Afifah Afra Profile picture
Aug 26, 2020 3 tweets 1 min read Read on X
Selamat datang, Oligarki!

Jika mulutku dibungkam
Bukan berarti tak mampu melawan
Tetap menentang, meski dalam diam

Sebab serakahmu adalah seteru
Yang tak mungkin kubiarkan melaju

#abstain
Wahai buruhburuh pabrik
Wahai pedagangpedagang cilik
Wahai petanipetani nan tercabikcabik
Kemarilah... mari kita membatik angan
Tentang mimpi hidup sejahtera dalam keadilan
Biarpun bungkam, ada kata dalam tatapan

#abstain
Dalam bisu kita rajut persaudaraan
Agar kuat bersatu dalam ikatan
Kelak jadi banjirbandang tak tertahankan
Saat ini, silakan berdansadansi
Dengan kemenangan sarat hipokrisi
Wahai Tuan dan Puan Oligarki
Tapi, tunggu
Nurani seputih salju
Akan menggulungmu
Suatu saat nanti
#abstain

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Afifah Afra

Afifah Afra Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @afifahafra79

Dec 8, 2023
Solusi untuk Pengungsi Rohingya menurut saya:
✅ Akar masalah harus diatasi segera. Junta Militer Myanmar tidak boleh mempersekusi dan membantai penduduk Rohingya. Kembalikan rakyat Rohingya ke tanah airnya yang telah ditempati sejak abad 7 Masehi.
✅ ASEAN, PBB, dan Indonesia harus mendesak Junta Militer Myanmar untuk menghentikan pembersihan terhadap etnis Rohingya.
✅ Negara-negara di sekitar Myanmar sebaiknya membuka lokasi untuk pengungsi. Mau Pulau Galang ataupun pulau lainnya, saya harap pemerintah RI bisa membuka lokasi untuk menampung pengungsi yang terpisah dengan warga lokal, agar tidak terjadi problem konflik dengan warga, mengingat selama ini pengungsi Rohingya hidup tanpa pendidikan. Mereka terlunta-lunta bahkan banyak yang tinggal di lautan dengan perahu seadanya karena jarang yang mau menerim mereka di daratan. Jelas kebanyakan dari mereka tidak punya adab atau sopan-santun, karena setiap saat hanya ada pilihan: hidup atau mati. Gesekan-gesekan pasti akan terjadi jika mereka membaur dengan warga lokal. Kasihan warga lokal jika harus bertemu mereka.
✅Meski tentu tidak semua pengungsi begitu. Banyak juga lho, yang penghafal Al Quran, berhijab rapi dan rajin shalat. Tapi memang tak semua.
✅ Banyak NGO, misal MDMC, ada di kamp pengungsian dan memiliki program-program yang bagus untuk edukasi mereka. Ini harus dilanjutkan, tetapi harus dilakukan oleh relawan yang TERLATIH.
✅UNHCR harus mengalokasikan lebih banyak anggaran. Beban Bangladesh yang selama ini paling banyak menampung pengungsi, sudah sangat berat karena ada ratusan ribu pengungsi di sana. Jika Indonesia pun ada kamp resmi, UNHCR harus menjadi motor penggerak.
✅ Perlu ditegaskan, bahwa lokasi pengungsian adalah tempat tinggal sementara. Mereka harus kembali ke tanah airnya.
✅ Terakhir ... untuk netizen dan influencer: cari sumber valid, pahami masalahnya, be wise.
FYI, jumlah etnis Rohingya ada 2 juta orang. Laporan UNHCR per 31 Oktober 2023 menunjukkan 1.296.525 pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan tersebar ke sejumlah negara. Bangladesh menjadi negara paling banyak menampung, yaitu 967.842 orang. Diikuti dengan Malaysia (157.731), Thailand (91.339), India (78.731) dan terakhir Indonesia (882).
Gak mampu menerima, it's okay... karena memang berat banget mengelola pengungsi. Kita juga lemah dan miskin. Tapi, jahat dan julid ke mereka, jangan ah! Ketika ada perilaku mereka yang tidak sopan, tidak beradab, mengacau dll, jangan itu disematkan kepada 2 jt etnis Rohingya.
Read 8 tweets
Aug 3, 2021
Ada satu aliran yang disebut sebagai Jabariyah. Jabariyah berasal dari bahasa Arab, "jabara" yang artinya memaksa. Orang-orang Jabariyah menganggap bahwa segala sesuatu sudah "dipaksa" oleh takdir, sehingga kita tak perlu berikhtiar. Sebab, semua sudah ditakdirkan.
Jabariyah adalah paham yang menafikan/meniadakan perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyerahkan perbuatan tersebut kepada Allah. Artinya, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan perbuatannya, Tuhanlah yang menentukan segala-galanya.
Lawan dari Jabariyah adalah Qadariyah. Paham ini berpendapat bahwa manusia berkehendak bebas menentukan perbuatannya sendiri, dan makhluk sendirilah yang menciptakan amal dan perbuatannya sendiri tanpa adanya andil dari Allah.

