RESEARCH METHODOLOGY - Why is it Critical For Your Progress?
Beda dgn thread saya lainnya yg mungkin penuh banyak referensi atau data, kali ini saya coba nulis pandangan pribadi.
Mengapa metodologi penelitian itu fase krusial pd skripsimu? Yuk kita belajar bareng.
بسم الله الر خمن الر حيم.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dalam proses menulis skripsi, apa sih sebetulnya yang sering jadi kendala utamamu?
Metode Penelitian menjadi krusial krna pembuktian hipotesis Anda ya harus melalui fase ini.
Apakah x berpengaruh pada y?
Risetmu pake penelitian jenis apa?
Gimana teknik samplingnya?
Pake software apa analisisnya?
Dianalisis pake metode apa?
Perlu diingat bahwa apa yg saya tulis merupakan opini pribadi. Dalam artian, apa yg saya tulis bisa jd efektif untuk si A, namun belum tentu efektif buat yg lain. Krna kelancaran skripsi gak lepas dari banyak faktor.
Tulisan ini sebatas memberikan pov yg berbeda aja.
Secara sederhana, metodologi dipahami sebagai suatu CARA bagi peneliti untuk mencari atau menyelesaikan masalah.
Oleh karna itu, agar penelitian bisa menjawab suatu permasalahan yg diajukan, maka kita perlu hati-hati dan cermat dalam memilih metode penelitiannya.
Kenapa dalam penelitian perlu pake metodologi?
Beragam alasannya. Misal nih, supaya kita bisa mengambil kesimpulan dengan tepat.
Metodologi yg benar, akan menghemat waktu, tenaga, biaya, dalam upaya kita mencari sampel penelitian yg cukup representatif dalam suatu populasi.
Mengapa kemudian saya berpendapat kalo fokus pada metode penelitian lebih penting daripada memikirkan konsep judul/topik???
Setidaknya untuk dua alasan :
1). Biar lebih cepat selesai
2). Biar gak bayar lagi UKT semester depannya.
Ada kasus seorang teman. Bikin skripsi topiknya bagus, unik, dan bener2 fresh. Sesuai interest dia. Tapi begitu masuk metodologi penelitian, ambyar dia.
Nyari respondennya susah. Gak kepikiran sebelumnya. Meski akhirnya tetap bisa tuntas, namun butuh effort luar biasa.
Sehingga ini menjadi catatan tersendiri buat saya sebetulnya. Bahwa mempertimbangkan metodologi penelitian kemudian jadi penting.
Kita harus pertimbangkan kompleksitas penelitian, data yg kita cari, atau besaran biaya yg mesti kita keluarkan.
Karna itu pola pikirnya kemudian saya balik.
Kenapa ndak menggali metodologinya dulu aja??
Aku pengen penelitianku kuantitatif atau kualitatif? Lbh mudah pake data primer atau sekunder? Pake sebar kuisioner atau in depth interview? Pake teknik random atau non random sampling?
Sbg contoh :
Anda pengen riset ttg fenomena LGBT di Indonesia.
Anda harus lihat dulu rujukan jurnal yg Anda pake metodologinya gimana? Apakah memungkinkan kalo di-replikasi di Indonesia?
Mengingat kondisi negara asal jurnal itu sama kita bisa jadi sangat berbeda.
Disana mungkin lebih mudah mencari sampel kelompok LGBT. Sehingga pake teknik Purposive Sampling aja udah cukup.
Tapi di Indonesia mgkn beda. Belum tentu kelompok LGBT bersedia jd responden Anda. Sehingga mencari mereka yg mau agak susah. Anda harus pake Snowball Sampling deh.
Meski sama-sama merupakan teknik non random sampling, tapi metode yg dilakukan udah berbeda.
Sehingga yang tadinya terlihat simpel di jurnal, ketika Anda replikasi, ternyata gak semudah itu. Sehingga Anda perlu waktu lebih lama untuk mendapat jumlah responden yg Anda butuhkan.
Menurut singkat saya aja nih, selama metodologi penelitan terlihat applicable buat dijadikan rujukan skripsi Anda, maka Anda sudah punya gambaran harus ngapain aja nantinya.
Dari sini, judul ataupun tinjauan pustaka bisa menyesuaikan. Yg penting kerangkanya udah jelas.
Jadi buat kalian yg saat ini BELUM skripsi, pesenku satu hal. Kalo ada matkul Metode Penelitian, tolong diseriusin. Asli dah. Biar gak kerja dua kali.
Kesalahanku dulu ya krna ga serius tadi. Sehingga 70% waktuku skripsi itu abis buat revisi metodologi penelitiannya doang.
