Thread by @Azmiabubakar12

Menziarahi Mayor Thung Liong Hwee
Patriot Yang Dipenggal Kepalanya Oleh Jepang

Ketika Jepang menduduki Indonesia Bagian Timur, Mayor Thung bersama 7 lainnya (4 merupakan anak kandungnya, 1 mantu lelakinya) menjadi martir dlm perlawanan thd Jepang.

Mereka ditebas lehernya oleh Jepang pada 19 April tahun 1942, sebagai balasan atas perlawanan yang dilakukan. Peristiwa ini juga menandai jatuhnya Indonesia Timur, ke tangan Jepang.
Ribuan etnis Tionghoa harus mengungsi ke desa dan daerah pedalaman.

Yang istimewa dan harus dicatat dlm sejarah adalah di daerah Gowa, etnis tionghoa yang mengungsi, mendapatkan perlindungan serta perlakuan baik dari masyarakat kampung setempat. Hal ini adalah sesuatu yg patut dikenang sebagai sejarah persaudaraan sesama anak bangsa Indonesia.

Mayor Thung Liong Hwee lahir di Makassar pada 7 Nopember 1872, Ayahnya adalah Kapiten yang kemudian ditahun1910 digantikan olehnya. Selain sebagai pemimpin orang tionghoa, beliau juga adalah pengelola Kelenteng Thian Hou Kiong (kelenteng leluhur orang Hokkian di Makassar).

Jasanya patut kita kenang, perlawanan yang penuh keberanian, tidak hanya berujung kematian untuk dirinya saja, tapi juga untuk keempat anak kandung dan satu menantu... ini adalah kisah kepahlawanan yang luar biasa tak hanya bagi orang2 Makassar, tapi juga bagi Bangsa Indonesia.

Ketika pertamakali ke Makassar, saya berniat, hal pertama yang akan saya temui adalah jejak Mayor Thung, ini mjd kenyataan ketika saya mendapatkan info akan keberadaan rumah beliau, di jalan Bacan,Makassar. Rumah tsb masih berdiri kokoh (Mayor Thung dilahirkan di sana)

Bahagia rasanya, ketika kami diterima dengan sangat baik oleh 3 orang cucu langsung dari Mayor Thung. Bahkan dipersilahkan mengambil gambar di depan lukisan kuno Mayor Thung.
Ada kesedihan mendalam ketika kami harus meninggalkan rumah tsb.

Terimakasih Mayor, Pengorbananmu akan kami kisahkan dari masa ke masa, agar menjadi teladan bagi kami sebagai generasi penerus bangsa.
Sumber:
--SinPo, Speciaal Nummer 10 Oktober 1946.
--Tokoh2 Etnis Tionghoa di Indonesia.

Koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa