Fauzan Al-Rasyid Profile picture
Aug 17, 2020 13 tweets 2 min read Read on X
Saya bukan seseorang yang suka bahasa Indonesia sejak kecil. Dulu, saya pikir, buat apa belajar bahasa Indonesia? Bukankah kita sudah berbicara dengan bahasa Indonesia? Lagi pula, pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah pun kerap kali membosankan. Image
Selama SMA, pelan-pelan, pandangan tersebut berubah. Memang tidak drastis. Kebetulan, salah satu guru Bahasa Indonesia saya selama SMA, pernah jadi wali kelas saya saat kelas X.
Sebetulnya, beliau tidak terlalu sering membahas pelajaran (yang cukup membuat saya bingung waktu itu). Beliau justru lebih sering menceritakan pengalaman hidupnya dan berbagi petuah hidup.
Semua berubah ketika saya mulai mengikuti bimbel untuk persiapan masuk perguruan tinggi. Di situlah saya baru merasa “serunya” bahasa Indonesia dan betapa sedikit pengetahuan saya terhadap bahasa ibu saya sendiri.
Saya kemudian diterima di jurusan Ilmu Komunikasi UI dan mengambil program studi Jurnalisme. Selama masa kuliah, saya makin menyukai bahasa Indonesia. Saya terapkan segala hal yang saya tahu dalam tulisan-tulisan di blog ataupun tugas harian perkuliahan.
Namun, kalau kebanyakan orang kini mengenal saya sebagai “Fauzan yang kerjanya mengoreksi tata bahasa orang lain” ini, itu bermula ketika saya terjun ke industri media. Saya menjadi editor, penulis, jurnalis, penerjemah — intinya semua (harus) bisa.
Tahun ini, sebagaimana yang mungkin sebagian besar orang ketahui, saya “tidak sengaja” tercebur di tengah-tengah perjuangan pelajar angkatan 2020 untuk memperjuangkan impian mereka masuk PTN.
Sejak Maret, saya makin giat membagikan materi kebahasan baik di Instagram maupun Twitter. Ternyata, angkatan 2020 ini adalah angkatan yang sangat adaptif. Di tengah segala keterbatasan, mereka mampu bertahan dan bahkan bisa belajar walau hanya bermodalkan media sosial, misalnya.
Terbukti, dalam dua hingga tiga bulan, nilai Bahasa Indonesia mereka meroket! Serius! Saya sendiri tak pernah menyangka bahwa mereka bisa setangguh itu. Faktanya, mereka semua tangguh.
Tanggal 14 lalu, SBMPTN telah diumumkan. Ada yang lolos, tetapi banyak juga yang tidak. Meski begitu, skor UTBK mereka sebagian besar tinggi.
Yang paling membanggakan buat saya, skor subtes Pemahaman Bacaan dan Menulis (PBM) mereka sering kali justru yang tertinggi di antara empat subtes yang diuji!
Pada Mei lalu, saya pernah bilang bahwa angkatan 2020 akan jadi angkatan yang paling sadar bahasa Indonesia. Mereka anak-anak yang kritis, dan kini itu terbukti. Kemampuan bahasa Indonesia luar biasa, dan saya sangat bangga kepada mereka semua.
Selamat HUT ke-75 Republik Indonesia. Inilah sedikit kado dan kontribusi saya untuk negeri tercinta.

