Barusan di CNN Connect, membahas percakapan netizen tentang G30S/PKI. Saya sajikan data tren dari 2017 sd 2020, selalu berulang soal pemutaran film ini. Juga peta SNA 7 hari terakhir, pro kontra film dan narasi seputar G30S.
Buat yang ndak lihat, ini sya share datanya.
Tren percakapan ttg "PKI" yang dimonitor DE dari 2017 sd 2020. Setiap tgl 30 September, selalu terjadi peak percakapan. Paling tinggi pada 18 Sept 2017, saat Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat itu mengajak nobar Film G30S/PKI.
Lalu tahun 2018-2019, tren tinggi cukup lama soal "PKI" ini, karena bersamaan dengan kontestasi politik Pilpres. Itu ini jadi salah satu komoditas kampanye.
Tahun 2020 tren bulan Juni sangat tinggi, soal hari lahir Pancasila, dan terakhir hari ini, 30 Sept, soal film.
SNA G30S PKI (2020)
Peta percakapan tentang topik ini dalam seminggu terakhir memperlihatkan 2 cluster. Yang terbesar dari kalangan mereka yang ingin mengingat lagi peristiwa tersebut. Membahas pemutaran film G30S PKI, dan diskursus ttg perlunya lihat perspektif dr film Jagal.
Cluster besar itu terdiri dari akun2 selama ini pro Oposisi, lalu media, dan juga akun2 non partisan. Mereka bersama-sama membahas soal film dan peristiwa G30S PKI.
Yang menarik, diskursus soal film Jagal yang memperlihatkan sisi lain dari peristiwa ini, juga terjadi di sini.
Di cluster itu terjadi diskursus yang pelan-pelan mulai terbuka pintunya, antara yang ingin move on, memaafkan atau tidak, melupakan atau tidak.
Peristiwa ini memang kompleks, butuh waktu cukup panjang kalau menuju rekonsiliasi. Di cluster ini tampak ruang dialog mulai terjadi.
Sementara itu di cluster yang terpisah, jauh lebih kecil ukurannya dibanding cluster sebelumnya, tampaknya ada narasi tunggal. Yang intinya mengritik soal pemutaran film G30S/PKI kembali yang berulang-ulang setiap tahun. Dialog pro-kontra dalam cluster ini tidak terjadi.
Gambar yang paling banyak dishare adalah tentang pemutaran film G30S PKI oleh @tvOneNews. Yang menjadikan akun ini sbg top influencer pertama.
Usia mereka yang bercakapan kebanyakan dari generasi millenial dan Z. INi karena bias pengguna medsos Indonesia distribusinya spt ini.
Yang menarik, usia 40+ yang tinggi, karena biasanya lebih rendah. Artinya cukup banyak yang sudah relatif "tua" turut dalam perdebatan ini.
Emosi
Tertinggi emosi yang ditangkap oleh DE adalah soal "trust". Soal apakah percaya atau tidak dengan peristiwa G30S/PKI, percaya dengan filmnya, dll.
Lalu emosi Fear, Sadness, Joy, dan Anger.
Emosi Trust:
• Pro kontra ”kepercayaan” netizen terhadap film dan peristiwa G30S/PKI
• Pro: orang tua mereka mengalami sendiri kekejaman PKI
• Kontra: film Jagal menunjukkan kekejaman pemerintah yang menjagal korban dari PKI
Emosi Fear:
• Banyak yang mengangkat kekejaman PKI saat itu
• Yang nonton Film menceritakan kekejian PKI
• Diskursus mengapa Film dilarang ditayangkan: takut mengingatkan lagi kekejaman itu
Emosi Sadness:
• Sedih mengingat cerita kekejaman PKI dari orang tua mereka
• Sedih ketika menonton film G30spki
Emosi Joy (cinta):
• Film ini untuk membangun cinta tanah air
• Anak” K-Popper: Kami tidak share g30s pki, bukan karena tidak cinta tanah air.