Baik Jabariyah maupun Qadariyah, sama-sama bahaya!
Read 5 tweets
Oct 2, 2020
Nikah dulu, baru dia boleh menggaulimu, itu cara paling terhormat untuk menguji komitmen lelaki. Sebab, dengan menikahimu, lelaki terikat kewajiban menafkahimu, melindungimu, mencukupi kebutuhanmu dll. Hak2mu dijamin, bukan sekadar hukum agama, tapi juga hukum positif/UU.
Jangan mau dibohongi pakai istilah sexual consent segala. BIG NO! Tanpa nikah, tak ada seks. Silakan para lelaki bekerja dulu, belajar mencari nafkah, belajar tanggung jawab, belajar menyayangi, belajar mengasihi, baru setelah semua siap, suruh dia melamarmu.
Saya baru 41 tahun, tapi sudah cukup tua untuk melihat fakta, banyak perempuan dirugikan para lelaki. Pacaran lama, dihisap kehormatannya, habis itu ditinggal begitu saja. Sexual consent tanpa perjanjian nikah, sangat merugikan kaum perempuan.
Read 5 tweets
Oct 1, 2020
Film G30S/PKI bisa jadi memang propaganda Orba. Ada dramatisasi, fakta yang tidak tepat dll. Tapi yang perlu dicatat...

[sebuah utas]
▶️ Pembunuhan para jenderal itu benar-benar ada, benar-benar terjadi. Dan kita tidak bisa mentolerir peristiwa kejam seperti itu atas nama apapun.
▶️ Di luar film tersebut, banyak sekali kejadian berupa provokasi, tindakan brutal, kekejaman, pembunuhan dan pembantaian yang dilakukan PKI, khususnya kepada para ulama, santri dan umat Islam. Sayangnya, hingga saat ini belum ada film sekuat G30S/PKI yang bisa memvisualisasikan
Read 8 tweets
Sep 8, 2020
1/
Jangan Bajak Demokrasi!
Oleh Afifah Afra

Kau bilang, demokrasi itu harus bermartabat
Penuh dengan etika serta kharisma tersurat
Edukasikan norma kepada segenap rakyat
Antarkan kita kepada keluhuran nan dahsyat

[sebuah utas puisi]
2/

Kau bilang, demokrasi itu cara berdaulat
Untuk mencari pemimpin-pemimpin hebat
Menggali kandidat bintang jadi bertabur berkilat
Rakyat senang sambut negara yang makin kuat
3/

Nyatanya, eh semua itu hanya basa-basi
Kau tawarkan fatamorgana demokrasi
Lewat kontestasi yang mengundang gelak tawa
Bagi siapa saja yang masih waras otaknya
Read 11 tweets
Sep 2, 2020
[Seratus Bunga Itu Gugur Dari Tangkainya]
Oleh Afifah Afra

Seratus bunga itu, gugur dari tangkainya
Luruh satu persatu, bertebaran di jagad husada
Wanginya terasa, menguar di mayapada
Pusara basah oleh aliran membanjir semesta
Air mata iba, melarung kepergiannya

[Sebuah Utas]
Seratus bunga itu, tergores di lembaran sejarah
Ditulis oleh tinta kesedihan, dan pena kepedihan
Menebalkan seketika berlusin kitab kenangan
Dipenuhi epos, obituari, namun juga elegi
Kepergiaannya diiringi tembang puja-puji
Namun, cobalah kau dengar bisikan daun kamboja di atas pusara itu:
Tak semestinya mereka pergi begitu cepat
Kuntum-kuntum bunga itu masih harum dan liat
Sebagian masih kuncup, muda belia penuh afiat
Bahkan, warna-warninya masih berseri mengkilat
Read 9 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(