Genggamanmu di gelas dingin itu berangsur pias, lalu merayap pelan menggenggam tanganku,
Aku bertanya sekali lagi.
Pertanyaan yang sebenarnya sudah kudapat jawabannya dari semenjak ajakanmu keluar hari ini. Namun terpaksa aku lontarkan lagi demi mendengar jawaban berbeda keluar dari repih mulutmu sendiri.
Sebuah kebiasaan kecil yang aku fasih betul apa arti dari gerakanmu itu.
"Setiap berada di titik ini, aku selalu berusaha kembali ke waktu di mana kita memutuskan bersama dulu itu. Berusaha mengingat lagi alasan apa yg membuatku berani mencintaimu"
Kau bangkit dari sandaranmu, tapi kini tatapanmu kosong ke arah gelasmu sendiri
Tercekik oleh udara yang keluar dari tenggorokanmu.
"Hingga hari ini?" Aku mengulang kembali ucapanmu, mencoba untuk menjadi bodoh dan berharap tidak mengerti apa maksud dari kata-katamu tadi.
Aku bertanya sekali lagi.
Sekali lagi.
Pertanyaan yang sama seperti sebelumnya.
Kali ini kau tidak menjawabnya.