Yg menarik, ternyata anak2 K-Poppers yg tidak mengangkat G30S PKI mendapat sindiran. Shg mereka perlu menyatakan hal di atas.
Emosi Anger:
• Menuding yang marah dan menentang pemutaran G30s pki adalah simpatisan pki
Adanya penolakan atau kritikan atas pemutaran film G30S PKI ini menimbulkan tudingan di atas.
Analisis BOT
Score total cuitan tentang G30S PKI ini sebesar 1.98, yang masih dalam skala "human". Namun terindikasi banyak juga yang kemungkinan diposting oleh bot.
Akun bisa terindikasi sebagai bot, jika dalam 200 postingan terakhirnya misalnya hanya berisi retweet saja. Tidak ada aktivitas lain. Sehingga mungkin saja akun riil, tp kerjaannya hanya RT saja, akan dideteksi sebagai bot soleh sistem.
Bagaimana di Instagram
Gambar dan video yang paling banyak disukai di IG tentang G30S PKI adalah cuplikan video asli pengangkatan jenazah pahlawan, cuplikan film G30S, dan tentang video Gatot Nurmantyo yg menyatakan paham komunis sudah masuk ke semua lini.
Instagram Sangat Aktif
Meski total posting di IG yang ditangkap Drone Emprit jauh lebih kecil dari Twitter, itu karena tidak termasuk komentar, hanya post saja.
Kalau dilihat interaksinya, komen, like, view, maka IG adalah tempat yg tak kalah ramai membahas G30S PKI.
Kesimpulan
- Isu PKI dan G30S PKI selalu berulang setiap tahun, sekitar bulan Juni (hari lahir pancasila) dan September (pemberontakan).
- Tahun ini, narasi yang dominan adalah soal akurasi sejarah, dan pro-kontra pemutaran film.
- Terjadi diskursus yang sehat di kalangan netizen, yang mulai membuka diskusi untuk melihat peristiwa dari sisi lain (misal film Jagal), dan sharing dokumen dan buku dari sumber yg dulu blm dibuka.
- Gen K-popper tak terlalu minta mengangkat G30SPKI ini dalam TL mereka.
CLOSING
Meski isu ini selalu berulang, seperti menjadi beban sejarah yang berisi luka, namun masa depan tergantung dari para generasi penerus saat itu.
Apakah mereka akan terus membawa beban luka ini, atau membangun rekonsiliasi dan bersama mencari titik temu?
Up to you nak.
Kalau dilihat di Galaxy Bima Sakti ini, dimana letak Lubang Buaya?
Seberapa besar luka yang dulu pernah menganga hingga saat ini dibandingkan dengan besarnya galaxy ini?
Manusia, egonya mengalahkan alam semesta.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Saya minta ke ChatGPT dengan prompt ini: Buatkan kurikulum Coding dan AI untuk siswa SD di Indonesia. Pelajari kurikulum tentang ini yang sudah ada di berbagai negara, gunakan best practice mereka.
Berikut adalah draft kurikulum Coding dan AI untuk siswa SD di Indonesia, yang mengadopsi best practices dari berbagai negara.
Coding, Game, dan Buang Sampah
Buatkan tugas membuat Game untuk anak SD kelas 3, agar mereka bisa menjadi rajin membuang sampah pada tempatnya.
Coding, Game, dan Adab kepada Orang Tua dan Guru
Buatkan tugas membuat Game untuk anak SD kelas 3, agar mereka bisa menjadi anak yang hormat pada guru dan orang tua.
Ini kenapa topik "Fufufafa" sudah hampir 1 bulan belum ada tanda-tanda akan reda juga. Malah hari ini naik lagi.
Saya ambil pemberitaan di online news dalam 2 hari terakhir, lalu minta AI untuk merangkum pendapat tokoh yang diquote oleh berita.
Refly Harun: Pakar hukum tata negara ini menegaskan bahwa akun Kaskus Fufufafa tidak berhubungan dengan Prabowo Subianto, meskipun Prabowo memiliki pengaruh untuk menghentikan potensi impeachment terhadap Gibran. Refly juga menyatakan bahwa Fufufafa semakin menguatkan pandangan bahwa Gibran tidak layak menjadi wakil presiden.
