Percaya tidak percaya. Kita harus kembali pada diri kita masing-masing. "Ingat ngger Leluhur sudah turun gunung". Persiapkan dirimu, leluhur sedang mencari wadah untuk singgah. Wadah itu ya diri kita ini. Yang jelas leluhur tidak asal pilih wadah.
Apabila leluhur sudah mengikutimu, membimbingmu. Hidupmu akan ayem tentrem. Beliau adalah guru spiritual/ghaibmu yang akan menuntunmu ke jalan Tuhan jalan kebenaran.
Pernahkah kamu merasa kalau dunia ini sudah tua? Leluhur turun gunung itu bukan asal turun, tapi beliau sayang terhadap kita anak cucunya, beliau nangis melihat tingkah-tingkah konyol kita yang serakah, sombong, merasa paling hebat, merusak tatanan alam, adu domba dll.
Jika beliau-beliau turun itu sudah suatu pertanda bahwa dunia ini sedang tidak baik-baik saja. Dunia sudah sebagian hancur akibat tingkah ulah semua. Moral manusia banyak yang menjelma seperti bintang. Gusti Allah Yang Maha Tahu.
Mumpung masih diberi waktu.
Ayo mulai detik ini berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Jangan berlomba-lomba menanam angkara murka "Sopo sing nandur, yoiku sing bakal ngunduh". Hukum alam adalah bentuk hukum yang tak pernah ingkar janji. Mugi tetep dijaga nggih. Rahayu.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pasca perjanjian Giyanti 1755, Pangeran Mangkubumi membangun Keraton sebagai bagian tata kota yang diciptakan berdasar filosofi yang begitu mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan, alam, dan antar manusia.
Konsep rancangan kota merupakan cerminan perjalanan daur hidup manusia sejak lahir sampai mati, yang tertuang dalam Sumbu Filosofi yang menghubungkan Panggung Krapyak – Keraton – Tugu Pal Putih.
Sumbu tersebut merupakan gambaran konsep mikrosmos, yaitu alam kehidupan nyata yang menjadi laku peziarahan manusia. Secara paralel dalam konsep makrokosmos ada garis imajiner Selatan – Utara, yaitu Laut Selatan – Keraton - Gunung Merapi.
Suro adalah hari pertama dalam penanggalan Jawa. Ini dihitung dengan menggabungkan penanggalan Bulan (Islam), Matahari (Agustus), dan Hindu. Pada hari 1 suro, orang-orang melakukan berbagai ritual untuk menghormati kepercayaan Jawa.
Penanggalan Jawa didasarkan pada pertimbangan yang pragmatis, politis dan sosial. Dengan demikian, ia memiliki dua sistem untuk menghitung hari, yaitu mingguan (7 hari) dan pasar (5 hari).
Kerajaan Singasari/Tumapel yg berdiri pada 1222-1292 adalah embrio dari lahirnya kerajaan yg lebih besar, yaitu Majapahit/Wilwatikta. Singasari mengalami keruntuhan ketika adanya kudeta dari jayakatwang seorang Adipati bawahan dari kediri.
Jayakatwang memanfaatkan situasi ketika Ibukota kerajaan minim penjagaan saat kekuatan penuh Prajurit dikirimkan ke luar pulau dalam operasi Pamalayu.
Keris merupakan warisan leluhur kita yang dulu digunakan sebagai simbol kesewasaan dan kewibawaan seseorang. Seiring waktu berjalan apalagi di era modern seperti ini semakin sedikit anak muda yang melirik keris.
Keris ada yang mengatakan sisipan dari ”barange mlungker ora iso gawe ngiris ” atau diartikan senjata berkelok yang tidak untuk memotong sesuatu. Keris dibuat oleh seorang empu dan membutuhkan waktu yang sangat lama dari proses sampai menjadi sebuah keris utuh.
Keris ada beberapa macam bentuk ada keris lurus juga ada keris luk/lengkok. Pada bulan Muharram atau Suro menurut orang jawa banyak yang menjamas atau membersihkan pusaka yang mereka miliki seperti keris, tombak, wedung dan lainnya.
Banyak versi pendapat tentang Moksa, tetapi saya tidak akan berpendapat tentang Moksa hanya akan bercerita tentang Moksanya Raden Wibisana dalam cerita pewayangan dimana para pembaca dapat memaknai sendiri arti adegan cerita Raden Wibisana sebelum Moksa (Mangkat).
Dalam cerita pewayangan lakon "Wahyu Makutharama" terdapat adegan Raden Wibisana sebelum mangkat (moksa), beliau harus mengeluarkan Saudara halusnya (saudara gaib) yg berjumlah empat yang berupa, Nafsu-4, yang juga dikenal dengan Sedulur Papat ( 4 Saudara Halus)
Ketika banyak pepunden tidak lagi di ingat, diuri-uri atau hanya dikenal sebagai tempat wingit bahkan mendapat stigma angker hanya untuk mencari materi saja seperti nomor togel dll.
Disinilah peran pepunden akan saya jelaskan, sebenarnya pepunden adalah pelindung disuatu wilayahnya. Untuk melindungi anak piturunya dan orang orang yang tinggal dinwilayah tersebut.