KAPAN KITA MENGENAL SESEORANG.?
Ada seorang laki-laki berkata kepada Sayyidina Umar bin Khatab: “Sesungguhnya si fulan itu orangnya baik”
Lalu Umar ra bertanya: “Apakah kamu pernah bersafar bersamanya ?”
Lelaki: “Belum pernah”
Umar: “Apakah kamu pernah bermu’amalah dengannya ?”
Lelaki: “Belum pernah”.
Umar: “Apakah kamu pernah memberinya amanah ?”
Lelaki: “Belum pernah”.
Umar: “kalau begitu kamu tidak punya ilmu tentangnya. Barangkali kamu hanya melihat dia saat shalat di masjid”
Mengapa Umar mempertanyakan tiga perkara ini ?
Karena dengan safar, kita dapat mengetahui karakter dan watak seseorang yang sesungguhnya
Safar adalah bagian dari adzab (kesusahan) capek dan melelahkan, disaat itu akan tampak watak asli seseorang
Dengan mu’amalah seperti jual beli dan lainnya, kita dapat mengetahui akhlak seseorang
Dan dgn memberi amanah, kita dapat mengetahui kadar amanah dan agama seseorang
Sungguh, pertanyaan yang cerdas dari Sayidina Umar bin Khatab ra
Yang menunjukkan kepada pengalaman dan keilmuannya
(Mawa’idz shohabah hal. 65)
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Imam Abu Hanifah menjelaskan bahwa dekat dan jauh yang disifatkan kepada Allah tidak boleh difahami dengan makna jarak pendek atau panjang. Imam Abu Hanifah berkata :
وَلَيْسَ قرب الله تَعَالَى وَلَا بعده من طَرِيق طول الْمسَافَة وقصرها وَلَكِن على معنى الْكَرَامَة والهوان والمطيع قريب مِنْهُ بِلَا كَيفَ والعاصي بعيد مِنْهُ بِلَا كَيفَ
Dekatnya Allah dan jauhnya bukan dari makna jarak panjang dan pendek, akan tetapi berdasarkan makna kemuliaan dan kehinaan.