Segel pintu ini yang jadi asal usul mitos kutukan pembongkar makam Pharaoh, dalam hal ini Pharaoh Tutankhamen
Umur mitos kutukan King Tut ini sebenernya belum 100 tahun.
Diawali dg kejadian di thn 1922, kuburan raja Tutankhamen ditemukan.
Saat itu koran2 di Eropa juga melaporkan adanya prasasti di dekat pintu makam King Tut yg berbunyi: “kematian segera mendatangi mereka yg menyentuh makam pharaoh”
Nah kelakuan bedes seratus tahun lalu dan sekarang sama aja seh
Dibuatlah cerita kutukan King Tut, bahwa semua arkeolog dan para pekerja yg menodai makam mati secara tragis.
Cerita ini kemudian diyakini banyak bedes di dunia, sampek sekarang!
Jarang ada bedes yg nanya, “Apa bener arkeolog2 pembongkar makam King Tut itu mati secara mengerikan di usia muda?”
Sebenernya, kalau dirunut asal muasal ceritanya itu begini...
±3.300 thn lalu, Raja Muda Tutankhamen bernasib tragis meninggal di usia 18 thn, memerintah sangat singkat (1361-1352 SM).
King Tut adalah raja ke 3 dari 4 Raja2 Amarna (dinasti ke 18).
Total jendral ada 170 Firaun dari 31 dinasti yg berkuasa di Mesir, selama 3 milenium lebih.
Nah, dinasti ke 19 tidak suka dengan aturan2 yg dibuat oleh dinasti ke 18.
Sehingga kemudian Raja2 Amarna dicoret dari daftar keluarga raja.
Semua kuburan dan monumen2 yg berhubungan dg dinasti Amarna dihancurkan, termasuk monumen Pharaoh Tutankhamen alias King Tut ini
Keberadaan makam raja2 dinasti ke 18 benar2 sudah terlupakan di masa dinasti ke 20.
Ketika kepala arsitek Mesir kuno itu mulai membuat makam Ramses VI, saat itu sudah tidak ada yg tahu lagi bahwa mereka sedang melakukan pembangunan makam Ramses VI di atas makam King Tut.
Makam Tutankhamen termasuk yg dilupakan krn dia adalah pharaoh yg tdk mengesankan selama 8 thn pemerintahannya.
Tapi justeru hal ini membawa keuntungan, sampai 3.300 thn kemudian makam King Tut selamat dari perampok dan penjarah kuburan.
Harta karunnya utuh tak tersentuh.
Naaah pada November 1922, ada bedes arkeolog bernama Howard Carter yang sedang pusing
bedes ini merasa frustrasi karena dia sudah menghabiskan waktu 7 tahun mencari makam Firaun Tutankhamun di lembah raja2, di Luxor, dan tidak kunjung ketemu.
Dalam frustrasinya, Howard Carter secara spekulatif memerintahkan para pekerjanya untuk menggali di bawah makam Ramses VI.
Hanya 4 meter menggali, mereka menemukan pintu masuk ke makam King Tut!
Jreng!!!
Di dekat pintu makam Firaun Tutankhamun itulah terpahat rapih prasasti bertuliskan:
“KEMATIAN SEGERA BAGI PENODA MAKAM”
Pintu itu ada di dinding batu dg tinggi 3m lebar 2m,
pada langkah ke 20 mereka menemukan lagi bagian atas pintu batu lain yg masih tertutup.
Howard gembira banget dg temuan ini, dia segera mengundang Lord Carnarvon yg membiayai proyeknya utk hadir di acara pembukaan makam.
Tanggal 24 november 1922, Howard Carter dan Sir Carnarvon berdua juga yg kompak bareng2 menyingkap pintu batu yg masih memperlihatkan segel Raja Tutankhamun ini
Stlh pintu terbuka, perlu 2 hari utk membersihkan puing2 ditangga sebelum menemukan pintu ke-2 yg bersegel Royal Necropolis dan segel Tutankhamen.
Di balik pintu ke-2 inilah mrk menemukan harta karun yg luar biasa banyaknya, memerlukan waktu 3 bulan lebih utk mengumpulkannya.
Mereka menemukan sisa2 mumi dalam 3 sarcophagus (peti mati), juga di ruangan itu.
2 peti mati yg ada paling luar terbuat dari emas yg dipasang pd rangka kayu.
Sedangkan terbelo (sarcophagus) yg ada di tempat yg paling dalam, yg berisikan jasad King Tut terbuat dari emas murni!
6 april 1923, 50 hari setelah membuka segel, Lord Carnarvon meninggal akibat pneumonia, komplikasi luka gigitan nyamuk yg terinfeksi.
Perlu diketahui, saat itu belum ada yg namanya antibiotik, luka infeksi sekecil apapun sering berakibat fatal.
Nah layaknya netijen jaman sekarang,
langsung saja para bedes2 jurnalis Eropa saat itu menghubung2kan kematian Lord Carnarvon dengan prasati yg ada di dekat pintu makam Firaun Tutankhamun
Koran2 di Inggris, menyebutkan kutukan Pharaoh Tutankhamen lah yg membunuh Lord Carnarvon.