Kurang lebih begitu yg bisa kusampaikan ya. Sekali lagi, apa yg saya tulis ndak bisa jadi patokan tunggal. Ini hanya sebatas insight yg bisa jd pertimbangan Anda aja.
Semoga bisa sedikit bermanfaat ya.
[THREAD - END]
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Udah pernah kubilang, kalo indikator ekonomi masyarakat cm diliat dari penonton konser, antrian iBox, atau macet di lokasi wisata, mending Fakultas Ekonomi se-Indonesia dibubarin aja.
Padahal belum lama ini dilaporkan tingkat klaim BPJS Ketenagakerjaan meningkat krna PHK massal.
BPS mencatat selama periode bulan Mei-Agustus (4 bulan), kita mengalami deflasi secara berturut-turut month to month.
Sekilas penurunan harga emg seperti kabar positif, tapi kalo gitu terus dlm jangka panjang, ya gawat juga.
Berarti ada yg remuk pada daya beli masyarakat.
Salah satu gejala ekonomi kita lagi ada goncangan adalah Purchasing Index Managers (PMI) kita Juli kemarin di bawah 50 poin alias sedang mengalami kontraksi. Selaras dgn tingginya PHK yg ada.
PMI umumnya jd dasar melihat tren pergerakan ekonomi pada sektor manufakfur dan jasa.
"Siapapun yg jadi presidennya, kita lho tetep gini-gini aja."
Yaaa milih policy maker emg gak membuatmu yg staff kantor tiba2 jadi juragan kapal kontainer.
Tapi kalo milih policy maker yg tepat, uang kuliah buat anakmu bisa jadi lebih terjangkau, misalnya.
Presiden membuat kebijakan yg dampaknya berpengaruh sama hajat hidup orang banyak. Sometimes it's not always about you.
Kita yg udah hidup nyaman mungkin gak ngerasa ada efeknya, tapi bisa jadi ada kebijakan yg udah lama dibutuhkan saudara-saudara kita yg di pelosok, misalnya.
- Gak ada lagi wilayah NKRI yg malemnya gelap karna gak ada listrik
- Akses air bersih lebih mudah didapatkan
- Lama tempuh ke pulau2 kecil terluar lebih singkat
- Kesejahteraan guru membaik
- Fasilitas publik lebih ramah kelompok difabel
- dll
Sebagai selingan bahasan politikmu di timeline dan kebetulan mau imlek juga, aku pengen sedikit share gimana perayaan Chinese New Year di China berdampak pada global supply chain.
Let's spill the tea 🍵
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Sebelum masuk inti bahasan, seperti biasa aku mau survey kecil-kecilan.
Apakah temen-temen saat ini familiar dengan dunia Supply Chain Management?
Pertama kita perlu uraikan definisi dari Port Congestion.
Secara sederhana, Port Congestion dipahami sebagai situasi dimana kapal yg udah tiba di area sekitar pelabuhan, nggak bisa sandar dikarenakan antrian bongkar muat kapal lain masih panjang.
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT – Understanding Its Strategic, Tactical, and Operational Level Planning
Spektrum bahasan dalam Supply Chain Management (SCM) sebenarnya sangat luas. Dalam thread ini, aku mau bahas tiga level planning dalam SCM.
Yuk kita spill. 🍵
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Pembahasan SCM mungkin segmented dan bukan bahasan umum yg sering bertebaran di lini masa.
Namun aku penasaran, sejauh mana pembaca thread ini mengenal SCM?
DISCLAIMER :
Karna aku sendiri masih baru 6-7 tahun terjun dalam bidang SCM, penting untuk dipahami bahwa aku BELUM layak untuk menganggap diriku expert dalam bidang ini.
Jadi thread ini kubuat untuk sharing aja agar pembahasan SCM lebih dikenal di lini masa Twitter.
Gimana rasanya tumbang abis mabok dan pas melek ternyata udah DIKUBUR HIDUP-HIDUP sebagai tumbal seserahan acara adat?
Well..... Victor Hugo Mica Alvarez had a terrifying story to tell.
Victor, 30 tahun, bercerita gimana dia berkali-kali mukulin kotak peti mati yg terbuat dari kaca untuk bisa lolos setelah dikubur hidup-hidup dalam keadaan mabok.
Seremnya, lokasi dia "dikuburkan" berjarak sekitar ± 80 KM dari tempat dia terakhir mabok sebelumnya.
Ceritanya, Victor menghadiri acara adat yg disebut Mother Earth Festival, di kawasan El Alto, Bolivia.
Mother Earth Festival merupakan acara adat dimana masyarakat mengadakan semacam "tasyakuran" kepada Pachamama, the Goddess of Earth and Fertility.