Kepergian orang terkasih kadang menyisakan luka tersendiri. Terlebih kalo udah banyak suka duka yg telah dijalani.
Namun pd akhirnya, semua kembali ke rumus matematika sederhana.
Orang yg datang, kelak akan meninggalkan kita juga.
Selepas kau pergi..
Tak lagi ada ucap hangat selamat pagi.
Tak kurasakan belai lembut lentik jemarimu lagi.
Kosong. Hampa.
Ku terbangun menatap dinding yg tak bersuara. Yg memandangku balik penuh rasa iba.
Mataku enggan terpejam lagi. Enggan pula melangkahkan kaki.
Selepas kau pergi..
Segalanya tak sama lagi.
Kepingan hati yg selama ini melekat kuat karna-mu, kini terserak berantakan lagi.
Aku seperti memandang tanjakan gunung curam. Kuhabiskan hariku dalam diam. Menatap langit kamar yg temaram.
Selepas kau pergi..
Aku hanya bisa menatapmu dari layar kaca. Yg masih bisa kusentuh bibirnya. Namun tak bisa kurasakan kecupnya.
Aku hanya bisa membaca ulang sejarah percakapan kita. Aku baca ulang semuanya. Mulai dari saat pertamakali namamu muncul tiba-tiba.
Selepas kau pergi...
Kehidupan terus berlari. Hari terus berganti. Tak menyisakan ruang bagiku untuk sejenak berhenti.
Dunia berjalan sekejam biasanya. Tak peduli dengan lukaku yg menganga. Hiruk pikuknya tetap terasa. Penuh suara manusia yg bertarung dgn tuntutan hidupnya.
Selepas kau pergi..
Aku perlahan mulai membiasakan diri. Berdamai dengan sepi. Merelakanmu pergi.
Aku seringkali menyalahkan diri. Berharap waktu bisa kuputar lagi. Apakah lantas segalanya bisa diperbaiki? Atau justru hanya akan saling menyakiti?
Selepas kau pergi...
Aku punya banyak waktu untuk eksplorasi. Menjadi saksi dedaunan menari. Bertegur sapa dgn semilir angin pagi.
Merasakan denyut kehidupan yg selama ini kudustai. Sendiri bukan mimpi buruk yg kutakutkan selama ini.
Aku tetap hidup. Dan justru lebih hidup.
Selepas kau pergi..
Aku mulai belajar memahami. Pada akhirnya, semua orang akan pergi. Tak peduli sekuat apapun aku ingin dirinya tetap disini.
Kita telah berdiri di garis paralel yang berbeda. Yang mungkin tak akan lagi berjumpa. Yang mungkin akan hilang ditelan masa.
Selepas kau pergi...
Aku hanya ingin menyudahi. Tak ingin hatiku bersarang rasa benci. Biarlah kenangan tentangmu tetap abadi.
Aku hanya ingin berterimakasih. Hadirmu memberikan banyak arti. Meski luka yg kau tinggalkan cukup perih, namun kadang aku ingin bisa mendekapmu lagi.
Kadang kita memang ndak bisa memaksakan keadaan.
Kadang kita hanya perlu berdamai dengan perasaan.
Kadang kita harus belajar untuk bisa melepaskan.
Usaikan sedihmu, kawan. Krna ada perjalanan yang harus engkau lanjutkan.
Panjang umur perjuangan.
Selamat malam.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Udah pernah kubilang, kalo indikator ekonomi masyarakat cm diliat dari penonton konser, antrian iBox, atau macet di lokasi wisata, mending Fakultas Ekonomi se-Indonesia dibubarin aja.
Padahal belum lama ini dilaporkan tingkat klaim BPJS Ketenagakerjaan meningkat krna PHK massal.
BPS mencatat selama periode bulan Mei-Agustus (4 bulan), kita mengalami deflasi secara berturut-turut month to month.
