My Authors
Read all threads
KUNTAT-KUNTET SANTET

A Thread

By Kisah Tanah Jawa
Hidup hanya menunda kekalahan demi kekalahan, segala apa yang kita punya, pada akhirnya akan kembali pada asalnya.
Namun terkadang manusia tidak mau begitu saja menerima kekalahan, ada rasa sakit yang harus dibalas dengan rasa sakit yang jauh lebih hebat, dendam kesumat semacam itu, bisa mendatangkan ajal, yang mencengkam dari belakang, ketika kita tidak melihat.
Seekor burung gagak terpenjara dalam kandang yang sempit, sayapnya mengepak-ngepak ketika mencoba menghindar dari tangkapan tangan seorang dukun tua.
Suaranya terdengar seperti isyarat kematian yang mendekat, seperti tanda bagi mereka yang akan berpulang, bulu-bulunya yang hitam legam berjatuhan dan berterbangan, menyatu dengan bau dupa yang tercium kuat.
Peristiwa itu terjadi pada saat aku diminta menemani Bapak menuju belantara hutan, Bapakku yang punya riwayat penyakit jantung, memintaku untuk menunggu diluar, tepat di bawah pohon jati, aku duduk bersandar di bawahnya.
Kulihat beberapa burung gagak di dalam kandang yang tak mau diam, mereka seperti bisa membaca sebuah pertanda, dukun tua itu keluar dan dibawanya kandang itu masuk ke dalam, aku mendekat dan mengintip dari celah-celah bilik bambu.
Ada darah segar yang mengalir, darah dari gagak tua yang lehernya hampir putus, darah itu kemudian disiramkan pada boneka kecil yang menyerupai manusia, sang dukun pun kemudian komat kamit mengucapkan mantra berisi kutukan.
Bola matanya bergerak kesana-kemari, sebelum akhirnya berhenti menatapku tajam, aku yang ketahuan mengintip terkejut dan segera pergi menjauh, namun tak lama aku dipanggil Bapakku untuk ikut masuk ke dalam.
Bukan Bapakku yang meminta santet itu, tapi bapak mendapat perintah dari bosnya untuk mendatangi dukun santet itu, perihal kehidupan duniawi yang tak akan pernah ada habisnya, perebutan harta warisan diantara mereka yang masih bertalian darah.
Aku sangat yakin Bapak tidak sepenuhnya ingin terlibat, ia hanya karena terpaksa, menyambung nyawa demi keluarga, daripada dipecat, dan ditinggal istri dan anak tercinta.
Beberapa bulan kemudian, aku mendengar kabar tentang seseorang di desa kami, yang tergolek lemah tak berdaya, perutnya membesar seperti balon raksasa, kulitnya melepuh dan mengeluarkan bau nanah yang tidak sedap, dugaan kuat santet menguat.
Sebab tak ada seorang pun dokter yang mampu mendiagnosa penyakit yang dideritanya. Kejanggalan itu mengingatkan aku pada menemani Bapak mendatangi dukun santet sore itu.
Sejak itu Bapak terlihat lebih pendiam, seolah ada sesuatu yang sedang Bapak sembunyikan, perasaan bersalah bisa aku lihat dari wajahnya, semua itu membuat hidupku menjadi tidak tenang.
Aku takut pada ilmu santet yang sewaktu-waktu bisa menyerang balik keluarga kami, terlebih setelah aku melihat warga kampung sendiri yang menjadi korban santet. Hingga akhirnya Bapak mau berbicara kepadaku.
Bapak mengaku telah memindahkan santet itu kepada bosnya sendiri, namun rencana itu berhasil diketahui dan digagalkan, santet itu kemudian berpindah mengarah pada tetangga di desaku itu, entah bagaimana bisa, meski perbuatan Bapak sudah diketahui oleh bosnya sendiri.
Namun dia tidak pernah dipecatnya, Bapak sudah mengelak dan meminta maaf, hingga akhirnya kami mendengar kabar, tetangga kami yang terkena santet itu meninggal dunia.
Beberapa tahun kemudian Bapakku meninggal karena sakit jantung yang sudah lama dideritanya, penyakit yang diderita jauh sebelum Bapak mengenal dukun santet itu, aku bisa pastikan Bapak meninggal karena sakit, dan bukan sama sekali karena santet.
Namun sejak kematian Bapak, hari demi hari aku merasakan perutku semakin membesar, kulitku mulai terlihat melepuh, dan mulai mengeluarkan bau nanah yang tak sedap. Ketakutan yang selama ini ada pada kami, akhirnya terjawab sudah.

Kontributor: Deli Putra
Ilustrator: Kakak Day
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with The Lost Book

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!