Ada yg thy soal pembiayaan Kampung Susun Akuarium.
Itu dr Kewajiban SP3L Developer atau Ijin Lokasi. Dan itu bkn hal baru, sdh ada sjk 1990. Bangun rusunawa jd salah satu kewajibannya.
Tp byk yg mangkir, bahkan dulu ada Wagub yg janji nagih utang2 rusun.
Salah satu pembicaraan yg muncul dari sekian byk opsi pembiayaan adalah pakai Kompensasi KLB.
Tim kerja warga #KampungAkuarium rada sungkan dgn opsi itu, krn tahu posisi Rujak thdp kritik Kompensasi Pelanggaran (eh Pelampauan) KLB.
Dan praktek begini juga biasa. Di NYC istilahnya (mandatory) inclusionary zoning. Hny bedanya, unit rusun publiknya bisa dibangun di tempat yg sama dgn lokasi proyek.
Nah jeleknya versi Jakarta, bisa dibangun tempat lain. Dan developer sering ngeluh: “tanahnya susah”.
Saya tidak tahu apakah Kewajiban SP3L PT Almaron itu apakah utang dr pemenuhan proyek lama atau utk proyek baru?
Saya sih ngarep itu utang proyek lama (mereka developer Kemang Village).
Nah kalau proyek lama kan tercapai cita2 Pak Basuki Ahok utk tagih2 utang bangun rusun.
Pak Basuki juga pernah klaim tuh kalau utang bangun rusun Developer sampai 13Triliun.
Masak PDIP gak mau bantuin Pak Basuki utk memenuhi janji lamanya?
Btw, kalau ada yg tanya apa beda SP3L dan SIPPT, nah itu salah satu ijin serupa tapi tak sama. Ada bbrp syarat yg mirip, tp urus dulu SP3L baru urus SIPPT. Redundant? Kalau kata saya iya, hehehe.
Nah mari kita dukung Pemprov sekarang dan yg berikut2nya utk meneruskan penagihan utang2 bangun rusun sesuai cita2 Pak Ahok
Tapi ya PRODUK RUSUNNYA DIBENERNIN. Jangan kayak Nagrak dan Marunda atau Rawa Bebek.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Urban Poor Consortium @urbanpoor memiliki sejarah lama pendampingan di Kampung Bayam hingga lbh dr 20 th lalu.
Merekalah yg mengajarkan penduduk di sana utk bercocok tanam bayam. Jadi namanya Kampung Bayam.
@urbanpoor Dari Gubernur ke Gubernur, isu di KB ini silih berganti. Juga penggusuran paksanya.
Wacananya mulai dari Taman BMW, hingga bangun stadium. Sempat ada sengketa tanah juga, diklaim oleh anak perusahaan developer kelompok “senin harga naik”.
Ada banyak kesalahan yg sok tahu dalam twit ini: 1. Soal siapa penyebab banjir sesungguhnya (saya sdh sampai capek kasih data perubahan tata guna lahan) 2. Bahwa korban gusuran paksa di DKI circa 2014-6, sering kali tdk mendapatkan kompensasi. Kalaupun ada, ya cuma gratis rusunawa 6 bln.
Pelanggaran si nomor satu malah diputihkan ama RTR2010, sementara yang miskin distigma terus sama mbak dan temen2nya. Sampai sekarang.
Hunian bantaran kali? Kalau mau ekstrim, cek tuh bangunan Kementerian LHK (contoh favorit anak2 SJW) di Jaktim 🤭
GWS, deh mbak nya …. Benci amat ya ama orang miskin x_x
Ketidakadilan lain: 1. HGB pulau reklamasi jadi dalam 1 hari oleh BPN di era Djarot 2. Kampung KAKC dan Kunir sudah ada sejak 1970an dan berdiri di atas tanah negara (ini artinya bkn tanah milik pemerintah ya), malah terancam penggusuran paksa dan 1 malah digusur 2x di 2015.
Sesungguhnya tidak sulit melihat ketidakadilan (ruang) di Jakarta, cuma butuh buka mata dan telinga serta hati aja.
Dan kejahatan Negara ke orang miskin yg dicap “ilegal” itu gak berhenti sampai di soal tanah, sertifikat, tata ruang dan rumah tinggal.
Ada Gubernur yg begini coba.
Jangan2lah gajah dipelupuk mata malah ditaruh kulkas, mbak mbak, duh.
Sekadar mengingatkan, IKN dijual di Dubai Expo, menggaet dari Tony Blair hingga MBZ. Semua harapannya agar dapat investasi asing.
Jika pada akhirnya dapat Agung Sedayu, ya lain kali pamerannya di Jakarta Fair aja, gak usah ke Dubai Expo.
Sesungguhnya ada investasi asing yang masuk, walau bukan plek berlokasi di IKN, tp dia bertujuan utk mensuplai kebutuhan semen IKN.
Namun yg menyedihkan itu berlokasi di karst yg harusnya dilindungi.
Cek tulisannya disini:
Sekitar 7-8 th lalu, saya menyaksikan kelompok yg berusaha melindungi Sangkulirang, warisan alam karst yg gak ada duanya. Mereka berusaha advokasi agar Sangkulirang menjadi UNESCO World Heritage, dan masuk ke tentative list.
Tujuannya apa: agar terlindungi dr eksploitasi.
Israel itu Negara yg tega membuat warga & kaumnya sendiri jadi perisai & calon peletup konflik.
Lihat saja bgmn 10 th terakhir Israel membiarkan krisis perumahan di kota2nya, dan dengan sengaja ksh solusi lewat bikin rumah subsidi di West Bank sambil ngaku itu “tanah negara”.
Wa pernah baca essay panjang soal itu.
Tapi sebelum dikira wa ngada2, berikut pernyataan PBB yg (telah sekian kali) minta agar Israel stop ekspansi secara ilegal di West Bank dan Jerusalem Timur.
Harga (sewa dan beli) hunian di berbagai kota, terutama kota besar macam Tel Aviv sudah gak masuk akal - dan membuat hampir mustahil buat generasi muda utk menghuni rumah layak.
Solusi Israel (menteri perumahan barunya
sempet ngaku: gak tahu ada krisis perumahan), adalah bikin rumah murah yg makin merembet ke demarkasi wilayah Palestina.
Jadi gak perlu heran kenapa peta West Bank makin lama makin bercak2.
APBN ada batasnya.
Investasi belum kelihatan hilalnya (terus buntutnya kudu disewa balik pula pakai duit APBN). Pancingan Investasi udah sampe ke level hak guna 160 th tp gak mempan jg.
Harapan terakhir ya aset DKI. Tp tdk semudah itu, berkat SUN. 🤭✌️