Jhon Sitorus: Pegiat media sosial ini sangat yakin bahwa akun Fufufafa adalah milik Gibran Rakabuming Raka, dengan menyebutkan bukti-bukti yang mengarah ke keterkaitan antara nomor ponsel Gibran dan akun tersebut. Ia menegaskan bahwa bukti-bukti ini menunjukkan kepemilikan Gibran secara jelas.
Jimly Asshiddiqie: Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengungkapkan bahwa efek dari isu Fufufafa sangat luar biasa, menimbulkan kemarahan yang meluas di masyarakat. Ia juga meminta agar publik melupakan isu ini, meskipun ia menyadari bahwa hal tersebut sulit dilakukan.
Muslim Arbi: Direktur Gerakan Perubahan ini menilai bahwa Gibran tidak bisa mengelak dari tuduhan sebagai pemilik akun Fufufafa, dan ia mengaitkan isu ini dengan karakter Gibran yang dianggap tidak pantas untuk posisi wakil presiden.
Feri Amsari: Hukum Universitas Andalas ini menekankan pentingnya klarifikasi mengenai keterkaitan Gibran dengan akun Fufufafa, dan ia menganggap bahwa isu ini perlu ditangani secara serius.
Henri Subiakto: Pengamat politik ini mengkritik perilaku komunikasi Gibran dan Kaesang, yang dianggap menunjukkan karakter yang tidak bermoral. Ia menekankan bahwa jika ada kesalahan, sebaiknya Gibran meminta maaf.
Dr. Tifa: Seorang dokter yang juga aktif di media sosial, berharap agar Prabowo mengambil tindakan terkait polemik akun Fufufafa, yang dianggap merugikan citra Gibran.
Kesimpulannya, isu mengenai akun Fufufafa yang diduga milik Gibran Rakabuming Raka telah memicu berbagai pendapat dari tokoh-tokoh publik. Banyak yang menilai bahwa Gibran tidak layak untuk menjabat sebagai wakil presiden, sementara yang lain menekankan pentingnya klarifikasi dan tindakan dari pihak terkait untuk menyelesaikan polemik ini. Isu ini juga menunjukkan dampak besar terhadap citra politik Gibran dan hubungan antara tokoh-tokoh politik di Indonesia.
Sedang ramai soal kritikan JK kepada Nadiem Makarim yang dinilai jarang berkunjung ke daerah.
Saya coba gunakan fitur baru di Drone Emprit yang memanfaatkan LLM, untuk membuat tabel kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh Nadiem dalam periode tertentu secara otomatis.
Saya gunakan sumber data Online News, untuk periode April-Juni 2023, yang mengandung kata kunci "Nadiem" dan filter "kunjungan, mengunjungi, mendatangi, dll".
Promptnya: Buat tabel tempat yang dikunjungi Nadiem: no, tanggal, Lokasi, kota, tujuan kunjungan, website. Jangan masukkan "jakarta", berdasarkan data yang diberikan saja.
Hasilnya seperti ini. Ada yang missed, "Kuningan" dianggap nama "kota" wkwk.
Saya minta AI buat membaca lagi, mosok hanya sedikit tempat yang dikunjungi, dan kebanyakan di luar negeri. Saya koreksi juga soal Kuningan.
Fix, hasilnya tetap tidak berubah.
Sekarang saya coba ganti periodenya dari Juli-Oktober 2023. Awalnya cuma dua, lalu saya marahin itu AI. Tambah dua entry lagi. Tapi sebenarnya 3 entri itu kunjungan ke lokasi yang sama.
Kenapa saya percaya Quick Count? Lihat ilustrasi ini.
Kita ingin menghitung Populasi yang di dalamnya ada kelompok A, B, dan C. Jumlah dan persentasenya seperti dalam kotak nomor #1, A=25%, B=50%, C=25%.
