, 29 tweets, 6 min read
My Authors
Read all threads
LAYAKKAH MEMASUKKAN ANAK SEKOLAH DI SAAT PANDEMI INI?

*sebuah utas*
Pertama, kondisi wabah di Indonesia tidak sedang membaik atau stagnan, tetapi semakin memburuk. Jumlah positif meningkat tajam dan tingkat kematian tinggi. Termasuk kematian anak2.
Kedua, tidak ada zona hijau dan kuning di Indonesia. Zona hijau dan kuning tercipta hanya karena jumlah test tidak memadai.
Ketiga, perihal wabah covid ini pemerintah sama sekali tidak paham dan tidak punya strategi serta goal yg jelas untuk menghadapinya. Ujung2nya selalu mencari2 alasan, bukan solusi.
Keempat, pemerintah tak bertanggung jawab terhadap nyawa kita. Kitalah yg bertanggung jawab terhadap nyawa sendiri dan orang2 yg kita cintai
Sedikit fakta2 di atas adalah pertimbangan apakah anak2 kita sudah layak masuk sekolah atau belum.
Dan secara jelas disebutkan nama programnya adalah "uji coba sekolah tatap muka". Itu artinya pemerintah yg punya program dan anak2 kita yg jadi kelinci percobaannya
Dan apa jadinya jika percobaan tersebut gagal? Pemerintah dgn enteng akan beralasan, sedangkan kita yg kehilangan anak menangis pun tiada guna. Anak tercinta yg sudah terlanjur pergi tak akan pernah kembali
Dan sudah terjadi..
Anggaplah jika ini terjadi pada anak kita dan sampai meninggal (bukan tidak mungkin). Apa pertanggungjawaban pemerintah yg membuat program uji coba ini? Apakah bisa mengembalikan anak kita?
Ini kita sedang bicara tentang nyawa anak2 kita, yg untuknyalah kita hidup dan untuknyalah kita bersedia mati, melebihi nyawa kita sendiri.
Dalam hal ini maka kita diberi dua pilihan, memilih sekolah anak atau nyawa anak?
Pilihan yg kelihatannya sulit tetapi sebenarnya tidak sesulit itu jika saja kita mau sedikit saja mengubah mindset kita tentang sekolah (bukan pendidikan).
Pertanyaannya adalah seberapa penting sekolah dibanding nyawa anak kita? Benarkah sekolah bisa menjamin masa depan anak hingga sampai layak meresikokan nyawa mereka?
Jawabannya, sekolah tidak penting tapi pendidikanlah yg penting. Sekolah sekolah bukan penjamin masa depan anak tetapi sekolah cuma tempat mencari ilmu, yg mana bisa dilakukan dimana saja.
Dan seandainya pun sekolah memang mampu menjamin suksesnya masa depan anak, apakah tetap layak meresikokan nyawa anak kita tercinta demi sebuah sukses?
Ingat, tak ada masa depan bagi anak yg mati.
Pada kenyataannya, di masa depan ijazah sudah tidak penting lagi, tapi jauh lebih penting hard skill dan soft skill. Didiklah anak2 Anda untuk memiliki dua jenis skill tersebut sebaik2nya.
Hard skill dan soft skill tidak pernah berhasil diajarkan sekolah formal secara baik. Mereka yg punya hard skill bagus banyak belajar di kursus, di tempat kerja atau bahkan otodidak lewat buku atau youtube lalu praktek sendiri sampai mahir
Demikian juga dengan soft skill. Seorang tamatan S2 yg minderan, tak pandai berkomunikasi dan kaku kelak secara karir dan bisnis akan tertinggal dari yg tidak sekolah tapi punya personal approach yg baik, jago closing bisnis dan pandai melayani orang lain.
Dengan fakta bahwa sekolah tak lagi sepenting yg kita bayangkan sebelumnya, maka apakah masih layak jika kita memaksakan anak2 masuk sekolah dengan resiko besar kehilangan nyawa?
Mengapa akan jauh lebih beresiko dibanding kantor atau bahkan rumah sakit sekalipun? Sebab sdh kodratnya anak2 dan remaja lebih aktif dibanding orang dewasa. Cara bergaul mereka pun lebih fisik dibanding orang dewasa. Dan mereka lebih tidak patuh protokol dibanding orang dewasa
Alasan kedua, pejabat yg bilang sekolah tatap muka dengan protokol ketat itu hanya BULLSHIT!
Guru tidak akan pernah sanggup menjamin protokol kesehatan dijalankan anak2 secara tertib. Bahkan anak berkelahi pun kadang2 guru malas ngurusin!
Alasan ketiga, protokol kesehatan pemerintah itu sendiri sangat tidak memadai. Diantara tiga protokol minimal; yaitu cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak, hanya cuci tangan yg bisa dijalankan secara konsisten.
Ingat, standar minimal saja tidak sanggup kita jalankan.
Persoalan besarnya adalah virus bisa datang kapan saja dan oleh siapa saja. Sekedar cuci tangan saat mau masuk kelas sangat tidak masuk akal diandalkan utk mencegah penularan.
Jaga jarak jelas anak2 tidak mungkin, disiplin pakai masker apalagi? Presidennya saja tidak disiplin kok mengharap anak2 bisa disiplin?
Jadi jelas ya, jangan tertipu janji protokol kesehatan. Gurunya saja tidak disiplin bagaimana bisa menjamin disiplin protokol kesehatan?
Protokol kesehatan Indonesia sangat tidak memadai. Dan yg minimalis itu pun tidak dijalankan secara konsisten.
Di negara lain yg protokol kesehatannya lebih ketat dan canggih pun masih kecolongan gara2 sekolah tatap muka, apalagi Indonesia?
Protokol yg lebih ketat yg dimaksud disini adalah; sanitasi seluruh tubuh sebelum masuk kelas, sanitasi udara dgn pemasangan Far-UVC di tiap AC kelas, sanitasi ruangan rutin tiap hari sebelum kelas dibuka dan setelah kelas tutup.
Di Indonesia bahkan kantor pun tidak melakukannya
Fakta2 tersebut adalah gambaran bahwa program uji coba kelas tatap muka ini bukanlah sebuah ide cemerlang, melainkan gambaran betapa pemerintah sudah angkat tangan dan tak tahu apalagi yg harus dilakukan menghadapi wabah yg di awal disepelekan bahkan mereka jadikan guyonan.
Pilihan terbaik adalah jangan mau anak2 kita dijadikan kelinci percobaan oleh pemerintah yg sama tak pahamnya dengan kita dan tidak punya tanggung jawab!
Nyawa anak kita adalah tanggung jawab kita. Jangan percayakan nyawa anak pada pemerintah!
Karena jika kita paksakan maka sesungguhnya kita sendirilah yg membunuh anak kita. Akankah kita bisa menjalani hidup dengan kenyataan tersebut?
Ingat, lebih baik tidak sekolah dari pada anak mati. Sebab masih ada masa depan cerah bagi anak yg tidak sekolah sekalipun, tapi tak ada masa depan bagi anak yg mati. Dan ingat pula bahwa pendidikan dan sekolah itu dua hal yg berbeda.
Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan dan menyelamatkan nyawa. Terima kasih.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with #99

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!