Sekilas penurunan harga emg seperti kabar positif, tapi kalo gitu terus dlm jangka panjang, ya gawat juga.
Berarti ada yg remuk pada daya beli masyarakat.
Salah satu gejala ekonomi kita lagi ada goncangan adalah Purchasing Index Managers (PMI) kita Juli kemarin di bawah 50 poin alias sedang mengalami kontraksi. Selaras dgn tingginya PHK yg ada.
PMI umumnya jd dasar melihat tren pergerakan ekonomi pada sektor manufakfur dan jasa.
"Siapapun yg jadi presidennya, kita lho tetep gini-gini aja."
Yaaa milih policy maker emg gak membuatmu yg staff kantor tiba2 jadi juragan kapal kontainer.
Tapi kalo milih policy maker yg tepat, uang kuliah buat anakmu bisa jadi lebih terjangkau, misalnya.
Presiden membuat kebijakan yg dampaknya berpengaruh sama hajat hidup orang banyak. Sometimes it's not always about you.
Kita yg udah hidup nyaman mungkin gak ngerasa ada efeknya, tapi bisa jadi ada kebijakan yg udah lama dibutuhkan saudara-saudara kita yg di pelosok, misalnya.
- Gak ada lagi wilayah NKRI yg malemnya gelap karna gak ada listrik
- Akses air bersih lebih mudah didapatkan
- Lama tempuh ke pulau2 kecil terluar lebih singkat
- Kesejahteraan guru membaik
- Fasilitas publik lebih ramah kelompok difabel
- dll
Sebagai selingan bahasan politikmu di timeline dan kebetulan mau imlek juga, aku pengen sedikit share gimana perayaan Chinese New Year di China berdampak pada global supply chain.
Let's spill the tea 🍵
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Sebelum masuk inti bahasan, seperti biasa aku mau survey kecil-kecilan.
Apakah temen-temen saat ini familiar dengan dunia Supply Chain Management?
Pertama kita perlu uraikan definisi dari Port Congestion.
Secara sederhana, Port Congestion dipahami sebagai situasi dimana kapal yg udah tiba di area sekitar pelabuhan, nggak bisa sandar dikarenakan antrian bongkar muat kapal lain masih panjang.
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT – Understanding Its Strategic, Tactical, and Operational Level Planning
Spektrum bahasan dalam Supply Chain Management (SCM) sebenarnya sangat luas. Dalam thread ini, aku mau bahas tiga level planning dalam SCM.
Yuk kita spill. 🍵
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Pembahasan SCM mungkin segmented dan bukan bahasan umum yg sering bertebaran di lini masa.
Namun aku penasaran, sejauh mana pembaca thread ini mengenal SCM?
DISCLAIMER :
Karna aku sendiri masih baru 6-7 tahun terjun dalam bidang SCM, penting untuk dipahami bahwa aku BELUM layak untuk menganggap diriku expert dalam bidang ini.
Jadi thread ini kubuat untuk sharing aja agar pembahasan SCM lebih dikenal di lini masa Twitter.
Gimana rasanya tumbang abis mabok dan pas melek ternyata udah DIKUBUR HIDUP-HIDUP sebagai tumbal seserahan acara adat?
Well..... Victor Hugo Mica Alvarez had a terrifying story to tell.
Victor, 30 tahun, bercerita gimana dia berkali-kali mukulin kotak peti mati yg terbuat dari kaca untuk bisa lolos setelah dikubur hidup-hidup dalam keadaan mabok.
Seremnya, lokasi dia "dikuburkan" berjarak sekitar ± 80 KM dari tempat dia terakhir mabok sebelumnya.
Ceritanya, Victor menghadiri acara adat yg disebut Mother Earth Festival, di kawasan El Alto, Bolivia.
Mother Earth Festival merupakan acara adat dimana masyarakat mengadakan semacam "tasyakuran" kepada Pachamama, the Goddess of Earth and Fertility.