Mumpung milan sedang di puncak (yg mungkin cuma sekali dalam 10 tahun), enaknya kita bahas soal playing style yg dibawa pioli dan apa bedanya dibanding pelatih top italy lainnya macam conte, sarri ato gasperini..
Jadi dari dulu soal taktik, italy terkenal sangat kuat di set play (hapalan). Itu knp defense khas italy sangat kuat. Karena pemain2nya disiplin taktiknya luar biasa. Main dengan hapalan ini juga diterapkan ketika attack dengan level yg berbeda2. Ada yg sangat saklek ada yg ga..
Jadi kita akan bahas soal attack. Karena kalo defense, hampir semua pelatih akan pake hapalan ini. Termasuk pioli. Buat attack, pioli ini relatif beda sama allenatore top italy sekarang seperti 3 yg tadi disebut. Mereka set play attacknya sgt kuat. Sedang pioli berbeda sendiri..
Karena ga pake hapalan, kita bisa liat rotasi posisi sangat banyak pas milan attack. Hakan bisa di kanan ato di kiri. Ibra bisa di depan ato di tengah. Kessie bisa tiba2 di dalam kotak penalti. Hampir semua pemain tidak dikunci di posisi awalnya sama pioli.
Kalo di pelatih lain, kita juga bisa temukan rotasi. Tapi ga banyak. Biasanya memang dipake buat rusak shape lawan. Itu pun by plan. Kalo pioli, rotasi itu by situasi. Misal kalo ibra turun, tengah penuh depan kosong, ya kessie bisa isi di depan.
Di EPL kita juga bisa liat beda2 style pelatih seperti ini. Yang kuat di set play yaitu pep, bielsa, arteta. Yang mirip pioli di antaranya klopp, mourinho, lampard, ancelotti. Kalo di indonesia, mayoritas lemah set play. Jadi lebih mirip pioli..
Lanjut ke kenapa milan jadi bagus dengan sistem pioli.
Jadi sebenarnya, pelatih dengan set play yg kuat (dan set play-nya kualitas), itu lebih mudah bentuk tim yang bagus. Karena hapalan ini percepat proses komunikasi. Pemain dapat panduan cara main yg jelas. Asal nurut aja..
Itu kenapa arsenal tiba2 naik level dengan datangnya arteta. Ato bielsa bisa bersinar walo pake pemain kelas 2.
Tapi ada kelemahannya juga, terutama kalo pemainnya ga nurut. Seperti Ibra ga bisa kalo main di timnya pep. Atau ronaldo di timnya sarri dan eriksen di timnya conte..
Sebaliknya, tim yg ga andalkan hapalan seperti milan, perlu waktu lebih lama untuk bisa klik. Karena ga ada bantuan panduan yg rigid dari pelatih, mereka perlu bangun chemistry dengan main bareng lebih sering dulu. Kalo ga salah klopp jg pernah punya target 3 musim baru klik..
Juga ada syarat penting buat tim non hapalan bisa jadi bagus, pemain harus paham benar dengan principle of play. Tau kapan butuh lebar, kapan butuh panjang. Tau bagaimana bikin koneksi.
Kalo di tim yg kuat set play, principle of play seperti ini sebagian besar dihandle pelatih..
Komunikasi akan selalu jadi hambatan buat tim non hapalan seperti milan. Karena starter tiap match bisa beda2. Respon lawan juga akan berubah-ubah.
Di sinilah pemain2 seperti Ibra dan hakan berperan penting. Atau salah, mane, vvd di Liverpool. Atau James, allan di everton..
Dibutuhkan udah ada pemain2 yang sangat baik soal pemahaman principle of play. Seperti pemain2 tersebut. Juga yang ga kalah penting, mereka sangat konsisten soal eksekusi. Gampangnya mereka selalu bisa diandalkan..
Top top top player macam mereka yang akan jadi tumpuan awal ketika komunikasi dalam sebuah pertandingan belum terbentuk.
Tanpa pemain2 level seperti ini, tim tanpa set play kuat performanya akan mudah sekali naik turun. Sebaliknya yg dengan set play akan lebih stabil..
Kalo gitu, berarti gampang buat tim yg bagus. Ga perlu sistem main yg ribet. Beli aja pemain bintang.
Weits, nanti dulu. Ga semua tim sekaya madrid yg semua pemainnya bintang. Buat menang juga butuh lebih dari 2-3 pemain yg main bagus. Pelatih harus buat semua pemainnya bagus..
Semisal kita bandingkan klopp-mourinho. Dengan style melatih yang mirip dan budget klub (mungkin) serupa buat beli pemain bintang. Liverpool lebih perform dari spurs ato MU punya mourinho. Why?
Dari di dortmund klopp udah terbukti bisa develop pemain biasa jadi istimewa. Pemahaman prinsip permainan dari pemainnya selalu baik. Sedang mourinho ga terlalu baik soal ini. Ketika dapat budget lebih di liverpool, terbang tinggi lah klopp karena bisa beli top player..
Contohnya, klopp bisa develop trent, robertson, henderson jadi bagus. Dipadu dengan salah, mane dan vvd yang sangat konsisten, liverpool jadi menakutkan.
Ditambah dengan sistem attack yg tanpa hapalan yang rigid, lawan jadi susah menebak cara main liverpool untuk diantisipasi..
Yang terjadi di milan juga sekilas mirip tapi mungkin dengan level yg berbeda. Contohnya pioli bisa buat hakan, kessie dan bennacer jadi cukup konsisten. Secara prinsip permainan juga mereka cukup bagus..
Ok terakhir. Akan sejauh apa milan dengan pioli?
Salah satunya akan tergantung zlatan, jelasnya karena faktor usia. Juga tergantung secepat apa pioli bisa develop pemain2 lainnya ke top level. Dia sukses dengan 3 pemain tadi. Entah bagaimana dengan pemain lain..
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Pressing milan ke inter ini pas jadiin 1v1 di semua posisi karena 2 winger milan langsung press wide CB inter. Punya pemain macam Vidal, perisic, lukaku kok ga superior ya inter 1v1?!
Milan terlalu santai setelah unggul. Nyatanya bola inter kalo bisa nyampe ke lukaku ato perisic sangat berbahaya. Mungkin milan perlu skema pressing waktu handanovic bawa bola. Vidal berbahaya kalo dapat bola hadap gawang lawan. Kalo belakangi, ga fungsi malah..
Kalo ga bisa pressing kiper karena strikernya ibra, minim cari cara bisa double up waktu defense lukaku..