Sekitar 4 bulan pasca digusur, bareng arsitek & perencana @RujakRCUS, Andesh dan Anin, warga yg bertahan juga melakukan advokasi melalui desain. Bahwa keberadaan kampung pun bisa sesuai dengan RDTR.
Ini desain perdana Andesh bareng warga Kampung Akuarium yg bertahan di lokasi.
Di akhir 2016 dan jelang Pilkada DKI, desain ini mendadak populer ...
Ternyata selidik punya selidik, ada akun sosmed parpol yg ngupload tanpa bilang-bilang, apalagi minta ijin #ehh ...
Dan memang Pilkada DKI membalikkan nasib #KampungAkuarium. Akhirnya warga tergusur dan kaum miskin punya kesempatan.
Ekspresi mereka saat Pilkada tergambar disini.
Dan kandidat dmn @JRMK_Jakarta (tmsk #KampungAkuarium) berkontrak politik memang menang Pilkada DKI. Tapi tentu mereka tidak tinggal diam. Mereka tetap berusaha. Bahkan gugatan hukum #KampungAkuarium jalan terus setelah gagal di tahap mediasi. Mereka didampingi oleh @LBH_Jakarta
Selain terus melakukan advokasi ke kubu Gubernur yg menang Pilkada (agar program utk kampung benar partisipatif), warga2 Kampung juga bersiap melakukan perencanaan. Mereka latihan pemetaan, rapid assessment, dll.
Dan di Juli 2017, ada ratusan mahasiswa arsitektur se Indonesia ikut bantu melakukan pemetaan di 16 kampung kota Jakarta dalam rangka pengabdian masyarakat Temu Karya Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Indonesia.
Masing-masing kampung membentuk tim kerja, termasuk #KampungAkuarium. Dan pendamping teknisnya tetap @RujakRCUS.
Entah ada berapa banyak pertemuan warga yg dilakukan utk memastikan perencanaan partisipatif. Murni swadaya tanpa APBD.
Tak cuma urusan perencanaan kampung, #KampungAkuarium juga ikuti prosedur "protes" soal tata ruang, mekanisme yg memang ada dalam RDTR.
Sblmnya, protes tata ruang ini utk individu dan perusahaan, Dinas Citata sampai bingung formatnya krn gak pernah ada proses basis kampung.
Selingan dikit ... nemu foto lama lagi menjelaskan mekanisme dan desain hunian sementara #KampungAkuarium di dalam Mushola Al Jihad.
Aku yang sempat turun berat badan sampai 5 kg 🤣🤣
Dan kampung2 pun melayangkan surat keberatan RDTR kepada Dinas Citata dan Gubernur DKI, tmsk #KampungAkuarium.
Kalau menurut Perdanya nih, jika tidak dijawab keduanya dlm tempo waktu 2 bln sejak tanggal surat diterima, keberatan dianggap diterima loh.
Btw, tdk semua proses desain dijelaskan oleh arsitek @RujakRCUS. Rujak sebagai arsitek (komunitas) melakukan fasilitasi. Semua keputusan desain diambil dengan sadar oleh warga. Tugas arsitek komunitas memberikan pertimbangan dan saran teknis.
Warga jg kudu bisa jelaskan desain.
Di thread lain saya akan jelaskan berbagai versi desain. Desain #KampungAkuarium tidak hny desain2 kolaborasi antara @RujakRCUS dan warga saja. Tapi ada juga desain2 dr konsultannya Dinas Perumahan, "sumbangan" parpol pas Pemilu 2019, hingga desain2 mhsw berbagai negara.
Proses desain partisipatif dlm bahasa program Pemprov DKI adalah Community Action Planning. #KampungAkuarium dan @RujakRCUS lakukan di 2016, lanjut 2017 dgn pelatihan serta perencanaan mandiri.
2018 dimulai yg pemerintah, kick off yg sesungguhnya diorganisir oleh kampung2.
Lalu kenapa sih @RujakRCUS tetap mendampingi warga dan warga #KampungAkuarium tetap membuat perencanaan mandiri WALAUPUN sudah ada program CAP pada RPJMD?
Krn kami bisa lihat masa depan ... #ehh ...
Hehehe, tapi jawabannya bisa ditemukan disini:
Dan kamipun bukannya berdiam diri ya melihat kekurangan Program CAP sana sini. @RujakRCUS misalnya melakukan penilaian di 2018. Lalu bareng2 tim FT Ars UI, ASF, JRMK dan UPC menyampaikan masukkannya langsung ke Gubernur DKI di September 2018.
Selanjutnya mau dengar cerita apa nih tentang #KampungAkuarium ?
