Thread by @R_adiakusumah

*A THREAD*

Baru sekali saya menonton liputan @tvOneNews dengan judul " Ramai Penolakan, Syiah Tetap Berjalan" liputan ini cukup menarik ditengah banyak gonjang-ganjing mengenai syiah sendiri, yg di judge "sesat" oleh sebagian masyarakat di indonesia #syiah #SyiahBukanIslam

Saya akan awali dengan membahas mengenai sejarah aliran Syiah sendiri di Indonesia, sebelum membahas mengenai isu kekinian terkait kesalahpahaman atau narasi "sesat" kepada kelompok syiah #syiah #SyiahBukanIslam #Hussain

*Sejarah*
Syiah di Indonesia bukanlah aliran yang baru muncul di negeri ini, bahkan kedatangan Syiah lebih dulu dibandingkan "Islam Pembaharu" dlm perjalanannya syiah hadir sejak Abad ke 7-8 M di Nusantara, mereka membentuk kesultanan pertama di Aceh bernama Pereulak pd th 840 M

Peureulak sendiri muncul jauh sebelum Samudera Pasai pada tahun 1267, hasil penelitian Kesultanan Peureulak sendiri jarang menjadi sumber dlm dunia pendidikan di Indonesia. #syiah #Hussain #Ashura2020

Sejarawan Inggris, Thomas W Arnold mengatakan bahwa masyarakat Aceh merupakan yang awal mula menerima Islam & Kesultanan Peureulak merupakan kesultanan Islam pertama di Nusantara. silahkan baca bukunya The Preaching of Islam: A History of the Propagation of Muslim Faith #syiah

para pakar pun banyak melakukan kajian & seminar diantaranya Di Medan pd 17-20 Mrt 63,Banda Aceh pada 10-16 Juli 78,Rantau Kuala Simpang Aceh Timur ketika itu, pd tgl 25-30 September 80, seminar khusus tentang Peureulak,dlm rangka milad ke-30 Fak Adab IAIN Ar-Raniry 30 Okt 2010

Hasil dari seminar tersebut telah disepakati bahwa Kesultanan Peureulak merupakan kesultanan pertama di Nusantara #syiah #Hussain

Catatan pelayaran Marcopolo pada tahun 1292 M, ketika dia tiba dibagian utara pulau Sumatera, dirinya singgah di Ferlec dan menjumpai penduduk asli di kerajaan itu telah memeluk agama Islam dan telah menggunakan hukum Islam bagi para warganya #syiah #Hussain

beberapa ahli sepakat bahwa yang dituliskan Marcopolo mengenai Ferlec adalah Peureulak yang sekarang berada di wilayah Kabupaten Aceh Timur. silahkan baca buku Zainuddin, Tarikh Acah dan Nusantara

Keberadaan Kesultanan Peureulak sbg kesultanan tertua di Nusantara menurut Ali Hasjmy telah dituliskan dalam naskah kuno sbg catatan dari Abu Ishak al-Makarani yg berjudul Risâlah Idhar al-Haq fî Mamlakati Ferla wa al-Fasi.

lalu naskah Tazkirat Tabaqat Jumu’ Sultan al-Salatin karya Syeikh Syamsul Bahri Abdullah al-Asyi, dan Silsilah Raja-raja Perlak dan Pasai. Yang di dalam naskah tersebut bahwasanya Peureulak merupakan Kesultanan pertama yang didirikan pada tahun 840 M

Sejarah penyebaran Islam di Peureulak sudah dilakukan sejak masa Khalifah Umar Bin Khathab, pada masa itu masyarakat Arab & Persia sudah di wilayah Peureulak dan ketika Parsi bisa ditaklukan oleh umat Islam, masyarakat pesrsia dan masyarakat local di Peureulak ikut memeluk Islam.

Pada masa peperangan antara Khalifah Ali Bin Abu Thalib dengan Muawiyah Bin Abu Sofyan yang terkenal dengan perang Shiffin, banyak pengikut Ali yang disebut sebagai Aliwiyin melarikan diri dari tanah Arab ke wilayah Asia Tenggara.

Terkhusus diwilayah Peureulak yaitu Ali ibn Muhammad ibn Ja‘far Shâdiq ibn Muhammad al-Bâqir ibn Zainal ‘Âbidin ibn Husain ibn ‘Ali ibn Abi Thâlib. Dikisahkan datanglah rombongan berjumlah 100 orang dari wilayah Arab di bawah pimpinan seorang yang bergelar Nakhoda Khalifah.

