Setelah #penggusuranpaksa 11 April 2016, warga tercerai berai. Ada yg jauh hari menerima rusunawa, ada yg pulang kampung, namun yg mayoritas memilih bertahan. Ada yg tinggal di perahu dan mesjid Luar Batang.
Setelah alat berat DKI dan posko 3 pilar (satpol, polisi dan militer) pergi dari sekitaran Museum Bahari, satu persatu keluarga #KampungAkuarium kembali dan membangun puing2 itu dan ada yg sumbang tenda.
Selama hampir 2 th mrk tinggal dlm kondisi menyedihkan.
Sebelum ada yg "mainsplaining" dan "patronizing" dengan bilang "kok kalian tidak bujuk mereka terima rusun?", keputusan yg bertahan #KampungAkuarium adlh keputusan terbaik menurut mereka. Strategis krn mrk sdg menggugat, tak mungkin pindahkan anak sekolah, dan krn pekerjaan, dll.
Beban krn #penggusuranpaksa dan ditambah lingkungan yg buruk, memang akhirnya banyak yg sakit dan stress. Dan puluhan orang meninggal dunia. Yg sblm gusur2 sehat bisa tiba2 sakit dan meninggal.
Total yg meninggal 22 orang, selama hampir 2 th sblm mrk masuk #shelter.
Karena makin banyak yg meninggal, dan berbagai banyak alasan lain dr kampung2 lain yg jg tergabung dari @JRMK_Jakarta maka belum genap 40 hari DKI punya Gubernur baru, sudah disamperin warga kampung utk audiensi, tmsk #KampungAkuarium.
Ini pas persiapan audiensi sblm masuk.
Baru nyadar di HP minim dokumentasi soal pertemuan akbar itu.
Tp motret satu momen ini dari tempat saya duduk.
Tuh botol minum udah kemana ya?
Dari pertemuan itu ada sekitar 10 rencana tindak lanjut oleh Gubernur. Yg terkait #KampungAkuarium soal #shelter dan sempat diskusi soal upaya rekonsiliasi gugatan warga pd Pemprov. Soal gugatan ini kali aja @LBH_Jakarta mau spill spill juga ... aku mah cuma jadi saksi ahli doang
Gubernur setuju dgn usulan pembangunan #shelter bagi 2 kampung tergusur: Akuarium dan Kunir.
Hepi? Tidur nyenyak? Tidak dong. Pekerjaan banyak. Dan imho ini proses yg traumatik utk saya, krn menyaksikan betapa data kependudukan bisa menjadi penghalang warga utk dpt kan #shelter
Memang sblm ini belum pernah ada Pemerintah membangunkan #shelter untuk korban gusuran paksa, terlebih pemerintah pulalah pelakunya.
Namun proses negoisasi desainnya pun alot. Tp anggap saja latihan.
#Shelter yg terdiri dari 3 blok mulai dibangun di Januari 2018. Satu blok selesai, maka sebagian keluarga yg bertahan dan "lolos seleksi data kependudukan" pun mulai menempati. Dan tepat 2 thn pasca penggusuran, semua sdh menghuni shelter. #KampungAkuarium bikin syukuran.
#KampungAkuarium sudah punya #shelter. Tapi tidak demikian dgn Kampung Kunir, yg prosesnya terhambat krn lahan. Selesai acara di Akuarium, Gubernur "diculik" sebentar dan mampir ke Kunir, sekitar 10 menit dari Akuarium.
Dan sejak akhir 2018, sdh berdiri shelter di Kunir.
Bonus, pas lg cari foto2 lawas yg byk dokumentasi mas Tubagus dr @urbanpoor di FB @JRMK_Jakarta, mana sangka saya ketemu foto ini hahaha.
Kayaknya ini satu2nya foto bareng saya dgn Gubernur DKI yg sebelahan wkk. Lg doa, jadi alim deh saya.
Abaikan anak cuek lg main bubble.
Hari ini hari gembira untuk #KampungAkuarium.
Walau prosesnya berliku, panjang, bikin sedih, kesal, greget, pusing, namun ada banyak suka cita juga.
Yang ingin saya bagikan sejak 15 Agustus kebanyakan adalah suka cita dan kisah2 membahagiakan yg membuat kami terus optimis.
#17Agustusan kali ini dirayakan dgn lewati milestone baru.
Setelah proses perijinan yg cukup panjang, melalui sidang2 Tim Sidang Pemugaran, Tim Ahli Cagar Budaya dan masuk PTSP. Segala drama administrasi dan birokrasi, akhirnya pekerjaan konstruksi segera dimulai.
