PhD in Information Science | Author of Membaca Indonesia 1-5 | Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia | https://t.co/NqWr04WB0p | #datascience #OSINT
ANALISIS DRONE EMPRIT:
KONGRES LUAR BIASA PARTAI DEMOKRAT
Seperti permintaan netizen sebelumnya, DE menganalisis topik KLB Demokrat. Bonusnya: perbandingan terhadap isu "ghosting".
Bagaimana peta pro-kontra percakapan di media sosial dan pemberitaan di media online?
>>
KONTEKS
Pada tanggal 5 Maret 2021 Moeldoko terpilih secara kilat (51 mnt) jadi Ketum Demokrat meski tak hadir KLB.
SBY menganggap ini sebagai kudeta oleh orang yg tega dan berdarah dingin. Pengamat (Saiful Mujani) melihat ini kejadian pertama partai dibajak orang luar partai.
RESEARCH QUESTIONS
• Bagaimana peta percakapan di media sosial dan media online antara kubu yang pro dan kontra dilaksanakannya Kongres Luar Biasa Partai Demokrat?
• Seberapa besar cluster yang mendukung KLB di media sosial dibandingkan dengan yang kontra?
Analisis Drone Emprit ini tentang bagaimana response publik atas keluarnya Perpres No 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal, khususnya untuk industri miras.
>>
KONTEKS: PERPRES NO 10 TAHUN 2021
Pada tanggal 24 Februari keluar berita tentang Perpres BUPM. Pada bidang usaha industri miras, perpres ini membatasi investasi hanya di 4 provinsi: Bali, NTT, Sultra, dan Papua.
Di luar provinsi itu boleh, jika diusulkan oleh gubernur.
TREN DAN VOLUME: TINGGI DAN NAIK
Sejak 24 Februari 2021, tren percakapan di media sosial terus naik, meskipun saat akhir pekan. Di hari Senin, tren lebih tinggi dari sebelumnya.
Total setidaknya ada 93k mention di Twitter, dan 3,4k di berita online.
Saya senang sekali ada yang berkomentar seperti ini. Artinya memang sebagian masy memegang tinggi kebenaran ilmiah, dan itu sangat bagus.
Terus saya iseng query "drone emprit" di Google Scholar. Ada 119 results.
/1
Ada publikasi ilmiah menggunakan atau mengutip data dari Drone Emprit (Academic) di UNDIP, Research Gate, UIN Malang, OSF, Semantic Scholar, Saudi Journal, IPB, AMIKOM, LEMHANNAS ...
Topik Rosi @RosiSilalahi malam tadi tentang Bu @susipudjiastuti. Khususnya ketika beliau berhadapan dengan akun-akun yang menyerangnya ketika mengajak unfollow Abu Janda.
Ada Koh @yunartowijaya yang mengamati sisi politik, dan DE dari sisi media sosial. >>
Oleh Rosi, ditampilkan contoh cuitan dari tokoh politik, staf pemerintah, dan juga buzzer yang menyindir atau menyerang bu @susipudjiastuti. Dan bagaimana standing opini bu Susi saat itu. Apakah memang cenderung kontra pemerintah? Beliau bilang tidak, tp yang terbaik buat rakyat.
TREN DAN NARASI
Cuitan bu @susipudjiastuti yang mengajak unfollow Abu Janda terjadi tanggal 29 Jan 2020. Bu Susi langsung mendapat kritikan dan serangan balik dari akun-akun yang mendukung AJ.
Pada hari berikutnya, terjadi peak percakapan, lalu turun meski masih tinggi.
Sudah cukup bagus perkembangannya beberapa tahun terakhir ini. Dulu @muhammadiyah kurang muncul di media sosial. Sekarang sudah mulai anak-anak mudanya meramaikan.
Dan pendekatannya bukan bikin kontra narasi atas hoaks, tetapi: own narrative, #IslamBerkemajuan. Ini bagus.
Kalau pemilihan Ketua IA ITB yg dikedepankan soal bersih2 HTI, FPI, PKI.. ini sama saja dengan mengajak alumni melihat masa lalu. Mundur ke belakang. 👎
Masalah yg kita hadapi jauh lbh besar. Visi harus jauh ke depan, inovatif, kolaborasi, sains, teknologi, humaniora. 👍
Kalau yg dikedepankan soal paham2, maka hasilnya spt sebelumnya, keberadaan Salman ITB pun dipertanyakan oleh 1976 alumni.
Kalau visioner dan kolaborasi yg jd prinsip, maka kerja bersama spt antara @Sinergi_IAITB dan @salmanitb spt peduli bencana ini hasilnya.
Lihat bedanya?
Saya belum menentukan akan memilih siapa. Tapi saya punya kriteria:
- harus independen dan selesai dengan dirinya, tidak punya bos yg bisa mempengaruhi sikapnya
- bisa mengharmonikan kembali alumni
- punya visi kemajuan yg jauh ke depan, dg sains, teknologi, humaniora dan agama
Vent-I merupakan inovasi alat bantu pernapasan bagi pasien covid-19 hasil kolaborasi Yayasan Masjid Salman, ITB, serta Universitas Padjadjaran (Unpad).
