Andita Profile picture
17 Oct, 15 tweets, 6 min read
LELAKI TUA DI SCHIPOL
.
.
.
.
✍️S. Margana

Sudah sebulan lebih tiap akhir pekan di pintu kedatangan Schipol Airport itu ada seorang lelaki tua yg berdiri di antara para penjemput penumpang pesawat Garuda yg terbang dari Jakarta.
Matanya selalu tertuju pada setiap penumpang yg keluar dari pintu kedatangan, terutama penumpang perempuan.

Persis di depan pintu keluar itu ada sebuah cafe yg biasa dikunjungi para penjemput sambil menunggu kedatangannya.

🎨Nora Mac Phail
Dan jika sudah lelah pak tua itu pesan kopi sebelum pulang.

Seorang mahasiswi cantik yang bekerja paruh waktu sebagai pelayan cafe itu tidak dapat menahan keingintahuannya.

🎨Saatchi art
Sambil menyajikan secangkir kopi untuknya bertanya:
"Bapak sedang menjemput seseorang? Ini minggu kelima Bapak di sini tanpa bertemu seseorang."
Dengan lesu lelaki tua itu menjawab: "Tidak saya tidak sedang menjemput seseorang, tapi saya ingin melihat seseorang dari Indonesia".
"Siapa yg ingin Bapak lihat, saudara kah?"
"Aku ingin melihat siapa saja, tapi perempuan."
"Bukankah sudah banyak perempuan Indonesia yg keluar dari pintu sejak lima minggu yg lalu?"
"Memang, tapi bukan mereka semua yg ingin aku lihat."
"Lantas? "
Sambil mengeluarkan sebuah foto lelaki tua itu berkata, "Aku ingin melihat perempuan yang berbusana seperti ini."
Gadis cantik itu mengamati foto itu dengan seksama sambil memuji kecantikan dan keindahan busananya.
"Woow wat a mooi Meisje, ini busana apa?"
"Kain-kebaya, pakaian kebanggaan kami bangsa Indonesia. Terakhir saya melihat perempuan berkebaya ini setengah abad yang lalu, di pernikahan kakak perempuanku."
"Wah sudah setengah abad yang lalu, lamaaaa sekali", kata gadis itu.
"Iya saya sudah tujuh puluh tahun, sebelum mati saya ingin melihatnya" lelaki itu mulai berkaca kaca dan penuh harap.
"Iya semoga minggu depan Bapak bisa menemukan perempuan Indonesia berkebaya", kata gadis menghibur.
Di minggu ke sepuluh, lelaki tua itu masih menunggu. Namun kelesuan semakin tampak di raut wajahnya. "Mungkin aku harus ikhlas menerima kenyataan dunia yang telah berubah".
Kegetiranpun mulai terasa. Ia punya dendam pada Indonesia yang telah membuang anak bangsanya sendiri, walaupun hal itu tidak pernah bisa menguburkan kecintaanya pada budaya Indonesia. Namun rupanya Indonesia yang ia cintai telah berubah, mereka sudah berubah selera.
Lelaki tua itu merasa cintanya telah terkikis habis.
Ia pun merebahkan tubuhnya kembali di kursi cafe, pandangannya masih tertuju pada pintu keluar kedatangan, namun kosong.
Tiba-tiba matanya terbelalak, di depannya telah berdiri sosok anggun berkebaya hitam dengan konde ya rapi memegang secangkir kopi.
"Meneer dit is jou koffie, alstublief."
Dengan senyum manis perempuan itu menyilahkan kopi hangat untuk lelaki tua itu."
Setelah sekian lama menatap baru ia menyadari bahwa perempuan bule berkebaya itu adalah gadis yang sama yang melayaninya setiap minggu di kafe itu.
Mata lelaki itupun mulai membasah, air matanya menetes.
Diraihnya dua tangan si gadis berkebaya itu, sambil berusaha beranjak berdiri.

Si gadis itu perlahan berkata, "Maafkan aku, aku tidak secantik dan seluwes di fotomu itu, hanya ini yang bisa kulakukan untuk menghargai cintamu yg besar pada budayamu".
Lelaki tua itu tak bisa berkata kata lagi, tubuhnya makin bergetar, dan gadis itu memeluknya dengan hangat.

Amsterdam, 14 Juli 2019
S. Margana

📷 Janitra

@__MV_llestari__

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Andita

Andita Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Andita_4

17 Oct
LOMBA VOCAL GROUP LAGU DAERAH NUSANTARA
.
.
.
✍️ @sonytan_

Di balik keterbatasannya sebagai penyandang tunanetra, Bang Constant Giawa diberi Tuhan bakat bermusik & mencipta lagu. Selain itu Bang Constant juga melatih grup vokal anak-anak muda & sudah beberapa kali menang lomba
Bang Constant terbebani untuk menghidupkan lagi lomba lagu-lagu daerah Nusantara dalam bentuk vocal group. Beliau bikin acara gak setengah-setengah. Kita bisa lihat nama-nama besar yang menjadi anggota dewan juri di lomba ini.
Anak muda identik dengan Kreativitas. Kali ini Suara Owo mengajak rekan2 muda untuk ikut lomba Grup Vokal berhadiah puluhan juta rupiah. Ayo salurkan bakat dan hobi kalian.
Read 5 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!