Jaringan GUSDURian Profile picture
Sep 23, 2020 10 tweets 4 min read Read on X
YANG LEBIH PENTING DARI POLITIK ADALAH KEMANUSIAAN

Pemerintah Pusat dan DPR RI berencana tetap melangsungkan Pilkada 2020 pada Desember 2020. Jaringan GUSDURian menyatakan sikap sebagai berikut.

#KemanusiaanDiAtasPolitik

Utas
Dunia tengah mengalami wabah Covid-19 yang belum terkendali. Belum ditemukannya vaksin membuat setiap negara perlu memperketat protokol kesehatan demi menekan jumlah warga yang terinfeksi. Di Indonesia, situasi wabah masih menunjukkan angka yang sangat tinggi.
DPR berdalih bahwa Pilkada 2020 bisa dilangsungkan karena akan disertai peraturan dan sanksi hukum apabila melanggar protokol kesehatan.
Keputusan tersebut patut dipertanyakan mengingat penyelenggaraan Pilkada berpotensi ciptakan kerumunan. NU dan Muhammadiyah pun mengusulkan untuk menunda. Namun... tidak didengarkan.
Kata Gus Dur: "kehidupan kita sekarang hanya dipenuhi oleh kegiatan untuk mempertahankan kekuasaan, bukannya mencapai kepemimpinan yang diharapkan."

Jaringan GUSDURian menyatakan sikap sebagai berikut:
Pertama, menyayangkan sikap pemerintah pusat dan DPR RI yang mengabaikan suara publik seperti yang disuarakan oleh NU dan Muhammadiyah.
Kedua, meminta parpol atau calon kepala daerah untung mempertimbangkan ulang perhelatan Pilkada 2020 demi tunjukkan kepedulian kesehatan warganya.
Ketiga, meminta KPU koordinasi dengan ahli epidemologi untuk dapatkan saran yang objektif dan ilmiah demi langkah Pilkada.

Keempat, mengajak seluruh penggerak GUSDURian untuk turut edukasi pencegahan Covid-19
Kelima,mengajak seluruh masyarakat untuk taati protokol kesehatan agar terhindar dari virus Covid-19.
Semoga kita semua diselamatkan oleh Allah SWT dari segala hal yang buruk dan para pemegang kekuasaan bisa meletakkan kepentingan kepentingan kemanusiaan di atas politik. Amin...

@AlissaWahid

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Jaringan GUSDURian

Jaringan GUSDURian Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GUSDURians

Jun 11
Pernyataan Sikap Jaringan GUSDURian: Menolak Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

Peraturan Pemerintah untuk memberi izin tambang kepada ormas keagamaan ini BERTENTANGAN dengan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (cont.) Image
yang di dalamnya mengatur tentang pemberian izin usaha tambang, di mana penerima izin usaha tambang adalah badan usaha, koperasi, atau perusahaan perseorangan dengan cara lelang.
Berbagai liputan media massa juga menengarai adanya proses pengambilan keputusan penyelenggara negara yang berpotensi penyalahgunaan kewenangan. Industri pertambangan di Indonesia penuh dengan tantangan lingkungan dan etika, termasuk degradasi lahan, penggundulan hutan,
Read 9 tweets
Jun 7
Ada alasan mengapa Gus Dur menghapus dwifungsi ABRI. Saat itu tentara bisa menempati jabatan sipil tanpa pemilu. Sistem negara jadi tdk transparan.

Pencabutan dwifungsi artinya mengembalikan tentara pd tugas pertahanan. Kalau mau tugas sipil, bisa mundur dari tentara & jadi PNS. Image
Ada apa sih di dwifungsi? Apa yang disebut multifungsi (bantuin petani, kesehatan, dll) bukanlah dwifungsi yg dihapus Gus Dur. Itu lebih gotong royong. Yang dihapus Gus Dur adalah kewenangan tentara masuk urusan sipil. Dulu bupati, gubernur, jaksa, dll isinya kebanyakan tentara.
Di lapangan, konflik yg melibatkan ABRI seringkali terjadi kekerasan dan pelanggaran HAM yang tidak mungkin diusut karena supremasi sipil lemah. Padahal di negara demokrasi, supremasi sipil adalah bagian yang sangat penting. Jika ini hilang, maka tidak ada demokrasi.
Read 4 tweets
Jan 22, 2023
Gus Dur: Sang Bapak Tionghoa Indonesia

Utas

Membicarakan Imlek di Indonesia tak bisa dilepaskan dari sosok Gus Dur. Lho, kok bisa? Begini...

