Pagi ini terinspirasi dari twit Prof. @ofathurahman dan @RZIDN semalam yg ngunggah halaman dari sebuah jurnal tentang Ottoman, saya setelah Subuhan membaca buku fisik yg berjudul Inskripsi Islam Tertua di Indonesia karya Claude Guillot terbitan KPG, 2008, ada Aceh & Ottoman
Oiya ini foto cover bukunya ya, barangkali ada yg berminat membeli. Bahasa buku ini adalah bahasa akademis, bagi saya sih ngga terlalu sukar dan mudah dipahami, tapi ya ga tau bagi orang lain yg reading comprehension-nya perlu beberapa kali membaca 
Bahasan dimulai pada halaman 176. Mengenai asal muasal begitu kuatnya narasi Aceh dan Ottoman, dari tradisi lokal, sangat kuat. Bisa dikatakan langka.
Hal. 177. Utusan Aceh Husein ke Istanbul tahun 1562, diutus Lutfi ke Aceh, Husain diutus lagi. Abad ke-17 datang utusan nyari kamper & nafta. Diutusnya Husein ke Istanbul untuk minta artileri ditolak Ottoman. Lalu juga terkait urusan politik, apalagi senjata. Lain sumber Portugis
Hal. 178 menjelaskan apa yg ada di halaman 177, ada orang-orang Turki tetapi bukan bantuan resmi dari Istanbul. Jika bukan, lalu siapa?
Pada halaman 179, dijelaskan oleh Guillot bahwa meriam dan orang-orang Turki itu berasal dari Gujarat, kata Guillot, “Gujarat mempunyai alasan yang jelas untuk mendukung secara militer dan politik pertarungan Aceh melawan Malaka”
Hal. 180, akhirnya Guillot berpendapat bahwa munculnya narasi Ottoman pada sumber lokal dan Portugis dari kabar kedigdayaan atau perkembangan pesat dari Ottoman pada abad ke-16. Mengapa kok begitu? Alasannya ada pada halaman 181
Menurut Guillot, alasannya terkait status untuk Aceh. Terkait dengan Portugis, kalau dibaca pada halaman ini terkesan menurut saya karena keparnoan dari Portugis, sehingga apa-apa serangan terhadap mereka dianggap berasal dari Ottoman, semacam insecure
Sarapan dulu ya gais, habis sarapan saya mau lanjut baca bukunya De Graaf dan Pigeaud
