Krna ini lewat TL ku dan bahas soal marketing, aku jd tergelitik buat nanggepin.
BTS diundang untuk bicara ttg Global Health Security, dimana mereka fokus sama struggle yg dialami anak muda. Justru menurutku itu udah revelan sama brand self love yg mereka bawa.
Kalo udah bicara di forum resmi yg dihadiri banyak kepala negara, maka konteksnya bukan lagi sebatas musik. Bukan lagi sebatas tampilan muka.
Ada agenda lebih besar yg dibawa. Yg diharapkan pemimpin tiap negara itu ngerti, ini loh kesulitan anak muda jaman sekarang.
*relevan
Buset sampe typo-typo.
Sekadar tambahan.
Kalo berharap BTS mengubah keadaan, ya gak mungkin. Mereka artis. Bukan pemerintah. Bukan policy maker.
Tp setidaknya, mereka menggunakan platform mereka untuk membicarakan isu quarter life crisis yg seringkali dialami anak muda. Sesuai target market mereka.
Aku selalu tertarik baca berita soal K-Pop dari sisi keilmuan, dlm hal ini dari aspek ekonomi dan marketing, krna itu emg disiplin ilmuku.
Korean Pop Culture skrg tuh seperti halnya anime yg juga jd objek banyak riset ttg Japan Pop Culture. Bnyk insight menarik.
Dan itu bisa bahas banyak aspek. Mulai dari consumer behavior, social identities, travel and tourism, diplomasi internasional, dll.
Terlalu dangkal kalo bahas K-Pop sebatas plastik dan stereotip sejenisnya. Sama dangkalnya kyk orang yg liat sepakbola dari tawuran suporternya.
Kalo masalah tampang, itu sebenernya sah-sah aja. Sama kayak orang tergoda beli sesuatu krna kemasan/packaging nya lucu atau menarik.
Cuman kan ada orang yg nilai produk gak cuman dari kemasan aja. Kualitas produk bs jd pertimbangan mereka.
Yg BTS lakukan adalah penerapan purpose-driven marketing. Dimana itu gak cuman berdampak sebatas jual-beli sama customers. Tapi ada value lebih disitu.
Selengkapnya pernah saya bahas disini. Semoga bs kasih insight baru ya.
Udah pernah kubilang, kalo indikator ekonomi masyarakat cm diliat dari penonton konser, antrian iBox, atau macet di lokasi wisata, mending Fakultas Ekonomi se-Indonesia dibubarin aja.
Padahal belum lama ini dilaporkan tingkat klaim BPJS Ketenagakerjaan meningkat krna PHK massal.
BPS mencatat selama periode bulan Mei-Agustus (4 bulan), kita mengalami deflasi secara berturut-turut month to month.
Sekilas penurunan harga emg seperti kabar positif, tapi kalo gitu terus dlm jangka panjang, ya gawat juga.
Berarti ada yg remuk pada daya beli masyarakat.
Salah satu gejala ekonomi kita lagi ada goncangan adalah Purchasing Index Managers (PMI) kita Juli kemarin di bawah 50 poin alias sedang mengalami kontraksi. Selaras dgn tingginya PHK yg ada.
PMI umumnya jd dasar melihat tren pergerakan ekonomi pada sektor manufakfur dan jasa.
"Siapapun yg jadi presidennya, kita lho tetep gini-gini aja."
Yaaa milih policy maker emg gak membuatmu yg staff kantor tiba2 jadi juragan kapal kontainer.
Tapi kalo milih policy maker yg tepat, uang kuliah buat anakmu bisa jadi lebih terjangkau, misalnya.
Presiden membuat kebijakan yg dampaknya berpengaruh sama hajat hidup orang banyak. Sometimes it's not always about you.
Kita yg udah hidup nyaman mungkin gak ngerasa ada efeknya, tapi bisa jadi ada kebijakan yg udah lama dibutuhkan saudara-saudara kita yg di pelosok, misalnya.
- Gak ada lagi wilayah NKRI yg malemnya gelap karna gak ada listrik
- Akses air bersih lebih mudah didapatkan
- Lama tempuh ke pulau2 kecil terluar lebih singkat
- Kesejahteraan guru membaik
- Fasilitas publik lebih ramah kelompok difabel
- dll
Sebagai selingan bahasan politikmu di timeline dan kebetulan mau imlek juga, aku pengen sedikit share gimana perayaan Chinese New Year di China berdampak pada global supply chain.
Let's spill the tea 🍵
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Sebelum masuk inti bahasan, seperti biasa aku mau survey kecil-kecilan.
Apakah temen-temen saat ini familiar dengan dunia Supply Chain Management?
Pertama kita perlu uraikan definisi dari Port Congestion.
Secara sederhana, Port Congestion dipahami sebagai situasi dimana kapal yg udah tiba di area sekitar pelabuhan, nggak bisa sandar dikarenakan antrian bongkar muat kapal lain masih panjang.
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT – Understanding Its Strategic, Tactical, and Operational Level Planning
Spektrum bahasan dalam Supply Chain Management (SCM) sebenarnya sangat luas. Dalam thread ini, aku mau bahas tiga level planning dalam SCM.
Yuk kita spill. 🍵
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Pembahasan SCM mungkin segmented dan bukan bahasan umum yg sering bertebaran di lini masa.
Namun aku penasaran, sejauh mana pembaca thread ini mengenal SCM?
DISCLAIMER :
Karna aku sendiri masih baru 6-7 tahun terjun dalam bidang SCM, penting untuk dipahami bahwa aku BELUM layak untuk menganggap diriku expert dalam bidang ini.
Jadi thread ini kubuat untuk sharing aja agar pembahasan SCM lebih dikenal di lini masa Twitter.
Gimana rasanya tumbang abis mabok dan pas melek ternyata udah DIKUBUR HIDUP-HIDUP sebagai tumbal seserahan acara adat?
Well..... Victor Hugo Mica Alvarez had a terrifying story to tell.
Victor, 30 tahun, bercerita gimana dia berkali-kali mukulin kotak peti mati yg terbuat dari kaca untuk bisa lolos setelah dikubur hidup-hidup dalam keadaan mabok.
Seremnya, lokasi dia "dikuburkan" berjarak sekitar ± 80 KM dari tempat dia terakhir mabok sebelumnya.
Ceritanya, Victor menghadiri acara adat yg disebut Mother Earth Festival, di kawasan El Alto, Bolivia.
Mother Earth Festival merupakan acara adat dimana masyarakat mengadakan semacam "tasyakuran" kepada Pachamama, the Goddess of Earth and Fertility.