Saat melakukan Real Count seperti dalam kontak #2, butuh waktu lama karena jumlah populasinya banyak, sehingga baru sebagian yang terhitung. Saat menghitung, tidak dipilih-pilih secara proporsional dari A,B, atau C. First come first. Hasilnya, yang A terhitung semua, B baru sebagian, C paliing sedikit.
Akibatnya persentase A=43%, B=43%, C=14%. Si A seneng banget karena banyak presentasenya. Tapi kan ini tidak sesuai Populasi sebenarnya di kotak #1?
Kemudian ada Quick Count seperti dalam kotak #3. Yang dihitung lebih sedikit dari yang sudah dihitung di Real Count. Tapi yang dihitung sudah dipilih-pilih secara proporsional, dari A=1, B=2, dan C=1. Kalau diprosentase, hasilnya A=25%, B=50%, C=25%. Lho kok sama seperti prosentasi populasi?
Nah pertanyaan di kotak #4, mana yang lebih mendekati "Populasi sebenarnya"? Real Count yang belum selesai, atau Quick Count yang sudah kelar?
I love Statistics. 🩷🩷🩷
🔥🔥🔥
Bagaimana dengan Quick Count pada Pilpres 2024 ini?
Ini yang saya tahu ya, dari beberapa lembaga QC, ada yang deket ke 01, 02, atau 03.
Kedai Kopi, Om Hensat deket ke 01, hasilnya:
01=24.2%
02=58.96%
03=16.84%
LSI Denny JA, deket ke 02, hasilnya:
01=25.21%
02=58%
03=16.73%
Charta Politika, deket ke 03, hasilnya:
01=25.52%
02=57.30%
03=17.31%
Semua mirip. Selama metode multistage random sampling yang digunakan sudah benar, hasilnya juga ndak jauh beda.
Terus, masalahnya ada di mana?
Masalahnya bukan pada saat pencoblosan, Quick Count, atau Real Count. Tapi ada pada proses-proses sebelum itu, yang membuat rakyat akhirnya menghasilkan output seperti dalam QC dan RC ini.
QC dan RC ini memvalidasi hasil kerja keras dari proses, prakondisi, pengkodisian, kampanye, dll sebelum pencoblosan.
Apa saja proses-proses itu? Nah ini saya yo ndak tahu. Mungkin bisa dicek di film yang sempat viral sebelum hari H pencoblosan itu.
Di tengah atmosfer politik yang memanas menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, munculnya film dokumenter 'Dirty Vote' telah membawa gelombang baru dalam diskusi publik tentang integritas pemilihan umum.
Bagaimana peta percakapan di Twitter, Tiktok, dan pemberitaan di media online tentang film "Dirty Vote" ini?
ANALISIS DRONE EMPRIT
TWITTER, TIKTOK, BERITA ONLINE
10-12 FEBRUARI 2024
METODOLOGI
• Sumber: Twitter, News, TikTok
• Periode tanggal: 10-12 Februari 2024
• Keyword: Dirty Vote, DirtyVote
TREN ”DIRTY VOTE” DI TWITTER
Volume percakapan sejak 10 Februari 2024 ketika film ini diumumkan akan dirilis di YouTube, kemudian saat diluncurkan pada 11 Febuari, hingga perdebatan di hari berikutnya, memperlihatkan tren yang terus meningkat.
Pada tanggal 10 Februari 2024, di Jakarta terjadi dua kampanye akbar terakhir dari dua paslon 01 dan 02. Penyebutan lokasi kampanye ini, JIS untuk paslon 01 dan GBK untuk paslon 02, menarik untuk dibandingkan.
Bagaimana popularitas kedua lokasi yang sering dibandingkan netizen ini? Lokasi mana yang paling sering disebut, bagaimana interaksinya?
Sejak tanggal 7 Februari hingga hari H acara tanggal 10 Februari 2024, trend percakapan di Twitter tentang JIS selalu lebih tinggi dibandingkan tentang GBK. Puncaknya mention keduanya terjadi pada tanggal 10 Februari 2024.