Padahal prasati “KEMATIAN SEGERA MENDATANGI PENODA MAKAM” itu adalah bagian dari bangunan makam Ramses VI.
Tidak ada prasati kutukan apapun di makam King Tut!
Ya memang banyak, ditemukan di makam2 pharaoh lain ada prasasti ancaman, biasanya bunyinya bervariasi seperti: “jika ada orang yg menyentuh makam saya, ia akan dimakan singa, buaya dan kuda nil".
Tapi di makam King Tut nggak ada prasati macam itu
Harta peninggalan King Tut banyak dipamerkan di museum di seluruh dunia.
Kebiasaan bedes jugak, banyak kejadian di museum2 itu yg kemudian dihubung2kan dg kutukan pharaoh Tutankhamen ini.
Namanya jugak bedes :)
Ketika Arthur C. Mace dari Metropolitan of Art New York dan George Benedite dari Museum Louvre Paris, meninggal, kutukan King Tut dikambinghitamkan lagi.
Mereka meninggal setelah memamerkan peninggalan King Tut di museum2 mereka.
Bedes2 yakin mereka berdua mati karena dikutuk.
Kutukan King Tut juga dipersalahkan ketika sekretaris Carter, Robert Bethnel dan ayah Bethnel meninggal dalam waktu berdekatan.
Padahal Robert Bethnel (meskipun pernah jadi sekretaris Howard Carter) tapi dia tidak ada sangkut pautnya dg ekspedisi pencarian makam Tutankhamen.
Fakta bahwa kematian ayah Bethnel yg terjadi di usianya 78 tahun juga diabaikan bedes2 penggemar tahayul.
Lha bukankan di usia segitu 'wajar' kalau sesebedes menemui ajal?
Tapi ya ada juga juga seh bedes2 yg menelaah kebenaran kutukan pharaoh dari sudut pandang ilmiah.
Salah satunya adalah The Great Ape James Randi :)
James Randi yg juga jagoan sulap terkenal, menulis buku: "Encyclopedia of Claim, Frauds and Hoaxes of The Occult and Supernatural".
Dalam buku ini dia menuliskan nama2 semua bedes Eropa yg hadir saat makam Tutankhamen dibuka, dan kapan mereka2 itu meninggal.
Pernah dengar soal tabel statistik yg disebut 'tabel aktuaria' enggak?
tabel ini yg dipakai untuk melihat usia harapan hidup bedes.
Tabel aktuaria ini berisi: dimana bedes itu tinggal, apa punya kebiasaan merokok, hingga sampai berapa usia ortu serta kakek-neneknya hidup, dll.
Nah, James Randi memeriksa tabel aktuaria yg relevan untuk semua bedes yg dihubung2kan dg makam King Tut dan siapa yg akan meninggal berikutnya.
Ternyata bedes2 yg hadir di acara pembukaan makam justeru rata2 hidup setahun lebih lama dibanding harapan hidup hasil tabel aktuaria.
Howard Carter meninggal usia 66 thn (wajar utk ukuran saat itu).
Dr Douglas Derry, yg membedah mumi King Tut, meninggal di usia 80 thn.
Alfred Lucas, ahli kimia yg menganalisis jaringan tubuh mumi King Tut, meninggal usia 79 tahun. 3 thn lebih tua dari perkiraan aktuaria
James Randi menunjukkan bahwa bedes2 yg terlibat penggalian makam King Tut meninggal krn sebab2 “wajar” yg memang sudah bisa diprediksi secara ilmiah.
Akhirnya, ilmu pengetahuan mengubur kutukan Pharaoh Tutankhamen
dengan metode2 ilmiah tentunya.
Satu2nya bedes yg mati muda dengan tidak selayaknya justeru Raja Muda Tutankhamen itu sendiri
Dia mati dibunuh kepala pendeta Ay yg merebut tahtanya.
Atau, jangan2, King Tut malah mengutuk dirinya sendiri untuk mati muda. Dasar bedes teori konstipasi :)
Uwis lah... ya memang cumak gitu aja seh
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Jemuah pahing 24 Agustus 1962, untuk pertamakalinya TVRI memancarkan siarannya, siaran langsung Upacara Pembukaan Asian Games IV Jakarta
TV Fleetwood yg sejak saat itu nongkrong di kamar tengah pensiun tahun 1976 diganti tifikolor, dan pindah ke kamarku. Sekarang masih nyala
Kemis wage 24 Agustus 1989, RCTI melaunching siarannya
Setahun kemudian, jemuah wage 24 Agustus 1990 giliran SCTV memulai siarannya untuk daerah Surabaya dan sekitarnya, acaranya (terutama film) kebanyakan adalah “siaran tunda” yg tayang di RCTI seminggu sebelumnya
Salah satu filem seri di TVRI yg pernah jadi faforit, ndesik milion dolarmen