Sayid Machmoed BSA Profile picture
Sep 28, 2020 10 tweets 2 min read Read on X
LIMA CARA MENGUKUR DIRI AGAR BERSIKAP TAWADHU/RENDAH HATI

Sikap sombong sangat dilarang agama karena sombong merupakan salah satu sifat setan

Karena itu, perlu latihan mengukur kemampuan diri sendiri agar tidak terjebak dalam kesombongan
Lima cara untuk mengukur diri agar bersikap tawadhu seperti yang tertuang dalam kitab Bidayatul Hidayah, karangan Imam al-Ghazali
Berikut lima resep agar bisa tawadhu

1. Apabila engkau melihat orang yang masih muda, maka katakan dalam hatimu, 'Orang ini belum banyak durhaka kepada Allah sedangkan aku sudah banyak durhaka pada Allah. Tidak diragukan lagi orang ini lebih baik dariku.
2. Apabila engkau melihat orang yang lebih tua, katakan dalam hatimu, “Orang ini sudah beribadah sebelum aku, dengan begitu tidak diragukan lagi bahwa dia lebih baik dariku”
3. Apabila engkau melihat org alim (berilmu) katakan dalam hatimu “Org ini sudah diberi kelebihan yg tdk diberikan kepadaku
Dia menyampaikan suatu kebaikan kpd org lain sedangkan aku tdk menyampaikan apa2
Dia tahu hukum2 yg tdk aku tahu. Maka bagaimana mungkin aku sama denganya?”
4. Apabila engkau bertemu dengan orang bodoh, kurang ilmu dan wawasan, katakan dalam hatimu, 'Orang ini durhaka kepada Allah kerana ketidaktahuannya sedangkan aku durhaka kepada Allah dengan pengetahuanku.
Maka hukuman Allah kepadaku lebih berat dibanding orang ini. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir hidupku dan akhir hidup orang ini.
5. Apabila engkau melihat orang kafir, maka katakan dalam hatimu, “Aku tidak tahu, boleh jadi dia akan masuk Islam dan mengisi akhir hidupnya dangan amal kebaikan, dan dengan keislamannya itu dosa dosanya keluar dari dirinya seperti keluarnya rambut dari timbunan tepung.
Sedangkan aku, boleh jadi tersesat dari Allah (karena ujub memuja diri dan memandang rendah org lain) dan akhirnya menjadi kafir, dan hidupku berakhir dengan amal buruk. Orang seperti ini boleh jadi besok menjadi orang yg dekat dgn Allah dan aku menjadi orang yg jauh dari Allah”
Firman Allah SWT dalam Alquran :
Maka janganlah engkau menilai dirimu lebih suci (dibanding orang lain) Dia (Allah) lebih tahu siapa orang-orang yang bertakwa
(Surah an-Najm ayat 32)

Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹

Kitab Bidayatul Hidayah, karangan Imam Al-Ghazali Rahimahullah

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayid__machmoed

Feb 26
Ziarah Kubur Menjelang Ramadlan

Hukumnya boleh dengan beberapa alasan sebagai berikut:

1. Tidak ada satu pun hadits yang melarang hal tersebut.

2. Hadits yang menganjurkan ziarah kubur adalah hadits yang umum, tanpa ada batasan waktu yang di perbolehkan atau dilarang.
Image
3. Jika Rasulullah tidak pernah melakukan hal itu secara khusus, apakah beliau pernah melarangnya?
4. Sesuatu yang tidak dilakukan Rasulullah, tidak serta merta menunjukkan bahwa hal itu terlarang untuk kita lakukan.

Kaidah
ترك الشيء لا يدل على منعه

Antara Nabi Tidak Melakukan Dengan Nabi Melarang
Read 8 tweets
Feb 18
Yang pertama:

Imam Abu Hanifah menjelaskan bahwa dekat dan jauh yang disifatkan kepada Allah tidak boleh difahami dengan makna jarak pendek atau panjang. Imam Abu Hanifah berkata :
وَلَيْسَ قرب الله تَعَالَى وَلَا بعده من طَرِيق طول الْمسَافَة وقصرها وَلَكِن على معنى الْكَرَامَة والهوان والمطيع قريب مِنْهُ بِلَا كَيفَ والعاصي بعيد مِنْهُ بِلَا كَيفَ
Dekatnya Allah dan jauhnya bukan dari makna jarak panjang dan pendek, akan tetapi berdasarkan makna kemuliaan dan kehinaan.
Read 13 tweets
Feb 10
Hadist Sahih Malam Nisfu Sya’ban Menurut Ulama Wahabi-Taymi Dan Syafi’iyah