Mohon doa 🙏
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Urban Poor Consortium @urbanpoor memiliki sejarah lama pendampingan di Kampung Bayam hingga lbh dr 20 th lalu.
Merekalah yg mengajarkan penduduk di sana utk bercocok tanam bayam. Jadi namanya Kampung Bayam.
@urbanpoor Dari Gubernur ke Gubernur, isu di KB ini silih berganti. Juga penggusuran paksanya.
Wacananya mulai dari Taman BMW, hingga bangun stadium. Sempat ada sengketa tanah juga, diklaim oleh anak perusahaan developer kelompok “senin harga naik”.
Ada banyak kesalahan yg sok tahu dalam twit ini: 1. Soal siapa penyebab banjir sesungguhnya (saya sdh sampai capek kasih data perubahan tata guna lahan) 2. Bahwa korban gusuran paksa di DKI circa 2014-6, sering kali tdk mendapatkan kompensasi. Kalaupun ada, ya cuma gratis rusunawa 6 bln.
Pelanggaran si nomor satu malah diputihkan ama RTR2010, sementara yang miskin distigma terus sama mbak dan temen2nya. Sampai sekarang.
Hunian bantaran kali? Kalau mau ekstrim, cek tuh bangunan Kementerian LHK (contoh favorit anak2 SJW) di Jaktim 🤭
GWS, deh mbak nya …. Benci amat ya ama orang miskin x_x
Ketidakadilan lain: 1. HGB pulau reklamasi jadi dalam 1 hari oleh BPN di era Djarot 2. Kampung KAKC dan Kunir sudah ada sejak 1970an dan berdiri di atas tanah negara (ini artinya bkn tanah milik pemerintah ya), malah terancam penggusuran paksa dan 1 malah digusur 2x di 2015.
Sesungguhnya tidak sulit melihat ketidakadilan (ruang) di Jakarta, cuma butuh buka mata dan telinga serta hati aja.
Dan kejahatan Negara ke orang miskin yg dicap “ilegal” itu gak berhenti sampai di soal tanah, sertifikat, tata ruang dan rumah tinggal.
Ada Gubernur yg begini coba.
Jangan2lah gajah dipelupuk mata malah ditaruh kulkas, mbak mbak, duh.
Sekadar mengingatkan, IKN dijual di Dubai Expo, menggaet dari Tony Blair hingga MBZ. Semua harapannya agar dapat investasi asing.
Jika pada akhirnya dapat Agung Sedayu, ya lain kali pamerannya di Jakarta Fair aja, gak usah ke Dubai Expo.
Sesungguhnya ada investasi asing yang masuk, walau bukan plek berlokasi di IKN, tp dia bertujuan utk mensuplai kebutuhan semen IKN.
Namun yg menyedihkan itu berlokasi di karst yg harusnya dilindungi.
Cek tulisannya disini:
Sekitar 7-8 th lalu, saya menyaksikan kelompok yg berusaha melindungi Sangkulirang, warisan alam karst yg gak ada duanya. Mereka berusaha advokasi agar Sangkulirang menjadi UNESCO World Heritage, dan masuk ke tentative list.
Tujuannya apa: agar terlindungi dr eksploitasi.
Israel itu Negara yg tega membuat warga & kaumnya sendiri jadi perisai & calon peletup konflik.
Lihat saja bgmn 10 th terakhir Israel membiarkan krisis perumahan di kota2nya, dan dengan sengaja ksh solusi lewat bikin rumah subsidi di West Bank sambil ngaku itu “tanah negara”.
Wa pernah baca essay panjang soal itu.
Tapi sebelum dikira wa ngada2, berikut pernyataan PBB yg (telah sekian kali) minta agar Israel stop ekspansi secara ilegal di West Bank dan Jerusalem Timur.
Harga (sewa dan beli) hunian di berbagai kota, terutama kota besar macam Tel Aviv sudah gak masuk akal - dan membuat hampir mustahil buat generasi muda utk menghuni rumah layak.
Solusi Israel (menteri perumahan barunya
sempet ngaku: gak tahu ada krisis perumahan), adalah bikin rumah murah yg makin merembet ke demarkasi wilayah Palestina.
Jadi gak perlu heran kenapa peta West Bank makin lama makin bercak2.
APBN ada batasnya.
Investasi belum kelihatan hilalnya (terus buntutnya kudu disewa balik pula pakai duit APBN). Pancingan Investasi udah sampe ke level hak guna 160 th tp gak mempan jg.
Harapan terakhir ya aset DKI. Tp tdk semudah itu, berkat SUN. 🤭✌️