Pada Januari 2021, Vent-I telah resmi diproduksi di PT Panasonic Health Care, perusahaan Jepang.
Perusahaan produsen alat kesehatan berbasis elektronika, PT PHC Indonesia meluncurkan produk ventilator bersertifikat internasional, tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5, banyak dibutuhkan pasien Covid-19 fase 2.
Semoga analisis ini bisa sedikit membantu @atr_bpn dalam mendengarkan response publik atas rencana di atas.
Tujuan untuk menghindari sengketa tanah, malah tertangkap publik akan membuka peluang sengketa lebih marak.
>>
TREN: JADI PERHATIAN BESAR PUBLIK
Diawali berita bahwa situs sertifikasi masih tahap persiapan (30 Jan), lalu tiba2 muncul berita pemerintah akan menarik sertifikat asli (2-3 Feb). Sontak publik panik, response tinggi (4 Feb).
Tgl 5 Feb tren diprediksi masih naik.
SENTIMEN: SANGAT NEGATIF
Kecenderungan sentimen sangat negatif, dikontribusi oleh percakapan di media sosial. Sentimen positif atau netral muncul dari berita online, yang lebih banyak membawa agenda setting atau penjelasan dari @atr_bpn.
Banyak pertanyaan yg belum dijelaskan.
- apakah pemilik harus punya HP spt ini?
- apakah pemilik masih pegang versi cetak?
- kalau data diubah hacker atau oknum, versi yg di server atau yg cetak yg dipakai?
- bgmn kl hacker tiba2 ngaku punya sertifikat rumah kita?
- dll...
Lanjut:
- kalau ada pengembang tiba2 datang menunjukkan gambar sertifikat el rumah kita atas nama pengembang, yg berbeda dg copy cetak yg kita punya, dan setelah dicek di server benar atas nama pengembang (diubah hacker atau oknum), versi mana yg akan dipakai?
Lanjut:
- yang menjadi referensi valid keaslian sertifikat itu yg versi di server atau yang copy cetak?
- atau, versi asli dan valid itu ada di tangan pemilik sah atau yang di server?
- bagaimana memberi ketenangan dan kepastian kpd pemilik sah bahwa datanya tdk akan berubah?
Berita bagus: insentif dilanjutkan hingga akhir tahun. Berita ndak bagus: insentif dipotong. Bagaimana response nakes dan publik?
>>
VOLUME DAN SENTIMEN
Dengan setting keyword: insentif; filters: nakes, tenaga kesehatan; didapat total kurang dari 5k mention di media online (122) dan media sosial (4776) dalam periode 28 Jan - 3 Feb 2021.
Sentimennya sangat negatif (81%) terhadap pemotongan insentif ini.
TREN SOSMED “INSENTIF NAKES”
Tren negatif atas pengurangan insentif ini baru naik pada hari ini (3 Feb) setelah resmi diputuskan. Padahal rencana ini sudah mulai terdengar seminggu lalu.
Pada 29 Jan, @LaporCovid membuka form pengaduan hak nakes (insentif/santunan), merespon..
Hanya butuh space 0.5 m x 2 m dan kipas angin untuk bisa gowes keliling dunia. Menyusuri jalanan Google Street View. Melihat gunung, salju, jalan, sinar matahari, dan rasakan angin semilir. 🚴🚴🚴🤪
Welcome to the virtual world.
GOWES KELILING DUNIA DENGAN GOOGLE STREET VIEW
Ceritanya dulu saya pernah dijambret di blok M. Luka lumayan, hp hilang, yang penting alhamdulillah masih selamat. Jadinya agak trauma kalau harus gowes ke arah pusat. Haha.
Akhirnya mikir, gimana caranya bisa gowes secara virtual.
Nyari cara agar bisa gowes kapanpun, meski hujan, siang, malam, anytime pas saya bisa. Lalu nyari-nyari apakah ada cara gowes di rumah, menggunakan VR, dengan view dari Google Street View.
Saya inginnya gambar 3D yang saya lihat itu riil, bukan ala kartun seperti di Zwift.
Sempat mencuat berita beberapa hari lalu bahwa @muhammadiyah akan memindahkan aset dananya dari Bank Syariah BUMN ke bank syariah yang lebih berpihak pada UMKM.
Bagaimana response netizen?
>>
TIMELINE – DUKUNGAN KUAT
DE menggunakan keyword "Muhammadiyah" dengan filter "bank". Dari News dan Twitter, tampak isu muncul sejak tanggal 16 Desember 2020. Dimulai oleh media, dari @Bisniscom, @kumparan, @geloraco, @CNNIndonesia, @detikfinance, dll yg diamplifikasi netizen.
Sejak diberitakan, banyak suara dari netizen yang menyatakan bahwa:
- sudah saatnya MU punya bank sendiri
- mendukung BSM, akan mendaftar jd nasabah
- akan memindahkan tabungan ke BSM
Kelak akan mampu mentes sebanyak 120 ribu orang sehari, dan bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021) maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.