah Indonesia.
10) Saya mungkin dianggap tidak pantas mengajukan permohonan ini krn dulu bukan pemilih bapak. Namun saya yakin keluarga Jonathan ini dan banyak orang Batak adl pemilih bapak Presiden @jokowi. Saya hanya menyuarakan saja. Semoga Negara sekuat tenaga bisa membantu Jonathan ini.🙏
11) Kpd Yang Mulia Perdana Menteri Tan Sri @MuhyiddinYassin: kami dari Indonesia memohon perhatian terhadap kasus Jonathan Sihotang ini. Dia seorang ayah dari 2 orang anak yg masih kecil-kecil. Dengan kerendahan hati kami memohon semoga Yang Mulia bisa memberi kebijaksanannya.🙏
12) Kpd Yang Mulia Tun Dr Mahathir @chedetofficial dan Datuk Sri @anwaribrahim: kami juga memohon perhatian dan kebijaksanaan dari Yang Mulia berdua terhadap kasus JONATHAN SIHOTANG ini. Semoga dia bisa mendapatkan keadilan yg layak di Malaysia. Sehat selalu Dr Tun dan DSAI.🙏
Terakhir: semoga Jonathan Sihotang bisa mendapat keadilan di Malaysia dan terlepas dr hukuman mati.
"Sabar ma ho di Malaysia appara. Pos ma roham semoga adong dalan terkait kasus mu on. Manang songon dia pe masalah naro tungolomu jalo ma dohot roha naserep dohot iman na gogo".🙏
"Sabar ma ho di Malaysia appara. Pos ma roham semoga adong dalan terkait kasus mu on. Manang songon dia pe masalah naro tungolomu jalo ma dohot roha naserep dohot iman na gogo".🙏