Syekh Ibnu Taimiyah (661-728 H / 1263-1328)

وَمِنْ هَذَا الْبَابِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقَدْ رُوِىَ فِي فَضْلِهَا مِنَ اْلأَحَادِيْثِ الْمَرْفُوْعَةِ وَاْلآثَارِ مَا يَقْتَضِي Image
أَنَّهَا لَيْلَةٌ مُفَضَّلَةٌ وَأَنَّ مِنَ السَّلَفِ مَنْ كَانَ يَخُصُّهَا بِالصَّلاَةِ فِيْهَا وَصَوْمُ شَهْرِ شَعْبَانَ قَدْ جَاءَتْ فِيْهِ أَحَادِيْثُ صَحِيْحَةٌ وَمِنَ الْعُلَمَاءِ مِنَ السَّلَفِ مِنْ أَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَغَيْرِهِمْ مِنَ الْخَلَفِ مَنْ
أَنْكَرَ فَضْلَهَا وَطَعَنَ فِي اْلأَحَادِيْثِ الْوَارِدَةِ فِيْهَا كَحَدِيْثِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ فِيْهَا ِلأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ بَنِي كَلْبٍ وَقَالَ لاَ فَرْقَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ غَيْرِهَا لَكِنِ الَّذِي عَلَيْهِ كَثِيْرٌ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ أَوْ
Read 58 tweets
Jan 29
Diam Terhadap Wahabi?

Apa mungkin diam terhadap wahabi? tidak mungkin diam, jika diam syariat islam ini akan habis diobok obok oleh mereka.

Bukan dalam hal akidah saja, yang paling dasar dalam syariat ini, telah diacak acak oleh penggiat wahabi.


Jika tidak diluruskan dan dikonter maka orang awam akan mengira apa yang diajarkan oleh penggiat wahabi adalah benar di atas Al Quran dan sunnah Nabi.

Yang paling mengkhawatirkan, mereka mampu membuat orang awam terkesima, diantara metodenya, sebelum menyampaikan kajiannya,
terlebih dahulu mendoktrin pengikutnya dengan slogan, bahwa apa yang kita sampaikan ini qolallah dan qolarrasul yang sesuai pemahaman salafus sholeh.
Read 17 tweets
Jan 28
Ustadz “Sunnah” Tidak Tahu Rukun Qauli

Ini doktor @ustadzkhalid hal dasar aja banyak tidak tahu, tapi fasih sekali kalau bahas sifat fisik Allah, Arsy makhluk atau bukan, juga tidak tahu

Rukun qauli dan rukun fi'li adalah pelajaran dasar setiap muslim ketika belajar di madrasah
Rukun Qouli : Rukun yang berupa bacaan
Rukun Fi'li : Rukun yang berupa perbuatan atau gerakan

Jika ada muslimin asing mendengar istilah fiqih tersebut, berarti masa kecilnya tak pernah mengaji di sebuah madrasah,
atau kemungkinan baru paham tata cara sholat ketika "hijrah versi wahabi", itupun barangkali pakai tuntunan shalat ala Al Albani.

Dalam Mazhab Syafi'i, rukun qauli merujuk pada rukun-rukun yang merupakan bacaan wajib dalam ibadah, khususnya dalam shalat.
Read 28 tweets
Dec 22, 2024
Layla Dan Majnun

Dikisahkan saat Majnun telah wafat, dan Layla menikah dengan laki-laki lain dari kerabat Layla sendiri.

Sewaktu Layla dan Suami melewati kuburan Majnun, suami Layla berkata pada Layla; "Ini adalah kuburan pendusta". Image
Layla menjawab "Maha suci Allah. Sesungguhnya Ia tidaklah berdusta"

"Bukankah ia yang melantunkan syair "Walau Anna Layla sampai akhir....?" Jawab suami Layla.

Lalu Layla lalu meminta izin kepada suaminya untuk menyapa Majnun, dan suaminya pun mengizinkan;
"Wahai korban asmara dan yang bersumpah atas rindu dan cinta". Layla menyapa.!

Seketika gemuruh menggema dari kuburan Majnun, dan saat itu juga Layla meninggal dunia kemudian dimakamkan di samping Majnun.
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(