#MenujuIndonesiaMaju #HUTRI75

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Fauzan Al-Rasyid

Fauzan Al-Rasyid Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @fauzanalrasyid

Oct 16
Pembahasan yang menarik, saya izin nimbrung, ya. Berdasarkan analisis linguistik, argumen Mas @jpclotaine benar jika kita melihat dari perspektif pragmatik dan semantik.
Dalam teori linguistik, sebuah simbol (kata atau bunyi) memang netral sebelum diberikan makna melalui konvensi sosial. Ferdinand de Saussure, seorang tokoh linguistik strukturalis, memperkenalkan konsep signifier (penanda) dan signified (yang ditandai).
Kata “anjing”, misalnya, secara fonetik hanya sekumpulan bunyi sampai kita menyepakati bahwa ia merujuk pada hewan tertentu. Namun, setelah makna itu dilekatkan, kata tersebut memiliki konotasi dan denotasi, yang sering kali menimbulkan pemahaman yang disepakati oleh masyarakat.
Read 14 tweets
Jan 26
📝 [RANGKUMAN PAPARAN PASLON CAPRES/CAWAPRES DALAM PAKU INTEGRITAS @KPK_RI]

Ketiga paslon menyampaikan gagasannya terkait isu korupsi. Ada 3 hal yang perlu kita perhatikan:

1.⁠ ⁠Cara mengidentifkasi masalah
2.⁠ ⁠⁠Prioritas dan rujukan pengalaman/pengamatan
3.⁠ ⁠⁠Solusi kebijakan yang ditawarkanImage
IDENTIFIKASI MASALAH

Bagaimana pasangan capres/cawapres memandang isu korupsi?

0️⃣1️⃣: Pemberantasan korupsi dari puncak. Secara historis, Indonesia didirikan oleh pribadi berintegritas. Kepercayaan publik terhadap pemberantasan korupsi terus melemah, termasuk pada KPK. Kondisi ini harus dipulihkan.

0️⃣2️⃣: Korupsi merusak kehidupan bangsa dan negara, serta membahayakan keselamatan. SDA menjadi sektor yang dikorupsi. Pendekatan yang saat ini sudah benar dan harus ditingkatkan. Akan tetapi, korupsi harus dipandang dari segi sistemik dan realisme.

0️⃣3️⃣: Harus ada keteladanan dalam memimpin. Korupsi bisa terjadi karena disuruh atasan dan ditiru oleh yang lain. Ada komitmen tinggi atas pemberantasan korupsi, tapi yang ditunggu adalah bagaimana praktiknya berjalan.Image
Image
Image
Image
PRIORITAS DAN REFERENSI

Bagaimana pasangan capres/cawapres memiliki prioritas dalam menuntaskan korupsi dan referensi dalam menanganinya?

0️⃣1️⃣:
•⁠ ⁠Sektor yang diprioritaskan adalah pendapatan negara, SDA (laut), pangan, layanan dasar (pendidikan, kesehatan, infrastruktur), dan bisnis ilegal (judi, narkoba).
•⁠ ⁠⁠Komitmen pemberantasan korupsi sejak menjadi aktivis mahasiswa di era KKN merajalela.
•⁠ ⁠⁠Pengalaman rektor dan akademisi: menetapkan mata kuliah antikorupsi sebagai mata kuliah wajib mahasiswa. Satu-satunya di Indonesia.
•⁠ ⁠⁠Pengalaman Gubernur DKI Jakarta: membetuk Komisi Pencegahan Korupsi di Pemprov DKI Jakarta.

0️⃣2️⃣:
•⁠ ⁠Prioritas pada kehendak politik (political will). Harus memimpin dengan contoh. Harus menegakkan transparansi meskipun berat.
•⁠ ⁠⁠Pengalaman di tentara: kalau pemimpin memberi contoh yang jelek, anak buahnya lebih jelek lagi.
•⁠ ⁠⁠Referensi kondisi hakim di negara maju: jabatannya dijamin seumur hidup dan penghasilannya begitu besar sehingga tidak ada insentif untuk korupsi.
•⁠ ⁠⁠Pengalaman sebagai Menteri Pertahanan: Pejabat yang mengendalikan anggaran besar diperlakukan sama dengan pejabat yang tidak punya tanggung jawab tersebut. Jabatan mereka diusulkan untuk naik. Kalau tidak bisa dari segi gaji, harus diberi penghormatan.

