September gak kerasa tinggal seminggu lagi. Berarti tuntas masa kuartal III ekonomi kita.
Bu Sri Mulyani sudah warning sejak beberapa waktu lalu kalo kita udah diambang bahaya resesi.
Yuk dibahas sambil makan siang..
Secara singkat, resesi ekonomi dipahami sbg turunnya aktivitas ekonomi secara signifikan.
Patokan umum yg dijadikan standar untuk menentukan apakah sebuah negara mengalami resesi atau ndak, adalah dengan melihat GDP yg growth nya minus selama dua kuartal berturut-turut.
National Bureau of Economic Research (NBER), berpendapat bahwa gak perlu liat GDP untuk nentukan suatu negara resesi.
Pokoknya aktivitas ekonomi keliatan drop sampai beberapa bulan. Yg bs dilihat dari real income, angka pengangguran, produksi manufaktur, dan penjualan retail.
Banyak hal yg bisa jd triggers suatu negara mengalami resesi ekonomi. Misal, krna tiba2 ada konflik politik. Kerusuhan terjadi sepanjang tahun kayak di Hongkong kemarin.
Namun dalam hal ini, Covid-19 yg jadi bidang keladinya. Merusak sendi-sendi sektor ekonomi banyak negara.
Nah kembali ke bahasan GDP yg jadi patokan umum penentu status resesi ekonomi suatu negara.
Formula perhitungan GDP secara umum dipahami :
GDP = C + I + G + NX
Dimana :
C = Consumption
I = Investment
G = Government Spending
NX = Net Export
1. CONSUMPTION
Dalam kuartal ke II, personal consumption menyumbang economic's growth hanya 57,85% saja. Angka itu minus 5,51% dari sebelumnya.
Penurunan konsumsi ini tercermin dari ngedropnya angka penjualan retail/eceran pada SELURUH sektor.
Salah satu faktornya adalah banyak sektor usaha yg kena gebuk efek merebaknya covid.
Seperti : tour and travel, event organizer, properti, beberapa sektor industri manufaktur, dll.
Imbas dari ngedropnya mereka apa??
Tidak lain tidak bukan terjadi lay off atau PHK karyawan. Karna perusahaan gak sanggup cover operational cost mereka. Bahkan mgkn ada yg sampe gulung tikar.
Ketika masyarakat kehilangan pekerjaannya, otomatis akan berpengaruh pada daya beli mereka.
Ketika sektor yg jadi pondasi growth ekonomi pada ambruk, maka govertment spending menjadi sektor yg perlu dimaksimalkan. Overall naik 10% sampai agustus ini.
Ketika export kita drop melebihi import, maka akan terjadi trade deficit pada GDP.
BPS melaporkan agustus kemarin ini export sektor migas kita anjlok sampe 9,94% dan non migas drop sampe 4,35%. Efek permintaan pasar global yg melemah.
Udah pernah kubilang, kalo indikator ekonomi masyarakat cm diliat dari penonton konser, antrian iBox, atau macet di lokasi wisata, mending Fakultas Ekonomi se-Indonesia dibubarin aja.
Padahal belum lama ini dilaporkan tingkat klaim BPJS Ketenagakerjaan meningkat krna PHK massal.
BPS mencatat selama periode bulan Mei-Agustus (4 bulan), kita mengalami deflasi secara berturut-turut month to month.
Sekilas penurunan harga emg seperti kabar positif, tapi kalo gitu terus dlm jangka panjang, ya gawat juga.
Berarti ada yg remuk pada daya beli masyarakat.
Salah satu gejala ekonomi kita lagi ada goncangan adalah Purchasing Index Managers (PMI) kita Juli kemarin di bawah 50 poin alias sedang mengalami kontraksi. Selaras dgn tingginya PHK yg ada.
PMI umumnya jd dasar melihat tren pergerakan ekonomi pada sektor manufakfur dan jasa.
"Siapapun yg jadi presidennya, kita lho tetep gini-gini aja."
Yaaa milih policy maker emg gak membuatmu yg staff kantor tiba2 jadi juragan kapal kontainer.
Tapi kalo milih policy maker yg tepat, uang kuliah buat anakmu bisa jadi lebih terjangkau, misalnya.
Presiden membuat kebijakan yg dampaknya berpengaruh sama hajat hidup orang banyak. Sometimes it's not always about you.
Kita yg udah hidup nyaman mungkin gak ngerasa ada efeknya, tapi bisa jadi ada kebijakan yg udah lama dibutuhkan saudara-saudara kita yg di pelosok, misalnya.
- Gak ada lagi wilayah NKRI yg malemnya gelap karna gak ada listrik
- Akses air bersih lebih mudah didapatkan
- Lama tempuh ke pulau2 kecil terluar lebih singkat
- Kesejahteraan guru membaik
- Fasilitas publik lebih ramah kelompok difabel
- dll
Sebagai selingan bahasan politikmu di timeline dan kebetulan mau imlek juga, aku pengen sedikit share gimana perayaan Chinese New Year di China berdampak pada global supply chain.
Let's spill the tea 🍵
ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Sebelum masuk inti bahasan, seperti biasa aku mau survey kecil-kecilan.
Apakah temen-temen saat ini familiar dengan dunia Supply Chain Management?
Pertama kita perlu uraikan definisi dari Port Congestion.
Secara sederhana, Port Congestion dipahami sebagai situasi dimana kapal yg udah tiba di area sekitar pelabuhan, nggak bisa sandar dikarenakan antrian bongkar muat kapal lain masih panjang.
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT – Understanding Its Strategic, Tactical, and Operational Level Planning
Spektrum bahasan dalam Supply Chain Management (SCM) sebenarnya sangat luas. Dalam thread ini, aku mau bahas tiga level planning dalam SCM.
Yuk kita spill. 🍵
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Pembahasan SCM mungkin segmented dan bukan bahasan umum yg sering bertebaran di lini masa.
Namun aku penasaran, sejauh mana pembaca thread ini mengenal SCM?
DISCLAIMER :
Karna aku sendiri masih baru 6-7 tahun terjun dalam bidang SCM, penting untuk dipahami bahwa aku BELUM layak untuk menganggap diriku expert dalam bidang ini.
Jadi thread ini kubuat untuk sharing aja agar pembahasan SCM lebih dikenal di lini masa Twitter.
Gimana rasanya tumbang abis mabok dan pas melek ternyata udah DIKUBUR HIDUP-HIDUP sebagai tumbal seserahan acara adat?
Well..... Victor Hugo Mica Alvarez had a terrifying story to tell.
Victor, 30 tahun, bercerita gimana dia berkali-kali mukulin kotak peti mati yg terbuat dari kaca untuk bisa lolos setelah dikubur hidup-hidup dalam keadaan mabok.
Seremnya, lokasi dia "dikuburkan" berjarak sekitar ± 80 KM dari tempat dia terakhir mabok sebelumnya.
Ceritanya, Victor menghadiri acara adat yg disebut Mother Earth Festival, di kawasan El Alto, Bolivia.
Mother Earth Festival merupakan acara adat dimana masyarakat mengadakan semacam "tasyakuran" kepada Pachamama, the Goddess of Earth and Fertility.