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Urban Poor Consortium @urbanpoor memiliki sejarah lama pendampingan di Kampung Bayam hingga lbh dr 20 th lalu.
Merekalah yg mengajarkan penduduk di sana utk bercocok tanam bayam. Jadi namanya Kampung Bayam.
@urbanpoor Dari Gubernur ke Gubernur, isu di KB ini silih berganti. Juga penggusuran paksanya.
Wacananya mulai dari Taman BMW, hingga bangun stadium. Sempat ada sengketa tanah juga, diklaim oleh anak perusahaan developer kelompok “senin harga naik”.
Ada banyak kesalahan yg sok tahu dalam twit ini: 1. Soal siapa penyebab banjir sesungguhnya (saya sdh sampai capek kasih data perubahan tata guna lahan) 2. Bahwa korban gusuran paksa di DKI circa 2014-6, sering kali tdk mendapatkan kompensasi. Kalaupun ada, ya cuma gratis rusunawa 6 bln.
Pelanggaran si nomor satu malah diputihkan ama RTR2010, sementara yang miskin distigma terus sama mbak dan temen2nya. Sampai sekarang.
Hunian bantaran kali? Kalau mau ekstrim, cek tuh bangunan Kementerian LHK (contoh favorit anak2 SJW) di Jaktim 🤭
GWS, deh mbak nya …. Benci amat ya ama orang miskin x_x
Ketidakadilan lain: 1. HGB pulau reklamasi jadi dalam 1 hari oleh BPN di era Djarot 2. Kampung KAKC dan Kunir sudah ada sejak 1970an dan berdiri di atas tanah negara (ini artinya bkn tanah milik pemerintah ya), malah terancam penggusuran paksa dan 1 malah digusur 2x di 2015.
Sesungguhnya tidak sulit melihat ketidakadilan (ruang) di Jakarta, cuma butuh buka mata dan telinga serta hati aja.
Dan kejahatan Negara ke orang miskin yg dicap “ilegal” itu gak berhenti sampai di soal tanah, sertifikat, tata ruang dan rumah tinggal.
Ada Gubernur yg begini coba.
Jangan2lah gajah dipelupuk mata malah ditaruh kulkas, mbak mbak, duh.
Sekadar mengingatkan, IKN dijual di Dubai Expo, menggaet dari Tony Blair hingga MBZ. Semua harapannya agar dapat investasi asing.
Jika pada akhirnya dapat Agung Sedayu, ya lain kali pamerannya di Jakarta Fair aja, gak usah ke Dubai Expo.
Sesungguhnya ada investasi asing yang masuk, walau bukan plek berlokasi di IKN, tp dia bertujuan utk mensuplai kebutuhan semen IKN.
Namun yg menyedihkan itu berlokasi di karst yg harusnya dilindungi.
Cek tulisannya disini:
Sekitar 7-8 th lalu, saya menyaksikan kelompok yg berusaha melindungi Sangkulirang, warisan alam karst yg gak ada duanya. Mereka berusaha advokasi agar Sangkulirang menjadi UNESCO World Heritage, dan masuk ke tentative list.
Tujuannya apa: agar terlindungi dr eksploitasi.
Israel itu Negara yg tega membuat warga & kaumnya sendiri jadi perisai & calon peletup konflik.
Lihat saja bgmn 10 th terakhir Israel membiarkan krisis perumahan di kota2nya, dan dengan sengaja ksh solusi lewat bikin rumah subsidi di West Bank sambil ngaku itu “tanah negara”.
Wa pernah baca essay panjang soal itu.
Tapi sebelum dikira wa ngada2, berikut pernyataan PBB yg (telah sekian kali) minta agar Israel stop ekspansi secara ilegal di West Bank dan Jerusalem Timur.
Harga (sewa dan beli) hunian di berbagai kota, terutama kota besar macam Tel Aviv sudah gak masuk akal - dan membuat hampir mustahil buat generasi muda utk menghuni rumah layak.
Solusi Israel (menteri perumahan barunya
sempet ngaku: gak tahu ada krisis perumahan), adalah bikin rumah murah yg makin merembet ke demarkasi wilayah Palestina.
Jadi gak perlu heran kenapa peta West Bank makin lama makin bercak2.
APBN ada batasnya.
Investasi belum kelihatan hilalnya (terus buntutnya kudu disewa balik pula pakai duit APBN). Pancingan Investasi udah sampe ke level hak guna 160 th tp gak mempan jg.
Harapan terakhir ya aset DKI. Tp tdk semudah itu, berkat SUN. 🤭✌️