My Authors
Read all threads
Menjemput Syuhadah

Pada hari kedua bulan Muharam tahun 61H
Imam Hussein beserta rombongan telah sampai di tanah Karbala
Dari awal perjalanan Al-Hussein menghadapi banyak rintangan
Diantaranya ketidak setiaan ahli kufah hingga beliau beserta rombongan dikepung oleh pasukan musuh yang di pimpin oleh Hur bin Yazid ar-Riyadhi (al-Hurr)

Akan tetapi al-Hussein tetap melanjutkan perjalanannya ke Karbala
Waktu mendengar Karbala Imam Hussein berkata; “inilah tempat duka dan bencana, inilah tempat berhentinya tunggangan kita, inilah tempat turunnya bekal-bekal kita, inilah tempat dibunuh dan pertumpahan darah kita.
Disini lah aku akan bertemu kakekku yang telah menjanjikan kematian indah untukku, disini lah aku akan dikunjungi”
Setelah mendengar perkataan Imam Hussein seluruh keluarga dan sahabat beliau turun dari tunggangannya dan mendirikan kemah
Dari arah yang berlawanan para musuh yang berjumlah ribuan juga mendirikan kemah
Pada waktu itu Ummu Kulsum berkeluh kesah pada kakaknya, ia mengatakan tidak menyukai tanah Karbala
Baginya tempat itu terlalu menyeramkan dan membuat ia merasa dicekam ketakutan yang amat besar
Mendengar ketakutan adik yang disayanginya Imam Hussein berkata:
“Wahai adikku ketika perang shifin, aku bersama kakakku al-Hasan dan ayahku berhenti sesaat di Sahara ini, ayah tertidur di pangkuan al-Hasan, namun tiba-tiba ia terbangun dan menangis
Kakakku menanyakan kenapa ayah menangis?
Dan ayahku menjawab: ia telah bermimpi Sahara ini telah berubah menjadi lautan darah dan aku tenggelam didalamnya sambil berteriak meminta pertolongan, tapi tak seorangpun menjawab terikanku.
al-Hussein juga mengingatkan pada adiknya akan sabda Rasulullah SAW :
“aku mendengar datukku Rasulullah berkata; Khilafah diharamkan bagi keluarga Abu Sufyan, seandainya kalian melihat Muawiyah diatas mimbarku maka tikamlah perutnya. Dan sungguh penduduk kota Madinah melihat Muawiyah berada diatas mimbar tersebut, akan tetapi mereka tdk menikamnya.
Itulah sebabnya Allah SWT menimpakan bagi mereka seorang Yazid yang fasik”

“Dan kau telah mengetahuinya duhai adikku, sesungguhnya Bani Umayyah telah mencemarkan nama baikku, tetapi aku bersabar. Mereka merampas harta bendaku, kemudian mereka menutut darahku, aku tetap bersabar
Demi Allah aku tahu mereka akan membunuhku, sehingga Allah akan menimpakan kehinaan dan menghujam pedang
Lanjut Imam Hussein”

Ummu kulsum terus menangis,ia merasa begitu takut kehilangan kakak yg amat di cintainya
al-Hussein terus membujuknya utk berhenti menangis dan tetap kuat
Diriwayatkan dari Imam Sajad (Ali Zainal Abidin)
“Pada malam itu sebelum keesokan hari Ayahku Syahid terbunuh aku duduk di kemah bersama bibiku Zainab yang sedang merawatku. Di waktu yang sama, Ayahku kembali ke kemahnya, dan meninggalkan kemah-kemah sahabatnya
John (budak abu dzar) yang berada di sampingnya sedang sibuk menyiapkan pedangnya. Bersamaan dengan itu, Ayahku mengucapkan syair tentang keburukan dunia berulang-ulang. Aku tahu dan paham apa maksud dari yang beliau ungkapkan.
Tangisan menghentikan ku untuk menelan apapun, aku juga tak mampu mengucap apapun yang ku tahu bala akan segera turun. Bibiku juga mendengar apa yang aku dengar dan menjadikan dirinya tidak berdaya. Dia berdiri, berusaha mendekatkan diri ke Imamnya (Hussein) dan berkata:
“Duhai kakaku, seandainya kematian datang menyambarku sebelum hari ini, biarlah maut merenggutku agar aku tidak ikut menyaksikan peristiwan yang menyedihkan ini Hari ini seperti terulang kembali kematian ibuku (Fatimah) Ayahku (Ali) dan abangku (Hasan)
dan sekarang engkau telah siap untuk dibunuh.
Wahai penerus para leluhur kami, wahai pelindung kami, wahai Aba Abdillah jiwaku tebusan bagimu”

Angin kencang menerpa wajah Zainab yang sembab akibat tangisan yang tidak berhenti
al-Hussein dengan lembut mengelus kepala adiknya, sambil menghiburnya
“Adikku, jangan biarkan syaitan melenyapkan ketabahanmu, seluruh penghuni dunia pasti akan berhenti pada titik terakhir kehidupan yaitu kematian.
Kakek dan Ayah kita meski manusia-manusia sempurna juga meninggalkan dunia. Jangan sampai kau mengoyak baju dan menarik-batik rambut karena kematianku”
as-Sajad juga menyampaikan bahwa : setelah bibiku zainab tenang, Ayahku mengantarkannya pada ku, lalu ia pergi ke kemah para sahabatnya

Sayangnya setelah hari Asyuro tidak ada seorangpun yang menghibur dan menenangkan para wanita keturunan Rasulullah SAW
وَسَيَعْلَمُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ أَىَّ مُنقَلَبٍ يَنقَلِبُونَ

“Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali.”

Labbaika ya Hussein

😰🌹
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!