Para ahli sejarah melaporkan bahwa kehadiran juru dakwah dan pedagang Arab ini mendorong pemimpin dan sebagian penduduk Negeri Peureulak secara perlahan berkonversi ke Islam. Selanjutnya, Ali bin Muhammad bin Ja`far Shadiq dinikahkan dengan Makhdum Tansyuri, adik dari Syahri Nuwi

Dari perkawinan mereka inilah lahir Alaidin Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah, Sultan pertama Kerajaan Peureulak yang beragama Islam. Sultan kemudian mengubah ibukota Kerajaan, yang semula bernama Bandar Peureulak menjadi Bandar Khalifah, sebagai penghargaan atas Nakhoda Khalifah

Pada masa Sulthan Abdul Aziz system pemerintahan Kesultanan Peureulak sudah tertata rapi, menurut sejarah kesultanan Peureulak bercirikan organisasi Abbasyiah, pada masa itu para Sultan Peureulak lebih menitik beratkan kepada perkembangan pendidikan,

hal ini dibuktikan dengan didirikannya sebuah institusi pendidikan Islam Zawiyah Buket Cibrek, yang diresmikan pada tahun 865 M. dalam sejarahnya lembaga pendidikan ini merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Asia Tenggara

Kemajuan Peureulak tk bertahan lama,kesultanan ini mengalami kemunduran yg signifikan ketika masa akhir dr pemerintahan Sultan Sayyid Maulana,yg dimana terjadi pertentangan di dlm kerajaan stlah pulangnya seorang klg Meurah yaitu Abdur Kadir Syah dr Mekkah dgn membawa ajaran Suni

Hal ini membawa pertentangan dengan pihak Kesultanan Peureulak yang merupakan kesultanan Islam yang beraliran Syiah, perebutan kekuasaan diantara dua Dinasti ini membuat terjadinya perang saudara diantara kedua paham

Kelompok Aziziyah/Syiah mengalami kekalahan dari kelompok Meurah/Suni yang membuat kesultanan ini dibagi dua Peureulak bagian Baroh (Utara) dikuasai oleh Dinasti Aziziyah dan Peureulak Tunong (Selatan) dikuasai oleh Dinasti Meurah.

Namun saya pikir permaslahan yang terjadi dimasa lalu bukan serta merta karena perbedaan aliran, namun dikotomi Syiah dan Suni hanya sebagai bumbu/alasan kedua belah pihak melakukan perang demi kekuasaan.

Untuk menambah refrensi saya tambahkan cuplikan wawancara mengenai kesultanan Peureulak diawal adalah Syiah

Saya pikir perbedaan aliran di Islam ini sejak dahulu (setelah perlak) tidak pernah dipermasalahkan bahkan beberapa tradisi Syiah banyak juga dilakukan di sunni yah itu bentuk dari asimilasi juga, sebut saja tahlilan, suro, maulid nabi, bubur merah.

Tradisi Tabuik di Pariaman, Taboot di bengkulu, hal-hal yang seperti ini tidak pernah dipermasalahkan oleh kelompok suni maupun syiah, justru yang mempermasalahkan syiah adalah mereka yang berlindung dibalik nama sunni

Mereka sering berlabel sunni, padahal mereka bukan sunni, mereka adalah Wahabi,duri dalam daging, mereka sadar bahwa minoritas sehingga menggunakan jubah suni untuk melawan syiah, sehingga perselisihan seolah Syiah vs Sunni, padahal Syiah vs Wahabi

Kebencian Wahabi ini teramat besar kepada syiah setelah kerajaan Saudi di kritik habis oleh Imam Khomaeni, bahkan imam pernah menyerukan u/merebut mekkah dari saudi, agar menjadi kawasan netral.

Sedangkan di Indonesia sendiri, kelompok wahabi ini sulit berkembang, mungkin selengkap bisa dibaca di artikel saya
journal.uinsgd.ac.id/index.php/Reli…

Sehingga bagi saya, narasi sesat yang disematkan kepada syiah adalah kepentingan kelompok Wahabi di Indonesia, hal ini juga sebagai bentuk pecah belah agar Sunni dan Syiah tak bersatu.

Sunni dan Syiah ini adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan apalagi mengenai perjuangan keduanya soal pembebasan palestina, baik suni maupun syiah adalah aliran terdepan berjuang dengan palestina.

Sedangkan Wahabi adalah agen yang tidak menginginkan palestina bebas, bisa dilihat dari UEA dan Saudi yang merupakan pusat mereka bergandengan dengan Israel, bahkan saudi membatai muslim Yaman dengan dalih keamanan.

Poinnya adalah sejarah membuktikan bahwa Islam yang pertama kali ke Indonesia adalah Syiah, namun sejarah dibelotkan, kedua narasi sesat dan konflik Sunni vs Syiah adalah propaganda Wahabi..sekian