0️⃣3️⃣:
•⁠ ⁠Sinergi antarlembaga penting, termasuk pelibatan tentara untuk penegakan hukum. Contohnya, korupsi di sektor pertambangan karena pelakunya dilindungi oleh kekuatan luar biasa.
•⁠ ⁠⁠Dialog dengan pengusaha. Ada aspirasi untuk kepastian hukum sehingga membentuk kenyamanan dalam berusaha (tanpa harus korupsi).
•⁠ ⁠⁠LHKPN dilakukan dengan monitoring dan pendampingan antar instansi.
•⁠ ⁠⁠Komitmen harus ditunjukkan dengan bukti.Image
Image
Image
Image
Read 9 tweets
Jan 16
📝 [RANGKUMAN DIALOG CAPRES BERSAMA KADIN]

Kadin Indonesia mengundang ketiga capres secara terpisah dan menanyakan tujuh pertanyaan yang sama sehingga kita dapat membandingkan:

1.⁠ ⁠bagaimana tiap capres memandang masalah?
2.⁠ ⁠apa solusi yang ditawarkan atas masalah tsb.?Image
📝 TEMA 1: KETAHANAN PANGAN

🔑 Kata kunci

01: Cooperative farming (koperasi), perbaikan irigasi, modernisasi pertanian, contract farming

02: Operasi pengendalian harga, subsidi pupuk, food estate, Burger King

03: Modernisasi pertanian, transplanter, geotech, satu data pertanian, riset pertanianImage
Image
Image
Image
📝 TEMA 2: ALAT KESEHATAN DAN RISET

🔑 Kata kunci

01: Dialog pelaku usaha, benchmarking (referensi negara lain), penurunan BBO, insentif kerja sama B2B

02: Hilirisasi, pohon industri, kenaikan anggaran R&D, mandiri

03: Kenaikan anggaran R&D, kawasan industri kesehatan, mitra strategis internasionalImage
Image
Image
Image
Read 11 tweets
Jan 8
- Mempertanyakan alutsista bekas, boleh — publik berhak tahu ✅

- Mempertanyakan Indonesia alami lebih dari 800 juta serangan siber, boleh — publik berhak tahu ✅

- Mempertanyakan kepemilikan tanah ratusan ribu hektare, sementara banyak prajurit TNI tak memiliki rumah dinas, boleh — publik berhak tahu ✅

- Mempertanyakan kenapa tidak punya istri, misalnya, ini baru TIDAK BOLEH karena ini namanya masalah personal

Bisa dibedakan dong mana yang masalah personal mana yang bukan?
Kita itu mau memilih calon presiden, ya memang sudah sepatutnya siapa pun orangnya, publik patut mencari tahu sebanyak mungkin informasi, apalagi soal kinerja yang bersangkutan.
Janganlah sedikit-sedikit baper. Masa debat enggak boleh saling serang? Presentasi kelompok di kelas bahkan kadang bisa lebih “sadis” — riil.
Read 4 tweets
Aug 24, 2023
Mari kita belajar dari salah satu publikasi @univ_indonesia di Instagram berikut. Image
Setelah “yang terhormat”, tidak perlu tiap kata ditulis kapital (kecuali nama unit), buat apa? Image
Pada bagian perihal, ini pun tidak perlu ditulis kapital tiap katanya. Ini bukan judul. Image
Read 16 tweets
Jul 28, 2023
Betul, ini namanya diksi. Mati, meninggal, tewas, wafat, gugur, mangkat artinya sama, tetapi tidak berarti dapat digunakan dalam segala macam situasi.
Mati berarti ‘sudah hilang nyawanya; tidak hidup lagi’. Siapa pun bisa disebut mati jika, dalam arti sempit, sudah tidak lagi bernyawa, termasuk hewan dan tumbuhan.
Meninggal, tutup usia, dan berpulang berarti ‘mati’, tetapi dalam konteks ragam hormat.

Meninggal dunia digunakan pada orang-orang besar ternama atau para pemimpin.
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(