Diantaranya ketidak setiaan ahli kufah hingga beliau beserta rombongan dikepung oleh pasukan musuh yang di pimpin oleh Hur bin Yazid ar-Riyadhi (al-Hurr)
Akan tetapi al-Hussein tetap melanjutkan perjalanannya ke Karbala
Dari arah yang berlawanan para musuh yang berjumlah ribuan juga mendirikan kemah
Baginya tempat itu terlalu menyeramkan dan membuat ia merasa dicekam ketakutan yang amat besar
Mendengar ketakutan adik yang disayanginya Imam Hussein berkata:
Kakakku menanyakan kenapa ayah menangis?
al-Hussein juga mengingatkan pada adiknya akan sabda Rasulullah SAW :
“Dan kau telah mengetahuinya duhai adikku, sesungguhnya Bani Umayyah telah mencemarkan nama baikku, tetapi aku bersabar. Mereka merampas harta bendaku, kemudian mereka menutut darahku, aku tetap bersabar
Lanjut Imam Hussein”
Ummu kulsum terus menangis,ia merasa begitu takut kehilangan kakak yg amat di cintainya
al-Hussein terus membujuknya utk berhenti menangis dan tetap kuat
“Pada malam itu sebelum keesokan hari Ayahku Syahid terbunuh aku duduk di kemah bersama bibiku Zainab yang sedang merawatku. Di waktu yang sama, Ayahku kembali ke kemahnya, dan meninggalkan kemah-kemah sahabatnya
Wahai penerus para leluhur kami, wahai pelindung kami, wahai Aba Abdillah jiwaku tebusan bagimu”
Angin kencang menerpa wajah Zainab yang sembab akibat tangisan yang tidak berhenti
“Adikku, jangan biarkan syaitan melenyapkan ketabahanmu, seluruh penghuni dunia pasti akan berhenti pada titik terakhir kehidupan yaitu kematian.
Sayangnya setelah hari Asyuro tidak ada seorangpun yang menghibur dan menenangkan para wanita keturunan Rasulullah SAW
“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.”
Labbaika ya Hussein
😰🌹