Mulai 1967 hingga tahun 1999, kita tidak bisa menikmati pertunjukan Liong dan Barongsai. Tak ada lampion di mal dan tempat umum.
Kita juga tidak bisa berbicara dalam bahasa Mandarin. Nama 'berbau’ Cina pun dilarang. Warga Tionghoa bahkan dipaksa untuk memilih satu dari lima agama resmi di Indonesia.

Ya, di masa itu, kita tak lagi bisa menjumpai nama-nama seperti Soe Hok Gie, Ong Tjong Bing, Lie Eng Hok,
Liem Swie King, dan sejenisnya. Sebab, mereka harus mengubahnya menjadi nama-nama ‘pribumi’ seperti Hartono, Wijaya, Kusuma, dan lainnya. Kita juga tak bisa menjumpai sekolah-sekolah Tionghoa, surat kabar berbahasa Mandarin, dan apa pun yang berhubungan dg Cina.
Read 20 tweets
Dec 24, 2022
Mengapa Perlu Jaga Gereja?

Setiap malam Natal, Gusmin selalu ingat dengan sosok Riyanto, seorang anggota Banser yang wafat ketika menyelamatkan ratusan manusia yang sedang beribadah di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, tahun 2000 silam.

Utas
Muslim, kok, jaga gereja? Mungkin itu yang banyak dipertanyakan orang. Bahkan beberapa tokoh menyebut tindakan menjaga gereja adalah tindakan yang berlebihan. Mengapa harus jaga gereja jika kita punya aparat keamanan?
Orang yang pertama kali menginstruksikan agar Banser menjaga gereja adalah Gus Dur. Perintah Gus Dur ini merupakan respons dari pembakaran gereja di Situbondo, Jawa Timur, pada 1996. Pasca kejatuhan Soeharto, stabilitas keamanan semakin menjadi pekerjaan rumah bangsa Indonesia.
Read 17 tweets
Dec 23, 2022
Asal-usul Kutipan 'Tuhan Tidak Perlu Dibela'

Siapa yang tidak mengenal kalimat Tuhan Tak Perlu Dibela”? Kalimat itu terkenal sekali, hingga menjadi judul buku dan sampai sekarang masih dikutip, jadi kaus, jadi meme, jadi status Facebook, bahkan jadi “dalil”.

#BulanGusdur
Ya, kalimat Gus Dur itu mungkin yang paling terkenal, setelah “gitu aja kok repot”. Dari manakah kalimat itu berasal?

Ternyata, Gus Dur memarnya dari kalimah seorang sufi agung, al-Hujwiri. Berikut ini kalimat lengkapnya:
“Bila engkau menganggap Allah itu ada hanya karena engkau yang merumuskan, hakikatnya engkau sudah kafir. Allah tidak perlu disesali kalau Dia mnyulitkan kita. Juga tidak perlu dibela jika orang menyerang hakikat-Nya.”
Read 8 tweets
Oct 16, 2022
[PRESS RELEASE]

Lima Rekomendasi Jaringan GUSDURian untuk Indonesia

A thread

Pada Jumat hingga Minggu 14-16 Oktober 2022, Jaringan GUSDURian menyelenggarakan Temu Nasional GUSDURian (TUNAS) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
TUNAS merupakan agenda pertemuan rutin tiga tahunan yang diadakan untuk mengonsolidasikan komunitas dan jejaring GUSDURian.

Acara tersebut dihadiri oleh keluarga, sahabat, murid, pengikut, serta pengagu, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari berbagai kalangan.
Beberapa tokoh yang hadir di antaranya istri Gus Dur Sinta Nuriyah, Alissa Wahid, Inaya Wahid, budayawan Zawawi Imron, Menteri Agama RI 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Read 22 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(